MAKALAH
KOMUNITAS HUTAN
DISUSUN OLEH :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang komunitas hutan ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Tim penyusun
1
DAFTAR ISI
hal
KATA PENGANTAR........................................................................................ 1
DAFTAR ISI..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ............................................................................................ 4
B. PROSES KESEIMBANGAN DALAM HUTAN............................................... 5
C. JENIS-JENIS HUTAN................................................................................... 6
D. PEMBAGIAN HUTAN BERDASARKAN FUNGSI......................................... 8
E. MACAM-MACAM HUTAN BERDASARKAN FUNGSINYA........................... 9
F. PELESTARIAN HUTAN................................................................................ 14
G. PERANAN HUTAN BAGI MASYARAKAT..................................................... 15
H. MANFAAT EKOSISTEM HUTAN.................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
Hutan memiliki banyak jenis seperti hutan tropis, hutan bakau, hutan sabana,
hutan rawa dan masih banyak lagi. Jenis hutan tersebut juga mempengaruhi
komunitas yang terdapat didalamnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada
suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi
satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks
bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua
organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya.
Di dalam komunitas selalu ada interaksi, baik antaranggota spesies
yang sama, maupun interaksi antarpopulasi yang berlainan. Iklim di suatu
daerah yang berinteraksi dengan komponen biotik di dalamnya akan
menghasilkan satuan komunitas yang besar, bahkan menghasilkan komunitas
dominan suatu vegetasi.
Ekosistem hutan merupakan ekosistem yang cakupan wilayahnya
adalah berupa hutan. Dapat dikatakan bahwa ekosistem hutan ini merupakan
hubungan antara kumpulan beberapa populasi (baik itu populasi binatang
maupun tumbuh- tumbuhan) yang hidup di permukaan tanah dan berada di
pada suatu kawasan hutan. Ekosistem hutan ini membentuk suatu kesatuan
ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang bersifat dinamis dan
mengadakan interaksi baik langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungannya antara satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.
Menurut undang-undang nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan,
pengertian hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat
dipisahkan. Definisi hutan yang disebutkan di atas, terdapat unsur-unsur yang
meliputi:
a. Suatu kesatuan ekosistem
b. Berupa hamparan lahan
c. Berisi sumberdaya alam hayati beserta alam lingkungannya yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
d. Mampu memberi manfaat secara lestari.
4
Menurut spurr (1973), hutan dianggap sebagai persekutuan antara
tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-
sama dengan lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis dimana
organisme dan lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu siklus energi
yang kompleks. Hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh tumbuhan dan
hewan yang hidup dalam lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada
suatu kawasan dan membentuk suatu ekosistem yang berada dalam keadaan
keseimbangan dinamis.
Dalam hutan pohon tidak dapat dipisahkan dari hutan, karena
pepohonan adalah vegetasi utama penyusun hutan tersebut. Pohon sendiri
adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Suatu
kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan
kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di
luarnya.
1. Hidrologi
2. Iklim
3. Kesuburan tanah
5
4. Keanekaragam genetic
1. Hutan bakau
2. Hutan sabana
Hutan sabana adalah hutan padang rumput yang luas dengan jumlah
pohon yang sangat sedikit dengan curah hujan yang rendah. Tumbuhan
yang hidup sihutan sabana adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan yang cukup panas seperti bangsa rumput-rumputan
binatang seperti kuda, dan lain-lain. Contoh : nusa tenggara.
3. Hutan rawa
6
yang tinggal disini yang membentuk komunitas seperti binatang buaya,
ikan rawa, dan tumbuhan air. Contoh : papua selatan, kalimantan, dsb.
Hutan hujan tropis adalah hutan lebat / hutan rimba belantara yang
tumbuh di sekitar garis khatulistiwa / ukuator yang memiliki curah turun
hujan yang sangat tinggi. Hutan jenis yang satu ini memiliki tingkat
kelembapan yang tinggi, bertanah subur, humus tinggi dan basah serta
sulit untuk dimasuki oleh manusia. Hutan ini sangat disukai pembalak
hutan liar dan juga pembalak legal jahat yang senang merusak hutan dan
merugikan negara trilyunan rupiah. Contoh : hutan kalimantan, hutan
sumatera, dsb.
5. Hutan musim
Hutan musim adalah hutan dengan curah hujan tinggi namun punya
periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala
kemarau menyelimuti hutan. Terdapat di daerah yang mempunyai musim
kering dan musim hujan. Pada hutan musim pohon-pohonnya lebih
sedikit, tidak terlalu tinggi dan jumlah spesiesnya tidak begitu banyak,
sehingga sinar matahari mudah untuk sampai ke tanah.
6. Hutan taiga
Hutan taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum.
Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga misalnya konifer, terutama
pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus).
Daerah taiga merupakan bioma yang hanya terdiri atas satu spesies
pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi bagian utara (siberia
utara, rusia, kanada tengah dan utara), dengan masa pertumbuhan pada
musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan. Penyebaran fauna
atau hewan darat terutama binatang menyusui
banyak ditentukan oleh rintangan alam dan sebagian adanya hubungan
antara daratan-daratan.
7
Pembagian hutan berdasarkan fungsinya dapat di bagi menjadi 4 yaitu :
1. Hutan wisata
Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan
untuk melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar
tidak musnah / punah di masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk
ditebang dan diganggu dialih fungsi sebagai buka hutan. Biasanya hutan
wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat penelitian.
2. Hutan cadangan
3. Hutan lindung
1. Menurut asal.
a. Hutan yang berasal dari biji disebut juga ‘hutan tinggi’ karena
pepohonan yang tumbuh dari biji cenderung menjadi lebih tinggi
dan dapat mencapai umur lebih lanjut.
Merupakan hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka oleh
manusia.
b. Hutan sekunder
Adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau
kerusakan yang cukup luas.
Berarti bunga pohon diserbuk dan biji pohon tersebar bukan oleh
manusia, melainkan oleh angin,air, atau hewan.
9
3. Menurut susunan jenis
4. Menurut umur
Daun- daun pohon di hutan ini sangat lebat, saking lebatnya hingga
terkadang menghalangi cahaya matahari yang masuk dan membuat
tanah di bawahnya lembab
10
Terletak di antara daerah yang memiliki iklim sub tropis dengan
daerah iklim kutub atau iklim dingin
a. Hutan produksi
Kondisi tanah juga termasuk salah satu hal yang membedakan ekosistem
hutan. Berdasarkan kondisis tanah, ekosistem hutan dibedakan menjadi:
a. Hutan tanah kapur atau limestone forest, adalah jenis hutan yang
memiliki jenis tanah berupa tanah kapur atau tanah gamping. Tanah
kapur bukan merupakan tanah yang mudah ditumbuhi pepohonan.
Maka dari itu jenis pepohonan yang tumbuh di hutan kapur ini
12
merupakan pepohonan tertentu. Biasanya jenis pohon yang dapat
bertahan di tanah kapur adalah pohon jati.
b. Hutan rawa gambut atau peat swamp- forest, adalah jenis hutan yang
tanahnya berupa rawa gambut. Hutan ini mempunyai ciri- ciri khusus
yang hanya dapat kita temui pada hutan ini. Untuk mengenal lebih jauh
mengenai hutan ini, baca ciri- ciri hutan rawa gambut.
c. Hutan rawa air- tawar atau hutan rawa yang dikenal sebagai freshwater
swamp- forest.
b. Hutan jati
c. Hutan ekaliptus
Itulah beberapa jenis hutan dilihat dari berbagai macam kategori. Kategori
hutan ini bisa terjadi pada satu hutan saja. Artinya, satu hutan bisa masuk
ke dalam lebih dari satu kategori. Hutan ini merupakan kekayaan alam
harus dijaga kelestariannya.
E. Pelestarian Hutan
1. Reboisasi
14
Yang dimaksud melakukan tebang pilih yaitu menebang pohon dengan
kriteria-kriteria tertentu. Contohnya: menebang pohon jati yang
diameternya sudah 75 cm.
Cagar alam
Taman nasional
1. Hutan kemasyarakatan
2. Hutan rakyat
Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah milik dengan luas
minimal 0.25 ha. Penutupan tanjuk didominasi oleh tanaman perkayuan, dan
atau tanaman tahun pertama minimal 5000 batang ( dephutbun, 1999 ).
Penanaman pepohonan di tanah milik masyrakat oleh pemiliknya,
15
merupakan salah satu butir kearipan masyrakat dalam rangka memenuhi
berbagai kebutuhan hidupnya.
Fungsi pertama yang akan kita dapatkan dari hutan adalah hutan sebagai
sarana hidrologis. Sarana hidrologis yang dimaksud ini adalah tempat
menyimpan air. Hutan ini menyimpan air hujan dan air embun di dalam
tanah, dan akan mengalirkannya ke sungai melalui mata air yang terdapat
di kawasan hutan tersebut. Karena hal inilah maka air hujan yang jatuh ke
hutan tidak terbuang sia- sia, dan bisa menjadi persediaan apabila musim
kemarau datang melanda.
Hutan juga mempunyai fungsi yang sangat sental, yakni sebagai tempat
memproduksi flora dan juga fauna. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwa flora dan fauna merupakan kekayaan dan juga keanekaragaman
hayati. Flora dan fauna ini sangat bermanfaat bagi manusia. Dan hutan
16
adalah tempat yang sangat tepat untuk memproduksi embrio flora dan juga
fauna.
Selain sebagai tempat yang tepat untuk memproduksi embrio baru dari
flora dan fauna, hutan juga tempat yang sangat tepat sebagai habitat dari
berbagai macam flora dan fauna. Maka dari itulah hutan ini adalah rumah
bagi mereka dan bisa menjaga kelestarian hidup mereka (yakni flora dan
fauna).
Masih satu rangkaian dengan fungsi hutan sebagai tempat tinggal dari
berbagai flora dan fauna, hutan ini juga otomatis merupakan sumber
makanan bagi manusia. Manusia bisa mendapatkan makanan dari flora
dan fauna yang terdapat di dalam hutan ini.
Yang dimaksud sebagai dapur alami adalah adalah dapur bagi tumbuh-
tumbuhan. Hutan merupakan tempat untuk pepohonan memasak barbagai
unsur hara yang kemudian dialirkan ke sekitarnya. Bahkan aliran energi
yang dihasilkan bisa sampai ke berbagai tumbuhan yang ada di perairan,
misalnya tumbuhan yang ada di danau atau sungai.
Masih berkaitan dengan fungsi hutan sebagai penghasil oksigen, hutan ini
juga sangat bermanfaat untuk menetralkan kondisi udara terlebih udara
17
yang telah tercemar banyak polusi. Oleh karena itulah kita sering
merasakan bahwasannya udara di tempat yang banyak memiliki pohon
lebih terasa segar daripada di tempat yang mempunyai hanya sedikit
pohon.
18
BAB III
A. KESIMPULAN
SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20