Anda di halaman 1dari 8

KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

LAPORAN BIOLOGI BUNGA TANAMAN AUTOGAMI DAN ALLOGAMI

Oleh:

UCOK PETRUS MANGAMPU GULTOM


A41190069

LABORATORIUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tanaman merupakan makhluk hidup. Tanaman dikatakan hidup karena memiliki ciri sebagai makhluk
hidup. Salah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi. Dengan bereproduksi tanaman akan
menghasilkan tanaman baru sebagai keturunannya. tanaman dapat bereproduksi dengan dua cara,
yaitu secara seksual an aseksual.

Tanaman bereproduksi dengan seksual melalui organ reproduksinya yaitu bunga. Melalui bunga
tanaman akan membentuk biji hasil dari penyerbukan dari sel jantan (serbuk sari) dengan sel betina
(kepala putik). Biji hasil penyerbukan ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman.
Pernyerbukan ada dua yaitu menyerbuk sendiri (Autogami) dan menyerbuk silang (Allogami).
Penyerbukan sendiri atau Autogami adalah penyerbukan yang terjadi yaitu serbuk sari jatuh ke kepala
putik dimana serbuk sari dan putik terdapat dalam satu bunga yang sama. Sementara penyerbukan
silang atau Allogami adalah penyerbukan yang terjadi yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik dimana
serbuk sarinya atau putiknya berasal dari tanaman yang berbeda.

Perkembangbiakan tanaman secara aseksual yaitu melalui organ vegetatif dari tanaman. Tanaman
yang berkembangbiak dengan cara ini biasanya tanamn yang sulit melalukan perkembangbiakan
dengan cara generatif, atau tidak memiliki bunga maupun tidak dapat melakukan penyerbukan karena
bunga tersebut tidak sempurna atau adanya faktor yang menghalangi terjadinya penyerbukan. Oleh
sebab itu penting diketahui tentang biologi bunga.

2. Tujuan
• Mahasiswa mampu menyebutkan posisi putik dan benang sari pada bunga untuk masing-
masing jenis tanaman yang diamati
• Mahasiswa mengetahui komoditas apa saja yang tergolong dalam tanaman autogami dan
allogami
• Mahasiswa mampu menjelaskan alsan tanaman dikelompokkan pada tanaman autogami dan
allogami
• Mengetahui penyebab allogami
• Mengetahui waktu reseptif bunga jantan dan bunga betina
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bunga merupakan salah satu SDA yang berasal dan merupakan bagian dari tanaman. Adanya bunga
menjadikan tanaman tetap berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau
spesies yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar
selalu dapat berkembang biak. Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif
tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto, 1997).

Menurut Darjanto dan satifah (1990) dari penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa :

1. Bunga dapat terletak di ujung batang atau cabang dan ketiak daun, yang letaknya sama
dengan tempat tunas yang akantumbuh menjadicabang.
2. Bagian-bagian bunga (kelopak, tajuk, benang sari, putik) kadang-kadang dapat menyerupai
daun biasa dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali.
3. Pada ketiak daun kelopak atau daun tajuk kadang-kadang dapatmembentuk sebuah kuncup.
4. Kadang-kadang bunga dapat membentuk biasa yang berdaun.

Proses penyerbukan antara benang sari dan putik terjadi bunga. Bagian dari bunga yang terlibat dalam
proses pembentukan biji adalah benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari menghasilkan
serbuk sari yang masing-masing membentuk gamet. Dibagian bawah putik terbentuk bakal biji
(ovulum) yang mengadung telur. Pada waktu penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari kekepala putik,
terbentuk tabung tabung serbuk sari. Selanjutnya berlangsung pembuahan antara sperma dengan
telur dan akhirnya terbentuk biji (Tjitrosomo,1985).

Menurut Nasir (2001) dilihat dari komponen penyusunnya bunga dapat diklasifikasikan atas dua
macam yaitu:

a. Bunga lengkap

Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai semua organ bunga secara lengkap. Meliputi kelopak,
mahkota, benang sari dan putik. Contohnya adalah bunga tembakau, kedelai dan lain-lain.

b. Bunga tidak lengkap

Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki satu atau lebih komponen-komponen
penyusun bunga. Cohtoh dari bunga ini adalah jagung, semangka, pepaya dan lain-lain. Ditinjau dari
keberadaan alat kelamin yang dimilikinya suatu bunga dapat dibedakan atas:
a. Bunga sempurna

Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan betina (putik)
dalam satu bunga.

b. Bunga tidak sempurna

Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki benang sari atau putik saja pada satu unit
bunga (Nasir, 2001).

Peristiwa penting yang terjadi dibunga diantaranya yaitu penyerbukan. Penyerbukan ialah pindahnya
serbuk sari dari kepala sari kepada stigma. Penyerbukan ada dua macam yaitu penyerbukan sendiri
dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri ialah penyerbukan kepala putik oleh serbuk sari yang
berasal dari bunga itu sendiri atau dari bunga lain pada tumbuhan yang sama. Sedangkan penyerbukan
silang ialah pindahnya serbuk sari dari anter suatu bunga tumbuhan ke stigma bunga tumbuhan lain
yang sama atau spesies yang berkerabat. Perantara utama pada penyerbukan ialah angin dan
serangga, tetapi burung, keong, binatang kecil lainnya, dan juga air dapat membawa serbuk sari dari
bunga yang satu ke bunga yang lain. (Tjitrosomo.dkk, 1985)
BAB 3 METODOLOGI

3.1 Bahan

Bahan yang digunakan adalah bunga semangka, gambas, kopi, belimbing, kelapa sawit, anggrek,
kakao, kacang panjang, kacang hijau, kangkung, kedelai, padi, pepaya, jambu air, melon, timun,
jagung, tomat, cabai.

3.2 Alat

Alat yang digunakan adalah pinset, pensil, kertas hvs, penggaris, kaca pembesar.

3.3 pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan :

• Persiapkan bahan dan alat yang diperlukan


• Buat tabel pada kertas hvs
• Amati dan gambar semua bunga yang telah disediakan
• Catat hasil pengamatan yang didapat
• Lengkapi tabel yang kosong pada kertas hvs sesuai dari hasil pengamatan pada bunga
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil terlampir pada halam belakang.

4.2 Pembahasan

Pada kegiatan praktikum ini dengan judul biologi bunga tanaman autogami dan allogami. Pada
praktikum ini kami menggunakan 19 jenis tanaman dengan 28 bunga, karena masing-masing tanaman
ada yang memiliki bunga yang bersifat hermaprodit, feminicus dan flesmoculus. Jenis tanaman
tersebut yaitu bunga semangka, gambas, kopi, belimbing, kelapa sawit, anggrek, kakao, kacang
panjang, kacang hijau, kangkung, kedelai, padi, pepaya, jambu air, melon, timun, jagung, tomat dan
cabai. Hal yang kami amati dari masing-masing bunga adalah jumlah putik, jumlah benang sari, tipe
bunga (hermaprodit, feminicus, flesmoculus), tipe penyerbukan (autogami atau allogami), alasan dari
tipe penyerbukannya, masa reseptif dan golongan tanaman (monoecus, diecus dan hermaprodit).

Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, saya menemukan ada beberapa bunga yang bersifat
autogami dan allogami. Untuk bunga yang penyerbukannya bersifat autogami adalah kacang hijau,
kangkung, anggrek, kedelai, padi, cabai, tomat, kopi, jambu air, kancang panjang. Alasan bunga
tersebut melakukan penyerbukan sendiri atau autogami diantaranya adalah letak benang sari dan
kepala putik yang berada dalam satu bunga yang sama, waktu kematangan alat kelamin yang
bersamaan, proses penyerbukan terjadi di dalam bunga yang masih kuncup. Sementara bunga yang
bersifat allogami yaitu bunga timun, kelapa sawit, kakao, bunga belimbing, jagung, pepaya, melon,
semangka dan gambas. Alasan bunga tersebut melakukan penyerbukan silang atau allogami
diantaranya letak benang sari dan kepala putik yang berada pada bunga yang berbeda, adanya benang
sari yang bersifat steril pada bunga sempurna seperti pada bunga kakao, alat kelamin yang berbeda
waktu kematangannya seperti pada bunga belimbing, adanya alat bantu penyerbukan seperti
serangga, air, dll.
BAB 5 PENUTUP

5.1 kesimpulan

Tanaman autogami adalah tanaman yang bunganya melakukan penyerbukan sendiri atau autogami.
Penyerbukan autogami adalah penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari jatuh ke kepala putik
dimana serbuk sari dan putik terdapat dalam satu bunga yang sama. Dari hasil pengamatan dalam
praktikum saya menemukan ada 10 bunga yang bersifat autogami yaitu kacang hijau, kangkung,
anggrek, kedelai, padi, cabai, tomat, kopi, jambu air, kancang panjang. Alasan bunga tersebut
melakukan penyerbukan sendiri atau autogami diantaranya adalah letak benang sari dan kepala putik
yang berada dalam satu bunga yang sama, waktu kematangan alat kelamin yang bersamaan, proses
penyerbukan terjadi di dalam bunga yang masih kuncup.

Sementara tanaman allogami adalah tanaman yang bunganya melakukan penyerbukan silang atau
allogami. Penyerbukan silang atau Allogami adalah penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari jatuh
ke kepala putik dimana serbuk sarinya atau putiknya berasal dari tanaman yang berbeda namun masih
satu jenis varietas. Sementara bunga yang bersifat allogami yaitu bunga timun, kelapa sawit, kakao,
bunga belimbing, jagung, pepaya, melon, semangka dan gambas. Alasan bunga tersebut melakukan
penyerbukan silang atau allogami diantaranya letak benang sari dan kepala putik yang berada pada
bunga yang berbeda, adanya benang sari yang bersifat steril pada bunga sempurna seperti pada bunga
kakao, alat kelamin yang berbeda waktu kematangannya seperti pada bunga belimbing, adanya alat
bantu penyerbukan seperti serangga, air, dll.
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto dan Siti Satifah.1990. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga Dan Teknik Penyerbukan Silang
Buatan. Gramedia, Jakarta.

Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta

Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang.

Tjitrosomo, S. S, dkk. 1985. Botani Umum I. Angkasa, Bandung.

Warisno. 2007. Budi Daya Pepaya. Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai