Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kemuhammadiyahan

Teks “Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

dan pokok-pokok pikiran ”

Disusun oleh :

Muhammad Arif Fitrayana 2017730071

Muhammad Fiqih M M 2017730076

Muhammad Khatami 2017730077

Muhammad Mutasim Billah 2017730078

Program Studi Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT karena atas nikmat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas kemuhammadiyahan dengan baik. Shalawat dan salam
marilah senantiasa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau telah
membawa kita dari zaman kebodohan hingga ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.

Dalam tugas kemuhammadiyahan kali ini kami membahas tentang Teks “Mukaddimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah dan pokok-pokok pikiran ” Tugas ini merupakan salah satu tugas

kelompok pada mata kuliah kemuhammadiyahan program studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tugas ini dibuat bukan
hanya untuk memenuhi syarat tugas saja melainkan untuk tambahan bacaan teman-teman
semuanya.

Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari buku-buku text book, jurnal, diskusi,
dan lainnya. Kami sadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, In Syaa Allah laporan ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi teman-
teman semua.

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Jakarta, Oktober 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”.


Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang ditujukan
kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar
pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat
pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni;
dan yang kedua kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk
agama Islam. Adapun da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada
masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan
bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.

Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah
“terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang merupakan
pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita
yang ingin diwujudkan dan Cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita
tersebut sebagai ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha
Muhammadiyah dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuannya

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana text “mukaddimah anggaran dasar Muhammadiyah” ?
2. Jelaskan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam text “mukaddimah
anggaran dasar Muhammadiyah” ?
PEMBAHASAN

1. Text Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh
semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari
kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon
pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah
Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat.”

(QS; Al-fatihah : 1-7)

“Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada
MUHAMMAD RASULULLAH Shallallahu ‘alaihi wasallam”.
‘Amma Ba’du. bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-
Tuhan dan ber’ibadah serta tunduk dan tha’at kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang
wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.

Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan
manusia di dunia ini. Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah
dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-
tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh
syaitan dan hawa nafsu.

Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci,
adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah
kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah. Agama Islam
adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup
bahagia Dunia dan Akhirat.

Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang
tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan
Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah
dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan

dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni-
tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya
belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula
harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa
dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan
dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.

Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat
dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Qur’an:

”Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada ke-Islaman, menyuruh kepada
kebaikan dan mencegah daripada keburukan. Mereka itulah golongan yang beruntung berbahagia “
(QS Ali-Imran:104)
Pada tanggal 8 Dzulhiijah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah, oleh almarhum
K.H Ahmad Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai “gerakan Islam” dengan nama
“MUHAMMADIYAH” yang disusun dengan Majelis-Majelis (Bahagian-bahagian)-nya,
mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawatan atau Muktamar.
Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah
dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw., guna mendapat karunia dan ridla-
Nya di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentausa dan bahagia, disertai
nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan:

“Suatu negara yang indah, bersih suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang Maha
Pengampun”.
Maka, dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantarkan ke
pintu gerbang Syurga “Jannatun Na’im” dengan keridlaan Allah Yang Rahman dan Rahim.

2. pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam text “mukaddimah anggaran dasar


Muhammadiyah”

1. Amma ba’du, Bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata.
Bertuhan dan ber¬ibadah serta tunduk dan ta’at kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan
yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.

2. Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-iradat) Allah atass kehidupan
manusia.

3. Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diujudkan
di atas dasar keadilan, kejujuran, persaudaraan dan go¬tong-royong bertolong-tolongan
dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pada pengaruh syaitan
dan hawa nafau. Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana
dan berjiwa suci, adalah satu-satunya Pdcok hukum dalam masyarakat yang utama dan
seba¬ik-baiknya.

4. Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga, adalah
kawajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepa¬da Allah. Agama
Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad saw. dan diajarkan kepada unmatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup
bahagia dunia dan akhirat.

5. Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang baha¬gia dan sentosa sebagai yang tersebut
di atas itu, tiap-tiap orang, terutama ummat Islam, ummat yang percaya akan Allah dan Hari
Kemudian, wajib¬lah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu; beribadah kepada Allah
dan berusaha segiat-giat¬nya mengumpulkan segala kekuatan dan memperguna¬kannya
untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang kurni-tulus dan ikhlas
karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridla-Nya belaka serta
mempu¬nyai rasa tanggung-jawab di hadlirat Allah atas segala perbuatannya; lagi pula harus
sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukar¬an atau kesulitan yang
menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya dengan penuh pengharapan
akan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.

6. Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan
rahmat Allah dan didirong oleh firman Allah dalam al-Qur’an :

“Adakanlah dari kamu sekalian golongan yang me¬ngajak kepada keIslaman, menyuruh
kepada kebaikan dan mencegah dari pada keburukan. Mereka itulah-golongan yang
beruntung berbahagia”. (al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 104)

Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah oleh
Almarhum K.H.A. Dahlan didirikanlah suatu Persyarikatan sebagai “GERAKAN ISLAM’
dengan nama “MUHAMMADIYAH” yang disusun dengan majlis-majlis (Bagian-
bahgian)nya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar.

7. Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewa,jiban mengamalkan perintah-perintah Allah


dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhamnad saw, guna menda¬patkan karunia dan
ridla-Nya, di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sen¬tosa dan bahagia,
disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan :

“Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang
Maha Pengampun”.

Maka degan Muhammadiyah ini mudah-mudahan umnat Islam dapatlah diantarkan ke pintu
gerbang Syurga “Jannatun Na’imi’ dengan keridlaan Allah Yang Rahman dan Rahim.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
a) Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua pengurus
besar Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H Hadikusuma dengan
bantuan beberapa sahabatnya.
b) Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu
adanya kekeburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari proses kehidupnya
sesudah lebih dari 30 tahun yang ditandai oleh :
a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh Muhammadiyah oleh
perkembangan lahiriah.
b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang sudah menjadi lebih kuat.

B. SARAN
Demikian karangan ini saya buat, terima kasih atas partisipasi saudara serta teman-
teman, adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman sekalian saya ucapkan
banyak terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Buku “Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan” Agus Miswanto, MA. dan M.Zuhron Arofi,
M.Pd.I., P3SI Universitas Muhammadiyah Magelang, 2012

Anda mungkin juga menyukai