Anda di halaman 1dari 10

TASAWUF AMALI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

ILMU TASAWUF

Dosen pengampu:

Bapak Masrukhin, M.Pd.I

Oleh :
Ahmad Zulfan Aldi Ihwansyah NPM. 190109505
Muchammad Fahmi NPM. 190109515
Ubaidillah NPM.190109532
Ali Masykur NPM.190109527
Sihabuddin NPM.190109517

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI


FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
NOVEMBER 2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat


dan karunianya yang telah dilimpahkannya,sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Sholawat serta salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW


yang kita nanti syafaatnya kelak diakhirat

Adapun maksud tujuan kami disini yaitu menyajikan beberapa hal yang
menjadi materi dari makalah kami.Yang mana makalah ini membahas mengenai
“Tasawuf Amali”.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Masrukhin,M.Pd.I

yang telah membimbing dan mengajarkan mata kuliah Bahstul Qutub serta rekan-
rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa didalam makalah ini kami masih banyak


kekurangan dalam segi pemahaman materi atau pun penulisan.Kami mengharap
kritik dan saran demi menyempurnakan makalah kami agar lebih baik dan dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Kediri, 1 November 2021

Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
1. Pengertian Tasawuf Amali.........................................................................2
A. Definisi Tasawuf Amali.....................................................................................2
2. Ruang Lingkup Tasawuf Amali.........................................................................2
4. Metodologi Tasawuf Amali................................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tasawuf merupakan salah satu aspek penting dalam Islam,sekaligus


sebagai perwujudan dari ihsan yang menyadari adanya hubungan langsung antara
hamba dan tuhannya.

Dengan bertasawuf,hati dan jiwa seseorang akan menjadi bersih,dan ia


akan selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT. Oleh karena itu ada dua aspek
penting dalam tasawuf, yaitu Tasawuf Amali (praktis) dan Tasawuf Falsafi
(rasionalis).

Taswuf Amali yang lebih mengarah pada perilaku banyak dikembangkan


oleh kaum Salaf. Yang dapat mencapai tujuan bagaimana cara mndekatkan diri
kepada Allah SWT melalui ibadah amali seperti zikir wirid dan lain sebagainya
dengan harapan memperoleh ridlo Ilahi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Tasawuf Amali ?


2. Apa saja Ruang Lingkup Tasawuf Amali?
3. Bagaimana Ajaran Tasawuf Amali?
4. Apa saja Metode Ajaran Tasawuf Amali?

C. Tujuan Pembahasan

1. Agar mengetahui pengertian dan definisi dari Tasawuf Amali.


2. Ruang lingkup apa saja yang memcakup Tasawuf Amali
3. Ajaran ajaran apa yang melingkupi Tasawuf Amali.
4. Metode pelaksanaan dari Tasawuf Amali
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tasawuf Amali

A. Definisi Tasawuf Amali

Tasawuf Tathbiqi (terapan) ialah nama lain dari Tasawuf Amali yang
mana adalah tasawuf yang membahas bagaimana cara mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Melalui Dzikir dan Wirid dengan harapan memperoleh ridla ilahi

B. Nama – nama lain Tasawuf Amali

1. Tasawuf Al-Qur’an atau Qur’ani. Adalah melaksanakan Amaliyah tasawuf


yang bertumpu pada kegiatan,usaha dan membersihkan jiwa,dekat kepada
Allah SWT,dengan bersumber pada ajaran Al-Qur’an
2. Tasawuf Sunni, yaitu mengamalkan tasawuf dengan mengikuti Sunnah
Nabi ;perkataan,perbuatan,ketetapan atau persetujuan Nabi Muhammad
SAW tentang perilaku sahabat yang senantiasa dijadikan acuan
3. Tasawuf Akhlaki, yaitu mengamalkan tasawuf dengan focus utama
membina akhlak mulia dengan cara membersihkan diri dari dosa kecil dan
dosa besar,dari penyakit hatidan sifat-sifat tercela untuk diterapkan dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tasawuf Salafi, yaitu mengamalkan tasawuf dengan berpedoman kepada
pemikiran, pandangan dan metodologi bertasawuf sebagaimana yang
diamlkan generasi kaum salaf.

2. Ruang Lingkup Tasawuf Amali

1. Syari’at

adalah aturan kehidupan yang meliputi segala aspek kehidupan berupa


penyembahan atau ibadah (Shalat,puasa,zakat dan haji),ekonomi,politik dan moral
kemsyarakatan.karena dengan syari’at, setidaknya orang akan mengakui bahwa

2
mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah secara formal adalah keharusan
bagi setiap Muslimin,sebagaimana juga diajarkan oleh Nabi.

2. Tarikat

Adalah jalan yang harus ditempuh oleh seorang sufi dalam tujuan berada
sedekat mungkin dengan Allah SWT.dan dengan melalui jalan Tarikat setidaknya
laku formalitas yang dipancarkan dari Syariat lebih bermakna melalui pemaknaan
yang lebih mendalam dari proses peribadatan sebagai bentuk Ubudiyyah
(kesadaran sebagai hamba)

3. Hakikat

Adalah Ilmu yang digunakan untuk mencari suatu kebenaran sejati


mengenai Tuhan.

4. Ma’rifat

Adalah pengetahuan mengenai Tuhan melalui hati, Pengetahuan yang


dipelajari objeknya bukan pada hal-hal yang bersifat zahir, tetapi lebih mendalam
terhadap batinnya dengan mengetahui rahasianya. Pengetahuan itu demikian
lengkap dan jelas, sehingga jiwanya merasa bersatu dengan Tuhan.
3. Ajaran Tasawuf Amali

a. Mahabbah, berarti mencintai secara mendalam. Mahabbah ini


merupakan sebuah jenjang (maqam) atau tingkatan yang dilalui oleh
seorang salik (penempuh jalan) yang harus dilalui untuk mencapai
ridha Ilahi dalam beribadah.

b. Zuhud, yaitu mengosongkan diri dari kesenangan dunia untuk hal


ibadah. Zuhud merupakan suatu maqam menuju makrifat kepada Allah
Swt. Orang yang mengamalkan ajaran ini lebih mencintai urusan
akhirat daripada urusan dunia.zuhud bukanlah gerakan spiritual yang
mendorong seorang menghindar dari gemerlap dunia secara total, tapi
lebih dipahami seharusnya orang bersikap dengan dunia yang serba
fana di satu sisi dan sikap menjaga intensitas hubungan dengan Allah
SWT, .zuhud bukan mendorong seseorang untuk bermalas

3
malasan,menerima kehinaan,dan cenderung tidak berkarya
sebagaimana dipahami oleh kelompok orang yang menolak ajaran
Tasawuf. Zuhud merupakan tema penting dalam Tasawuf,hingga
dibahas cukup panjang dan menyita berbagai halaman dalam kitab
Siraj At Talibin dan Manahij al-imdad. Oleh karena itu zuhud
berkaitan dengan proses penyempurnaan keimanan seseorang ,sebab
hakekatnya zuhud ini adalah proses pengagungan dan penyempurnaan
iman kepada-Nya.

c. Mujahadah, yaitu melawan kehendak hawa nafsu dan


membelenggunya dengan taqwa dan takut kepada Allah Swt dengan
jalan muraqabah (beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya,
jika tidak mampu maka yakinilah bahwa Allah Swt Maha Melihat).

d. Tawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt.sikap


pasrah atas keberhasilan atau tidak nya suatu usaha kepada Allah.
Untuk itu dalam konteks rizki,misalnya ,tawakal berkaitan dengan
usaha mencari rizki dengan bekerja apapun yang bisa menghasilkan
sembari membei titik kepasrahan total kepada Allah atas keberhasilan
atau tidaknya. Dalam firman Allah surah al – Dhuriyat ayat 221

‫و في السماء رزقكم توعدون‬

‘dilangit terdapat rizki dana pa yang dijanjikan kepadamu semua’

e. Syukur, yaitu pengakuan akan nikmat Allah Swt dengan cara tunduk
kepada-Nya. Seseorang bisa dikatakan bersyukur atas nikmat Allah
Swt ketika orang tersebut mendapatkan kenikmatan banyak ataupun
sedikit namun tetap selalu berterimakasih dan selalu menerima apa
yang Allah berikan.

f. Ikhlas yaitu secara Bahasa berarti memurnikan atau ketulusan


hati2. Sementara dalam istilah Tasawuf dimaknai ketulusan
orang dalam berperilaku,khususnya berkaitan dengan Allah
SWT.atau karena yang lain. Oleh karenanya keberadaan ikhlas
juga menjadi penting dalam peningkatan tahapan maqam dalam
bertasawuf, setidaknya melatih diri untuk senantiasa
menjadikan Allah SWT sebagai tujuan bukan yang lain,
tegasnya khlas didefinisikan sebagai berikut:

1
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan terjemahannya,521
2
Ragam maknanya dapat dilihat di Ahmad Wason Munawir,Al-munir;Kamus Arab Indonesia
(Surabaya:Pustaka Progresif,1997),359-360.

4
‫تصفية الفعل عن مالحظة المخلقين بان ال يلتفيت الي مدحهم وذمهم وما في ايدهم‬3

‘membersihkan perbuatan dari perhatian orang lain, dengan


tidak tertarik pujian,celaan dan apapun yang dimiliknya’

Tampaknya Ikhlas adalah menmpati posisi cukup rahasia,yang


tidak bisa dilihat secara kasat mata,artinya perilaku Ikhlas
adalah hubungan sangat special yang dilakukan seorang
hamba dengan Allah SWT sebagai tuhannya,sehingga tidak
seorangpun yang mampu melihat sejauh mana kualitas
keihlasan itu dapat dinilai,kecuali dirinya dan Allah. Yang
menjadi petanda kualitas cinta seseorang kepada yang
dicintai ,yakni Allah SWT.

g. Shidiq atau jujur ini adalah kesesuaian antara isi hati dengan
apa yang diucapkan. Sifat jujur ini adalah sifat yang sulit untuk
dilakukan, karena tidak semua manusi bisa berbuat jujur, pasti
setiap manusia memilihi sifat kebohongan.

4. Metodologi Tasawuf Amali

a. Riyaḍah yaitu latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar


tidak melakukan hal-hak yang mengotori jiwanya. Riyaḍah perlu
dilakukan karena makrifatnya dapat diperoleh melalui upaya
melakukan perbuatan baik yang terus menerus.

b. Tafakur, yaitu proses pembelajaran dari dalam diri manusia melalui


aktivitas berfikir yang menggunakan perangkat batiniah (jiwa).

c. Dẓikrullah, yaitu berulang-ulang menyebut atau mengingat nama


Allah.

‫فا ذكروني اذكركم واشكرولي والتكفرون‬

Karena itu, ingatlah kamu kepada – ku , Niscaya Aku ingat (pula)


kepadamu, dan bersyukurlah kepadaku ,dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat) – Ku.(Al-baqarah ;152)

3
Ihsan Jampes,Siraj al-talibin,Juz II,359

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tasawuf Tathbiqi (terapan) ialah nama lain dari Tasawuf Amali
yang mana adalah tasawuf yang membahas bagaimana cara mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Melalui Dzikir dan Wirid dengan harapan
memperoleh ridla ilahi.
Nama – nama lain Tasawuf Amali yaitu;
1 Tasawuf Al-Qur’an atau Qur’ani. Adalah melaksanakan Amaliyah tasawuf
yang bertumpu pada kegiatan,usaha dan membersihkan jiwa,dekat kepada
Allah SWT,dengan bersumber pada ajaran Al-Qur’an
2 Tasawuf Sunni, yaitu mengamalkan tasawuf dengan mengikuti Sunnah
Nabi ;perkataan,perbuatan,ketetapan atau persetujuan Nabi Muhammad
SAW tentang perilaku sahabat yang senantiasa dijadikan acuan
5. Tasawuf Akhlaki, yaitu mengamalkan tasawuf dengan focus utama
membina akhlak mulia dengan cara membersihkan diri dari dosa kecil dan
dosa besar,dari penyakit hatidan sifat-sifat tercela untuk diterapkan dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Tasawuf Salafi, yaitu mengamalkan tasawuf dengan berpedoman kepada
pemikiran, pandangan dan metodologi bertasawuf sebagaimana yang
diamlkan generasi kaum salaf.
Yang mana ruang lingkupnya yaitu meliputi syari’at,tarikat,hakikat
ma’rifat.
- Ajaran tasawuf meliputi Mahabbah, berarti mencintai secara
mendalam,zuhud,mujahadah,syukur,syukur ,tawakal,ikhlas dan
shiddiq.
- Metodologinya meliputi ;
a. Riyaḍah yaitu latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan
diri agar tidak melakukan hal-hak yang mengotori jiwanya. 
b. Tafakur, yaitu proses pembelajaran dari dalam diri manusia
melalui aktivitas berfikir yang menggunakan perangkat
batiniah (jiwa).
c. Dẓikrullah, yaitu berulang-ulang menyebut atau mengingat
nama Allah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan terjemahannya,521

Ragam maknanya dapat dilihat di Ahmad Wason Munawir,Al-munir;Kamus Arab


Indonesia (Surabaya:Pustaka Progresif,1997),359-360.

Ihsan Jampes,Siraj al-talibin,Juz II,359

Anda mungkin juga menyukai