Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Ekologi Hutan
Peranan Ekologi Hutan dalam Pengelolaan Hutan
Lestari

Oleh:

ANGGI NURHAFIZHAH ALANG


M1A1 16 146

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT serta junjungan
kita semua Baginda Rasulillah SAW, karena atas berkat dan limpahan rahmat
Allah SWT serta tidak lepas dari dukungan orang tua serta kerabat yang selalu
mendukung saya selama ini maka saya boleh menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Peran
Ekologi dalam Pengelolaan Hutan Lestari yang menurut saya dapat memberikan
manfaat yang besar bagi semua yang membacanya, khusnya mahasiswa
kehutanan. Melalui kata pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Kendari, Oktober 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i


KATA PENGANTAR ...................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN. 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3.Tujuan ................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN MAKALAH. ..... 3
2.1. Pengertian Ekologi ...................................................................... 3
2.2. Prinsip-prinsip Ekologi ............................................................... 3
2.2.1. Sinekologi........................................................................ 3
2.2.2. Autekologi ....................................................................... 4
2.3. Peran Ekologi Hutan............................................................. ...... 5
BAB III. PENUTUP. 8
3.1. Kesimpulan................................................................................ . 8
3.2. Saran............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 9

iii
iv
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon


dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan di luar hutan.
Hubungan antara masyarakat tumbuh-tumbuhan hutan, margasatwa dan alam
lingkungannya begitu erat sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem
ekologi atau ekosistem. Menurut Odum (1983) Ekosistem adalah suatu sistem di
dalam alam yang mengandung makhluk hidup (organisme) dan lingkungan yang
terdiri dari zat-zat tak hidup yang saling mempengaruhi, dan di antara keduanya
terjadi pertukaran zat yang perlu untuk mempertahankan kehidupan.
Ekosistem hutan adalah sistem ekologi yang saling terkait antara
lingkungan dengan makhluk hidup yang menempati hutan menjadi tatanan
kesatuan utuh yang tidak terpisahkan atas berbagai unsur kehidupan organism dan
anorganiasme. Organisme berkembang dalam komunitas dan terjalin dalam
sebuah sistem dengan lingkungan fisik untuk keperluan kehidupan. Spesies
binatang dan tumbuhan dalam suatu ekosistem sangat ditentukan oleh pengaruh
potensi sumber daya alam dan faktor kimiawi-fisis yang sesuai dengan kebutuhan
hidup spesies tersebut. Kawasan hutan ditumbuhi oleh lebatnya pohon dan
tumbuhan. Menjadi bentuk kehidupan yang tersebar di dunia, baik di daerah
tropis, iklim dingin, pegunungan, di dataran rendah, di pulau terkecil atau di suatu
benua. Ekosistem hutan memiliki fungsi untuk menampung karbondioksida,
menjadi tempat hidup hewan dan tumbuhan, pelestari utama tanah, modulator
hidrologi dan fungsi biosfer penting untuk menjaga keberlansungan kehidupan di
muka bumi ini.
Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini dianggap perlu untuk dikaji
lebih lanjut agar kita semua dapat mengetahui berbagai peranan ekologi hutan
dalam pengelolaan hutan lestari.

1
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut:


1. Apa yang dimaksud dengan ekologi hutan?
2. Bagaimana peranan ekologi hutan dalam pengelolaan hutan lestari?

1.3 Tujuan Makalah

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu sebagai berikut:


1. Memahami tentang kajian ekologi hutan
2. Memahami peranan ekologi hutan dalam pengelolaan hutan lestari

2
II. TINJAUAN MAKALAH

2.1. Pengertian Ekologi

Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari


bahasa Yunani, yaitu : Oikos = Tempat Tinggal (rumah), Logos = Ilmu, telaah.
Oleh karena itu Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993)
menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi
ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem
menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu
termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara),
energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan
sistem tersebut.

2.2. Prinsip prinsip ekologi

2.2.1. Sinekologi

Sinekologi yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang


tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu.
Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa,
hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di
hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain
sebagainya. Dua bidang kajian utama dalam sinekologi adalah:
Bidang kajian tentang klasifikasi komunitas tumbuhan.
Bidang kajian tentang analisis ekosistem.
Sinekologi mengkaji komunitas tumbuhan dalam hal:
1. Sosiologi Tumbuhan, yaitu deskripsi dan pemetaan tipe vegetasi dan
komunitas.
2. Komposisi dan struktur komunitas.

3
3. Pengamatan dinamika komunitas, yang mencakup proses seperti transfer
nutrien dan energi antar anggota, hubungan antagonistis dan simbiotis antara
anggota, proses, dan suksesi (perubahan komunitas menurut waktu).
4. Mencoba untuk mendeduksi tema evolusioner yang menentukan bentuk
komunitas secara evolusioner.

2.2.2. Autekologi
Bagian dari ekologi tumbuhan yang mengkaji masalah adaptasi dan
tingkah laku spesies atau populasi dalam kaitannya dengan lingkungannya. Sub
divisi dari autekolgi meliputi demekologi (spesiasi), ekologi populasi dan
demografi (pengaturan ukuran populasi), ekologi fisiologi atau ekofisiologi, dan
genekologi (genetika). Bagaimana sifat fenologi, fisiologi, morfologi dan tingkah
laku atau genetik dari suatu spesies yang sukses terus pada suatu habitat. Mereka
mencoba menggambarkan bagaimana pengaruh lingkungan pada tingkat populasi,
Organismik dan sub organismik. Autekologi dapat bergerak kedalam spesialisasi
lain di luar ekologi, seperti fisiolog). Autekologi mencoba untuk menjelaskan
mengapa suatu spesies dapat terdistribusi, genetika, evolusi, dan biosistemtik.
Autekologi yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau
organism secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya.Contoh
autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesiesorganisme, perilaku,
dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika kita mempelajari hubungan antara
pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi.
Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau
(Intsiapalembanica) di padang alang-alang, dan lain sebagainya. Autekologi,
ekologi yang mempelajari suatu jenis (spesies) organisme yang berinteraksi
dengan lingkunganya. Biasanya ditekankan pada aspek siklus hidup, adaptasi
terhadap lingkungan, sifat parasitis atau non parasitis, dan lain-lain.
Autekologi, falsafah yang mendasarinya adalah dengan memandang
sebagai ukuran yang menggambarkan kondisi lingkungan sekitarnya. Clements
menyatakan bahwa setiap tumbuhan adalah alat pengukur bagi keadaan
lingkungan hidup tempat ia tumbuh. Dalam hal ini paling sedikit yang dimaksud
4
dengan alam lingkunganya adalah iklim dan tanah. Dari kajian ini lahir bidang
kajian yang menilai bahwa tumbuhan adalah sebagai indikator alam atau indicator
lingkungan hidup. Bidang kajian ini dikenal dengan ekologi fisiologi. Dari segi
autekologi, maka di hutan bias dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan
terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis pohon yang sifat kajiannya mendekati
fisiologi tumbuhan, dapat juga dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan
terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis binatang liar atau marga satwa. Bahkan
dalam autekologi dapat dipelajari pola perilaku suatu jenis binatang liar, sifat
adaptasi suatu jenis binatang liar, maupun sifat adaptasi suatu jenis pohon. Dari
segi sinekologi, dapat dipelajari berbagai kelompok jenis tumbuhan sebagai suatu
komunitas, misalnya mempelajari pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap
komposisi dan struktur vegetasi, atau terhadap produksi hutan. Dalam ekosistem
hutan itu bisa juga dipelajari pengaruh berbagai faktor ekologi terhadap kondisi
populasi, baik populasi tumbuhan maupun populasi binatang liar yang ada di
dalamnya. Akan tetapi pada prinsipnya dalam ekologi hutan, kajian dari kedua
segi (autekologi dan sinekologi) itu sangat penting karena pengetahuan tentang
hutan secara keseluruhan mencakup pengetahuan semua komponen pembentuk
hutan, sehingga kajian ini diperlukan dalam pengelolaan sumber daya hutan.

2.3. Peranan Ekologi Hutan

Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara


keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik
antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan
semua komponen yang ada di sekitarnya. Adapun ekologi hutan adalah cabang
dari ekologi yang khusus mempelajari ekosistem hutan. Hutan dipandang sebagai
suatu ekosistem karena hubungan antara masyarakat tumbuh-tumbuhan
pembentuk hutan dengan binatang liar dan alam lingkungannya sangat erat.
Hutan dipandang sebagai suatu ekosistem adalah sangat tepat, mengingat
hutan itu dibentuk atau disusun oleh banyak komponen yang masing-masing
komponen tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa dipisah-pisahkan, bahkan saling
5
memengaruhi dan saling bergantung. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu
diperhatikan beberapa definisi tentang hutan sebagai berikut. (1) Hutan adalah
kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41 Tahun 1999). (2) Hutan adalah
lapangan yang ditumbuhi pepohonan yang secara keseluruhan merupakan
persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya atau ekosistem (Kadri
dkk., 1992). (3) Hutan adalah masyarakat tumbuh- tumbuhan yang dikuasai atau
didominasi oleh pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda
dengan keadaan diluar hutan (Soerianegara dan Indrawan, 1982). (4) Hutan adalah
masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di
permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu
kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis (Arief, 1994).
Sumberdaya alam berupa hutan merupakan salah satu kekayaan alam yang
memiliki nilai sangat strategis. Meskipun sumberdaya alam ini termasuk kategori
potensi alam yang dapat diperbaharui (renewable), sebagai amanat Tuhan Yang
Maha Esa, pengelolaan kekayaan alam ini harus benar-benar dilakukan secara
arif, bijaksana dan profesional. Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan, bahwa hutan merupakan suatu ekosistem, artinya konsep
pengelolaannya harus menyeluruh yang memadukan unsur biotik dan abiotik
beserta unsure lingkungan lainnya yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan secara lestari (sustainable). Sebagaimana diketahui bahwa hutan
memiliki fungsi antara lain sebagai:
Pengatur iklim, baik mikro maupun makro
Penata air
Pemenuhan kebutuhan kayu dan non kayu sera jasa/manfaat ekonomi
Menyediakan lapangan kerja
Pertahanan negara
Dengan kata lain, sumberdaya hutan memiliki peranan yang sangat penting dalam
menunjang pembangunan bangsa dan negara.

6
Hutan memiliki tiga fungsi; yaitu fungsi produksi adalah kawasan hutan
yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan; fungsi lindung adalah
kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi (penerobosan) air laut dan memelihara kesuburan tanah;
fungsi konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri tertentu yang memiliki fungsi
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
Secara makro bahwa pengelolaan hutan yang berkelanjutan harus
dilakukan dengan pendekatan tiga prinsip kelestarian yaitu kelestarian ekologi,
kelestarian ekonomi dan kelestarian sosial. Ketiga prinsip kelestarian merupakan
satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.
Jika dilihat dari aspek biologisnya, hutan memainkan peranan yang jauh
lebih penting, karena keberadaannya dapat dikatakan mempengaruhi hampir
segala aspek kehidupan manusia. Apalagi hutan tropika sebagaimana yang ada di
Indonesia, sudah diakui banyak ilmuwan mempunyai fungsi sebagai paru-paru
dunia. Dalam hal ini, hutan dikatakan mempunyai peranan yang berdampak
ekologik, seperti perlindungan Daerah Aliran Sungai (DAS), konservasi ekologi,
dan sumber plasmanutfah dan keanekaragaman hayati dan lain-lain. Konsep
pengelolaan sumber daya hutan harus diarahkan pada tercapainya keseimbangan
antara penggunaan dan pengembangan hutan.

7
III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:


Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari
bahasa Yunani, yaitu : Oikos = Tempat Tinggal (rumah), Logos = Ilmu, telaah.
Dapat disimpulkan bahwa ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya.
Ekologi hutan dianggap sangat penting dalam pengelolaan hutan lestari,
sebab ekologi hutan merupakan ilmu yang mempelajari ekosistem hutan, dalam
pengelolaan hutan yang baik perlu adanya pemahaman mengenai ekosistem
terkait fumgsi dan perannya agar segala aspek dalam ekosistem hutan dapat
dikelola secara maksimal.

3.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam makalah ini yaitu agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya dalam bidang keilmuan maupun falsafah
ekosistem hutan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Ekosistem. < http://wikipedia.ekosistem.org >. Diakses pada


tanggal 23 Juli 2016.

Clamphan. 1973. Natural Ecosystem. Mac Millan Publishing Company. Inc, New
York.

Nasution, A. 1995. Pengantar ke Ilmu-Ilmu Pertanian . Litera Antar


Nusa,Yogyakarta.

Odum, Eugene P. 1983. Dasar-Dasar Ekologi. Universitas Gadjah Mada,


Yogyakarta.

Soekarni, Ahmad R, dan Munir R. 1987. Lingkungan: Sumber daya Alam dan
Kependudukan dalam Pembangunan. UI Press, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai