Anda di halaman 1dari 20

PENEGAKAN

HUKUM
DI INDONESIA
RULE OF LAW
Penegakan Hukum (Rule of Law) merupakn doktrin
dalam hukum dalam negara ber-dasarkan hukum
dan demokrasi
Dalam pengertian secara formal (in the formal sense):
Kekuasaan umum yang terorganisasi (organized
public power)
Negara memiliki aparat penegak hukum
Dalam pengertian secara hakiki (ideological sense):
Penegakan hukum yang menyangkut ukuran hukum
(baik/buruk, just and unjust law)

PKN-FP/2021
Hukum adalah suatu institusi yg bertujuan
mengantarkan manusia kpd kehidupan yg
adil, sejahtera, dan membuat manusia
bahagia (Sucipto Rahardjo)
- Hukum bukan alat politik tapi “ a tool of social
engineering”
- Hukum bukan suatu institusi yg absolut dan
final, “law as a process, law in the making”
- peka terhadap perubahan2
- terpanggil untuk tampil melindungi rakyat
untuk menuju ideal hukum
 Ada/tidak Rule of Law:
- Ada/tidak hukum
- Ada/tidak keadilan
Diperlukan perlakuan yang adil dan baik
dari semua WN dan pemerintahan
Rule of Law merupakan suatu legalisme yang
mengandung gagasan bahwa keadilan dapat
dilayani melalui pembuatan sistem peraturan
dan prosedur yang bersifat obyektif, tidak
memihak, tidak personal, dan otonom
Latar Belakang Rule of Law
♦ Muncul
di abad 19, saat lahir negara konstitusi
dan demokrasi
- demokrasi tumbuh subur
- peran parlemen meningkat
- reaksi terhadap negara absolut
mengambil alih dominasi gereja,
ningrat, kerajaan
Rule of Law = rule by the law ≠ rule
by the man
Paham rule of law:
Di Inggris: diletakkan pada hubungan antara
hukum dan keadilan
Di Amerika: diletakkan pada HAM
Di Belanda: diletakkan pada kedaulatan
negara, melalui paham kedaulatan hukum
untuk mengawasi pelaksanaan tugas kekuatan
pemerintah
Di Indonesia: Jaminan adanya keadilan bagi
masyarakat khususnya keadilan sosial
(Pembukaan UUD 1945)
Fungsi Rule of law
Fungsi rule of law pada hakikatnya
merupakan jaminan secara formal
terhadap “rasa keadilan” bagi rakyat
Indonesia, bersifat tetap dan instruktif
bagi penyelenggara negara (dasar
hukum pengambilan kebijakan yang
berkaitan dengan jaminan atas rasa
keadilan, terutama keadilan sosial)
Penjabaran R o L dalam UUD
1945
1. Negara Indonesia adalah Negara Hukum ( Pasal 1
ayat 3)
2. Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan yang
merdeka (Pasal 24 ayat 1)
3. Setiap WN sama dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan,
tanpa kecuali (Pasal 27 ayat 1)
4. Diaturnya HAM Pasal 28 D ayat 1)
5. Setiap WN berhak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja (Pasal 28 D ayat 2)
Dinamika Peleksanaan R o L:
The Enforcement of The R o L tergantung kepada
kepribadian nasional bangsa.
R o L merupakan institusi sosial yang memiliki struktur
sosiologis yang khas dan mempunyai akar
budaya yang khas
R o L merupakan legalisme, suatu aliran pemikiran
hukum yang di dalamnya terkandung wawasan
sosial, gagasan tentang hubungan
antarmanusia, masyarakat dan negara, sehingga
memuat nilai2 tertentu dengan struktur sosiologis
khas
SECARA KUANTITATIF, PERATURAN
PERUNDANGAN YANG TERKAIT
DENGAN R o L TELAH BANYAK
DIHASILKAN DI INDONESIA, NAMUN
IMPLEMENTASI/PENEGAKANNYA BELUM
MENCAPAI HASIL YANG OPTIMAL,
SEHINGGA RASA KEADILAN SEBAGAI
PERWUJUDAN PELAKSANA-AN R o L
BELUM DIRASAKAN SEBAGI-AN BESAR
MASYARAKAT.
Lembaga2 Penegak Hukum:
1. Kepolisian
2. Kejaksaan
3. Komisi Pemberantasan Korupsi
4. Badan Peradilan
a. Mahkaha Agung
b. Mahkamah Konstitusi
c. Pengadilan Negeri
d. Pengadilan Tinggi
Kepolisian:
Fungsi kepolisian:
Memelihara keamanan DN: pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masy., penegak-
an hukum, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat
Tugas Pokok Utama:
a. Memelihara keamanan dan ketertiban
b. Menegakkan hukum
c. Memberikan perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat
Rincian Tugas Pokok Kepolisian
1. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam
menjamin keamanan, ketertiban, kelancaran
lalu lintas di jalan
2. Membina msyarakat dalam sadar dan taat
hukum
3. Menyelidik dan menyidik semua tindak pidana
sesuai peraturan perundangan
4. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta
benda masyasyarakat & lingkungan
5. Melayani kepentingan masyarakat sebelum
ditangani instansi dan/atau pihak berwenang
Wewenang Kepolisian:
1. Mengawasi potensi timbulnya perpecahan,
ancam persatuan dan kesatuan
2. Penangkapan, penahanan, penggeledahan,
dan penyitaan
3. Pemeriksaan dalam pencegahan
4. Bantuan pengamanan
5. Memberikan izin dan pengawasan keramaian
umum dan kegiatan masyarakat
6. Memberikan izin dan melakukan pengawasan
senjata api,
Kejaksaan
Lembaga pemerintahan yang melaksanakan
kekuasaan negara di khusus berdasar KUHP
bidang penuntutan dan penyidikan pidana
Tugas dan Wewenang:
1. Melakukan penuntutan
2. Melaksanakan penetapan hakim dan
putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap
3. Melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan hukuman pidana bersyarat,
putusan pidana pengawasan, dan
keputusan lepas bersyarat
Tugas dan Wewenang
(lanjutan)
4. Melakukanpenyidikan terhadap tindak
pidana tertentu berdasarkan undang2
5. Melengkapi berkas perkara tertentu
dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan
dengan penyidik
KPK
Ditetapkan dengan UU No. 20 Tahun 2002
Tujuan: Meningkatkan daya dan hasil guna
terhadap Pemberantasan tindak pidana korupsi
TUGAS POKOK KPK:
1. Berkoordinasi dengan instansi lain yang
berwenang melakukan pembertantasan tindak
pidana korupsi
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang
melakukan tindak pidana korupsi
KPK.. LANJUTAN
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
4. Melakukan tindakan2 pencegahan tindak
pidana korupsi
5. Melakukan monitor terhadap penyelengga-
raan pemerintahan negara
WEWENANG KPK:
1. Melakukan pengawasan, penelitian, penela-
ahan terhadap instansi yang menjalankan
tugas dan wewenang dengan pemberantasan
tindak korupsi
WEWENANG KPK…

2. Mengambil alih penyidikan dan penuntutan


terhadap pelaku tindak korupsi yg sedang
dilakukan oleh kepolisian dan kejaksaan
3. Menetapkan sistempelaporan dalam kegiatan
pemberantasan korupsi
4. Meminta laporaninstansi terkait mengenai
pencegahan tindak pidana korupsi
5. Hanya menangani perkara korupsi yg terjadi
setelah 27 Desember 2002
6. Peradilan tindak pidana korupsi tidak bisa
berjalan dengan landasan hukum UU KPK
Badan Peradilan
1. MA puncak kekuasaan kehakiman
- mengadili pd tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang2an di bwh UU thd UU
2. MK lembaga peradilan pada tingkat 1 dan
terakhir
- menguji UU thd UUD 45, memutuskan sengketa
kewenangan lembaga negara, memutuskan
pembubaran parpol, memutuskan perselisihan
tentang pemilu
3. Pengadilan Tinggi dan Negeri, peradilan umum
tingkat provinsi dan kabupaten
- menyelenggarakan peradilan perdata/pidana
di tingkat kabupaten dan banding di peradilan
tinggi

Anda mungkin juga menyukai