Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL MAGANG

YAYASAN ORANGUTAN SUMATERA LESTARI –

ORANGUTAN INFORMATION CENTRE

Disusun Oleh :

ANJU EDWIN ANANDA GULTOM (4203520009)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

i
YAYASAN ORANGUTAN SUMATERA LESTARI –

ORANGUTAN INFORMATION CENTRE

PROPOSAL MAGANG

OLEH :

ANJU EDWIN ANANDA GULTOM (4203520009)

Proposal sebagai syarat untuk melaksanakan Magang

Tanggal Persetujuan :

Dosen Pembimbing Magang

Drs. Puji Prastowo, M.Si.

NIP. 197109132005011002

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………
1. Latar Belakang..................................................................................
2. Tujuan...............................................................................................
3. Manfaat.............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN MAGANG…………………
1. Waktu dan Tempat............................................................................
2. Rencana Kegiatan.............................................................................
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kegiatan magang merupakan salah satu program pembelajaran pada
kurikulum Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan (Unimed). Pelaksanaan magang ini didasarkan atas pemikiran
mengenai pentingnya pengalaman mahasiswa dalam mengenal kancah dunia
kerja yang sesuai dengan kompetensi kelulusannya. Oleh karena itu, kegiatan
magang ini merupakan aplikasi yang bersifat terapan dari pemahaman
teoritik-konseptual yang diperoleh selama menimba ilmu di bangku kuliah
yang dapat dipandang sebagai media implementasi pengayaan diri, sehingga
diharapkan mahasiswa memiliki akuntabilitas diri yang tinggi dan nantinya
tidak terkejut ketika memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
Pada program magang ini instansi yang saya pilih adalah Yayasan
Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC).
YOSL-OIC merupakan lembaga swadaya masyarakat yang memiliki misi
untuk konservasi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan hutan hujan tropis
sebagai sumber keanekaragaman hayati yang dibutuhkan untuk kelangsungan
ekosistem dan kehidupan umat manusia. YOSL-OIC bekerjasama dengan
masyarakat lokal di sekitar habitat Orangutan Sumatera melalui beragam
kegiatan seperti pemberdayaan masyarakat desa, restorasi ekosistem hutan,
penanggulangan konflik manusia dan orangutan, pengembangan mata
pencaharian alternatif seperti agroforestri dan pengembangan ekowisata serta
berbagai macam program pelatihan dan penyadartahuan bagi masyarakat luas
di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Kawasan Ekosistem
Leuser (KEL) di propinsi Aceh dan Sumatera Utara.

1
1.2. Tujuan
Tujuan matakuliah magang ini adalah

1. Untuk menambah wawasan. Dengan melaksanakan magang, mahasiswa


diharapkan akan mendapat tambahan ilmu dan pengetahuan sebagai bekal
dalam mempersiapkan diri untuk terjun di masyarakat.

2. Menguji kemampuan pribadi dalam tata cara berhubungan dengan


masyarakat di lingkungan kerja.

3. Memantapkan keterampilan yang selama ini diperoleh melalui praktikum


dibangku kuliah.

4. Memenuhi salah satu persyaratan bagi mahasiswa dalam rangka


memperoleh gelar Strata-1

1.3. Manfaat

Manfaat matakuliah magang ini adalah

A. Bagi Mahasiswa
1. Memperoleh pengalaman-pengalaman praktis dan mengenal dunia kerja.
2. Mampu mengantisipasi, sekaligus mengatasi kesalahan-kesalahan yang
terjadi dalam kegiatan atau pekerjaan yang sedang di lakukan.
3. Kegiatan magang ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kerja dan
dapat menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah.
4. Memperdalam serta meningkatkan keterampilan dan kreativitas pribadi.

B. bagi jurusan Biologi


1. Sebagai masukan untuk mengevaluasi kesesuaian antara kurikulum yang
telah diajarkan dengan kebutuhan dan keterampilan tenaga kerja.
2. Sebagai masukan dalam penyempurnaan kurikulum di masa yang akan
datang.
3. Mencetak tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam menjalankan tugas.

C. Bagi instansi yang bersangkutan


1. Memanfaatkan sumber daya manusia yang potensial.
2. Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di tempat mahasiswa
melaksanakan magang.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia merupakan pulau yang terletak di jalur katulistiwa sehingga


hanya memiliki dua musim saja, hal inilah yang membuat Indonesia kaya akan
keanekaragaman jenis flora dan fauna. Sebanyak 20% primata dunia dapat
dijumpai di Indonesia, terdapat 195 jenis primata yang terdapat di dunia
sedangkan 40 jenis ditemukan di Indonesia. Dari 40 jenis primata yang ditemukan
di Indonesia 24 jenisnya merupakan satwa endemik yang hanya dapat dijumpai di
Indonesia saja. Orangutan merupakan satu-satunya spesies kera besar yang dapat
ditemukan di Indonesia. Orangutan Sumatera dan Kalimantan dibedakan menjadi
dua spesies yang berbeda, Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orangutan
Kalimantan (Pongo pygmaeus). Dan belum lama ini telah ditemukan spesies baru
orangutan di Kawasan Ekosistem Batang Toru yang terletak di Tapanuli sehingga
memiliki nama latin Pongo tapanuliensis. (Supriatna dan Wahyono, 2000)

Orangutan (Pongo sp.) termasuk kedalam salah satu kera besar yang masih
bertahan hidup di wilayah Asia Tenggara. Terdapat tiga jenis kera besar lainnya
yang hidup di wilayah Afrika yaitu gorilla (Gorilla gorrila), simpanse (Pan
troglodytes) dan bonobo (Pan paniscus). Keberadaan orangutan sangat tergantung
pada kondisi hutan tempat tinggalnya, umumnya orangutan hidup pada hutan
yang masih bagus. Orangutan termasuk kedalam primata frugivorus yang
membutuhkan buah-buahan sebagai sumber makanan utamanya. Berdasarkan 2
penelitian para ahli menyimpulkan bahwa primata ini memiliki sebaran yang
terbatas pada saat ini, sebaran orangutan hanya di wilayah Sumatera dan
Kalimantan. Akan tetapi, pembukaan lahan yang besar di kedua pulau ini telah
menyebabkan fragmentasi hutan terus meluas dan menjadi ancaman serius untuk
konservasi orangutan. Akibat dari pembukaan lahan yang terjadi secara terus
menerus mengakibatkan menurunnya jumlah populasi orangutan. Selain itu
perburuan liar, alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan
kerusakan habitat akibat adanya pembalakan baik berijin ataupun tidak berijin

3
juga menyebabkan populasi orangutan dari tahun ke tahun mengalami penurunan.
(Prayogo dkk, 2014)

Orangutan banyak ditemukan di areal hutan hujan tropis yang merupakan


habiat utama orangutan yaitu mulai dari dataran rendah, rawa gambut hingga
hutan pegunungan. Kepadatan yang terbesar ditemukan pada tipe habitat hutan
dataran rendah sekitar areal sungai dan hutan rawa gambut. Di Kalimantan
orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m dpl, sedangkan orangutan
sumatera dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan dengan ketinggian 1.000-
1.500 m dpl. Faktor ketinggian menggambarkan ketersediaan pakan. Keberadaan
buah-buahan berdaging semakin menurun tajam pada tempat yang lebih tinggi,
selain itu suhu yang dingin dan curah hujan yang tinggi merupakan suatu tekanan
bagi orangutan untuk bertahan hidup. (Maple, T.L. 1980)

