Anda di halaman 1dari 12

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dan

Penjelasan, Amal Usaha Muhammadiyah

Dosen pembimbing: Titin Yeni, S.AG., M.HUM

KELOMPOK 4

Disusun oleh :

1. Fitri Andriani (122020021)

2. Siti Aisyah Putri Shaffira (122020032)

3. M. Alief Oktariansyah Putra (122020037)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas mata
kuliah AIK III dengan judul makalah “Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
dan Penjelasan, Amal Usaha Muhammadiyah” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 23 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”.
Maksud geraknya adalah, “Dakwah islam dan amar ma’ruf nahi munkar” yang
ditujukan kepada dua bidang: individudan masyarakat. Dakwah dan amar ma’ruf nahi
munkar pada bidang yang pertama terbagi pada dua golongan: kepada yang telah
islam bersifat tajdid, yaitu mengembalikan ajaran-ajaran islam yang asli murni, dan
yang kedua untuk yang belum islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama
islam. Adapun dakwah dan amar ma’ruf dan nahi munkar yang kedua, yaitu kepada
masyarakat, bersifat perbaikan, bimbinga dan peringatan. Kesemuanya itu
dilaksankan bersama dengan bermusyawarah atas dasar takwa dan mengharap
keridhaan Allah semata.
Dengan melaksanakan dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya
masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakan masyarakat menuju
tujuan, yaitu “terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya”. Mukaddimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakikatnya merupakan ideologi
Muhammadiyah yang merupakan pandangan muhammadiyah mengenai kehidupan
manusia dimuka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan cara-cara yang
digunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai ideologi, Muqaddimah
Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha muhammadiyah dan proses
penyusunan sistem kerja sama yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Teks Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
2. Apa Saja Prinsip-Prinsip Yang Terkandung di Dalam Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
3. Pengertian Amal Usaha Muhammadiyah?
4. Apa Maksud dan Tujuan Amal Usaha Muhammadiyah?
5. Apa Saja Nama-nama Amal Usaha Muhammadiyah?

C. Tujuan
1. Menjelaskan Teks Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
2. Menjelaskan Prinsip-Prinsip Yang Terkandung di Dalam Anggaran Dasar
Muhammadiyah
3. Menjelaskan Pengertian Amal Usaha Muhammadiyah
4. Menjelaskan Maksud dan Tujuan Amal Usaha Muhammadiyah
5. Menjelaskan Nama-nama Amal Usaha Muhammadiyah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teks Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi
Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang
memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba
menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk
kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri
kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat.” (QS Al-fatihah)
"Saya Ridha: Ber-Tuhan kepada Allah, ber-Agama kepada Islam dan ber-Nabi
kepada Muhammad Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam".
Amma Ba’du bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-
mata. Ber-Tuhan dan ber'ibadah serta tunduk dan tha'at kepada Allah adalah satu-
satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan
manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat
diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, saling
tolong-menolong dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari
pengaruh Syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana
dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama
dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga,
adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi, sejak Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk
mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai
yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya
akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci:
beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan
dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat
yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan
karunia Allah dan Ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat
Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati
menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan
yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan
pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka
dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Qur'an:
“Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada ke-Islaman,
menyuruh kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan. Mereka itulah
golongan yang beruntung berbahagia " (QS Ali-Imran:104)
Pada tanggal 8 Dzulhiijah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah,
oleh K.H. Ahmad Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai "gerakan Islam"
dengan nama "MUHAMMADIYAH" yang disusun dengan Majelis-Majelis
(Bahagian-bahagian)-nya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan "syura" yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawatan atau Muktamar.
Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-
perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW., guna
mendapat karunia dan Ridha-Nya di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai
masyarakat yang sentausa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang
melimpah-limpah, sehingga merupakan:
"Suatu negara yang indah, bersih suci dan makmur di bawah perlindungan
Tuhan Yang Maha Pengampun".
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah
diantarkan ke pintu gerbang Syurga "Jannatun Na'im" dengan keridlaan Allah Yang
Rahman dan Rahim.

B. Prinsip-Prinsip Yang Terkandung di Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah


1. Hidup Manusia Harus Berdasar Tauhid, Ibadah dan Taat Kepada Allah.
a. Pengertian Tauhid
Istilah tauhid berasal dari kata ‘a-ha-da, artinya satu, tunggal. Dilihat
dari arti bahasa tauhid bermakna menunggalkan atau mengesakan.
Sedangkan tauhid menurut istilah adalah “mengesakan Allah SWT, baik
dari segi zat (substansi), nama dan sifat maupun perbuatannya”.
Secara sederhana tauhid dapat dibagi kepada tiga, yaitu:
1. Tauhid Rububiyah, yaitu mengimani Allah sebagai satu-satunya
Rabb, yang mencakup pengertian Khaliq (Maha Pencipta), Raziq
(Maha Memberi Rezeki), Harfizh (Maha Memelihara), Mudabbir
(Maha Mengelola), dan Malik (Maha Memiliki).
2. Tauhid Mulkiyah, yaitu mengimani Allah sebagai satu-satunya
Raja Yang Berdaulat bagi seluruh alam, yang mencakup
Pengertian wali (Pemimpin), Hakim (Penguasa yang menentukan
hukum dan semua peraturan kehidupan), dan ghayah (Yang
menjadi tujuan segala sesuatu).
3. Tauhid Illahiyah, yaitu mengingat Allah sebagai satu-satunya Al-
Ma’bud (Yang disembah). Ibadah dalam arti tunduk patuh kepada
Allah SWT dalam seluruh aspek kehidupan.
b. Pengertian Ibadah
Ibadah menurut Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah ialah
bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan jalan mentaati segala
perintah Nya, menjauhi larangan Nya dan mengamalkan segala
diinginkannya (diizinkannya).
Dan ibadah itu terbagi dua yaitu ammah (umum) dan khasshah
(khusus), yaitu: Ibadah ammah (umum) ialah segala amal yang diizinkan
allah. Ibadah khassah (khusus) ialah yang telah dibatasi Allah dengan
bagian-bagiannya, keadaan dan tata caranya yang tertentu.
Dari segi bahasa ibadah berarti merendahkan diri, tunduk, patuh dan
taat. Jelasnya ibadah ialah pengabdian diri sepenuhnya kepada Allah.
c. Beribadah yang Ikhlas
Tumbuhnya kesadaran dan keyakinan bahwa hanya Allah satu-
satunya zat yang Maha Pencipta dan Yang Berkuasa, Yang Berdaulat
terhadap seluruh alam semesta akan melahirkan pengabdian dan
penghambaan yang absolut dalm seluruh hidup dan penghidupannya.
2. Hidup Manusia Bermasyarakat
Sesungguhnya manusia itu berasal dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, lalu berkembang menjadi keluarga, masyarakat dan bangsa. Karena
asal manusia itu sama, maka secara kodrat manusia tidak dapat hidup sendirian, ia
adalah makhluk sosial yang mesti bersama-sama dengan kelompoknya, seperti
keluarga, suku, atau bangsa, dengan kata lain manusia hidup tidak dapat terpisah
dengan masyarakat.
3. Mematuhi Ajaran-Ajaran Agama Islam dengan Keyakinan bahwa Ajaran Islam itu
satu-satunya Landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagian
Dunia dan Akhirat.
Hendaklah menjadi prinsip bagi setiap Muslim bahwa hanya ajaran
Islamlah yang diridhai Allah dan yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah
kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada sesama manusia.
5. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Tujuan Allah mengutus RasulNya itu, tidak lain agar berittiba’ kepadanya
dalam semua aspek kehidupan, baik yang berhubungan secara partikel kepada
Allah, maupun yang berhubungan secara horizontal antara sesama manusia
termasuk terhadap alam sekitarnya.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
Memuwujudkan misi muhammadiyah hanyalah akan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya jika dilakukan secara kolektif melalui tertib organisasi.
Oleh karena itu, seluruh warga Muhammadiyah; kader, pimpinan,
pengelola amal usaha, dan yang berada dalam struktur persyarikatan dituntut
untuk meningkatkan diri dalam komitmen pada garis misi dan tujuan
Muhammadiyah, serta harus berada dalam sistem ideologis gerakan
Muhammadiyah, gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Selain dari itu,
dibutuhkan juga kesetiaan, pengorbanan dan kiprahnya dengan sepenuh hati
kedalam satu barisan organisasi secara teratur. Sehingga Muhammadiyah menjadi
bangunan yang kokoh.

C. Pengertian Amal Usaha Muhammadiyah


Amal Usaha Muhammadiyah adalah setiap usaha, program dan kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan Muhammadiyah. Adapun maksud tujuan nya
yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujudnya
masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
D. Maksud dan Tujuan Amal Usaha Muhammadiyah
Untuk mewujudkan maksud dan tujuan, maka Muhamadiyah melakukan
usaha-usaha sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga, yaitu: Usaha
Muhammadiyah yang diwujudkan dalam bentuk amal, usaha, program, dan kegiatan
meliputi:
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman,
meningkatkan pengalaman, serta menyebarluaskan ajaran islam dalam
berbagai aspek kehidupan.
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian dan ajaran islam
dalam berbagai aspek kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan
kebenarannya.
3. Meningkatkan semanagat ibadah, jihad, zakat, infaq, wakaf, shadaqah,
hibah, dan amal shalih lainnya.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia agar
berkemampuan tinggi serta berakhlak mulia
5. Memajukan dan memperbarui pendidikan dan kebudayaan,
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
meningkatkan penelitian.
6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup
yang berkualitas.
7. Meningkatkan kualitas kesehetan dan kesejahteraan masyarakat.
8. Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sumberdaya alam
dan lingkungan untuk kesejahteraan.
9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama dalam berbagai
bidang dan kalangan masyarakat dalam dan luar negeri.
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai
pelaku gerakan.
12. Mengambangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk
mensukseskan gerakan.
13. Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebenaran serta
meningkatkan pembelaan terhadap masyarakat.
14. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan
Muhammadiyah.

E. Nama-nama Amal Usaha Muhammadiyah


Sebagai wujud dari usaha-usaha tersebut, Muhammadiyah mempunyai amal-
amal usaha yang meliputi:
1. Dalam bidang Pendidikan. Pada bidang ini amal usaha muhammadiyah
meliputi pendidikan umum dari TK sampai Perguruan Tinggi maupun
pendidikan agama dari TK, MI, Madrasah Diniyah, Tsanawiyah,
Aliyah, Mu’alimin, Mu’alimat, Pondok-pondok pesantren sampai
Institut Agama Islam.
2. Dalam bidang Keagamaan. Muhammadiyah mengelola ribuan masjid
yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, baik berada di Ranting
maupun berada di lingkungan Muhammadiyah, selain dari itu
Muhammadiyah juga membina pengajian dalam rangka pemahaman
dan pemurnian agama islam.
3. Dalam bidang Sosial. Muhammadiyah mengelola ribuan masjid yang
tersebar di seluruh penjuru tanah air, baik berada di Ranting maupun di
lingkungsan perguruan Muhammadiyah, selain itu dari
Muhammadiyah juga membina pengajian dalam rangka pemahaman
dan pemurnian agama islam.
4. Dalam bidang Kesehatan. Sebagai bentuk pelayanan umat dalam
bidang kesehatan, Muhammadiyah mendirikan dan mengelola Rumah
Sakit, Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin. Di samping itu,
diorgganisir juga dana kesehatan bagi warga Muhammadiyah dengan
prinsip yang sehat menolong sang sakit.
5. Dalam Bidang Ekonomi. Berkaitan dengan masalah ekonomi,
Muhammadiyah mengelola badan-badan usaha tertentu, memiliki
lahan-lahan pertanian, mendirikan dan mengelola lembaga-lembaga
keuangan Bank Perkriditan Rakyat dan Baitul Mal Wat-Tamwil
Muhammadiyah.
6. Dalam bidang Informasi. Dalam rangka menggalakan kegiatan dakwah
melalui media cetak, Muhammadiyah mengelola beberapa lembaga
penerbitan, seperti Suara Muhammadiyah, Bulletin dan sebgainya.
7. Dan lain-lain. Masih banyak lagi amal usaha Muhammadiyah yang
bersifat lokal di daerah tertentu seperti pelayanan ibadah haji dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai