Disusun Oleh:
Aqshal Rayyan Fachlevi Siregar 201201008
Loula Trie Mutia Sidabutar 201201030
Revani Dwi Arisindy Lubis 201201048
Ahsanul Karim 201201088
Indira Laksmi Wardhani 201201176
Raynald Caldo Darwin Siagian 201201216
Putra Sanjaya Gultom 201201220
Kelompok 2
BUDIDAYA HUTAN 5
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “Identifikasi Bentuk Kerusakan Biotik Pohon Tanjung
(Mimosups elengi)” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar
Perlindungan Hutan dengan bobot 2 sks pada Program Studi Kehutanan, Fakultas
Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi
makalah ini akan sangat penulis hargai. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Deskripsi Umum Pohon Tanjung (Mimosups elengi) ................................... 3
2.2. Berbagai Kerusakan Biotik Pada Bagian Pohon
Tanjung (Mimosups elengi) .......................................................................... 4
2.2.1. Kerusakan Biotik Pada Cabang Pohon
Tanjung (Mimosups elengi) ...................................................................... 4
2.2.2. Kerusakan Biotik Pada Tunas Pohon
Tanjung (Mimosups elengi) ...................................................................... 5
2.2.3. Kerusakan Biotik Pada Batang Pohon
Tanjung (Mimosups elengi) ...................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 9
3.2. Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1. Pohon Tanjung .................................................................................................... 3
2. Jamur pada Pohon Tanjung ................................................................................. 4
3. Tunas Pohon Tanjung yang mati......................................................................... 5
4. Batang Pohon Tanjung yang Terdapat Sarang Rayap......................................... 6
5. Batang Pohon Tanjung Terkena Kanker .................................................................. 6
6. Batang Pohon Tanjung Mengalami Kebusukan .................................................. 7
7. Batang Pohon Tanjung Mengalami Luka Terbuka ............................................. 8
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah mata kuliah Dasar Perlindungan Hutan yang
berjudul “Identifikasi Bentuk Kerusakan Biotik Pohon Tanjung (Mimosups elengi)”
adalah untuk mengetahui berbagai komponen biotik yang menjadi penyebab
kerusakan pada berbagai bagian pada pohon Tanjung (Mimosups elengi).
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pohon Tanjung (Mimosups elengi) adalah salah satu pohon rimbun yang
biasanya dimanfaatkan sebagai peneduh pinggir jalan raya, taman, hutan kota,
pekarangan, serta lingkungan sarana umum lainnya. Pohon Tanjung juga memiliki
daun yang sangat rimbun dan rapat, bunga yang harum, serta mudah sekali
menggugurkan daunnya. Permukaan daun Tanjung mengkilap dan halus, bentuk
daunnya elips dengan tepi daun bergelombang dan melengkung ke atas. Pohon
Tanjung juga memiliki ukuran buah yang sangat kecil dari nangka dan mahoni,
sehingga pemilihan pohon tanjung tepat untuk ditanam di median jalan. Pohon
Tanjung memiliki posisi tersendiri dan sering dijadikan sebagai pohon pekarangan
rumah adat Jawa.
Pohon Tanjung (Mimosups elengi) memiliki ciri morfologi yang dapat
dikenali sebagai berikut :
Pohon Tanjung dapat tumbuh hingga ketinggian 25 meter
Memiliki daun tunggal, tersebar dan bertangkai panjang, bentuknya bulat
lonjong
Mempunyai bunga yang berbau harum yang khas
Kayu tanjung bersifat padat, keras dan berat, berwarna cokelat tua dan teksturnya
halus, termasuk tahan jamur tetapi tidak tahan rayap
Kerusakan cabang patah atau mati pada pohon Tanjung diakibatkan oleh
jamur (Schizophyllum commune) dan parasit. Jamur ini mempunyai pertumbuhan
yang relatif mudah dan cepat. Selain itu, S. commune merupakan jamur pelapuk
5
kayu yang cukup ganas karena dalam beberapa kasus dapat menyebabkan
kehilangan berat sampai 70 %. Jumlah kerusakan cabang patah atau mati sebanyak
3 kasus atau 2,5%. Kerusakan ini dapat diatasi dengan perawatan seperti
pemangkasan cabang pada pohon yang sudah terindikasi jamur dan parasit.
Ciri-ciri tanaman :
- Gejala yang terlihat yaitu adanya cabang yang mati dan daunnya berguguran.
Kerusakan tunas pada pohon tanjung seperti Kekeringan atau layu yaitu
gejala dengan ciri gugurnya daun yang diikuti keringnya batang dan tunas.
Penyebab dapat berupa fungi, bakteri dan virus. Gejala yang termasuk dalam
kelompok ini diantaranya damping off yaitu gejala penyakit persemaian yang
menunjukkan kematian pada jaringan sel pangkal perakarannya, yang disebabkan
oleh (Pythium sp). Phytium adalah cendawan patogen tular tanah (soil borne
diseases) penyebab penyakit pada benih berbagai tanaman dan menyebabkan
penyakit rebah semai. Adapaun penyebab hidup pada tunas tanjung tinggi
disebabkan karena daya hidup tunas yang cukup tinggi, berasal dari tempat
persemaian dan merupakan hasil pilihan. Selain itu keadaan fisik tanaman juga
dalam kondisi sehat, bebas dari hama penyakit, dan daun hijau segar, hal ini
dikarenakan adanya faktor-faktor pendukung pertumbuhan tanaman Tanjung.
6
Kanker
Serangan ini dilakukan dengan cara mematikan jaringan pada bagian pohon
yang terinfeksi mulai dari kulit, kambium hingga ke dalam bagian kayu.
Kerusakan ini menyebabkan kematian kulit kambium dan diikuti dengan
kematian kayu di bawah kulit. Kemudian lokasi kematian kayu tersebut oleh
agen tertentu akan menyebabkan jaringan yang rusak menjadi lebih luas dan
lebar. Gejala kanker yang diamati di lapangan berupa kematian pada kulit
atau bagian pohon tertentu secara lokal dan terlihat bagian pinggir menebal
sehingga seakan-akan bagian luka tenggelam (cenderung ke dalam) dan letaknya
lebih rendah daripada sekelilingnya.
Busuk Hati
Tipe kerusakan ini dicirikan dengan adanya kayu gembol. Kayu gembol
merupakan petunjuk bahwa terdapat jaringan kayu yang menjadi lunak dan
mengalami degradasi serta kandungan air yang tinggi. Gejala kerusakan yang
dijumpai terjadi karena adanya bekas pemangkasan cabang yang dilakukan
terhadap pohon. Bekas pemangkasan pada bagian pohonini kemudian menjadi
jalan masuknya agen penyakit seperti virus, bakteri sertahama yang merusak
jaringan dalam kayu. Akibatnya dalam jangka panjang jaringan kayu rusak
sehingga menyebabkan kelapukan. Pada beberapa kasus yang ditemui, pohon yang
lapuk (jaringan kayu rusak) seolah-olah tidak terlihat adanya lapuk, padahal bagian
dalam kayu ini lapuk. Hal inilah yang menyebabkan pohon tersebut rawan untuk
tumbang.
8
Luka Terbuka
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pohon Tanjung (Mimosups elengi) adalah salah satu pohon rimbun yang
biasanya dimanfaatkan sebagai peneduh pinggir jalan raya, taman, hutan kota,
pekarangan, serta lingkungan sarana umum lainnya.
2. Pohon Tanjung memiliki daun yang sangat rimbun dan rapat, bunga yang
harum, serta mudah sekali menggugurkan daunnya.
3. Kerusakan cabang patah atau mati pada pohon Tanjung diakibatkan oleh jamur
(Schizophyllum commune) dan parasit.
4. Kerusakan tunas pada pohon tanjung seperti Kekeringan atau layu yaitu gejala
dengan ciri gugurnya daun yang diikuti keringnya batang dan tunas.
5. Serangan kanker pada batang pohon Tanjung ialah dengan cara mematikan
jaringan pada bagian pohon yang terinfeksi mulai dari kulit, kambium hingga
ke dalam bagian kayu.
3.2 Saran
Sebaiknya pemeliharaan pohon Tanjung lebih di tingkatkan kembali
mengingat ada banyak faktor pemicu kerusakan biotik nya agar pohon Tanjung
dapat tumbuh dengan baik dan dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
10
DAFTAR PUSTAKA