Peluasan kawasan pertanian, perkebunan, industri, pertambangan dan


pemukiman tentu saja berdampak pada semakin sempitnya tempat hidup dan
ruang gerak orangutan di habitat alaminya. Tidak mengherankan jika tingkat
kejadian konflik antara manusia dan orangutan di berbagai lokasi di Sumatera dan
Kalimantan meningkat drastis selama beberapa tahun terakhir ini. Salah satu
langkah yang dapat diambil untuk mengurangi konflik adalah dengan merelokasi
orangutan ke lokasi baru yang diperkirakan lebih aman dan mempunyai daya
dukung yang cukup untuk menjamin keberlangsungan populasi orangutan di
tempat itu. Relokasi memerlukan biaya tidak sedikit, yang meliputi tindakan
penyelamatan di lokasi konflik (rescue), proses rehabilitasi, pencarian lokasi baru,
dan pemindahan orangutan ke tempat baru (reintroduksi). Untuk itu, diperlukan
kerjasama dari semua pihak yang terlibat untuk mengatasi persoalan konflik. Hal
terpenting yang perlu dipahami dan disadari adalah, bahwa konflik dapat dihindari
dan dicegah dengan pengelolaan kawasan yang memperhatikan unsur ekologi dan
tingkah laku orangutan. Melalui pengelolaan yang tepat, seperti sistem zonasi
yang dibatasi penghalang alami, pembuatan koridor, dan pengayaan habitat, para
pihak dapat menjadikan relokasi sebagai pilihan terakhir dalam upaya mereka
meredakan konflik dengan orangutan. (Galdikas, B.M.F. 1984)

4
BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN MAGANG

Waktu dan Tempat

Program magang ini rencananya akan dilaksanakan selama 4


bulan dimulai dari 1 Februari 2023 sampai dengan 23 Mei 2023. Dengan
rincian kegiatan dilapangan selama 2 bulan dan 2 bulan sisanya di
gunakan untuk mengikuti kegiatan lain yang di sediakan oleh pihak OIC
baik di lapangan atau di kantor serta mempergunakan waktu yang ada
untuk menyusun laporan hasil pengamatan di lapangan serta laporan
hasil magang.

Program magang ini akan di laksanakan di Yayasan Orangutan


Sumatera Lestari–Orangutan Information Centre yang berlokasi di Jl.
Bunga Sdp Malam XVIII C No.10, Sempakata, Kec. Medan Selayang,
Kota Medan, Sumatera Utara

Rencana Kegiatan

Untuk jenis kegiatan yang dilakukan di lapangan selama kegiatan


magang mahasiswa juga dapat disesuaikan dengan kegiatan yang ada di
Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – OIC. Adapun rencana kegiatan
yang akan dilakukan pada program magang di OIC antara lain, yaitu :

Kegiatan pokok mahasiswa:


1. Pengamatan jenis-jenis Arthropoda di sekitar jalur transek di cinta raja III
2. Pengamatan keanekaragaman jenis pakan orangutan Sumatera (Pongo abelii) di
cinta raja III

5
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal magang ini disusun, untuk diajukan sebagai pertimbangan


pihak instansi terkait untuk dapat dipahami bersama dan dapat digunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam melaksanakan magang, sehingga besar harapan kami
untuk dapat diijinkan melaksanakan program magang ini.
Kami berharap agar instansi dapat memberikan kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan magang di instansi dan tempat yang telah kami pilih untuk dapat kami
jadikan sebagai tempat pelaksanaan magang.
Dalam pelaksanaan, kami berharap kesediaan pihak instansi untuk membimbing
dalam aktivitas kerja yang kami lakukan. Oleh karena itu, kami berharap kepada
pihak instansi agar dapat menempatkan pada bidang yang sesuai, sehingga dapat
melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan dapat mencapai maksud,
tujuan yang diinginkan.
Atas kesediaan kerjasama, bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan, kami
mengucapkan terima kasih.

6
DAFTAR PUSTAKA
Galdikas, B.M.F. 1984. Adaptasi orangutan di Suaka Tanjung Putting,
Kalimantan Tengah. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Jatna Supriatna dan Edy Hendras Wahyono. 2000. Panduan Lapangan Primata
Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Maple, T.L. 1980. Orang-utan Behavior (Van Nostrand and Reinhold Primate
Behavior and Development Series). Van Nostrand Reinhold Company.
New York.

Prayogo H, Thohari A.M, Sholihin D.D, Prasetyo L.B, dan Sugardjito. 2014.
Karakter Kunci Pembeda Antara Orangutan Kalimantan (Pongo
pygmaeus) Dengan Orangutan Sumatra (Pongo abelii). Jurnal Ilmu-ilmu
Hayati Dan Fisik.

Anda mungkin juga menyukai