Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MUQODDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH DAN PENJELASAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah AIK III

Dosen Pengampu: Nur Azizah, S.Ag., M.Pd.I

Disusun Oleh:

Septian Ardani 612022015


Anis Umu Mardhiyah 612022001
Muhammad Adib Nabilsyah 632022008
Wulandari 612023025P

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala karena berkat
rahmatNya makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai, kami sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Agama islam dan
kemuhammadiyahan. Pemahaman tentang muqoddimah anggaran dasar muhammadiyah ini
sangat penting untuk dipahami bagi para mahasiswa yang menempuh dikampus hijau.

Dalam menyusun makalah ini, tentunya kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan karena kami sadar masih dalam proses belajar, Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya makalah kedepanya jauh lebih baik.

Palembang, 28 Oktober 2023

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................2

Daftar Isi......................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................4

1.3 Tujuan....................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

2.1 Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah...................................................................5

2.2 Prinsip-Prinsip Anggaran Dasar Muhammadiyah.................................................................6

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9

KESIMPULAN..........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Muqaddimah anggaran dasar muhammadiyah pada hakikatnya merupakan ideologi
muhammadiyah yang memberi gambaran tentang pandangan muhammadiyah mengenai
kehidupan manusia, cita-cita yang diwujudkan dan cara yang dipergunakan untuk mewujudkan
cita-cita tersebut. Sebagai sebuah ideologi, muqaddimah anggaran dasar menjiwai segala gerak
dan usaha muhammadiyah dan peroses penyusunan system kerjasama yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuannya. Pada hakikatnya anggaran dasar Muhammadiyah adalah suatu
kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunah. tentang pengabdian dan manusia
kepada Allah SWT. Amal dan perjuangan bagi setiap umat muslim yang sadar akan kedudukannya
selaku hamba dan khalifah di muka bumi.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan
di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-tolongan dengan
bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaiton dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian nabi yag bijaksana dan berjiwa suci, adalah
satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat utama dan sebaik-baiknya. Menjunjung tinggi
hukum Allah lebih dari hukum yang mampu juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang
yang mengaku betuhan kepada Allah. Agama islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian
para nabi, sejak Nabi Adam dan Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-
masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.
Menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagai yang tersebut di atas, umat
Islam, umat yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, wajib mengikuti jejak sekalian Nabi
SAW, beribaah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya segala kekuatan dan menggunakannya
untuk masyarakat itu di dunia, dengan niat yang murni dan tulus dan ikhlas karena Allah semata,
dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya, serta mempunyai rasa tanggung jawab ke
hadirat Allah SWT atas segala perbuatannya, manusia harus sabar dan tawakkal, tabah menghadapi
segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi
pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa

Rumusan Masalah
1. Apa itu muqoddimah anggaran Muhammadiyah
2. Apa saja yang terdapat didalam muqoddimah anggaran muhammadiyah
3. Tahukah prinsip-prinsip didalam anggaran dasar muhammadiyah
Tujuan
1) Mengetahui muqoddimah muhammadiyah
2) Dapat memahami muqoddimah anggaran dasar muhammadiyah
3) Tahu akan prinsip-prinsip anggaran dasar muhammadiyah
4) Dapat menerapkan ajaran muhammadiyah

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teks Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

‫الر ِح ِيم‬
َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ‫بسم هللا‬
‫) اياك نعبد وإياك نستعين () ا ْه ِدنَا‬۳( ‫) َم ِل ِك يَ ْو ِم التي‬۲( ‫الر ِح ِيم‬ َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ )١( َ‫ب العَالِين‬ ِ َّ ِ ُ‫ال َح ْمد‬
ِ ‫ّلِل َر‬
َ‫علَ ْي ِه ْم َو ََل الضَّالِين‬
َ ‫ب‬
ِ ‫ضو‬ َ ‫علَ ْي ِه ْم‬
ُ ‫غي ِْر ال َمغ‬ َ َ‫الص َراط المستقيم () صراط الذين العمت‬ ِ
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah
yang menguasai semua alam, Yang Maha Pemurah dan maha Penyayang, Yang memegang
pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah dan hanya kepada
Engkau hamba mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang:
jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan; yang tidak dimurkai dan tidak tersesat”.

‫سلَّ َم ورسوَلا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫رضيت باهلل ربا وباإلسالم دينَا َو ُم َح َّم ٍد صلى‬
َ ُ‫َّللا‬
Artinya: "Saya ridla: ber-Tuhan kepada ALLAH, ber Agama ISLAM, dan ber-Nabi kepada
Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam,

Amma Ba'du bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata
berTuhan dan beribadah dan tha'at kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas
tiap-tiap makhluk, terutama manusia.

Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qadrat iradat) Allah atas kehidupan
manusia di dunia ini. Masyarakat sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat
diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong tolong
dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar- benarnya, lepas daripada pengaruh syitan dan
hawa nafsu.

Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah
satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya, Menjunjung
tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi
tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah. Agama Islam adalah agama Allah yang
dibawa oleh sekalian Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW, dan diajarkan
kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.

Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut
di atas itu, tiap-tiap orang, terutama ummat Islam, ummat yang percaya akan Allah dan Hari
Kemudian, wajiblah mengikuti jejak Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha
segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan
masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata
dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridhoNya belaka, serta mempunyai rasa tanggung
jawab di hadlirat Allah atas segala perbuatannya; lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah

5
hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang
menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah
Yang Maha Kuasa. Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka
dengan berkat rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam al-Qur'an:

١٠٤( ‫ (آل عمران‬. َ‫عن ال ُمنك َِر َوالئِكَ هُ ُم ا ْل ُم ْف ِل ُحون‬ ِ ‫َو ْلتَك ُْن مِ ْن ُك ْم أ ُ َّمة يَ ْدعُونَ ِإلى ال َخي ِْر َويَأ ْ ُم ُرونَ ِبا ْل َم ْع ُر‬
ِ .‫وف َويَنهو‬

Artinya: "Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada ke-Islaman,
menyuruh kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan. Mereka itulah golongan
yang beruntung berbahagia"

Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah, oleh
Almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai "gerakan Islam" dengan
nama "MUHAMMADIYAH" yang disusun dengan Majelis-majelis (Bagian-bagian)nya,
mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan "syura" yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar.
Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-
perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW, guna mendapat
karunia dan ridhoNya, di Dunia dan Akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang
sentausa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehinnga
merupakan:

ٌ ُ‫غف‬
١٥( ‫ور (سباء‬ َ ُّ‫بلدة طبيبة َو َرب‬

Artinya: "Suatu negara indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang
Maha Pengampun" 17 Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam
dapatlah diantarkan ke pintu gerbang syurga "Jannatun Na'im" dengan keridlaan Allah
Yang Rahman dan Rahim.

B. Prinsip-prinsip Yang Terkandung di Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah


1. Hidup Manusia Harus Berdasar Tauhid, Ibadah dan Taat Kepada Allah.
a) Pengertian Tauhid
Istilah tauhid berasal dari kata 'a-ha-da, artinya satu, tunggal. Dilihat dari arti
bahasa tauhid bermakna menunggalkan atau mengesakan, sedangkan tauhid
menurut istilah adalah "mengesakan Allah SWT, baik dari segi zat (substansi),
nama dan sifat perbuatanNya".
Meyakini terhadap eksistensi Allah haruslah mengandung pengertian mengakui
terhadap apapun yang menjadi kemauan Allah yang seluruhnya dijelaskan lewat
firmanNya yang terdapat dalam Al- Qur'an. Oleh karena itu, kalau mentauhidkan
Allah hanya sekedar berhenti pada keyakinan dan pengakuan tanpa diikuti dengan
perbuatan sejalan dengan kemauan Allah, pengakuan seperti itu dapat dikatakan
sebagai pengakuan yang tidak ada buktinya, atau sering disebut sebagai iman yang

6
Tidak sempurna. Secara sederhana tauhid dapat dibagi kepada tiga, yaitu:

1) Tauhid Rububiyah, yaitu mengimani Allah sebagai satu-satunya Rabb, yang


mencakup pengertian Khaliq (Maha Pencipta), Raziq (Maha Memberi Rezeki),
Hafizh (Maha Memelihara), Mudabbir (Maha Mengelola), dan Malik (Maha
Memiliki).

2) Tauhid Mulkiyah, yaitu mengimani Allah sebagai satu-satunya Raja Yang


Berdaulat bagi seluruh alam, yang mencakup pengertian wall (pemimpin), Hakim
(Penguasa yang menentukan hukum dan semua peraturan kehidupan), dan ghayah
(Yang menjadi tujuan segala sesuatu).

3) Tauhid Illahiyah, yaitu mengingat Allah sebagai satu-satunya Al-Ma'bud (Yang


disembah). Ibadah dalam arti tunduk patuh kepada Allah SWT dalam seluruh aspek
kehidupan.

Setiap manusia terlahir ke dunia telah membawa fitrah keberagamaan (Tauhid).


Fitrah tersebut berupa kesaksian untuk mengakui Allah sebagai Tuhan manusia dan akan
merealisasikannya dalam kehidupan kelak di kemudian hari. Kesaksian yang dilakukan
manusia dijelaskan Allah dalam Al- Qur'an: yang Artinya: Dan ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka: "Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: "Betul,
kami menjadi saksi". Agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami
adalah orang- orang yang lengah terhadap ini (Ke-Esaan Tuhan).
Berdasarkan ayat Al-Qur'an di atas, bahwa fitrah yang dimiliki manusia berupa
nilai-nilai pendidikan tauhid yang merupakan potensi dasar bagi manusia. M. Arifin (1994)
menjelaskan bahwa potensi psikologis yang terdapat dalam setiap pribadi manusia yang
bersifat alami dan mengandung kebijaksanaan dan keadilan khaliqnya.

Adapun yang dimaksud dengan fitrah Allah adalah ciptaan Allah. Allah
menciptakan manusia disertai dengan bermacam-macam naluri, termasuk di dalamnya
naluri bertuhan, naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama
tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Sementara itu, Yasien Mohammad menerangkan bahwa
karena fitrah Allah dimasukkan dalam jiwa manusia maka manusia terlahir dalam keadaan
dimana tauhid menyatu dengan fitrah. Karena tauhid menyatu dengan fitrah manusia, maka
para nabi datang untuk mengingatkan manusia pada fitrahnya dan untuk membimbingnya
kepada tauhid yang menyatu dengan sifat dasarnya".
Fitrah bertuhan inilah yang oleh Danah Zohar dan lan Marshall (2000), dinamakan
"God Spot", atau titik Tuhan. Fitrah ini gejalahnya secara universal dapat diamati cukup
signifikan disepanjang perjalanan hidup manusia. Dan fitrah bertuhan ini akan semakin
bertambah jelas bila dikaji lewat kajian filsafat, suatu kajian yang didasarkan pada

7
pemikiran kritis, radikal, koheren, spekulatif, rasional lagi komprehensif untuk
mendapatkan apa yang disebut hakekat.

Akal yang diberikan Allah kepada manusia merupakan alat yang dipercaya dan
diandalkan untuk menganalisa dan menyelesaikan berbagai obyek dan problem yang
dihadapinya. Namun ada sesuatu yang mengherankan bahwa ketika mereka menghadapi
obyek dan problem realitas yang terpuncak, yaitu "ada mutlak", dengan serta merta mereka
menyatakan bahwa untuk menghadapi obyek materia yang satu ini dirinya tidak
berkompeten lagi untuk mengungkapkan dengan logikanya.

Dalam menggambarkan betapa naifnya akal pikiran ketika memasuki dan menatap
masalah yang paling puncak, yaitu memikirkan keberadaan realitas yang mutlak, Leopold
Weiss menyatakan bahwa "makhluk manusia dengan segala mekanisme jiwanya yang
rumit, dengan segala hasrat dan ketakutan- ketakutannya, perasaan dan ketidakpastian
spekulatifnya, melihat dirinya dihadapkan pada satu alam, dimana kemurahan dan
kekejaman, bahaya dan ketentraman, tercampur aduk dalam suatu cara yang dahsyat yang
tidak teruraikan, dan tampaknya bekerja pada garis-garis yang berbeda dari metode-
metode dan struktur pikiran manusia. Falsafah intelektual murni atau ilmu pengetahuan
eksprimental melulu tidak pernah sanggup memecahkan konflik ini. Inilah justru menjadi
titik dimana agama melangkah masuk. Fitrah bertuhan dalam arti keinginan untuk
mengetahui dan mengenal Allah, yang kemudian didukung oleh akal pikiran yang kritis
dan radikal akan melahirkan kegairahan yang luar biasa untuk menatap dan menguak ayat-
ayat Allah yang tergelar dalam jagat raya.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan Dan Saran


Rumusan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yang sudah lama
dirumuskan yakni selum Indonesia merdeka dan di resmikan dalam sidang tanwir tanwir
tahun 1951. Ketujuh rumusan ini merupakan bagian dari ideologi dalam Muhammadiyah
maka tidak perlu untuk diubah atau disesuaikan dengan perkembanngan saat ini dan sampai
kapanpun, akan tetapi yang perlu diperbaharui adalah tafsir pada tingkat implementasinya,
karena masing-masing rumusan hanya sebuat topik besar dan perlu dijabarkan dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan umat/masyarakat siapapun, kapanpun dimanapun
(sholihul likulli zamaanin wamakaanin).
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, sangat mungkin tidak sesuai
dengan visi-misi organisasi / lembaga lain, ini merupakan ijtihad yang dilakukan oleh para
tokoh Muhammadiyah dalam meletakkan fondasi guna memperkuat perkembanngan
gerakan saat itu ketika dirumuskan sampai saat ini dan sampai organisasi Muhammadiyah
di nyatakan bubar atau beralih menjadi organisasi yang visi misinya berbeda dengan
Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan. Inti dari ketujuh rumusan ini
adalah umat manusia harus tetap bertauhid dan memurnikan ketauhidannya serta harus
bersama-sama atau berjamaah dalam sebuat wadah organisasi guna memperkuat semangat
beramal sholeh dan amar makruf nahy munkar untuk mencapai tujuan yakni tercapainya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya hidup di Negara Kesatuan Republik Indinesia
dalam kondisi negeri yang aman nyaman (Baldatun Thoiyyibatun wa Rabbun gafuur).

9
DAFTAR PUSTAKA

Darban Adaby Ahmad Dan Pasha Kamal Musthafa ,2003, Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Islam, Yogyakarta.
Fatahurroji, 2019. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. FISIP. Mataram:
Universitas Muhammadiyah.
Falahudin, (2015) Kuliah Kemuhamma-diyahan Mataram: Lembaga Pengkajian Dan
Pengamalan Islam (LP21) Mataram.
Kementerian Agama Republik Indonesia (2019) Al Quran dan Terjemahannya, Jakarta.
http:/inafauzia95.co.id/2014/10/makalah-muqaddimah-anggaran-dasar.html

10

Anda mungkin juga menyukai