Anda di halaman 1dari 20

2.

Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah Insaniyah yaitu persaudaraan antara umat/ manusia tanpa
membedakan golongan, suku bangsa, negara bahkan agama sekalipun.
Ukuwah insaniyah mutlak diperlukan dalam mewujudkan kehidupan yang
penuh dengan kedamaian, kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat.
Firman Allah SWT dalam al-qur’an Al-Hujurat ayat 11 dan 12:
Yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu
lebih baik dari mereka, dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.
Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan
yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka
mereka itulah orang orang yang zalim.
“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka(kecurigaan),
karena sebagian dari purba sangka itu dosa dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu mersa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepadfa
allah, sesungguhnya allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.”
 C. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam Kehidupan
Bermasyarakat
1. Islam mengajarkan agar setiap muslim menjalin persaudaraan dan kebaikan
dengan sesama.
2. Setiap keluarga dan anggota keluarga Muhammadiyah harus menunjukan
keteladanan dalam bersikap baik kepada tetangga.
3. Dalam bertetangga yang berlainan agama, juga diajarkan untuk bersikap baik
dan adil.
4. Dalam hubungan sosial yang lebih luas, setiap anggota Muhammadiyah baik
sebagai individu, keluarga maupun jama’ah(warga) dan jami’ah(organisasi),
haruslah menunjukan sikap-sikap sosial, yang didasarkan atas prinsip-prinsip
menjunjung tinggi nilai kehormatan manusia.
5. Melaksanakan gerakan jamaah dan dakwah jamaah sebagai wujud dalam
melaksanakan dakwah islam di tengah-tengah masyarakat untuk perbaikan
hidup baik lahir maupun batin.
 D. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam Kehidupan
Berorganisasi
1. Setiap anggota pimpinan persyarikatan harus menunjukan keteladanan dalam
bertutur kata, bertingkah laku, beramal, berjuang, disiplin dan tanggungjawab,
serta memiliki kemauan untuk belajar dalam segala lapangan kehidupan yang
diperlukan.
2. Setiap anggota pimpinan Muhammadiyah harus berusaha menjauhkan diri
dari fitnah, sikap sombong, ananiyah dan perilaku-perilaku tercela lainnya.
3. Setiap anggota pimpinan maupun warga persyarikatan hendaknya menjauhkan
diri dari perbuatan taqlid, syirik, bid’ah dan khufarat.
SEMESTER GENAP
BAB IV
MUQADIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

 STANDAR KOMPETENSI
Memahami Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
 KOMPETENSI DASAR
1. Menjalankan sejarah perumusan Muqadimmah Anggaran Dasar
Muhammadiyah.
2. Menjelaskan hakekat, fungsi dan misi Anggaran Dasar Muhammadiyah
 INDIKATOR
Siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
2. Menjelaskan sebab-sebab dirumuskannya Muqadimmah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
3. Menerangkan sejarah perumusan dasar Muqadimmah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
4. Menjelaskan hakekat Muqodimah Anggarn Dasar Muhammadiyah
5. Menjelaskan fungsi dan misi Muqadimah Anggaran Dasar bagi persyarikatan
Muhammadiyah
A. Pengertian

Yaitu rumusan otentik tentang persyarikatan Muhammadiyah yang berkaitan


dengan dasar amal usaha dan perjuangan, merupakan salah satu dari
beberapa rumusan resmi persyarikatan.

B. Sebab-sebab dirumuskannya Anggaran Dasar Muqadimmah


1. Belum adanya kepastian rumusan tentang cita-cita dan dasar perjuangan
Muhammadiyah
2. Warga dan anggota Muhammadiyah semakin jauh dari Al-qur’an dan
sunnah Rasul.
3. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakkan gejala
menurun, akibat terlalu berat mengejar kebutuhan duniawi.
4. Makin kuatnya berbagai pengaruh dari luar baik langsung maupun tidak
langsung berhadapan dengan faham dan keyakinan Muhammadiyah
5. Dorongan disusunnya pembukaan UUD 1945
C. Sejarah Perumusan Anggaran Dasar Muhammadiyah

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun dan dirumuskan


oleh Ki Bagus Hadikusumo ( Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah Th.
1942-1953), sebagai hasil pengungkapan kembali pokok-pokok pikiran
yang dijadikan dasar amal usaha dan perjuangan KH Ahmad Dahlan
pada saat memimpin persyarikatan Muhammadiyah, dengan bantuan
beberapa orang sahabatnya.
D. Hakekat Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

 Merupakan ideologi Muhammadiyah yang memberikan gambaran


tentang pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di
bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan cara-cara yang
dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

 E. Fungsi Dan Misi Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Bagi Persyarikatan Muhammadiyah, Muqadimah Anggaran Dasar
berfungsi sebagai: “Jiwa dan semangat pengabdian serta perjuangan
persyarikatan muhammadiyah.”
BAB 5
PENJELASAN MATAN MUQADIMAH ANGGARAN DASAR
MUHAMMADIYAH
 STANDAR KOMPETENSI
Memahami Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
 KOMPETENSI DASAR
Memahami penjelasan matan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
 INDIKATOR
Siswa dapat :
1. Menyebutkan pengertian matan
2. Mendiskripsikan pengertian islam menurut HPTM
3. Menyebutkan aspek-aspek tauhid
4. Menyebutkan syarat keberhasilan menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam di masyarakat
5. Mewujudkan nilai-nilai perjuangan yang terkandung dalam Muqadimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah
6. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Muqadimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah
A. PENGERTIAN MATAN
 Matan secara etimologi berarti “isi atau kuat, kokoh, teguh dan
keras”. Dalam pembahasan bab ini, yang dimaksud dengan matan
adalah isi yang terkandung dalam rumusan Muqadimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah.

1. Pokok pikiran pertama : “Hidup manusia harus berdasarkan tauhid


(mengesakan Allah), bertuhan, beribadah, tunduk dan taat hanya
kepada Allah.”
 Ajaran Tauhid adalah inti/ esensi ajaran islam tidak pernah berubah
sejak agama islam yang pertama sampai yang terakhir.
 Kepercayaan Tauhid mempunyai 3 aspek:
a. Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya Allah yang Kuasa Mencipta,
memelihara, mengatur dan menguasai alam semesta.
b. Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya Allah Tuhan Yang Maha Haq
c. Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya Allah yang wajib berhak
dan wajib disembah.
• KEPERCAYAAN TAUHID MEMBENTUK 2 KEPERCAYAAN/KESADARAN

1. Percaya akan adanya hari akhir, dimana manusia akan


mempertanggungjawabkan hidupnya di dunia ini.
2. Sadar bahwa hidup di dunia ini semata-mata untuk amal shalih.

 Ibadah adalah taqarrub(mendekatkan diri) kepada Allah dengan mentaati


segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dan mengamalkan yang
diijinkannya.

 Amanah yang menjadi tanggungan dan kewajiban manusia dalam hidupnya


di dunia ini ialah menjadi khalifah(pengganti) Allah di bumi yang tugasnya;
1. Mengatur, membangun dan memakmurkan dunia.
2. Menciptakan, menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban di
dalamnya.
2. Pokok Pikiran Kedua : “ Hidup manusia itu bermasyarakat.”
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah(hukum qudrat-iradat) Allah atas
hidup manusia di dunia ini.
a.Bagi muhammadiyah,manusia dan kehidupannya adalah merupakan obyek
pokok dalam hidup pengabdiannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.Manusia adalah makhluk Allah yang berpribadi.
c.Hidup bermasyarakat adalah satu ketentuan dan untuk memberi nilai yang
sebenar-benarnya bagi kehidupan manusia.
d.Maka pribadi manusia dan ketertiban hidup bersama merupakan unsur
masyarakat yang baik, bahagia dan sejahtera.

3. Pokok pikiran ketiga : “ Hanya hukum Allah yang satu-satunya yang dapat
dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur
ketertiban hidup bersama(masyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan
sejahtera yang hakiki, di dunia dan di akhirat.”
 Pokok Pikiran Keempat : “ Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi
agama islam untuk mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya
adalah wajib sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihsan dan islah kepada
manusia/masyarakat.

 Pokok Pikiran Kelima : “ Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi


agama islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba’)
perjuangan para nabi terutama nabi Besar Muhammad SAW.”

 Pokok Pikiran Keenam : “ Perjuangan mewujudkan pokok pikiran tersebut


hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila
dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara
perjuangan yang sebaik-baiknya.”
 Pokok Pikiran Ketujuh : “ Pokok pikiran/prinsip/pendirian seperti
diuraikan dan diterangkan di muka itu adalah yang dapat untuk
melaksanakan ideologinya, terutama untuk mencapai tujuan yang
menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan
makmur lahir batin yang diridhai Allah, ialah masyarakat islam
yang sebenar-benarnya.
BAB 6
PARTISIPASI MUHAMMADIYAH PADA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

 STANDAR KOMPETENSI
Memehami Peran Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
 KOMPETENSI DASAR
Memehami Partisipasi Muhammadiyah sebagai father funding berdirinya Negara RI dan
perannya dalam mengisi Kemerdekaan.
 INDIKATOR
Siswa dapat :
1. Menerangkan partisipasi Muhammadiyah meraih kemerdekaan.
2. Menjelaskan peran KI Bagus Hadikusumo sebagai anggota BPUPKI.
3. Menjelaskan peran Muhammadiyah dalam mencerdaskan bangsa.
4. Menerangkan peran Muhammadiyah dalam melakukan perubahan pada era reformasi.
A. Partisipasi Muhammadiyah Pada Pendirian Negara Republik Indonesia
1. Partisipasi Muhammadiyah dalam Meraih Kemerdekaan.
2. Peran KI Bagus Hadikusumo Sebagai Anggota BPUPKI

B. Peran Muhammadiyah Di Negara Republik Indonesia


3. Peran Muhammadiyah dalam Mencerdaskan Bangsa.
4. Latar Belakang KH Ahmad Dahlan mendirikan Amal Usaha Bidang Pendidikan.
KH Ahmad Dahlan mempunyai falsafah “Amal Ilmiyah”, yaitu setiap melaksanakn
amal, agar dapat terlaksana dan berhasil dengan baik harus didasarkan kepada
ilmunya. Sehingga membekali ilmu bagin pemuda, generaasi penerus perjuangan
bangsa merupakan suatu keharusan. Oleh karena itu sebagai sarana/media yang
paling tepat adalah dengan mendirikan sekolah-sekolah muhammadiyah.
3. Alasan-alasan KHA Dahlan mendirikan sekolah sendiri:
a. Kegiatan dakwah islam amar makruf nahi munkar akan efektif jika dilakukan
meloalui lembaga pendidikan.
b. Lembaga Pendidikan Yang ada pada saat itu tidak sesuai dengan pandangan dan
keinginan beliau.
c. Dakwah islam amr makruf nahi munkar memerlukan kader penerus perjuangan.

4. Bentuk dan sistem pendidikan dan Pengajaran sebelum adanya sekolah


Muhammadiyah berdiri:
d. Bentuk dan pendidikan pondok pesantren
e. Bentuk dan sistem pendidikan berat/umum.
f. Bentuk dan sistem pendidikan Muhammadiyah
5. Hasil Amal Usaha Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran
a. Dari segi kualiitas: Jumlah sekolah muhammadiyah sangat banyak, baik bentuk,
jenis, maupun jenjangnya,tidak hanya di kota-kota besar tetapi banyak tersebar di
daerah-daerah pedesaan.
b. Dari segi kualita: Sekolah-sekolah muhammdayiah telah mampu bersaing dengan
sekolah-sekolah lain,bahkan ada beberapa sekolah Muhammadiyah yang menjadi
favorit dan unggulan.

C. Peran Muhammadiyah Dalam Era Reformasi


c. Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan negara
merupakan salah satu aspek ajaran isalm dalam urusan keduniawian,yang harus
selalu dimotivasi,dijiwai dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang
utama.
d. Muhammadiyah meyakini bahwa negara dan usaha-usaha membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara
c. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
usah-usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnya masyarakat
madani yang kuat.
d. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota persyarikatan unttuk
menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai