Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN HADIST, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR

Dalam kehidupan sehari-hari, selaku masyarakat awam banyak dari kita tidak tahu
perbedaan sunnah, hadist, khabar, dan atsar. Hal tersebut pastinya sangat disayangkan,
karena banyak masyarakat hanya menjalankan suatu perintah islam secara turun temurun.
Jelas saja hal itu tidak boleh, karena dalam hal aqidah itu termasuk taqlid dan haram adalah
hukumnya. Sebagian dari masyarakat awam bahkan mereka hanya tahu suatu hukum itu
berasal dari hadis atau al-quran saja. Jadi wajib bagi kita untuk tau dasar hukum dalam
islam, dan tidak ikut-ikutan saja. Salah satunya dasar hokum islam yang ke 2 setelah Al-
Quran, yaitu hadis. Banyak yang keliru tentang empat hal ini. Oleh karena itu kami akan
coba memaparkan dan memberikan penjelasan tentang apa itu yang hadis, Sunnah, khabar,
dan atsar.

A. Hadis

Hadis secara etimologi adalah baru (lawan dari lama). Sebagai terminologis/istilah
khusus, di sini hadis diartiakan sebagai segala informasi yang disandarkan kepada nabi
Muhammad SAW. Maksud lebih mendetailnya, segala informasi yakni ketetapan,
perbuatan dan perkataan dari nabi SAW. Sedangkan makna “disandarkan” berarti
dinisbatkan. Sedangkan Menurut beberapa kumpulan makna terminologis para ahli
memberikan definisi yang berbeda redaksi tetapi memiliki makna yang sama. Dari banyak
definisi tersebut, makna tetaplah sama yaitu seseuatu yang datang/ sesuatu yang
bersumberkan dari nabi atau disandarkan kepada nabi. Dengan makna disandarkan yang
sama seperti yang telah dijelaskan diatas. Dari definisi diatas memberikan kesimpulan
bahwa hadis mempunyai 3 komponen, yaitu sebagai berikut :

1. Hadis Qauli
Yaitu hadis perkataan nabi menjadi syariat/suatu hukum, yang mana langsung Rasulullah
ucapkan didepan para sahabat.

Contohnya :

‫أْذا التقى المسلمان بسيفيهما فاالقاتل والمقتول فى النار‬


Artinya : jika dua orang muslim bertemu dengan pedangnya, maka pembunuh dan yang
terbunuh dalam neraka. (HR.Al-bukhari)

2. Hadis fi’li/perbuatan, disebut hadis perbuatan karena dari perbuatan beliau menjadi
syariat/suatu hokum.
Contohnya adalah : shalat, haji, dan perangnya nabi.

3. Hadis taqrir atau persetujuan, yang mana tindakan, perbuatan atau perkataan
diantara para sahabat yang didiamkan, dibiarkan, atau disetujui nabi SAW.
Contohnya : shalat wudhu nya Bilal bin Rabah.

B. Sunnah
Sunnah (‫ )السنة‬secara bahasa berarti As-Siirah Al-Muttaba’ah (‫ )السيرة المتبعة‬yang berarti
jalan yang diikuti. Setiap jalan dan perjalanan yang diikuti dinamakan sunnah, baik itu jalan
yang baik maupun jalan yang buruk. Adapun sunnah menurut istilah/terminologis, para ahli
hadits adalah : Segala sesuatu yang dinukil dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam baik itu
ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik, kepribadian, maupun perjalanan hidup, baik itu
sebelum diutus maupun sesudah diutus.

Jadi, dari kesimpulan diatas kita sudah mampu mencerna dan membedakan antara
hadist dan Sunnah. Lebih jelasnya lagi, Menurut prespektif ahli hadits, hadits adalah sesuatu
yang diriwayatkan dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam setelah kenabiannya. Sedangkan
sunnah pengertiannya lebih menyeluruh dan lebih umum. Karena sunnah juga mencakup
perjalanan hidup Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam sebelum kenabiannya dan setelah
kenabiannya.

Contoh Sunnah nabi :


Makan minum dengan tangan kanan.

C. Khabar

Khabar (‫ )الخبر‬secara bahasa berarti An-Naba’ (‫ )النبأ‬yang berarti kabar atau berita.


Adapun secara istilah khabar ini semakna dengan hadits sehingga memiliki definisi yang
sama dengan hadits. 

Namun, menurut pendapat yang lain menyatakan bahwa khabar ini lebih umum dari
pada hadits. Sehingga definisi khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dan juga kepada selain beliau. Syaikh Utsaimin
mengatakan :

َ ‫عل َيْ ِه َو َسل َّ َم َو ِإل َى‬


‫غيْ ِر ِه‬ َ ‫الله‬ ‫خبَ ُر َما أ ُ ِضيْ ُ ِإ‬
ُ ‫فل َى النَّب ِ ِّي َصلَّى‬ َ ْ ‫ال‬

Khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam
dan juga disandarkan kepada selainnya

Yang dimaksud daripada disandarkan kepada selainnya kepada sahabat atau para tabiin
layaknya makna atsar. Oleh karena itu ulama hadis membedakan antara khabar dan hadist.
Setiap hadis adalah khabar, akan tetapi sebaliknya, khabar tidak mencakup hadist.

Contoh khabar : ‫من عمل عمال ليس عليه أمرنا فهو رد‬

Artinya : “Barang siapa yang melakukan perbuatan yang tidak ada perintahnya dari kami
maka ia tertolak.” (HR. Muslim)
D. Atsar

Atsar (‫ )األثر‬secara bahasa berarti Baqiyyatu Asy-Syaii’ (‫ )بقية الشيء‬yang berarti sisa dari
sesuatu, atau jejak. Adapun secara istilah, atsar adalah :

‫حابِي أ َ ْو التَّاب ِِعي‬


َ ‫الص‬ ‫َما أ ُ ِضيْ ُ ِإ‬
َّ ‫فل َى‬

Segala sesuatu yang disandarkan pada sahabat atau tabi’in.

Adakalanya atsar juga didefinisikan dengan segala sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Namun biasanya penyebutannya disandarkan dengan
redaksi “dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam” sehingga penyebutannya seperti ini :

‫عل َيْ ِه َو َسل َّ َم‬ َ ‫َو ِفي ال ْأَثَ ِر‬


ُ ‫ع ِن النَّب ِ ِّي َصَل ّـَّى‬
َ ‫الله‬

Dalam sebuah atsar dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam . . .


Sebenarnya mennurut ulama, Kata Khabar dan Atsar disebut secara mutlak, dan
dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang disandarkan kepada sahabat dan tabi’in. Hanya
saja, fuqaha Khurasan menyabut Mauquf dengan sebutan Atsar dan Marfu’ dengan
sebutan Khabar.

Sekian, terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai