Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 4:
FAKULTAS TARBIYAH
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang Maha Mengetahui dan Maha
Melihat hamba-hambaNya. Alhamdulillah karena berkat Rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Sejarah
Pendidikan Islam ini. Adapun maksud dan tujuan kami disini yaitu
menyajikan beberapa hal yang menjadi materi dari makalah kami.
Makalah ini membahas mengenai “Sejarah Pendidikan Islam pada
masa Bani Fathimiyah”. Makalah ini menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti untuk para pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2
1. Kesimpulan........................................................................................ 7
2. Saran.................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian terpenting yang tidak terpisahkan
dalam pendidikan manusia di dunia ini yang dapat membantu manusia
mencapai kemegahan dan kemajuan peradaban.1 Ditinjau dari konteks
sejarah pendidikan menjadi factor utama yang menyokong peradaban
manusia pada masa silam. Seperti kejayaan islam pada masa klasik baik
bidang ekonomi, politik, intelektualisme, keagamaan, seni, dan
sebagainya.2 Perkembangan sejarah pendidikan islam tidak jauh berbeda
dengan periodesasi sejarah islam. Seperti halnya pada zaman khalifah
Umar bin Khattab, agama islam masuk ke Mesir yang dibawa oleh Amr
bin Ash, dengan masuknya islam ke Mesir mulailah proses pembudayaan
Mesir-Islam yang mana Pendidikan menjadi poin utama dalam proses
tersebut.
Kemudian disadari Dinasti Fathimiyah yang menjadikan Mesir
sebagai sasaran untuk melebarkan wilayah dan menyebarkan ajaran Syiah.
Lalu mendirikan kota kairo dan membangun masjid Al-Azhar (970-972)
atas perintah khalifah Al-Muizz Li-dinillah, khairawan, yang dipimpin
oleh panglima jauhar Al-siqii. Yang kemudian Al-Azhar dijadikan pusat
perguruan tinggi islam oleh khalifah Fathimiyah Al-Aziz (975 M-996 M).
selama berabad-abad perguruan tinggi Al-Azhar menjadi pusat pendidikan
dan pertemuan pada pelajar diseluruh penjuru dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah terbentuknya dinasti Fathimiyah?
2. Mengapa pendidikan yang dibuat oleh Dinasti Fathimiyah masih
dijadikan pusat perguruan tinggi islam?
3. Apa sebab runtuhnya Dinasti Fathimiyah?
BAB II
1
Harun Arohah, Sejarah Pendidikan Islam (Cet. I: Jakarta: Logos, 1990), ix.
2
Ibid.
1
PEMBAHASAN
3
Sayyid Aminah Fuad, Ad-Daulah Al-Fathimiyah Mishr Tafsir Al-Jadid, Dar al-Mishiriyyah al-
Lubaniyyah, Cet. Ke-1, 1992, hlm, 14.
2
Perkembangan kebudayaan islam pada masa ini mencapai kondisi
yang sangat mengagumkan, hal ini disebabkan berkembangnya
penerjemahan dan penerbitan sumber-sumber pengetahuan dari bahasa
asing seperti Yunani, Persia, dan India ke dalam bahasa Arab yang banyak
mendorong para pemimpin untuk melahirkan tokoh-tokoh pengetahuan
dan sastra. Diantara lembaga-lembaga pendidikan antara lain:
1. Masjid dan Istana
Ibnu khilis adalah salah satu tokoh perkembangan pendidikan pada
masa bani Fathimiyah di Mesir. Ia mendirikan salah satu Universitas
dan menghabiskan ribuan dinar perbulan untuk membiayayainya di
bawah kekuasaannya muncul seorang dokter yang sangat terkenal
bernama Muhammad al-Tamim yang lahir di Yerussalim dan pindah
ke Mesir pada tahun 970 M.4
2. Perpustakaan
Salah satu pondasi terpenting yang didirikan oleh al-Hakim yaitu
pembangunan Dar al-Hakim (Rumah Kebijaksanaan) Dar al-Ilm
(Rumah Ilmu) pada tahun 1005 sebagai pusat penyebaran syiah
ekstrim. Setelah dilengkapi perabotan dan hiasan, serta penanggung
jawab, dihimpunlah buku-buku yang belum pernah dihimpun oleh
siapapun. Perpustakaan itu mempunyai 40 lemari, satu lemari memuat
18.000 buku tentang ilmu-ilmu kuno, semua orang boleh masuk dan
disana disediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh bujangga (tinta,
pena, kertas, dan tempat tinta).5
Para sejarawan berbeda pendapat mengenai banyaknya jumlah buku
yang terdapat dalam istana. Namun diperkirakan jumlah buku yang ada
tidak kurang dari 600.000 volume. Hal ini dibuktikan ketika wafatnya
Wazir Afdhol bin Amir. Di antara penerjemah abad kesembilan dan
kesepuluh pada masa ini adalah:
a) Zurbah Ibn Majuh an-Na’ami al-Himsi
b) Halal ibn Abi Halal al-Himsi
4
Philip K. Hitti, History of Arabs, Terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, dengan
judul Sejarah Arab. Cet. 1: Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2008. H. 787.
5
Mustafa Husni al-Sibai, Min Rawaai Haadaratina, terj. Abdullah Zaki al-Kaaf dengan judul
Khazanah Peradaban Islam. Cet. 1: Bandung: Pustaka Setia, 2002, hlm. 207.
3
c) Abu al-Fath Isfahami
d) Fethun at-Tarjuman
e) Abu Asrawi
f) Ibnu Ayyub
g) Basil al-Mutran
h) Abu Yusuf al-Katib
i) Abu Umar Yuhanna Ibnu Yusuf
j) Salam al-Abrash
3. Dar al-Ilm
Khalifah al-Hakim mendirikan Jamiiyah ilmiyah akademi di
Baghdad yang diberi nama Dar al-Hikmah, disinilah berkumpul para
ilmuan, ahli fiqh, astronom, dokter, ahli nahwu, dan bahasa untuk
mengadakan penelitian ilmiah. Pada tahun 403 Hijriyah mulai
mengadakan majelis ilmu rutin yang diadili oleh para ahli tersebut
untuk mengkaji berbagai masalah. Dan khalifah al-Hakim
memfasilitasi segala yang berhubungan dengan perkembangan
intelektual pada masa pemerintahannya.
4
umur yang belum cukup kuat untuk mengatur kestabilan politik dan
ekonomi, banyak musuh berdatangan sehingga menyebabkan pengguliran
lalu runtuhnya dinasti Fathimiyah. Berikut adalah khalifah-halifah pada
masa Dinasti Fathimiyah:
5
berubah menjadi Universitas sunni. Kemudian menjadi otoritas keagamaan
yang sampai sekarang tetap berlangsung.6
BAB III
PENUTUP
6
Tim penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia. Cet. 2; Jakarta; Djambatan.
2002.
6
A. Kesimpulan
1. Nama Dinasti Fathimiyah diambil dari Fatimah az-Zahra putri
Rasulullah SAW yang mengembalikan asal usul mereka
kepada Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Muhammad.
Dinasti Fathimiyah muncul di Afrika Utara pada akhir abad ke
3 Hijriyah dibawah pimpinan Ubaidillah Al-Mahdi yang
bermadzhab syiah ismailiyah. Dan mengaku keturunan Nabi
melalui garis Ismail putra Ja’far Shadiq.
2. Karena fasilitas yang disediakan oleh dinasti Fathimiyah dan di
hargai setiap hasil karya sehingga menciptakan sejarawan yang
ahli, penerjemahan buku-buku, al-Azhar peninggalan Dinasti
Fathimiyah tetap menjadi pusat perguruan tinggi islam yang
sudah tidak diragukan lagi oleh dunia.
3. Penyebab runtuhnya Dinasti Fathimiyah dimulai dari kebijakan
khalifah yang banyak ditentang karena menyebabkan
peperangan antar saudara yang mungkin factor dari khalifah
yang masih di bawah umur.
B. Saran
Alhamdulillah tugas yang diamanahkan kepada kami telah
selesai, kami mohon kritik dan sarannya yang membangun apabila
dalam makalah yang telah kami buat masih banyak kekurangan.
Kami sadar kami bukan manusia yang sempurna dan kami ingin
menjadi orang yang lebih baik dari yang kemarin, dan sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
7
Hidayatullah, Tim penulis IAIN Syarif. 2002. Ensiklopedi Islam Indonesia. Cet. 2;
Jakarta; Djambatan.
Hitti, Philip K. 2008. History of Arabs, Terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi
Slamet Riyadi, dengan judul Sejarah Arab. Cet. 1: Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta.
Al- Sibai, Mustafa Husni. 2002. Min Rawaai Haadaratina, terj. Abdullah Zaki al-
Kaaf dengan judul Khazanah Peradaban Islam. Cet. 1: Bandung: Pustaka Setia.
Fuad, Sayyid Aminah. 1992. Ad-Daulah Al-Fathimiyah Mishr Tafsir Al-Jadid, Dar
al-Mishiriyyah al-Lubaniyyah, Cet. Ke-1.