Dosen Penanggungjawab :
Yunus Afifuddin S.Hut., M.Si.
Disusun Oleh :
Bangun Mruli Yosia
181201161
KSH 5
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah yang berjudul " Analisis Daya Dukung Lingkungan
Ekosistem Terkait Dengan Nutrisi Pada Orang Utan di Suatu Kawasan" ini dibuat
untuk memenuhi tugas Matakuliah Praktikum Ekologi Satwa Liar bagi
mahasiswa Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera
Utara.
Makalah ini memuat keterangan mengenai bagaimana cara dan sistematis
Menganalisis daya dukung dari suatu habitat. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada bapak Yunus Afifuddin S.Hut., M.Si selaku dosen penangggung jawab
dalam Mata kuliah Praktikum Ekologi Satwa Liar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan oleh penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATAPENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Daya Dukung Lingkungan..................................................3
2.2 Nutrisi Pangan yang baik untuk Orang Utan.........................................3
2.3 Habitat Orang Utan................................................................................4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUA
N
1. Latar Belakang
Orangutan merupakan satu-satunya kera besar yang hidup di benua Asia
dengan jumlah spesies di alam yang diperkirakan saat ini adalah 14.613 individu
(Wich et al., 2016). Orangutan hanya ditemukan di Pulau Sumatera dan
Kalimantan, Indonesia. Orangutan sumatera (Pongo abelii) merupakan salah satu
primata besar yang hidup endemik di Pulau Sumatera dan masih bertahan di
daerah barat laut pulau itu tepatnya di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Penyebaran orangutan dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas komponen
penyusun habitat alaminya karena fungsi utama dari habitat adalah untuk
memenuhi kebutuhan akan makanan, air, tempat berlindung serta berkembang
biak. Orangutan dibunuh hanya karena mereka melintasi kebun sawit kemudian
memakan umbutnya sehingga mereka dianggap sebagai hama.
Namun akibat pembabatan hutan untuk perkebunan kayu bahan kertas
atau kelapa sawit, orangutan berkonflik dengan manusia. Konflik antara
orangutan dan manusia umumnya karena kebun masyarakat, perkebunan kelapa
sawit, dan hutan tanaman industri dirusak oleh orangutan. Tetapi hal ini terjadi
karena memang orangutan sudah semakin terdesak akibat semakin menyusutnya
habitat mereka, sehingga orangutan terpaksa memasuki wilayah perkebunan
untuk memperoleh makanan. Dan karena hal ini juga orangutan di cap sebagai
hama yang harus di bunuh.
Buah adalah makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh orangutan dari
jenis pakan lainnya, sehingga keberlangsungan hidup primata ini sangat
tergantung pada kondisi habitat yang ditempatinya. Pakan merupakan aspek
penting dalam pengelolaan populasi orangutan, karena ketersediaan pakan
mempengaruhi senyawa kimia alami salah satunya adalah kadar air yang
diperlukan tubuh untuk keseimbangan fungsi organ-organ secara biologis bagi
makhluk hidup. Kadar air merupakan salah satu bahan pakan yang menentukan
kesegaran pada setiap pakan dan daya tahan pakan yang ada tersebut, apabila
kadar air pada pakan tinggi maka
akan mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan kamir untuk berkembang
biak, sehingga akan merubah penampakan dari pakan tersebut.
Kelimpahan pakan didalam hutan merupakan salah satu hal penting
agar orangutan terhindar dari kepunahan. Hal utama yang sangat penting untuk
diketahui adalah kandungan air sumber pakan alami orangutan di hutan.
Langsungan hidup orangutan berasal dari perusakan habitatnya yang disebabkan
oleh penebangan dan pembukaan hutan untuk dijadikan lahan pertanian,
pertambangan dan pemukiman. Akibatnya, populasi orangutan yang semula
tersebar luas saat ini terpencar kedalam kantong-kantong populasi berukuran kecil
dengan daya dukung habitat yang rendah.
Perilaku pergerakan orangutan yang berhubungan dengan perilaku
makannya kemungkinan besar dipengaruhi jenis kelamin. Ada hubungan antara
ukuran tubuh antara orangutan jantan dengan orangutan betina terhadap perilaku
pergerakan dan perilaku makannya. Aktivitas harian orangutan yang utama di
penuhi oleh kegiatan makan. Selanjutnya istirahat, bermain-main, berjalan-jalan
diantara pepohonan dan membuat sarang. Aktivitas harian orangutan meliputi tiga
aktivitas besar yaitu makan, istirahat dan bergerak. Penelitian tentang perilaku
makan orangutan di pusat rehabilitasi belum banyak dilakukan. Guna menjaga
kelestariannya tetap berjalan secara berkesinambungan, maka diperlukan upaya
konservasi satwa dengan langkah-langkah yang benar
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari daya dukung lingkungan.
2. Untuk mengetahui apa saja nutrisi-nutrisi yang baik bagi habitat odari
orangutan.
3. Untuk mengetahui dari suatu habitat orang utan.
BAB II
ISI
3.1 Kesimpulan
1. Daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan
alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan.
2. Orangutan hanya ditemukan di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Indonesia.
3. Kerusakan lingkungan berdampak pada hilangnya habitat seperti hutan
sebagai tempat tinggal dan sumber pakan Orangutan.
4. Populasi Orangutan di habitatnya saat ini mengalami penurunan drastic.
5.Buah adalah makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh orangutan dari
jenis pakan lainnya, sehingga keberlangsungan hidup primata ini sangat
tergantung pada kondisi habitat yang ditempatinya.
DAFTAR PUSTAKA
Hadad, A. A., Prayogo, H., dan Anwari, S. 2017. Perilaku Makan Dan Jenis
Pakan Orangutan (Pongo pygmaeus) Di Yayasan International Animal
Rescue Indonesia (YIARI) Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Jurnal
Hutan Lestari, 5(2).
Mardiana, M., Rahmi, E., dan Andini, R. 2020. Karakteristik Sarang Orangutan
Sumatera (Pongo abelii Lesson 1827) di Stasiun Penelitian Soraya,
Kawasan Ekosistem Leuser. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 5(3),
50- 59.