Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM IDENTIFIKASI TANAMAN (TIB 103)

IDENTIFIKASI BUNGA

Disusun Oleh Kelompok 1:


1. Muhammad Takbir (J0307211003)
2. Aulia Husna (J0307211009)
3. Kusdiantoro (J0307211036)
4. Andi Muhammad Alvan F. (J0307211045)
5. Septia Lestari (J0307211077)
6. Fajar Zulfiqor (J0307211097)

Dosen Pembimbing :
Henny Rusmiyati S.P., M.Si.
Sulassih S.P., M.Si.
Ulil Azmi Nurlaili Afifah S.P., M.Si.
Punjung Medaraji Suwarno S.P., M.Si.

Asisten Dosen :
Haura Adrifiani A.Md

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii

I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1

II METODE 2
2.1 Alat dan Bahan 2
2.1.1. Alat 2
2.1.1 Bahan 2
2.2 Waktu dan Tempat 2
2.3 Metode Praktikum 2

III HASIL DAN PEMBAHASAN 3


3.1 Bunga Kenikir Sulfur (Cosmos sulphureus) 3
3.2 Bunga Jeruk Lemon (Citrus limon) 4
3.3 Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L) 5
3.4 Bunga Mawar (Rosa hiproida atau Rosa sp.) 6
3.5 Bunga Lili (Lilium candidum L.) 7
3.6 Bunga Kamboja atau Semboja (Plumeri) 8

DAFTAR PUSTAKA 10
1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan Magnoliophyta,
yang sangat penting untuk identifikasi tumbuhan karena bunga umumnya
memiliki karakter yang konsisten sehingga dapat digunakan untuk
menunjukkan tingkatan takson tertentu dari tumbuhan (suku, marga atau
jenis). Bunga dianggap sebagai hasil modifikasi batang dengan ruas yang
pendek dan pada bagian bukunya memegang struktur daun yang mungkin
sangat termodifikasi. Dengan kata lain, bunga terbentuk pada pucuk yang
sangat termodifikasi dengan bagian meristem apeks yang pertumbuhannya
terbatas atau bahkan tidak tumbuh lagi (determinate).
Bunga umumnya terdiri atas bagian-bagian bunga yang tumbuh dalam
empat seri lingkaran, yakni kaliks, korola, andresium dan ginesium yang
tumbuh dari bagian reseptakel. Masing-masing dari keempat bagian bunga
tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Suatu bunga dinamakan
bunga lengkap apabila keempat seri bagian bunga ada dalam satu bunga,
sedang bunga dikatakan tidak lengkap apabila salah satu bagian tidak ada.
Bunga dapat pula dibedakan menjadi bunga sempurna (biseksual atau
hermafrodit), jika dalam satu bunga ditemukan adanya stamen dan pistilum,
sedangkan apabila dalam satu bunga hanya ditemukan stamen atau pistilum
saja, maka bunga demikian dinamakan bunga tidak sempurna (uniseksual).
Bunga sempurna belum tentu merupakan bunga lengkap.
Pada beberapa tumbuhan, modifikasi yang lain mungkin saja terjadi
pada bunga. Adanya mutasi atau perubahan genetik akan menghasilkan
bunga dengan perhiasan bunga yang menumpuk dan sering diikuti pula
dengan kegagalan dalam pembentukan organ seksual (stamen atau pistilum)
yang normal. Keberadaan bunga demikian seringkali dicermati oleh para
ahli hortikultura, kemudian dijadikan tanaman komersial apabila tumbuhan
seperti ini berhasil diperbanyak. Modifikasi dapat pula terjadi pada struktur
yang lainnya, dan seringkali digunakan oleh para ahli botani untuk
mempelajari kekerabatan serta evolusi yang ada pada tumbuhan.

1.2 Tujuan
1. Mampu mengidentifikasi bagian-bagian bunga
2. Mengetahui fungsi bunga
3. Mengetahui tipe penyerbukan bunga
2

II METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan laporan yaitu dengan


mengidentifikasi beberapa macam bunga serta mencari referensi dari
beberapa jurnal.

