Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PERAKITAN GALUR MENYERBUK SENDIRI


“IDENTIFIKASI TANAMAN MENYERBUK SENDIRI
(AUTOGAM)”

oleh
Wendy Tri Prayoga
A41221990

Dosen
Dr. Ir. Sjamsijah, MP.
Dwi Rahmawati, SP., MP.
Moch Rosyadi Adnan, S.Si., M.Sc.

Teknisi
Rina Sofiana, S.ST
Yuliatiningsih, S.ST

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2024
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bunga merupakan organ generatif tumbuhan yang berfungsi untuk


perkembangbiakan pada tumbuhan. Organ generatif yaitu organ yang berfungsi untuk
perkembangbiakan pada tumbuhan. Organ-organ tersebut adalah bunga, buah, dan
biji. Berdasarkan kelengkapan bagian tubuhnya, bunga dibedakan menjadi dua, yaitu
bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga dikatakan lengkap jika memiliki
kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.

Tanaman autogam merupakan tanaman yangmelakukan sebagian besar


penyerbukannya adalah penyerbukan sendiri. Sedangkan untuk menyerbuk silang
kemungkinannya sangat kecil. Contoh bunga tanaman autogam adalah bunga
terong, cabai, padi, kacang tanah, kedelai, dll. Masing-masing bunga tanaman
tersebut mempunyai bentuk serta jumlah benang sari yang berbeda, begitu juga
pangkal tangkai putiknya berbeda antara bunga tanaman satu dengan yang lainnya.
Posisi benang sari dan putik dari masing-masing bunga juga berbeda, ada posisi
putik yang berada dibawah benang sari, ada juga posisi putik yang berada
diatas benang sari. Posisi tersebut akan terlihat saat kita mengamati dan membelah
bunga tersebut sehingga letak benang sari dan putik akan terlihat serta jumlahnya
juga akan diketahui.Dan posisi tersebut menentukan proses penyerbukan pada
bunga

Panyerbukan pada tanaman autogram biasanya terjadi sebelum bunga mekar.


Species tanaman menyerbuk sendiri kadang-kadang dapat mengadakan penyerbukan
silang sampai 5% tergantung dari species, varietas dan factor lingkugan. Beberapa
contoh tanaman autogram : padi, terong, tomat, kacang panjang, kacang tanah,
kangkung, timun, kedelai, dan cabai.

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum kali ini mahasiswa diharapkan mampu:

1. Untuk mengetahui bagian-bgian bunga tanaman autogam.


2. Agar praktikan mampu mengtahui bunga tanaman autogami secara langsung.
3. Agar praktikan mampu mengetahui posisi benang sari dan putik pata bunga
tanaman autogam.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangbiakan dalam tanaman dibagi menjadi menjadi dua yaitu vegetatif


dan generatif. Proses pembentukan biji tersebut berada dalam organ tanaman yang
dinamakan bunga (Tjitrosomo, 1983). Berdasarkan beberapa penelitian lebih lanjut
menunjukkan. Bunga dapat terletak di ujung batang atau cabang dan ketiak daun,
yang letaknya sama dengan tempat tunas yang akan tumbuh menjadi cabang. Bagian-
bagian bunga (kelopak, tajuk, benang sari, putik) kadang-kadang dapat menyerupai
daun biasa dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali. Pada ketiak daun kelopak
atau daun tajuk kadang-kadang dapa tmembentuk sebuah kuncup. Kadang-kadang
bunga dapat membentuk biasa yang berdaun.Bunga sebagai organ reproduksi
memiliki dua bagian penting untuk proses perkembangbiakan yaitu benag sari dan
putik (Tjitrosomo, 1983), meskipun demikian bunga dapat memiliki beberapa bagian
lain yang memiliki fungsi khusus. Berdasarkan strukturnya bunga terbagi menjadi
dua yaitu: Bunga lengkap dan Bunga tidak lengkap.
Proses penyerbukan dalam tanaman dapat dibagi menjadi dua yaitu
penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri (self pollination)
terjadi apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga atau bunga lain pada satu
tanaman. Sedangkan penyerbukan silang (cross pollination) terjadi bila serbuk sari
berasal dari bunga tanamn lain. Beberapa bunga memiliki ciri morfologi khusus pada
tiap spesiesnya yang mengakibatkan perbedaan proses penyerbukan. Secara umum
proses penyerbukan pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa proses.
Tanaman menyerbuk sendiri dapat dimuliakan antara lain melalui hibridisasi.
Hibridisasi atau persilangan bertujuan menggabungkan sifat-sifat baik dari kedua
tetua atau induknya sedemikian rupa sehingga sifat-sifat baik tersebutdimiliki
keturunannya. Sebagai hasil dari hibridisasi adalah timbulnya keragamangenetik yang
tinggi pada keturunannya. Dari keragaman yang tinggi inilah pemulia tanaman akan
memilih tanaman yang mempunyai sifat-sifat sesuaidengan yang diinginkan
(Sunarto,1997).
BAB 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilakukan pada tanggal 8 Maret 2024, dilaksanakan di
Labolatorium Gedung Teknik Produksi Benih lantai 1 Politeknik Negeri Jember.
3.2 Alat dan Bahan
1. Pinset
2. Kertas HVS
3. ATK
4. Bunga padi
5. Bunga terong
6. Bunga kacang panjang
7. Bunga cabai
3.3 Prosedur Kerja
1. Gambar semua bagian bunga yang telah disediakan lengkap dengan
keterangan bagian-bagian bunga.
2. Tulis jenis tanamannya, varietas, warna bunga, posisi putik dan benang sari,
jumlah kelopak bunga dan jumlah tangkai sari.
3. Buatlah uraian singkat dibawah masing-masing gambar tentang alasan
mengapa tanaman tersebut harus menyerbuk sendiri serta jelaskan kapan saat
bunga mekar dan berapa lama masa reseptifnya.
4. Buatlah laporan sementara untuk di acc pembimbing dan laporan resmi
dikumpulkan satu minggu setelah praktikum dilakukan.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil tertera pada lampiran
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan bunga autogam ada 4 (empat) komoditi yang diamati
yaitu padi, kacang panjang, terong, dan cabai. Dari ke empat komoditi tersebut
memiliki karakteristik tersendiri seperti bunga padi yang memiliki ciri-ciri benang
sari yang banyak dan menjuntai panjang, bunga padi sendiri tergolong bunga tidak
lengkap karena tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti mahkota sebagai
gantinya bunga padi memiliki palea dan lemma yang berguna untuk melindungi
bagian dalam bunga. Bunga padi memiliki masa anthesis benang sari akan berahir
pada 7 hari setelah muncul malai. Dan masa resptif putik sekitar 3-7 hari pada Tengah
malam.
Sedangkan pada komoditi lainnya seperti cabai dan kacang panjang memiliki
masa reseptif putik yang sama yaitu pada saat bunga pertama kali mekar. Dan juga
pada masa anthesis benang sari pada bunga kacang panjang pada umur 45-65 HST.
Bunga kacang panjang dan cabai tergolong bunga lengkap karena memiliki seluruh
bagian bunga.
Pada bunga terong tergolong bunga lengkap karena memiliki seluruh bagian
bunga. Bunga terong memiliki masa reseptif putik sekitar 6-8 minggu setelah tanam
mulai berbunga dan pada masa anthesis benang sari terjadi pada pagi hari sekitar
pukul 6-10 pagi.
BAB 5 KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum kali ini dapat diambil kesimpulan bahwa bunga
dibedakan menjadi 2(dua) kelompok yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
Bunga autogam memiliki kemampuan untuk melakukan penyerbukan sendiri karena
dalam satu bunga atau dalam satu tanaman memiliki 2 alat reproduksi yaitu putik dan
benang sari, sehingga dapat dengan mudah melakukan penyerbukan sendiri.
Dari ke empat komoditi yang diamati menunjukkan bahwa bunga autogam
juga ada yang termasuk bunga tidak lengkap tetapi masih dapat melakukan
penyerbukan sendiri. Setiap komoditi memiliki masa reseptif dan masa anthesis
benang sari yang beragam dan lebih sering pada saat bunga mulai muncul atau mulai
mekar.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini diharapkan mahasiswa lebih teliti saat
melakukan identifikasi, karena yang diamati berukuran kecil sehingga tidak terjadi
human error.
DAFTAR PUSTAKA

Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang.


Tim Dosen, 2024. BKPM (Buku Kerja Praktik Mahasiswa). Jember. Politeknik
Negeri Jember.
Tjitrosoepomo G, 2013. Morfologi Tumbuhan. Cetakan ke 14. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai