Anda di halaman 1dari 7

REVIEW BUKU

Guna Memenuhi Ulangan Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Ulum Al Hadist
Dosen Pengampu: DR NUR HIDAYAT, M.AG

Disusun Oleh:
Arum Puspita Rini (22104040049)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
2023
REVIEW BUKU 1

1. IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Ulumul Hadist


(konsep, Urgensi, Objek Kajian, Metode,
Contoh)
Tahun Terbit : 2016
Penerbit : Suka Press
Jumlah Halaman : 247
Nomor ISBN : 978-602-1326-30-5

2. ISI BUKU
Memahami hadis memang harus diawali dengan memahami aspek konsep,

urgensi, objek kajian, dan metode. Hal ini untuk memudahkan kita memahami hadis.

Walaupun harus disadari bahwa kajian akan hadis berkisar dari kajian tersebut atau

mempertanyakan apakah hadis itu otentik dari Rasul. Hal ini dengan cara

mendudukkan hadis sebagai sesuatu yang dijadikan sebagai pijakan. Akan tetapi

menjadi penting untuk melihat bagaimana setting ketika hadisi itu diturunkan, apakah

peran Rasul saat itu; apakah sebagai manusia biasa, pribadi, suami, utusan Allah ,

kepala negara, pemimpin masyarakat, panglima perang. Ini penting diketahui untuk

mendudukkan hadis pada porsi yang substansial dan menempatkan hadis secara

proporsional

Hadist, Sunnah, khabar dan Asar dan Ilmu Hadisr dan Sejarah Kodifikasi

Hadist
Hadis, disebut juga sunnah, adalah perkataan, perbuatan, ketetapan dan

persetujuan dari Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam. Sunnah adalah

jenis perbuatan yang dianjurkan untuk mengerjakannya, namun tidak termasuk ke

dalam kategori yang fardu atau wajib;atau menurut versi lain, sunnah adalah suatu

perbuatan bila dikerjakan dapat pahala dan ditinggal tidak disiksa. Ilmu hadist adalah

ilmu yang dijadikan pedoman untuk mengetahui keadaan sanad dan matan, yang juga

sebagai objek kajian dan tujuannya adalah untuk mengetahui sahih tidaknya suatu

hadis.

Dalam buku ulumul hadist karya Dr. Hj. Marhumah, M.Pd ini memaparkan

pengertian Hadist, Sunnah, Ilmu Hadisr secara lengkap dengan jelas ditinjau dari

berbagi sudut pandang serta ditambahkan tabel tabel yang tentunya menarik antusias

para pembaca, serta ditambah dengan penjelasan bagaimana penerimaan hadist dan

fungsi hadist. Dalam sejarah penerimaan hadist juga dijelaskan penerimaan dalam

berbagai periode. Namun sayangnya dalam bab ini tidak dijelaskan secara mendalam

tentang khabar dan Asar.

Sanad dan Matan Hadis, Sighat Tahammul Wal Al-Ada’ dalam Periwayatan

Hadis, Nama Periwayat Hadis danTeori Takhrij Al-Hadis

Sanad adalah l-tariqah,al-musilah, ila al-matni, jalan yang menyampaikan

kepada matan hadis. Matan adalah perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni

sabda Nabi Saw. yang disebut sesudah habis disebutkan sanadnya . Dalam buku

ulumul hadist karya Dr. Hj. Marhumah, M.Pd pada bab ini menjelaskan Kedudukan

Sanad dan Matan Hadis,Cara membuat Bagan Sanad ( namun tidak dijelaskan secara

terperinci),Syarat-syarat tahammul wa al-ada’; Macam, Pengertian dan Perbedaan,


Bentuk Periwayatan Lafzi dan Maknawi, nama periwayatan hadis (dalam bab ini juga

tidak dijekaskan secara lengkap hanya garis besarnya saja.

Hadis Palsu ,Ilmu Tarikh Al-Ruwah, Ilmu Jarh Wa Ta’dil

Dalam buku ini juga mengupas tentang Hadis Palsu ,Ilmu Tarikh Al-Ruwah,

Ilmu Jarh Wa Ta’dil. Dalam buku ini juga dijelaskan beberapa sub bab antara lain

tentang hadist muttawir, hadist ahad. Bagi yang belum mengetahui tentang hadist

muttawir dan hadist ahad, hadist muttawir yaitu Secara lugawi istilah mutawatir

berasal dari isim failmusytaq dari al-tawatur yang berarti tatabu’ (datang berturut-

turut dan beriringan satu dengan lainnya). Seperti dalam Q.S. al-Mu’minun (23): 44.

Secara istilah yang dimaksud dengan mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh

banyak periwayat dalam setiap tingkatan satu dengan yang lainnya dan masing-

masing periwayat tersebut semuanya adil, yang idak memungkinkan mereka itu

sepakat berdusta atau bohong bersandar pada panca inder. Dan hadist ahad. Hadis

yang tidak mencapai derajat mutawatir biasanyadisebut dengan hadis ahad yang

secara bahasa dari kata wahid artinya satu. Secara istilah sering diartikan dengan

hadis yang jumlah periwayatnya terbatas atau tidak banyak, sebagai mana yang terjadi

pada hadis mutawatir.

Dalam buku ulumul hadist karya Dr. Hj. Marhumah, M.Pd ini secara

keseluruhan menarik karna setiap penjelasan suatu bab dijelaskan dalam berbagai

bentuk pandangan ulama. Namun dalam menata bab penulis kurang rapi sehingga

kadang membuat bingung. Saran saya untuk penulis bisa dirapikan lagi dalam menata

babnya.
REVIEW BUKU 2

A. IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Ulumul Hadist II


Penulis : Dr. Muhajirin, M.A
Tahun Terbit : 2016
Penerbit : NoerFikri Offset
Jumlah Halaman : 247
Nomor ISBN : 978-602-6318-26-8

B. ISI REVIEW

Dalam buku ini ini dijelaskn secara lengkap tentang kodifikasi hadist

yaitu dalam bab 1. Dalam buku karya Dr. Alfi Julizun Azwar, M. Ag di bab 1

selain judul utama kodifikasi hadist juga terdapat sub bab sub bab lain seperti

Definisi Kodifikasi Hadits dijelaskan juga mengenai Latar Belakang

Kodifikasi Hadits ,Hadits Pra Kodifikasi, Hadits Pasca Kodifikasi,Masa


Kodifikasi Hadits ,Tokoh-Tokoh Kodifikasi Hadits. Yang dijelaskan secara

lengkap dan terperinci.

Didalam buku ini juga dijelaskan Sejak masa Nabi Muhammad Saw,

sampai terwujudnya kitab-kitab yang dapat disaksikan pada masa ini telah

memakan waktu yang tidaklah singkat.sedangkanal-Qur‘an sejak zaman Nabi

sampai terwujudnya Mushhaf sebagaimana yang dapat dijumpai pada masa

ini, memerlukan waktu yang relatif singkat bahkan pada masa Nabi, al-Qur‘an

telah sempurna dicatat dalam lembaran-lembaran, tulang-belulang, pelepah

kurma, papan-papan, pelana-pelana, dan juga dihafal oleh para hafizh

muslimin, hanya saja penulisan al-Qur‘an pada masa itu belumlah

terkodifikasi dalam satu mushhaf. Kemudian Pada masa pemerintahan Abu

Bakar, al-Qur‘an telah terkumpul dalam satu mushhaf, dan penyempurnaan

dan pemeliharaannya terus berkembang pada periode pemerintahan

selanjutnya.

Dalam buku ini dijabarkakn periode perkrmbangan hadist berbagi

ulama antara lain menurut Musthafa al-‘Azhami, menurut Muhammad ‘Ajjaj

al Khathib, nurut Muhammad Abdur Ra’uf, menurut T.M. Hasbi ash-

Shiddieqy,menurut Muhammad Abdul Aziz al-Kulli. Selain menjelaskan hal

hal diatas

Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai penulisan hadist pada masa nabi

Muhammad SAW, hadist pada masa khulafaur rasyidiin, hadist pada masa

sahabat kecil, hadist pada masa abad kedua hijriah, hadist pada masa abad

ketiga sampe keenam. Yang dijelaskna secara runtut dan jelas.

Anda mungkin juga menyukai