Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

“Strategi Perkembangan Ekosistem”


MATA KULIAH : BIOLOGI SISTEM

Dosen Pengampu : - Dra. Masdiana, Msi


- Dra. Meida Nugrahalia, MSc.

DISUSUN OLEH :

GESTA VIVIAN PANJAITAN

( 4173111027 )

PENDIDIKAN MATEMATIKA DIK C 2017

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini
dengan baik. Berikut ini penulis mempersembahkan makalah Critical Book Report tentang
“strategi perkembangan ekosistem” mata kuliah Biologi Sistem yang diharapkan dapat
memberikan manfaat besar bagi kita untuk mempelajari keanekaragaman tumbuhan dan hewan
pada mata kuliah Biologi Sistem.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Oktober 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 4


2.1 Identitas Buku .................................................................................................... 4

2.2 Ringkasan Isi Buku............................................................................................ 4

2.2.1 Buku Utama ( Biologi Sistem) ................................................................... 4

2.2.2 Buku Pembanding (Toksikologi Lingkungan) ........................................... 7

2.3 Penilaian terhadap Buku .................................................................................... 10


2.3.1 Kelebihan Buku ......................................................................................... 10
2.3.2 Kelemahan Buku ....................................................................................... 11

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 13

3.2 Saran .................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup yang hidup di bumi ini sangat banyak dan beranekaragam. Kita dapat
memperhatikan lingkunga sekitar kita, terdapat berbagai jenis hewan dan tumbuhan, belum
lagi hewan dan tumbuhan yang hidup di air tawar maupun di laut. Jenis makhluk hidup
yang beragam itu disebut keanekaragaman.
Keanekaragaman hayati (Biodiversity) istilah yang digunakan untuk menunjukkan
variasi dan variabilitas semua hewan, tumbuhan dan mikroorganisme yang terdapat di
bumi. Keanekaragaman dalam spesies disebut dengan variasi. Setiap lingkungan memiliki
keanekaragaman variasi berbeda, yang meliputi berbagai variasi bentuk, ukuran, jumlah
(frekuensi) warna dan sifat – sifat lainnya.
Faktor lingkungan berbeda dapat memyebabkan sifat yang nampak menjadi berbeda,
jadi terdapat interksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan. Karena adanya dua
faktor tersebut maka muncullah keanekaragaman hayati.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana bisa terbentuknya suatu ekositem ?
2. Bagaimana pembagian keanekaragaman ekositem ?
3. Apa pengaruh manusia terhadap menurunnya keanekaragaman hewan dan tumbuhan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyampaian topik pembelajaran Keanekaragaman Ekosistem
materi Biologi Sistem.
2. Untuk menilai kekurangan kelebihan, dan perbandingan kedua buku dalam
penyampaian topik Keanekaragaman Ekosistem.
3. Untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Biologi Sistem.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

 Buku 1 (Buku Utama)

Judul Buku : Biologi Sistem

Pengarang : Tim Dosen Biologi Sistem

Penerbit : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri


Medan

Tahun Terbit : 2017

Kota Terbit : Medan

Tebal Buku : 247 halaman

 Buku 2 (Buku Pembanding)

Judul Buku : Toksikologi Lingkungan

Pengarang : Dantje T. Sembel, B. Agr. Sc., Ph.D.

Penerbit : Cv. Andi Offset

Tahun Terbit : 2005

Kota Terbit : Yogyakarta

Tebal Buku : 348 halaman

2.2 Ringkasan Isi Buku

2.2.1 Buku Utama ( Biologi Sistem )

 Keanekaragaman Ekosistem
Antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain (baik di dalam jenis maupun
antarjenis) terjadi interaksi. Ini dikenal sebagai interaksi biotik, yang membentuk
suatu komunitas. Antara makhluk hidup dengan lingkungan fisik ( suhu, cahaya) dan

4
kimiawi ( air, mineral, keasaman), juga terjadi interaksi.ini dikenal sebagai interaksi
biotik – abiotik yang membentuk sistem lingkungan atau ekosistem. Dan di dalam
suatu ekosistem terjadi interaksi yang kompleks antara komponen biotik dengan
abiotik.
Makhluk hidup bergantung kepada lingkungan dan sebaliknya, lingkungan
bergantung kepada makhluk hidup. Kondisi lingkungan yang beranekaragam. Ada
lingkungan yang banyak air, ada yang tidak ada lingkungan yang banyak
mendapatkan cahaya matahari, ada yang sedikit ( demikian pula, suhu, kelembapan,
mineral, ph, kadar garam, ketinggian). Di dalam lingkungan yang berbeda dapat
dijumpai keanekaragaman hayati yangberbeda.
Dengan beranekaragamnya kondisi lingkungan dan keanekaragaman hayati
maka terbentukla keanekaragaman ekosistem. Masing – masing ekosistem memiliki
keanekaragaman makhluk hidup pula.

tabel 2.1 keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman Ekosistem

1. Ekosistem Darat : ~ gurun


~ Padang Rumput ( savana)
~ Hutan Basah
~ Hutan Gurun
~ Taiga
~ Tundra
2. Ekosistem Air Tawar
3. Ekosistem Laut : ~ berdasarkan daya tembus Cahaya :
 Fotik
 Afotik
~ berdasarkan fisik :
 Daerah litorial
 Daerah neritik
 Daerah batial
 Daerah abisal
4. Ekosistem Pantai : ~ hutan mangrove (bakau)
~ formasi pes capree
~ formasi barringtonia

5
Di dalam ekosistem yang sudah lama terbentuk, keanekaragaman biotanya
tinggi, namun populasi tiap jenisnya kecil. Contohnya keanekaragaman jenis yang
tinggi di dalam suatau ekosistem menyebabkan ekosistem tersebut mantap/stabil.
Ekosistem yang mantap adalah ekosistem yang dapat menjaga keseimbangannya.

Karena pengaruh manusia, keanekaragaman biota semakin menurun. Ini


disebabkan karena banyak biota yang diburu, atau punah karena lingkungannya
diubah manusia. Ekosistem dengan keanekaragaman jenis yang rendah merupakan
ekosistem yang tidak mantap/stabil. Artinya, ekosistem tersebut mudah berubah oleh
pengaruh luar. Semakin luasnya ekosistem binaan menyebabkan semakin
menyempitnya ekosistem alami.

Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup menjadi kelompok atau


golongan tertentu atas dasar persamaan atau perbedaan ciri yang dimiliki oleh
makhluk hidup.

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, mulai daro yang berukuran kecil
yang tidak tampak dengan mata telanjang sampai dengan yang besar . untuk
memudahkan dalam mengenai dan mempelajari kehidupannya, manusia
mengelompokkan makhluk – makhluk tersebut. Pengelompokan merupakan salah
satu upaya dalam mengklasifikasi. Pengelompokan biasa dilakukan dalam kehidupan,
misalnya kelompok tanaman hias, kelompok tanaman budidaya, kelompok tanaman
kacang – kacamgan. Kelompok hewan peliharaan dan sebagainya.

Di dalam biologi, cara atau metode pengklasifikasi makhluk hidup dipelajari


dalam cabang ilmu tersendiri. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup
disebut taksonomi.

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri – ciri
morfologi, analogi, fisiologi, tingkah laku, dan bentuk kromosom. Makhluk hidup
yang memiliki persamaan ciri – ciri dikelompokkan kedalam unit – unit. Unit – unit
ini dinamakan takson. Takson disusun dari tingkat tinggi ke tingkat rendah. Makhluk
hidup yang memiliki sedikit persamaan ciri – ciri dikelompokkan ke dalam tingkatan
takson yang tinggi. Biasanya tingkatan itu memiliki banyak persamaan ciri di
masukkan ke dalam takson yang lebih rendah. Biasanya tingkatan ini memiliki jumlah
makhluk hidup yang sedikit.

6
Klasifikasi digunakan untuk mempelajari makhluk hidup berdasarkan ciri – ciri
morfologi ( bentuk luar), anatomi ( bentuk dalam), fisiologi dan juga perilaku.
Klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi
kepentingan manusia. Klasifikasi juga dapat digunakan untuk melihat hubungan
kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain.

Dalam klasifikasi ini diperlukan metode penamaan (nomenclatur) untuk


memberi nama suatu kelompok organisme tertentu. Persamaan dimaksudkan untuk
tujuan berikut ini :

1. Membedakan antara satu kelompok dengan kelompok lain.


2. Menyusun hubungan kekerabatan antar kelompok.
3. Memudahkan dalam mengenali ciri – ciri kelompok.
4. Menunjukkan tingkatan dalam taksonomi.

2.2.2 Buku Pembanding (Toksikologi Lingkungan)

 Arti Lingkungan
Para ahli biologi, ekologi ataupun lingkungan memberkan definisi tentang
lingkungan yang agak berbeda satu dengan yang lain namun meiliki substansi yang
sama. Lingkungan secara harfiah berarti “ruang lingkup” atau “sekitar” atau :alam
sekitar”. Lingkungan juga diartikan sebagai kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam, seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta
flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun yang hidup di lautan.lingkungan
juga dapat diartikan dalam beberapa bentuk :
1. Lingkungan fisik, yaitu faktor – faktor fisik, seperti tanah, iklim dan
persediaan air.
2. Lingkungan biofisik, yaitu kombinasi faktor – faktor fisik dan biologis yang
berinteraksi dengan faktor kimiawi, sehingga memengaruhi organisme.
3. Sistem lingkungan, yaitu sitem fisik yang ada di sekitar yang dapat
berinteraksi dengan sistem tersebut melalui pertukaran massa, energi atau
sifat lainnya.
4. Lingkungan alami, yaiutu makhluk hidup dan yang tidak hidup
5. Lingkungan sosial, yaitu kultur dimana seseorang hidup serta orang – orang
dan imstitusi dimna mereka berinteraksi.

7
 Lingkungan Alami
Lingkungan alami adalah istilah yang dapat diartikan semua bahan atau material
dan benda – benda hidup termasuk cahaya matahari atau semua benda hidup dan mati
yang terdapat di bumi ini. Dalam arti sempit, bentuk lingkungan ini adalah lingkungan
yang tidak dipengaruhi oleh manusia, sedangkan lingkungan yang sering dipengaruhi
manusia disebut lingkngan buatan yang biasanya berubah – ubah. Lingkungan buatan
manusia ini yang dapat berubah – ubah disebut juga sebagai kultur bentang darat (
cultural lanscape).

 Lingkungan Biotik dan Abiotik


Pada dasarnya lingkungan terdiri dari dua komponen yaitu biotik dan abiotik.
Komponen abiotik adalah segala sesuatu tidak hidup atau bernyawa. Komponen biotik
adalah segala sesuatu yang hidup atau bernyawa. Makhluk – makhluk hidup ini
berinteraksi satu dengan yang lain dengan lingkungan abiotik dan memengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan masing – masing.

 Pengertian dan konsep ekosistem


Menurut odum 1971, ekosistem lebih rinci, yaitu satu unit dalam suatu
organisasi biologis yang dibentuk dari semua organisasi dalam satu area tertentu dan
masing – masing berinteraksi dengan lingkungan fisiknya, sehingga terjadi pemindahan
energi yang membuat suatu struktur jaringan makanan ( trophic structure ). Dan siklus
– siklus bahan dalam sistem itu sendiriserta berjalan terus – menerus.
Ekosistem juga diartikan sebagai suatu komunitas dari organisme hidup yang
berhubungan dengan komponen – komponen yang tidak hidup dari lingkungannya,
seperti air, udara, mineral – mineral tanah dan berinteraksi sebagai suatu sistem hidup.
Komponen – komponen biotik dan abiotik ini berhubungan satu dengan yang lainnya
dalam suatu jaringan makanan yang kompleks dan melakukan pemindahan energi dari
satu organisme ke organisme yang lain.
Dengan demikian, maka ekosistem dapat berbeda dalam ukuran namun
dalamsuatu habitat yang spesifik dan ruang yangterbatas, seperti ekosistem danau,
ekosistem hutan, dan ekosistem pertanian. Meskipun dalam hal tertentu ekosistem ini
mencakup suatu wilayah yang sangat luas, seperti planet dunia ini yang merupakan
suatu ekosistem juga. Dengan demikian, maka ekosistem merupakan suatu entitas yang

8
dinamik dan dikendalikan oleh faktor – faktor internal dan eksternal. Faktor – faktor
eksternal diantaranya iklim dan tanah yang membentuk topografi yang dapat
mengendalikan keseluruhan struktur dari ekosistem.
Keragaman hayati dapat memengaruhi fungsi ekosistem seperti halnya proses –
proses gangguan dan susksesi. Oleh sebab itu, maka prinsip dari pengelolaan ekosistem
harus diliat dari aspek sumber daya alami ekosistem yang berkelanjutan. Setiap
organisasi dalam spesies yang sama hidup bersama membentuk satu populasi dan
populasi – populasi dari spesies yang berbeda hidup bersama membentuk satu
komunitas. Jadi, ekosistem adalah unit dasar fungsional dalam ekologi karena dalam
ekosistem ini melibatkan komunitas biotik dan abiotik yang masing – masing
memengaruhi sifat – sifatnya dan kedua faktor tersebut memang perlu untuk
kelangsungan hidup individu – individu dalam komunitas yang bersangkutan. Interkasi
antara spesies, populasi dan komunitas dalam satu area tertentu dan hubungannya
dengan faktor – faktor abiosis, seperti iklim, makanan, tempat tinggal dan lain – lain
merupakan satu bentuk ekosistem. Komponen utama dalam satu ekosistem adalah
individu – individu organisme yang membentuk populasi danyang selanjutnya
membentuk komunitas.
Eton ( 1927), menggunakan istilah “food – chain” atau rantai makanan yang
menunjukkan tentang hubungan makan – memakan antar organisme sebagaimana satu
jenis makanan yang berasal dari tumbuhan dimakan oleh herbivora dan selanjutnya oleh
karnivora, kemudia oleh karnivora yang lebih tinggi, sehingga membentuk satu rantai
makanan.

 Struktur dan fungsi ekosistem


Sebagaimana yang telah diuraikan dia atas bahwa lingkungan terdiri dari dua
komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik dalam
ekosistem merupakan faktor fisik, seperti sinar matahari untuk fotosintesis, air sebagai
bahan esensial untuk kehidupan organisme tanah dan iklim yang mempengaruhi
pertumbuhan serta perkembangan suatu organisme hidup. Sedangkan faktor kimia yaitu
protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitaminyang semuanya juga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan organisme hidup. Komponen biotik adalah tumbuhan
hijau yang merupakan organisme autotrofik yang membuat makanan makanan dari
bahan anorganik, konsumer makro, seperti organisme heterotrofikterutama hewan dan
konsumer mikro, khususnya mikroorganisme.
9
 Ekosistem Alam Dan Ekosistem Buatan
Terdapat dua bentuk ekosistem berdasarkan ada tidaknya campir tangan
manusia, yaitu ekosistem alam dan ekosistem buatan. Interaksi antar kedua komponen
ini akan membentuk suatu rantai makanan yang awalnya sederhana tapi lambat laun
menjadi lebih kompleks. Manakala habitat tesebut tidak tersentuh oleh manusia, maka
habitat itu pada akhirnya akan membentuk suatu ekosistem yang bersifat alami dan
stabil. Bentuk ekosistem seperti ini disebut ekosistem alami, contohnya yaitu
hutan tropis yang memiliki keragaman hayati tumbuhan dan hewan yang sangat
tinggi dengan curah hujan yang tinggi dan dicirikan dengan adanya pohon – pohon yang
tinggi. Hutan boreal ( taiga ecosystem) atau disebut hutan salju yang terdapat di bagian
utara yang didominasi oleh tumbuhan “evergreen” dan tumbuhan konifer. Ekosistem
rumput yang terdapat di zona semiarid, tanpa pohon, tetapi didiami oleh hewan – hewan
pemakan rumput. Ekosistem padang gurun yang terdapat di daerah beriklim kering dan
dicirikan kurangnya tumbuhan serta terbatasnya jumlah seranggadan hewan lain.
Ekosistem tundra yang terdapat di daerah polar di puncak – puncak gunung
yang tinggi, bersalju tanpa pohon. Ekosistem danau yang didominasi oleh ikan, algae,
plankton. Ekosistem sungai dan ekosistem laut. Namun bila lingkungan itu mendapat
sentuhan manusia secara terus – menerus dan terjadi perubahan dalam habitat, maka
akan berubah menjadi ekosistem buatan. Dalam kondisi terestrial terdapat ekosistem
buatan seperti aquarium, kolam, dan ekosistem pertanian. Adanya campur tangan
manusia melalui proses – proses pengolahan lahan., pengairan, penyiangan,
pemupukan, penyemprotan pestisida, panen, pembakaran, perladangan, perpindahan
dan lain – lai, maka ekosistem yang terbentuk adalah ekosistem pertanian yang
merupakan suatu bentuk ekosistem buatan.

2.3 Penilaian Terhadap Buku

2.3.1 Kelebihan Buku

 Buku Utama ( Biologi Sistem )


- Cover
Cover buku sangat menarik sehingga mengundang pembaca untuk membacanya
- Penyampaian Materi
Dalam Penyampaian materi, bahasa yang digunakan sangat komunikatif.
Pembaca lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh penulis.

10
- Tata Penulisan
Dalam tata penulisan, buku ini sangat tertata rapi, materi beruntut dan
pemahaman akan materi dapat diterima baik oleh pembaca disertai soal yang bisa
dikerjakan untuk mengukur seberapa kepahaman pembaca terhadap materi.
- Dalam penulisan, ejaan yang digunakan sudah sesuai dengan EYD.
- Latihan Soal
Buku ini dilengkapi dengan latihan sial, sehingga pembaca dapat menguji
sampai dimna pemahaman mereka tentang materi yang mereka dapat dari buku ini.

 Buku Pembanding (Toksikologi Lingkungan)


- Cover
Cover buku sangat menarik sehingga mengundang pembaca untuk membacanya
- Cakupan Materi
Dalam cakupan materi, buku ini sangat luas banyak pengetahuan yang bisa
didapatkan dari buku ini.
- Struktur Penulisan Buku
Dari struktur penulisan buku, buku ini tertata rapi. Satu pembahasan ke
pembahasan yang lain saling berhubungan dan membuat pembaca lebih memahami.
- Dalam penulisan, Bahasa yang disampaikan luwes dan sesuai dengan kaidah EYD.

2.3.2 Kelemahan Buku


 Buku Utama ( Biologi Sistem )
- Cakupan materi yang terlalu singkat sehingga pembaca harus menambah beberapa
buku referensi untuk mempelajari materi tersebut.
- Tidak dilengkapi gambar sehingga ketertarikan untuk membaca kurang.
- Penjelasan materi kurang padat dan penjelasan – penjelasan materi banyak yang
tidak di dukung maupun dilengkapi dengan gambar
- Gambar yang ada pada buku tersebut tidak menarik karena minimnya kombinasi
warna dalam gambar tersebut

11
 Buku Pembanding (Toksikologi Lingkungan)
- Cakupan materi yang terlalu singkat sehingga pembaca harus menambah beberapa
buku referensi untuk mempelajari materi tersebut.
- Tidak dilengkapi gambar sehingga ketertarikan untuk membaca kurang.
- Penjelasan materi kurang padat dan penjelasan – penjelasan materi banyak yang
tidak di dukung maupun dilengkapi dengan gambar
- Gambar yang ada pada buku tersebut tidak menarik karena minimnya kombinasi
warna dalam gambar tersebut.
- Buku tidak di lengkapi dengan soal untuk menguji sebagai mana pemabaham
pembaca tentang materi yang ada dalam buku tersebut.

 Perbandingan Kedua Buku


Buku utama sangat baik digunakan dalam pembelajaran biologi sistem karena
penyajian yang menarik dengan materi ringkas yang mudah dipahami oleh pembaca.
Buku pembanding juga baik digunakan karena cakupan materi yang kebih luas
sehingga bisa dijadikan buku referensi untuk melengkapi materi yang disajikan oleh
buku utama. Untuk itu buku utama layak dijadikan buku panduan dalam pembelajaran
Biologi Sistem.

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain (baik di dalam jenis maupun
antarjenis) terjadi interaksi. Ini dikenal sebagai interaksi biotik, yang membentuk suatu
komunitas. Antara makhluk hidup dengan lingkungan fisik ( suhu, cahaya) dan kimiawi
( air, mineral, keasaman), juga terjadi interaksi.ini dikenal sebagai interaksi biotik –
abiotik yang membentuk sistem lingkungan atau ekosistem.
Dengan beranekaragamnya kondisi lingkungan dan keanekaragaman hayati
maka terbentukla keanekaragaman ekosistem. Masing – masing ekosistem memiliki
keanekaragaman makhluk hidup pula.

Karena pengaruh manusia, keanekaragaman biota semakin menurun. Ini


disebabkan karena banyak biota yang diburu, atau punah karena lingkungannya
diubah manusia. Ekosistem dengan keanekaragaman jenis yang rendah merupakan
ekosistem yang tidak mantap/stabil. Artinya, ekosistem tersebut mudah berubah oleh
pengaruh luar. Semakin luasnya ekosistem binaan menyebabkan semakin
menyempitnya ekosistem alami.

3.2 Saran
Sebaiknya buku Biologi Sistem untuk cakupan materi dieperluas dan
dilengkapi dengan perjelasan gambar, kemudian diberi paduan warna sehingga
pembaca lebih menarik untuk membacanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dantje (2005). Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta. Cv. Andi Offset

Tim Dosen Biologi Sistem (2017). Biologi Sistem. Medan. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

14
LAMPIRAN

 Buku Utama ( Biologi Sistem )

 Buku Pembanding (Toksikologi Lingkungan)

15

Anda mungkin juga menyukai