Anda di halaman 1dari 11

Ideal

1. Misalkan R adalah suatu Ring dengan elemen satuan e dan S adalah satuan ideal

dalam R. Jika elemen satuan e maka buktikan S = R!


Jawaban:

Untuk membuktikan S = R harus ditunjukkan dan

Karena S ideal dalam R sehingga

Ambil , sehingga

Karena e elemen satuan sehingga

2. Masing-masing merupakan ideal dalam R. Buktikan bahwa U1 U2 merupakan


ideal dalam R pula!
Jawaban:

dan

- ideal

 berlaku

berlaku (Ideal
Kanan)

 berlaku

berlaku (Ideal
Kiri)

- ideal

 berlaku

berlaku (Ideal
Kanan)

 berlaku

berlaku (Ideal
Kiri)
Karena dan sehingga

Karena dan sehingga

Karena dan sehingga

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ideal.

E. Ring Faktor
Contoh 1

Bila K = {0, 2, 4} adalah suatu Ideal yang dibangun oleh 2 dalam Z 6. Tunjukan
Z6/K adalah merupakan Ring Faktor.
Penyelesaian :
Ada dua koset / Ideal dari Ring Z6, yaitu :
K = {0, 2, 4}
K + 1 = {1, 3, 5}
Sehingga Z6/K = {K, K + 1}

Tabel
Daftar Cayley (Z6/K = Z6/{0, 2, 4}, +) dan (Z6/K = Z6/{0, 2, 4}, .)

+ K K+ . K K+
1 1

K K K K K K
+1

K+ K+ K K+ K K+
1 1 1 1

Tabel 8.1. menunjukan penjumlah dan perkalian unsur-unsur dari Z6/K.


Selanjutnya dari tabel, kita akan membuktikan bahw Z 6/K dengan syarat- syarat
suatu Ring merupakan Ring Faktor dari Z 6/K. Adapun syarat- syaratnya sebagai
berikut :
1. Tertutup terhadap penjumlahan (+) di Z6/K
 K, K + 1  Z6/K
berlaku K + (K + 1) = K + (0 + 1) = K + 1
Sehingga K + 1  Z6/K
2. Assosiatif terhadap penjumlahan (+) di Z6/K
 K, K + 1  Z6/K
[K + (K + 1)] + (K + 1) = K + [(K + 1) + (K + 1)]
[K + (0 + 1)] + (K + 1) = K + [K + (1 + 1)] (K
+ 1) + (K + 1) = K + (K + 0)
K + (1 + 1) = K + (0 + 0)
K =K
Sehingga [K + (K + 1)] + (K + 1) = K + [(K + 1) + (K + 1)] = K
3. Adanya unsur satuan atau identitas terhadap penjumlahan (+) di Z6/K
 K + 1  Z6/K
(K + 0) + (K + 1) = K + (0 + 1) = K + 1 (K +
1) + (K + 0) = K + (1 + 0) = K + 1
Sehingga (K + 0) + (K + 1) = (K + 1) + (K + 0) = K + 1
4. Adanya unsur balikan atau invers terhadap penjumlahan (+) di Z6/K
 K + 1  Z6/K
(K + 1) + (K + (-1)) = K + (1 + (-1)) = K + 0 = K
(K + (-1)) + (K + 1) = K + ((-1) + 1) = K + 0 = K
Sehingga (K + 1) + (K + (-1)) = (K + (-1)) + (K + 1) = K + 0 = K
5. Komutatif terhadap penjumlahan (+) di Z6/K
 K, K + 1  Z6/K
K + (K + 1) = (K + 1) + K K +
(0 + 1) = K + (1 + 0) K + 1
=K+1
Sehingga K + (K + 1) = (K + 1) + K = K + 1
6. Tertutup terhadap perkalian (.) di Z6/K
 K, K + 1  Z6/K
berlaku K . (K + 1) = K + (0 . 1) = K + 0 = K
Sehingga K  Z6/K
7. Assosiatif terhadap perkalian (.) di Z6/K
 K, K + 1  Z6/K
[K . (K + 1)] . (K + 1) = K . [(K + 1) . (K + 1)]
[K + (0 . 1)] . (K + 1) = K . [K + (1 . 1)] (K
+ 0) . (K + 1) = K . (K + 1)
K + (0 . 1) = K + (0 . 1)
K =K
Sehingga [K . (K + 1)] . (K + 1) = K . [(K + 1) . (K + 1)] = K
8. Adanya unsur satuan atau identitas terhadap perkalian (.) di Z6/K
 K  Z6/K
(K + 1) . K = K + (1 . 0) = K + 0 = K K .
(K + 1) = K + (0 . 1) = K + 0 = K
Sehingga (K + 1) + K = K + (K + 1) = K + 0 = K
9. Distributif perkalian (.) terhadap penjumlahan (+) di Z6/K
 K, K + 1  Z6/K
Misalkan a = K , b = K + 1 dan c = K + 1
a. (b + c) = (a . b) + (a . c)
K . [(K + 1) + (K + 1)] = [K . (K + 1)] + [K . (K + 1)]
K . [K + (1 + 1)] = [K + (0 . 1)] + [K + (0 . 1)]
K + [0 . (1 + 1)] = K + [(0 . 1) + (0 . 1)]
K + (0 . 0) = K + (0 + 0)
K =K
Sehingga K . [(K + 1) + (K + 1)] = [K . (K + 1)] + [K . (K + 1)] = K
Jadi, Z6/K = {K, K + 1} adalah merupakan suatu Ring Faktor
Contoh 2
 Z bersama dengan operasi penjumlahan dan perkalian adalah ring.
I = { 5n| n ∈ Z} adalah ideal dalam z. Maka dapat disimpulkan ring faktor Z/I = {
I, 1, +} , z + I, 3 dan 4 + I }
 Himpunan Z10 = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9} adalah ring terhadap operasi penjumlahan
dan perkalian ideal-ideal yang dalam Z10 adalah
<0> = {0}
<1> = <3> = <7> = <9> = Z10
Teorema F-1
S suatu himpunan bagian tak kosong dari ring pembagian dari D.S dikatakan
subring pembagian dari D Jika dan hanya jika :
i. x,y ∈ S → x-y ∈ S
−1
ii. x,y ∈ S dengan y ¿ 0 → xy ∈ S
ii. Unsur S paling sedikit dua
Bukti Teorema F-1
Jika S subring pembagian dari D. maka syarat i-i terpenuhi
Jika ketiga syarat terpenuhi maka S subring pembagian dari D
Bukti:
1. Diketahui S subring pembagian dari D, maka aksioma ring terpenuhi dengan
demikian syarat (i) yang merupakan invers dari penjumlahan terpenuhi.
Syarat (ii) x.y ∈ S (Teorema E-1)
−1 −1
∀ x , y≠0∈ S ∃ x , y ∈S (Definisi D-1)
−1 −1
xx yy =1∈ S (Definisi D-1)
−1 −1
xy x y=1∈ S (Definisi D-1)
−1 −1
xy ∈ S, x y=1 ∈ S (Terpenuhi)
Syarat (iii) terpenuhi menurut Definisi D-1
Jadi terbukti ketiga syarat terpenuhi,
Sebaliknya
2. S subring pembagian dari D artinya semua unsur di S ada di D, maka:
Syarat (i) menjamin bahwa S subgrup dari D, (S,+), Syarat (ii) menjamin bahwa
setiap unsur tak nol memiliki invers, syarat (iii) menjamin bahwa banyak unsurnya
lebih dari
1, jadi terbukti bahwa S merupakan subring pembagian dari D.

Teorema F-2
S suatu himpunan bagian tak kosong dari lapangan dari F.S dikatakan sublapangan
dari F Jika dan hanya jika :
i. x,y ∈ S → x-y ∈ S
−1
ii. x,y ∈ S dengan y ¿ 0 → xy ∈ S
ii. Unsur S paling sedikit dua
Bukti F-2
Bukti teorema F-1 sama dengan buti teorema F-2, hanya saja pada Lapangan
berlaku sifat komutatif untuk menyatakan bahwa itu adalah suatu lapagan atau sub
lapangan.
Bukti:
Misalkan S adalah sub-lapangan dari suatu lapangan F, maka S terhadap operasi
"tambah” adalah subgrup dari F dengan demikian x-y ∈ S untuk semua x,y ∈ S.
Himpunan S - {0} terhadap operasi "perkalian" adalah subgrup dari F, maka
−1 −1
xy ∈ S -{0} dan untuk x = 0 didapat 0.y-1 = 0 ∈ S, jadi xy ∈ S untuk

semua x, y ∈ S dimana y ¿ 0.

Misalkan x - y ∈ S untuk semua x,y ∈ S, maka S adalah subgrup dari F. Dan


misalkan xy-1 untuk semua x, y ∈ S dimana y ¿ 0 maka x,y-1 ∈ S - {0) untuk
semua x, y ∈ S - {0}.
Jadi S - {0} terhadap operasi perkalian adalah sungrup dari F. Elemen satuan 1 ¿
0 jadi 1 = 1.1-1 ∈ S - (0) ⊂ S. Himpunan S terhadap operasi perkalian adalah
komutatif sebab F komutatif terhadap perkalian. Dengan demikian S adalah sub-
lapangan dari F.

Teorema G-3
S dan T masing-masing merupakan sublapangan dari suatau lapangan F dan S∩ T juga
merupakan sublapangan”
Bukti :
Karena S dan t adalah sublapangan makan 0 ∈ S∩ T.
Ambil sembarang a,b ∈ N
Karena S suatu sublapangan, maka a-b ∈ S dan a. b ∈ S ……(1)
Selanjutnya,
Karena T suatu sub lapangan maka a-b ∈ N dan a. b ∈ T……(2)
Maka :
a-b ∈ S dan a-b ∈ T maka a – b ∈ S∩ T
a.b ∈ S dan a. b ∈ T maka a.b ∈ S∩ T
karena S sublapangan dari F, maka S⊆ F
karena T subring F, maka T ⊆ R.
Sehingga disimpulkan S∩ T adalah sublapangan dari F

Teorema G-4
Irisan suatu koleksi sublapangan adalah juga lapangan.
Bukti:
Misalkan F adalah lapangan, maka F adalah ring komutatif. Selanjutnya mabil a , b
unsur-unsur sebarang di F dengan a b=0.
Akan ditunjukkan bahwa a=0 atau b=0
Misalkan a ≠ 0, karena F lapangan maka a−1 ∈ F . Dengan demikian
a−1 ( ab )=a−1 .0=0 atau b=0.
Dengan cara yang sama ditunjukkan jika b ≠ 0 maka a=0.
Jadi terbukti bahwa irisan suatu koleksi sublapangan adalah juga lapangan.

a. Teorema G-G
R adalah suatu ring dengan suatu unsur kesatuan I R. S suatu subring dari ring R. Jika S
memiliki unsur kesatuan Is ≠ IR maka Is merupakan pembagian nol sejati
Bukti :
1R∈ R dimana 1s ≠ 1R
Untuk membuktikan 1s merupakan pembagi nol sejati maka akan dibuktikan bahwa 1 s
merupakan elemen pembagi nol kiri sekaligus elemen pembagi nol kanan.
 1R . 1s = 1s
1R . 1s = 1s 1s
1R . 1s - 1s 1s = 0R
(1R - 1s ) 1s = 0R
 1s . 1R = 1S
1s . 1R = 1S 1s
1s . 1R - 1S 1s = 0R
1s (1R - 1S ) = 0R
Dapat dilihat 1s ≠ 0. Karena 1R . 1s maka 1R- 1s ≠ 0 dan hasil kali kiri dan hasil kali kanan
ialah 0, maka 1s merupakan pembag nol sejati.
Latihan 3
Nomor 2
Diketahui Z × Z dengan operasi ( a , b )+ ( c , d )=( a+c ,b +d ) dan ( a , b )( c , d )=( ac , bd ) dengan
a , b , c , d ∈ Z adalah suatu ring. Buktikan bahwa Z ×2Z adalah ideal dari Z×Z.
Penyelesaian :
Himpunan Z × 2Z ¿ {( a ,2 b ) | a , b ∈ Z } adalah ideal dari Z × Z dengan operasi
( a , b )+ ( c , d )=( a+c ,b +d ) dan ( a , b )( c , d )=( ac , bd ) dengan a , b , c , d ∈ Z adalah suatu ring.
1. Untuk sembarang unsur M = {( a ,2 b )|a , b∈ Z } dan N= { ( c ,2 d )|c , d ∈ Z } di Z +2 Z
diperoleh M −N =( a , 2b )−( c−2d ) =(a−c , 2b−2 d) karena
a−c ,2 b−2 d ∈ Z dan M −N ∈ Z ×2 Z
2. Selanjutnya bila S={( a , b)∨a , b ∈ Z } adalah sebarang unsur dari Z ×2 Z maka
 ST =( a , b ) ( c , 2 d )=( ac , 2bd )
Karena ac , 2bd ∈ Z dan ST ∈ Z × 2 Z berarti Z ×2 Z adalah ideal kiri dari Z × Z
 TS=( c ,2 d ) ( a , b )=( ac , 2 bd )
Karena ac , 2bd ∈ Z dan TS ∈ Z × 2 Z berarti Z ×2 Z adalah ideal kanan dari Z × Z
Karena kedua syarat terpenuhi maka terbukti bahwa Z ×2 Zadalah ideal dari Z × Z

Nomor 3
Tentukan semua ideal prima dan semua ideal maksimal dari Z2 × Z 4
Penyelesaian :
Ideal Z2 × Z 4 haruslah mempunyai order yang habis dibagi 8 saat ( Z2 × Z 4 ¿ sedemikian
sehingga ( Z2 × Z 4 ¿={0 }. Tidak ada ideal prima/maksimal dari order 8.
Untuk order 4
 {0}× Z4
(Z 2 × Z 4 )
Perhatikan bahwa ≅ Z 2 ( field / integral/ domain )
{0 }× Z 4
 Z2 × Z 4
(Z ¿ ¿2 × Z 4 )
Perhatikan bahwa ≅ Z 2 ¿ ( field/ integral/ domain )
Z 2 ×2 Z 4
Oleh karena itu, kedua ideal ini adalah ideal prima dan maksimal
Untuk order 2
 {0}× 2Z4
(Z 2 × Z 4 )
Perhatikan bahwa ≅ Z 2 × Z 2 ( bukan integral/ domain )
{0 }× 2 Z 4
 Z2 × Z 4
(Z ¿ ¿2 × Z 4 )
Perhatikan bahwa ≅ Z 4 ¿ ( bukan integral/ domain )
Z 4 × {0 }
Karena hanya order 4 yang memenuhi maka tidak ada ideal prima dan maksimal yang
memenuhi

Anda mungkin juga menyukai