2.1 Alat dan Bahan


Pada praktikum identifikasi tanaman alat dan bahan yang digunakan
adalah sebagai berikut:

2.1.1. Alat
1. Gadget (Laptop dan Ponsel)
2. Alat tulis
2.1.1 Bahan
1. Bunga tanaman tertentu
2. Jurnal (sebagai referensi)

2.2 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan di kediaman masing-masing anggota
kelompok pada hari Selasa, 7 - 12 Februari 2022.

2.3 Metode Praktikum


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengamati
objek sendiri atau eksperimental. Berikut adalah langkah-langkah
mengidentifikasi tanaman:
1. Mengenal karakter bunga
2. Mencari contoh tanaman berbunga yang ada disekitar lingkungan
3. Mendokumentasi tanaman berbunga
4. Mencatat hasil penelitian
3

III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Bunga Kenikir Sulfur (Cosmos sulphureus)


Dalam tatanama sistematika taksonomi tumbuhan, tanaman Kenikir
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Filum : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Cosmos
Spesies : Cosmos sulphureus

Gambar 1. Bunga kenikir sulfur

Kenikir adalah anggota dari Asteraceae yang merupakan tanaman


perdu dengan tinggi 75-100 cm dengan bau yang khas. Bunga tanaman
kenikir merupakan bunga majemuk, bunga ini berbentuk cawan dengan
tangkai yang panjang ± 25 cm. Warnanya kuning cerah atau jingga. Mahkota
terdiri dari 8 helai, benang sari berwarna merah berbentuk tabung, kepala
sari coklat kehitaman, putik berambut hijau kekuningan. Letak bunga
tumpang tindih (superpositio). Kenikir termasuk bunga lengkap karena
perhiasan bunga lengkap dan di sebut bunga sempurna terdapat dua alat
reproduksi, yaitu putik dan benang sari pada tengah bunga. Kenikir disebut
bunga berumah satu (monoecus) karena mempunyai dua kelamin dalam satu
bunga.
Batang tegak, segi empat, beralur membujur, bercabang banyak,
beruas berwarna hijau. Daunnya majemuk, bersilang berhadapan, berbagi
menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang, berwarna hijau, bentuk bongkol
di ujung batang. Buahnya keras, bentuk jarum, ujung berambut, masih muda
4

berwarna hijau setelah tua berwarna coklat. Biji keras, kecil, bentuk jarum
panjang ± 1 cm, berwarna hitam. Akar tunggang dan berwarna putih. Pada
saat proses penyerbukan, kenikir dibantu oleh serangga secara epizoik,
yakni pembuahan dengan cara menempel di bagian luar tubuh binatang
(entomogami). Setelah terjadi proses percampuran antara putik dengan
benang sari maka akan terjadi proses pembuahan.

3.2 Bunga Jeruk Lemon (Citrus limon)


Dalam tatanama sistematika taksonomi tumbuhan, tanaman Jeruk
lemon diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Spermatophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnolophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus limon

Gambar 2. Bunga jeruk lemon

Bunga pada tanaman lemon merupakan bunga majemuk, bunga ini


tumbuh di ketiak daun, dan bertangkai segitiga. Bunga ini merupakan bunga
berumah satu karena memiliki alat kelamin jantan dan betina didalam satu
tumbuhan. Panjang dari bunganya mencapai 1,5 cm dengan warna hijau.
Mahkota bunga berbentuk menyerupai bintang berwarna hijau. Benang sari
bunga ini mempunyai ukuran 1-1,5 cm dengan kepala sari berwana kuning
dan berbentuk ginjal. Tangkai dari putik bunga berbentuk siindris berukuran
1 cm. Kepala putik berbentuk bulat berwarna kuning. Lalu, mahkota dari
bunga memiliki warna putih kekuning dengan bentuk bintang dan berjumlah
lima helai (Lim, 2012).
5

3.3 Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L)


Dalam tatanama sistematika taksonomi tumbuhan, tanaman Kembang
sepatu diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.

Gambar 3. Bunga sepatu

Morfologi dari tanaman bunga sepatu cukuplah menarik tanaman ini


termasuk tanaman perdu dengan tipe bunga tunggal dengan berbagai macam
warna mulai dari putih, orange, merah jambu, merah fanta, dan lain-lain.
Bunganya berbentuk terompet dan kelopknya seperti lonceng selain itu
mahkota kembang sepatu memiliki benang sari yang banyak, kepala sari
berwarna kuning, putiknya berbentuk tabung dan berwarna merah.
Kembang sepatu termasuk kedalam kembang yang menyerbuk sendiri atau
autogami yang termasuk kedalam bunga lengkap dan bunga sempurna.
Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa sinensis. L mengandung
flavonoida. Di samping itu daunnnya juga mengandung saponin dan
polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin,
saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C. Ekstrak etanolik
bunga tanaman ini juga dilaporkan dapat menurunkan kadar kolesterol darah
total dan serum trigliserida (20-30 %) serta meningkatkan level HDL hingga
12 % dan menurunkan kadar gula darah.
Kembang sepatu termasuk tanaman perdu tahunan yang tegak dengan
tinggi ± 3 m. Batang kembang sepatu berbentuk bulat, berkayu, dan keras
dengan diameter ± 9 cm. Warna batang saat masih muda berwarna ungu
sedangkan setelah tua berwarna putih kotor. Daun kembang sepatu termasuk
daun tunggal dengan tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, dengan
panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm. Warna daun kembang sepatu berwarna
hijau muda, hijau. Bunga kembang sepatu termasuk bunga tunggal,
6

berbentuk seperti terompet, terletak di ketiak daun, kelopak berbentuk


lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas
sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, terdapat benang sari banyak,
tangkai sari merah, memiliki kepala sari berwarna kuning, dan putik bentuk tabung,
merah. Ciri-ciri lainnya adalah mahkota terdiri dari lima belas sampai dua
puluh daun mahkota (petalae), benang sari banyak, tangkai sari berwarna
merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung berwarna merah. Termasuk kedalam
bunga lengkap, bunga sempurna dan termasuk berumah satu (monoecus).

3.4 Bunga Mawar (Rosa hiproida atau Rosa sp.)


Dalam tatanama sistematika taksonomi tumbuhan, tanaman Kenikir
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Kelas : Dicotyledonae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Famili : Rosaceae
Ordo : Rosanales
Genus : Rosa
Spesies : Rosa Hiproida atau Rosa sp.

Gambar 4. Bunga mawar

Tanaman mawar umumnya merupakan tanaman perdu, batangnya


berduri dengan tinggi tanaman antara 0.3 sampai 0.5 meter. Berakar
tunggang dengan banyak cabang akar seperti serat dan akar rambut yang
menyerupai benang. Daun mawar merupakan daun majemuk dengan 3 atau
5 berselang dan bersirip ganjil. Bunga ada yang tunggal dan ada pula yang
tersusun indah dalam bentuk payung dengan perhiasan bunga setiap
lingkaran 4-5 helai. Warna bunga bervariasi dari putih, merah, merah muda
dan ungu muda. Buah mawar adalah buah yang di dalamnya terdapat biji.
Mawar dipanen setelah berumur 4-5 bulan tergantung dari varietas dan
tingkat pertumbuhannya. Mawar dapat dipanen bila seluruh kelopak.
Cara penyerbukan pada bunga mawar dilakukan dengan cara
penyerbukan Entomofili (enthomophilie) yakni sebuah proses penyerbukan
7

pada bunga yang dibantu oleh serangga, seperti kupu-kupu. Bunga mawar
termasuk bunga berumah satu. Tumbuhan berumah satu adalah tumbuhan
yang memiliki 2 jenis kelamin dalam 1 tumbuhan tersebut. Tumbuhan
berumah satu pasti sempurna. Contohnya adalah kembang sepatu, bunga
mawar, dan bunga melati.

3.5 Bunga Lili (Lilium candidum L.)


Dalam tatanama sistematika taksonomi tumbuhan, tanaman Kenikir
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Lilium
Spesies : Lilium candidum L.
Kepala putik

Serbuk sari Mahkota bunga

Gambar 5. Bunga lili

Bunga lili sendiri adalah kelompok tanaman planta multiflora atau


mempunyai banyak bunga dalam satu individu atau pokok tumbuhan.
Setidaknya dalam satu pokok terdapat sekitar 10 kuntum bunga dan bahkan
pada beberapa jenis lili mencapai 50 kuntum. Umumnya bunga lili
mempunyai warna putih, akan tetapi ada juga spesies yang bunganya
berwarna kuning, ungu, jingga, pink, merah, tembaga, dan bahkan ada
nyaris berwarna hitam. Ciri khas lain dari bagian mahkota lili adalah adanya
corak bintik-bintik di sepanjang helai mahkotanya. Semakin mendekati
dasar bunga, coraknya semakin banyak.
Mahkota bunga lili adalah bagian yang paling menarik perhatian
karena tidak hanya berwarna indah tetapi juga ukurannya yang besar. Setiap
helai mahkota bunganya berbentuk lancip, semakin keluar ujungnya
8

meruncing. Adapun kesatuan dari mahkota bunga lili menghasilkan bentuk


yang menyerupai corong dengan putik di tengahnya.

3.6 Bunga Kamboja atau Semboja (Plumeri)


Dalam tatanama sistematika taksonomi tumbuhan, tanaman Kamboja
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembulu)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan bulu)
Divisi : Magnliphyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Ordo : Gentilanales
Famili : Apocynacecae
Genus : Plumeria
Spesies : Plumeria acumnita Ait, Plumeria rubra

Gambar 6. Bunga Kamboja

Tanaman kamboja ini memiliki beberapa jenis dan varietes mulai dari
warna yang berbeda dan bunga yang berbeda serta nama latin yang berbeda,
namun masih dalam satu famili. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik
pada subtropis dan tropis hingga mencapai ketinggian 1,5 – 6 meter bahkan
lebih. Tanaman kamboja ini memiliki pertumbuhan cepat dan juga
menghasilkan bunga yang sangat banyak.
Tanaman kamboja mempunyai bunga majemuk, malai rata, kepolak
memiliki bentuk corong, memiliki mahkota bunga empat bagian dan juga
memiliki warna yang sangat bervariasi dan beragam mulai dari putih,
kemerahan, dan campuran. Bunga pada tanaman ini terletak di bagian
cabang atau ketiak pada tanaman bunga kamboja. Proses penyerbukaan ini
di bantu dengan angin, dan binatang lainnya yang ada disekitarnya, Bagian
dari bunga kamboja yang lainnya adalah kelopak bunga, bagian ini memiliki
nama latin sepal. Bagian bunga ini memiliki fungsi untuk melindungi dan
juga menyelimuti mahkota pada saat bunga masih kuncup.
Warna dari kelopak bunga sama seperti warna pada daun, yakni
berwarna hijau. Corolla adalah nama latin dari mahkota bunga dan
merupakan bagian yang paling penting bagi bunga kamboja. Bagian ini tak
hanya sangat penting tapi juga merupakan bagian yang paling indah dari
sebuah bunga, salah satunya seperti bunga kamboja.
9

IV KESIMPULAN

Bunga adalah bagian dari tanaman yang berfungsi untuk


menghasilkan biji, dimana proses penyerbukan dan pembuahan suatu
tanaman terjadi didalam bunga setelah pembuahan terjadi bunga
berkembang lebih lanjut dengan membentuk buah.
Bunga meerupakan salah satu bagian terpenting pada tanaman karena
di dalam bunga terjadi proses penyerbukan dan fertilisasi sehingga
menghasilkan sebuah zigot. Zigot akan berkembang menjadi biji sebelum
tumbuh menjadi embrio yang mengalami perkecambahan. Oleh karena itu
keberadaan bunga sangat penting bagi tumbuhan karena berperan dalam
proses perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.
10

DAFTAR PUSTAKA

Anggriani, E. D. (2019). Pengaruh Pemberian Sediaan Daun Kenikir


(Cosmos sulphureus) Terhadap Lama Kematian Kecoa Amerika
(Periplaneta americana) (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surabaya).
Astarini, I. I. A., ASTARINI, I. A., Puspawati, N. M., & PUSPAWATI, N.
M. (2012). Studi fenologi perbungaan Lilium longiflorum
Thunb. METAMORFOSA Journal of Biological Sciences, 1(1).
Lim TK. 2012. Citrus medica. Edible Med Non-Medicinal Plants.,
siap terbit.
Suradinata, T. Struktur Bunga, Alat Reproduksi, serta Proses Reproduksi
Jantan dan Betina pada Tumbuhan Angiospermae.

Anda mungkin juga menyukai