LANDASAN IDIOLOGISBERDIRINYA
MUHAMMADIYAH
Tugas dan fungsi hidup manusia di atas harus dijalankan denganmeneladani nabi
Muhammad dan baru akan dapat diwujudkan secarasistematis dan sempurna melalui
kerjasama fungsional yang dirangkaidalam persyarikatan (organisasi). Dengan demikian
persyarikatan(organisasi) merupakan alat perjuangan untuk menegakkan danmenjunjung
tinggi agama Islam sebagai upaya untuk mewujudkanmasyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Dengan cara ini diyakinibenar oleh Muhammadiyah akan dapat mengantarkan
ummat Islam kepintu gerbangjannatun na'im.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Segala puji bagi
Allah yang mengasuh semua alam; Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang
memegang pengadilan pada hari kemudian.Hanya kepada Engkau, hamba
menyembah dan hanya kepada Engkau,hamba memohon pertolongan. Berilah
petunjuk kepada hamba akanalan yang lempang; jalan orang-orang yang telah
Engkau berikenikmatan; yang tidak dimurkai dan tidak tersesat." (QS. Al Fatihah).
"saya ridha; ber-Tuhan kepada Allah, ber-agama kepada Islam danber-Nabi kepada
Muhammad Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam".
Amma ba'du bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allahsemata-mata.
Bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepadaAllah adalah satu-satunya ketentuan
yang wajib atas tiap-tiap mahluk,terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (Hukum Qudrat Iradat)Allah atas kehidupan
manusia di dunia ini. Masyarakat yang sejahtera,aman dan damai, makmur dan bahagia
hanyalah dapat diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong,
bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya,lepas dari
pada pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian nabi yangbijaksana dan
berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalammasyarakat yang utama dan sebaik-
baiknya. Menjunjung tinggi hukumAllah lebih daripada hukum yang manapun juga,
adalah kewajibanmutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan kepadaummatnya masing-masing untuk
mendapatkan hidup bahagia Dunia danAkhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia sentosasebagai tersebut di
atas itu, tiap-tiap orang, terutama ummat Islam,ummat yang percaya akan Allah dan Hari
Kemudian, wajiblahmengikuti jejak nabi yang suci, beribadah kepada Allah dan
berusahasegiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannyauntuk
menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yangmurni tulus dan ikhlas karena
Allah semata-mata dan hanyamengharapkan karunia Allah dan ridla-Nya belaka, serta
mempunyairasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pulaharus
sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaranatau kesulitan yang
menimpa dirinya atau rintangan yang menghalangipekerjaannya, dengan penuh
pengharapan perlindungan danpertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu,maka dengan
berkat rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-quran:
"Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada keIslaman,
menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kepada keburukan.Mereka itulah golongan
yang beruntung berbahagia." (Al Quran SuratAli Imran 104).
Pada tanggal8 Dzulhijjah 1330 Hijriah atau 18 Nopember 1912Miladiyah, oleh
almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatansebagai"Gerakan Islam"dengan
nama"MUHAMMADIYAH"yangdisusun dengan majlis-majlis (bagian-bagian)nya,
mengikuti peredaranzaman serta berdasarkan"syura"yang dipimpin oleh
hikmahkebijaksanaan dalam permusyawaratan atau muktamar.
Kesemuanya itu perlu, untuk menunaikan kewajiban mengamalkanperintah-perintah
Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, NabiMuhammad SAW, guna mendapat karunia
danridla-Nya, di dunia danakhirat dan untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan
bahagiadisertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehinggamerupakan:
"Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di bawahperlindunganTuhan
Yang Maha Pengampun."
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islamdapatlah diantarkan
ke pintu gerbang syurga Jannatun Na'im dengankeridlaan Allah Yang Maha Rahman dan
Rahim.
3. Sejarah Penyusunan Muqaddimah Anggaran Dasar
MuhammadiyahMuqaddimah Anggaran DasarMuhammadiyah disusun oleh
KiBagus Hadikusuma (ketua Pengurus Besar Muhammadiyah Tahun 1942–1953).
Penyusunan dimulai tahun 1945 dan disahkan pada SidangTanwir 1951. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa MuqaddimahAnggaran dasar Muhammadiyah merupakan refleksi
pemikiran Ki BagusHadikusuma dalam menyoroti pokok-pokok pikiran KHA.
Dahlanketika mendirikan Muhammadiyah. Dengan Muqaddimah AnggaranDasar ini Ki
Bagus Hadikusuma berharap agar seluruh kader dan anggotaMuhammadiyah dapat
menjaga, memelihara dan bahkan memajukanserta mentajdidkan Muhammadiyah. Hal ini
disebabkan, melaluiMuqaddimah Anggaran Dasar para kader dan anggota
Muhammadiyahdapat mengetahui secara jelas dan gambling apa dan bagaimana
(hakikatdan langkah-langkah perjuangan) Muhammadiyah.
Setelah lebih dari tiga puluh tahun Muhammadiyah berdiri Ki Bagusmelihat dan
merasakan adanya kekaburan dalam bermuhammadiyahyang berakibat
melemahnyaghirahpara kader dan anggota dalamberjuang untuk memajukan dan
menjadikan Muhammadiyah.
Setidaknya, ada dua factor yang melemahkanghirahbermuhammadiyahpada masa
itu, yaitu:
a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/ruh Muhammadiyah oleh
menguatnya sikap hidup yang materialistik.
b. Menguatnya pengaruh dari luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam dan
jiwa Muhammadiyah.
4. Pokok-pokok Pikiran dalam Muqaddimah Anggaran Dasar
a. Hidup manusia harus bertauhid (mengesakan Allah); bertuhan,beribadah serta
tunduk dan taat hanya kepada Allah.
Pokok pikiran di atas dirumuskan dalam kalimat berikut:
Ajaran tauhid adalah inti/esensi ajaran Islam yang tetap, tidakberubah-ubah, sejak
agama Islam yang pertama sampai yang terakhir.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy[548]. Dia menutupkan malam kepada siang
yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-
bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al A'raf:
54)”
19. Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain
Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.
(QS.Muhammad: 19).
23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang
di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
mulia[850]. QS. Al-Israa: 23
[850] Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata
atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
"Dia (Allah) telahmenjadikan kamu khalifah di bumi dan telahmelebihkan
sebagianmu di atas yang lain beberapa tingkat, untukmengujimu mengenai apa-apa yang
telah dianugerahkan kepadamu.Sungguh Tuhan-mu itu cepat pembalasannya dan sungguh
Dia itu MahaPengampun lagi belaskasih."(QS. Al An'am: 165)
Amal ibadah yang wajib ditunaikan itu tidak saja yang bersifathubungan langsung
antara manusia dengan Tuhan seperti shalat, puasa,haji,mendarusal Quran dan lainnya
yang seperti itu, tetapi wajibditunaikan pula amal ibadah yang sifatnya berbuat islah dan
ihsankepada manusia dan masyarakat, ialah berjuang untuk kebahagiaan dankesejahteraan
manusia/masyarakat. Amal ibadah yang bersifatkemasyarakatan, bagi dan dalam
Muhammadiyah adalah berjuang untukkebaikan, kebahagiaan dan kesejahteraan
manusia/masyarakat inilahyang dilaksanakan, sebagai kelengkapan amal ibadah pribadi
yanglangsung kepada Allah.
Hidup bermasyarakat adalah suatu ketentuan dan asalah untukmember nilai yang
sebenar-benarnya bagi kehidupan manusia. Makapribadi manusia dan ketertiban hidup
bersama adalah merupakan unsurepokok dalam membentuk dan mewujudkan masyarakat
yang baik,bahagia dan sejahtera.
Pendirian tersebut lahir dan kemudian menjadi keyakinan yangkokoh kuat adalah
hasil setelah mengkaji, mempelajari dan memahamiajaran Islam dalam arti dan sifatyang
sebenar-benarnya. Agama Islammengandung ajaran-ajaran yang sempurna dan penuh
kebenaran,merupakan petunjuk dan rahmat Allah kepada manusia untukmendapatkan
kebahagiaan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat..(QS. Ali Imran:19, Al Maidah: 3, QS.
Al Anbiya': 107.)
"Sabilillah ialah jalan (media) yang menyampaikan kepada apa yangdiridlai Allah
dari semua amal yang diijinkan-Nya, untuk memuliakanagama-Nya dan melaksanakan
hukum-hukum-Nya."
1)Faktor subjektif
a. Kesadaran akan kewajiban beribadah kepada Allah berbuat ihsan dan islah
kepada manusia atau masyarakat.
b. Faham akan ajaran-ajaran Islam yang sebenar-benarnya dengan keyakinan
akan keutamaan dan tepatnya untuk sendi dan mengatur hidup dan
kehidupan manusia atau masyarakat.
2)Faktor objektif
Pasal 4: Asas
"Sungguh pada Rasulullah itu bagi kamu sekalian adalah contohyang baik, ialah
bagi orangyang mengharapkan keridlaan Allah dankeselamatan hari Akhir serta ingat
kepada Allah sebanyak-banyaknya."(QS. Al Ahzab: 21)
3)Revolusioner
Berdasarkan ayat 104, QS. Ali Imran pula, jelaslah bahwa tugaspokok
Muhammadiyah adalah: (a) Dakwah Islam (b) Amar Ma'ruf (c)Nahi Munkar. Dakwah
Islam ialah menyeru/mengajakmanusia/masyarakat kepada ajaran Islam, dengan
memberikanpengertian dan kesadaran akan kebenaran ajaran Islam,
sehinggamanusia/masyarakat dapat menginsyafi akankebaikan, kelebihan dankeutamaan
ajaran Islam untuk membentuk pribadi manusia danmengatur ketertiban hidup bersama,
dalam seluruh aspek kehidupanmanusia/masyarakat.
Tugas melaksanakan Dakwah Islam dan amar ma'ruf nahi munkaradalah menjadi
kewajiban tiap-tiap anggota Muhammadiyah (pria danwanita) dan Muhammadiyah secara
keseluruhan. Maka dari itu anggotaMuhammadiyah bahkan aparatnya sekali haruslah
mempunyai sifatsebagai "shalihul-muslih" ialah sebagai orang yang pribadinya shaleh
danmau serta sanggup berjuang untuk menshalehkan orang lain.
1) Anggaran Dasar
2) Anggaran Rumah Tangga
3) Qaidah-qaidah
4) Peraturan-peraturan lain yang diperlukan
g. Pokok pikiran/prinsip/pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di
muka itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan ideologin ya terutama
untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya
masyarakay adil dan makmur lahir batin yang diridlai Allah, ialah
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (merupakan kewajiban).
BAB V
LANDASAN IDEOLIGIS
GERAKAN MUHAMMADIYAH
3. Identitas Muhammadiyah
Dakwah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang pertama terbagikepada dua
golongan:
Adapun dakwah Islam dan amar ma'ruf nahi munkar bidang kedua,ialah kepada
masyarakat, bersifat kebaikan, bimbingan dan peringatan.Kesemuanya itu dilaksanakan
bersama dengan bermusyawarah atasdasar takwa dan mengharap keridlaan Allah semata-
mata.
Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma'ruf nahi munkardengan caranya
masing-masing yang sesuai, Muhammadiyahmenggerakkan masyarakat menuju tujuannya,
ialah "terwujudnyamasyarakat Islam yang sebenar-benarnya".
a) Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah
b) Hidup manusia bermasyarakat
c) Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan
dunia akhirat.
d) Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah
kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan.
e) Ittiba' kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad saw.
f) Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
5. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
6. Sifat Muhammadiyah
Menilik:
Lebih lanjut mengenai soal ini dapat diketahui dan dipahami dalam"Khittah
Perjuangan Muhammadiyah". Selanjutnya untuk memahamisecara luas dan
mendalam mengenai keyakinan dan cita-cita hidupMuhammadiyah, perlu dibuat
penjelasan-penjelasan lebih lanjut.
BABVI
STRATEGI MUHAMMADIYAH
Menjunjung tinggi firman Tuhan Allah, yang termaktubdi dalam al-Quran dan
mengambil tauladan akan perjalanan junjungan NabiMuhammad yang terhimpun di dalam
kitab haditsnya, sebagaimanayang tersebut di bawah ini:
Sesungguhnya yang paling baik dari kamu sekalian ialah yang palingbagus budi
pekertinya."(H.R. Bukhari dari Abdullah ibn Umar).
Hendaklah diterangkan dengan jelas tentang akhlaq yang terpuji danakhlaq yang
tercela serta diperbahaskannya tentang memakainya akhlaqyangmahmudahdan
menjauhkannya akhlaq yangmadzmumahitu,sehingga menjadi amalan kita, ya seorang
sekutu Muhammadiyah,kitaberbudi pekerti yang baik lagi berjasa.
e) Menguatkan Persatuan
f) Menegakkan Keadilan
g) Melakukan Kebijaksanaan
j) Mempermusyawarahkan Putusan
Agar dapat keringanan dan kemudahan dalam pekerjaan, makahendaklah setiap ada
keputusan yang mengenai kepala majelis (bagian),hendaklah dimusyawarahkan dengan
yang bersangkutan itu lebihdahulu, sehingga dapatlahmentanfidzkandengan cara
menghasilkannyadengan segera.
Muqaddimah
"Hai orang-orang yang beriman! Jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidakmenimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahuikeadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atasperbuatan itu. Danketahuilah olehmu di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia
menuruti(kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akanmendapat
kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepadakeimanan dan menjadikan iman itu
indah dalamhatimu ...."(QS. Alhujurat: 6-7).
Sebab ayat itu turun adalah karena ada sesuatu kejadian, "Pada suatumasa, ialah
masa kaum muslimin mengeluarkan zakat, Rasulullahmengutus seorang dari sahabatnya
yang bernama Walid bin Uqbah keDesa Bani al Musthalikuntuk menerima zakat dari
penduduk desa itu.
Tetapi sayang, bahwa (diri) Walid bin Uqbah telah menaruh dendamterhadap
penduduk desa itu, dendam yang telah tertanam sejak zamanJahiliyah (sebelum ia masuk
Islam).Kedatangan Walid di desa itu disongsong oleh segenap pendudukdengan upacara
barisan kehormatan. Akan tetapi karena Walid telahmempunyai benih ketakutan, maka
jemputan mereka itu disangkanyabahwa orang-orang itu akan membunuhnya. Sebab itu,
dengan segera ia kembali melarikan diri, sebelum bertemudengan orang-orang yangdituju.
Dan setelah tiba di Madinah, iapun menghaturkan kepadaRasulullah, bahwa dirinya
terancam oleh penduduk-penduduk Bani alMustholik.
Dengan segera Khalid bin Walid berangkat ke desa Bani alMustholik dan
sesampainya di sana, ia diterima dengan gembira dankehormatan, karena memang
sesungguhnya kedatangan utusanrasulillah dinanti-nanti dan sangat diharap-harapkan.
Oleh karena itu, perlulah iman itu diperdalam dalamkan kepadasegenap anggota
Muhammadiyah,terutama agar masyarakatMuhammadiyah dapat bahagia. Maka
mengingat firman Allah tersebutdalam Surat al Hujurat itu dan mengingat juga akan
kepentingan imantelah diambil oleh Muhammadyah maka langkahnya yang pertamaialah:
Menilik sabda Rasulullah itu, teranglah bahwa iman yangshadiq(benar) itu tiada
cukup hanya di dalam hati dan diucapkan dengan lisantetapi juga harus dibuktikan dengan
amal dan praktik, karena iman yangtidak dibuktikan dengan amal, sesungguhnya dialah
iman yang tidakberarti.
Bolehkah orang itu dikatakan percaya kepada dokter, kalau orangitu tidak
menurutkepada perintah dan nasehatnya?Bolehkah kita dikatakan percaya kepada Allah,
jika kita tidakmenurut segala perintah-Nya dan tidak menjauhi segala larangan-Nya?
Di antara hadirin dalam rapat itu, ada seorang yang sedangmenanggung kesukaran
di dalam penghidupannya. Maka ia dengansegera meninggalkan rapat dan mencari
Rasulullah hendakmembunuhnya. Lebih dahulu ia datang ke rumah Rasulullah tetapi
tiadadijumpainya, ia hanyalah dapat melihat suatu papan yang tertulis diatasnya ayat dari
al Quran. Tulisan itu diamat-amati benar dan iapunlalu menanyakan kepada seorang
perempuan yang ada di situ di managerangan Muhammad pergi. Pertanyaan itu mendapat
jawaban, bahwaRasulullah ada di Darul Arqam. Dengan tiada membuang tempo, ia punke
sana.
Seketika orang itu tiba di darul arqam, maka orang-orang yang adadi situ lari
bersembunyi, kecuali Baginda Nabi sendiri. Mengapademikian? Sebab orang itu adalah
Umar bin Khattab, musuh Islam yangamat kuat dan berani, sangat bengis terhadap
pengikut-pengikut Nabi.Pucuk dicinta ulam tiba. Berkat rahmat dan hidayah
Allah,kedatangan Umar tidak jadi hendak membunuh Rasulullah, malahmelahirkan
keinginannya hendak masuk Islam. Sesudah ia diterima,iapun lalu menanyakan "sikap"
apayang diambil oleh muslimin terhadapkafirin. Dijawabnya "dengan sembunyi". Umar
meminta supaya sikapitu dirubah dan diganti dengan sikap "terang-terangan", dan
kalausekiranya keberatan, supaya ia sendiri dikecualikan.
Setelah selesai itu, Umar lalu pergi kembali ke rapat kaum kafirindan dengan tegak
ia melahirkan islamnya dan meminta kepada rapatsupaya putusan "membunuh
Muhammad" itu diganti dengan"membunuh Umar".
Dari pelajaran riwayat ini, dapatlah kita melihat, bagaiman ikhwalUmar waktu itu
percaya kepadajibtidanthaghutdan betapa pulakeadaannya sesudah beriman kepada Allah.
"Bukanlah iman itu dengan cita-cita, tetapi iman itu kepercayaanyang tetap di
dalam hatidan dibuktikan dengan amal."(HR. Dailamidari Anas).
Akan menggunakan jalan (a), menambah tebalnya iman, kita harusmengambil dua
jalan lagi, yaitu:(1)Mau'idhahatau nasehat-nasehat dengan mendatangkan ayat-ayat atau
hadits-hadits yang mentiadakan iman dengan diiringiayat-ayat serta hadits-haditsyang
mengadakan danmengutamakan iman; dan(2)Mau'idhahdengan mengambil riwayat-
riwayat yangberhubungan dengan keimanan.
Sedang untuk menggunakan jalan (b), menjaga supaya cahaya imanitu senantiasa
cemerlang, dengan mengambil jalan nasehat-nasehat yangdapat menimbulkankhauf(rasa
takut) menjalankan ma'siyat. Agarmenjadi tuntunan dan menambah faedah kita ini,
perlulah di sini kamisebutkan contoh-contohnya, hadits-hadits itu:
Mau'idhoh dengan:
(b) "Sesungguhnya orang-orang mukmin apabila disebut nama Allahmerasa takut hati-
hati mereka, dan apabila dibaca atas mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah keimanan
mereka dan kepada Tuhanmereka bertawakkal."(QS. Al Anfal: 2)
Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagianmereka (adalah) "
menjadi penolong bagi sebagian yang lain, merekamenyuruh kepada kebajikan dan
mencegah dari kemunkaran,mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada
Allahdan Rasul-Nya, mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. SungguhAllah itu Maha
.Perkasa lagi Bijaksanan."(QS. Al Taubat: 71)
(c)"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu ialah mereka yang berimankepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu danmereka berjihad dengan harta benda
mereka dan dengan diri merekadi dalam jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang
benar."(QS.Al Hujurat: 15)
(d) "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang berimankepada Allah dan
Rasul-Nya dan apabila mereka beserta Rasul diatas suatu perkara yang berkumpul, tiada
akan pergi melainkandengan izin-Nya. Sungguh mereka orang-orang yang meminta
izinkepadamu (Muhammad), mereka itulah orang-orang yang berimankepada Allah dan
Rasul-Nya...."(QS. An Nur: 62)
(e) "Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah (pula) kamubersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi(derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman."(QS. Ali Imran:139)
(f) "Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kamiadalah orang-orang yang
apabila diperingatkan dengan ayat-ayat(Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih
serta memujiTuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambungmereka jauh
dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepadaTuhannya dengan rasa takut dan harap
dan mereka menafkahkansebagiandari rizki yang Kami berikan kepada mereka."(QS.
AsSajdah: 15-16)
(g) Perumpamaan orang mukmin dengan mukmin yang lain adalahseperti bangunan yang
saling menguatkan satu sama lainnya."(HR.Bukhari dari Abi Musa)
(h) "Orang mukmin itu bermanfaat: jika engkau berjalan dengannya iamemberi manfaat
kepadamu, jika engkau meminta musyawarah iamemberi manfaat kepadamu, jika engkau
bergaul dengannya iapunmemberi manfaat kepadamu, dan segala sesuatu dari perkaranya
itubermanfaat."(HR. Abi Na'im dari ibnu Umar)
(i) "Orang mukmin itu ialah yang boleh dipercayai manusia di dalamharta dan diri
mereka. Dan orang muhajir itu ialah orang yangmeninggalkan kesalahan dan dosa-
dosa."(HR. Fudlalah dari 'Abid)
(j) "Orang mukmin itu bersaudara dengan mukmin yang lain; tiada iaakan
meninggalkan nasihat,meskipun bagaimana saja keadaannya."(HR. Ibnu Jar dari
Jabir)
(k) "Orang mukmin itu serba ringan dan halus budi pekertinya,sehingga disangka
orang bodoh sebab halusnya."(HR. Baihaqi dariAbi Hurairah)
(l) "Haya' (rasa malu menjalankan barang yang tidak baik) dan imansenantiasa
bergandeng, tiada dapat dipisahkan melainkan bersama-sama."(HR. Thabrani dari
Abi Musa)
Mau'idhah dengan mengambil riwayat
Riwayat itu adalah satu faktor yang terutama dan penting dalampendidikan, karena ia
dapat memberiatsaratau bekas yang besar didalam hati. Oleh sebab itulah, maka ayat-ayat
al Quran yangmengandung mau'idhah dengan berwujud cerita, lebih dari
setengahbanyaknya.Jika akan menambah ketebalan iman, hendaklah kita
mendatangkanriwayat-riwayat dari al Quran dan lain-lainnya yang berhubungandengan
keteguhan iman seperti:
Keteguhan iman nabi Ibrahim as waktu diancam akan dirajamoleh orang tuanya,
dan waktudia dimasukkan ke dalam api olehraja Namrud serta kaum-kaumnya.
Keteguhan iman nabi Ibrahim dan nabi Ismail, waktu menerimaperintah Allah
supaya mengorbankan nabi Ismail.
Keteguhan iman nabi Musa, waktu menerima perintah dariAllah supaya ia kembali
ke Mesir, yang ketika itu diri nabi Musasendiri terancam bahaya maut dari raja
Fir'aun.
Keteguhan iman nabi Musa, waktu dikejar-kejaroleh Fir'aundengan bala
tentaranya.
Keteguhan iman Thalud, waktu ia berhadapan dengan raja Jalutyang gagah perkasa
itu, sedang bala tentaranya sendiri banyakyang melarikan diri.
Keteguhan iman nabi besar Muhammad saw sewaktu dianiaya,diboikot oleh orang
kafir Makkah.
Keteguhan iman Rasulullah sewaktu dijanjikan akan diberi hartabenda dan
kepangkatan yang tinggi oleh orang-orang kafir, jikabeliau suka meninggalkan
agamanya.
Keteguhan iman Ali Jasir, waktu disiksa sebab ia tiada maudisuruh murtad.
Keteguhan iman baginda Nabi Muhammad saw denganpengikut-pengikutnya
waktu bai'at ridwan.
Keteguhan iman nabi Muhammad saw dan pengikut-pengikutnya di dalam waktu
perang bergadapan dengan kaumkafir dan lain sebagainya. Bagaimana cerita
dantarikhnyayangcukup, jelaslah dilihat dalam kitab "Tarikhul Anbiya' dan
TarikhIslam".
Untuk menjaga agar jangan sampai terjadi maksiyat, maka rasakhauf(takut kepada
Allah) harus ditanamkan dan dikuatkan benar-benardalam hati, karenakhaufitulah suatu
dinding yang sangat teguh yangdapat mencegah dari kemaksiyatan.Jalan untuk
menguatkankhaufitu:
Cukuplah rasanya keterangan yang sesingkat ini dan marilahsegera kita amalkan
bersama dengan memohon pertolonganAllah, Tuhan yang Rahman dan Rahim.
Hendaklah sama ingat, bahwa yang harus kita perluaskan itu "fahamagama", bukan
agama, karena agama itu sudah sempurna, tiada bolehdiperluas dan tiada pula boleh
dipersempitkan.Kalau kita selidiki kepada orang yang menjalankan perintah agamadengan
kesukaran dan kesempitan itu, tentulah akan terdapat bahwasegala kesukaran dan
kesempitan itu tiada dari perintah agama, tetapitimbul dari dirinya sendiri, yang
disebabkan dari sempitnya faham,sehingga ia tiada suka menerima anugerah Allah Ta'ala
tersebut di atas.
1) Agama melarang orang memakan bangkai dan semua binatang yangmati tiada
disembelih dengan nama Allah (inipun bangkaihukumnya).
Bagi orang yang tiada sempit, perintah ini diterima dengan ringan.Umpama akan
membeli daging. Kalau orang yang menjual itu bukanorang kafir dan biasahewan itu
disembelih, cukuplah daging itudimakan dengan tiada beragu-ragu. Tetapi buat orang yang
dasarnyamemang sempit (dipersempit dirinya sendiri), belumlah ia berani makansebelum
menyelidiki dengan beberapa pertanyaan. Disembelihkanhewan itu? Dengan menyebut
nama Allah? Dengan membeli ataumencuri? Dan lain-lain segala macam hal sehingga
akhirnya ia tidak jadimakan, takut karena syak yang ditimbulkan oleh kesempitan
dirinyasendiri itu.
Jika perintah agama itu kita terima dengan kesempitan sepertidiatas, tentulah kita tidak
bisa hidup. Umpama: kita merasa lapar,kebetulan ada orang berjualan nasi dan sate
kambing. Kita belum dapatmakan sebelum menyelidiki dengan beberapa pertanyaan lebih
dahulu.Daging apakah sate itu? Hewannya datang dari mana?Adakah dengandisembelih?
Orang Islamkah yang menyembelih? Bagaimana caramenyembelih? Dan dengan apa?
Adakah kambing ini 100% turunankambing, tiada kecampuran turunan babi? Bagaimana
cara waktu jualbelinya kambing itu? Dan ... lain sebagainya.
Dengan jawaban dari penjual sate itu tentu belum memuaskanhatinya, banyak yang
belum dapat menghilangkan syak ragu-ragunya,seperti pertanyaan "Adakah kambing itu
seratus persen turunankambing?". Ini baru penyelidikan kepada sate, belum nasinya,
belumlauk pauknya, belum bumbu-bumbunya, belum cara memasaknya,belum airnya itu
suci atau najis, belum ... lain-lainnya.
2) Hal pakaian
Hadits:
"Barang siapa yang menyerupai kaum, maka dia termasuk golongankaum itu".(HR.
Abu Daud dari Ibnu Umar)
Meskipun hadits ini dha'if atau lemah, tetapi bagi orang yang sempitfaham, lalu tiada
mau memakai dasi, karena menyerupai orang bukanIslam.Kalau perkara pakaian itu kita
masuk-masukkan, tentulah kita tidakdapat berpakaian, karena "jas" pun dipakai jugaoleh
orang yang tiadaIslam, demikian pula celana, ikat pinggang, sepatu, dan lain-lainnya,
padahal perkara pakaian itu agama tidak memberi bentuk yang pasti,terserah kesukaan
orang yang akan memakai, asal dapat menutup aurat.
Di dalam agama, perkara pakaian itu hanya diberi batas, bagi orang laki-laki tidak
boleh memakai sutera dan tidak boleh memakai pakaianperempuan (yang tertentu bagi
perempuan), begitu pula sebaliknya,orang perempuan tidak boleh berpakaian laki-laki.
Inilah batasan didalam agama.Sedang perkara yang lain-lain seperti model potongankain,
blaco atau lena, terserah kesukaan yang akan memakainya.
Di atas kami terangkan, bahwa agama tidak mengikat faham, supayajangan sampai
mendatangkan kekeliruan faham, maka perlulah kamiterangkanbagian-bagian agama yang
boleh diperluaskan. Agama ituboleh diiringkan menjadi dua bagian:
"Rasulullah telah mencegah memakan semua yang mempunyai gigitaring dari binatang
buas dan dari semuayang mempunyai cengkeramburung."(HR. Muslim dari 'Abbas)
Dari ayat dan hadits itu, Imam Malik berpendirian: "semua makananitu halal, kecuali
empat ialah bangkai, darah yang mengalir, daging babi,dan hewan yang disembelih tidak
dengan nama Allah. Adapunhaditsyang melarang memakan binatang buas yang
mempunyai gigi taring danburung yang mempunyai cengkeram, larangan itu tidak jatuh
haram."Imam syafi'i berpendapat lain lagi:
Contoh kedua. Terkutip dari kitabPara imam-imam berselisih pendapat di dalam debu
yang sah untukbertayammum. Pendapat imam Syafi'i dan Hambali,"Tanah yang suciatau
pasir yang ada debunya". Pendapat Imam Hanafi,"Bumi dan semuabagiannya". Jadi sah
juga tayammum dengan batu, meskipun tidak adadebunya. Pendapat imam Malik seperti
imam Hanafi, bahkanmenambah:"Semua barang yang melekat dengan bumi, seperti
pohondan lain-lain, itupun sah juga untuk tayammum".
Demikian pula imam-imam itu berlainan pendapat di dalamtakbirnya shalat 'ied (yang
selain takbiratul ihram). Pendapat imamHanafi,"Di rakaat pertama tiga kali dan di rakaat
keduapun tiga kalijuga".Pendapat imam Malik dan imam Hambali,"pada rakaat
pertamaenam kali dan di rakaat kedua lima kali". Pendapat imam Syafi'i,"dirakaat pertama
tujuh kali dan pada rakaat kedua lima kali".
Cukuplah kiranya dengan contoh yang sekedar ini dan betapa luasserta lebar
panjangnya, kami persilahkan melihat kitab "RahmatulUmmah", "Bidayatul Mujtahid",
dan kitab fiqh menurut empat mazhabyang dikarang oleh kumpulan ulama-ulama al Azhar
dan lain-lain.
"Sesungguhnya yang paling utama dari kamu sekalian itu yangpaling baik budi
pekertinya."(HR. Ibnu 'Abbas)
Menilik ayat dan hadits tersebut di atas, nyatalah bahwa akhlaq ataubudi pekerti
yang paling utama itu sangat dipuji oleh Allah, akhlaq yangutama itu suatu perkara yang
dapat menjunjung hamba Allah kepadatingkat keutamaan dan ketinggian. Oleh karenaitu,
maka diambillahlangkah yang ketiga, ialah "membuahkan budi pekerti".
(1) Akhlaq dan budi pekerti (yang utama) itu tidak akan dapattimbul buahnya pada
orang-orang yang tidak ada dasar"khosyatillah"(rasa takut kepadaAllah). Sebab itu,
hendaklahebih dahulu rasa takut kepada Allah selalu ditebalkan benar-benar.
(2) Diikhtiari (diusahakan) benar-benar supaya pemimpin-pemimpin kita dapat
memegang teguh dan menjadi percontohan di dalam segala akhlaq yang
dipimpinkan itu.
(3) Hendaklah jalannya pimpinan dan atau memimpinkannya itu dengan satu persatu
dan jangan sampai dilalaikan sebelum berubah.
(4) Pada waktu menerangkan kepentingan satu-satunya akhlaq, hendaklah sedapat-
dapat dengan diberi riwayat yang berhubungan dengan akhlaq itu.
Rasa takut kepada Allah ialah suatu dinding yang sangat teguh, yangdapat menahan
orang akan mengerjakan maksiyat. Rasa takut kepadaAllah merupakan suatu perkara yang
dapat meringankan orangmenjalankan kewajibannya,kewajiban terhadap Allah,
kewajibanterhadap masyarakat, dan lain-lain.
Rasa takut kepada Allah jyga merupakan suatu pokok yang sangatpenting sehingga
karena amat pentingnya, maka setengah dari syarat-syarat khutbah jum'at harus ada point
(pokok bahasan)yang maksudnyamemberi peringatan kepada orang banyak supaya takut
kepada Allah.
Oleh sebab itu, hendaklah akhlaq ini ditanam sedalam-dalamnyadalam kalangan kita
Muhammadiyah dan berbahagialah yang dapatmencapainya.
"Empat sifat, barang siapa terdapat padanya empat sifat itu adalahorangmunafiq.
Dan barang siapa terdapat salah satu dari empat sifat itu,maka dialah setengah dari orang
munafiq, sehingga maumeninggalkannya. Empat sifat itu ialah: apabila berbicara dia
berdusta,jika dia berjanji tidak menepati, bila telah sanggup ia khianat, dan kalauberbantah
ia melewati batas (bekeras kepala, tidak mau mengakuisalahnya meskipun ia salah)."(HR.
Bukhari dari Abdullah ibnu Umar)
(3) Benar
Menilik ayat itu, teranglah kepada kita, bahwa kebenaran itumenjadi pokok di
dalam perbaikan kelakukan dan hanya kebenaran pulayang akan menyebabkan terbukanya
pintu diterimanya taubat kita.Supaya perjalanan kita selamat, maka akhlaq ini harus
ditanamkandalam-dalam kepada orang umum terutama anggota-anggotaMuhammadiyah,
putusan yang baik, kalau satu-satunya hadirin tidakberdasarkan kebenaran di dalam
pembicaraannya.Insya Allah dengan berdasarkan kebenaran, martabat kita akanterjunjung.
(4) Rahmah dan mahabbah kepada sesama hamba Allah teristimewakepada sesama
mukminin
"Berbelas kasihlah kamu sekalian kepada semua orang yang ada diatas bumi;
tentulah akan dibelaskasihani pula kamu semua oleh Dzatdan semua yang ada di atas
langit."(HR. Thabrani dari Ibnu Mas'ud)
"Orang Islam itu saudara orang Islam, tiada akan menganiaya dantiada akan
menyerahkan kepada bahaya. Barang siapa menghilangkankesusahan orang Islam, Allah
akan menghilangkan kesusahan(kesempitannya) sendiri dari kesusahan-kesusahan pada
hari qiyamat.Dan barang siapa menutup cela orang Islam, Allah akan menutup aibnyapada
hari qiyamat."(HR. Bukhari dari Sofwan bin Mahruz alMazani)
Hal ini cukuplah kami ringkaskan sekian saja, tetapi lanjut danterusnya akhlaq-
akhlaq yang harus dipakai oleh tiap-tiap orang mukminmasih banyak sekali, seperti: saling
menghargai, tawadlu', sopan santun,suka dan cinta kepada kebenaran dan keutamaan,
dipercaya, tolongmenolong, dan lain sebagainya.
d) Langkah yangKeempat
"Menuntun amalan intiqad"
Dengan dua macam jalan ini, insya Allah tercapai maksud kitakepada "perbaikan
diri" yang menuju kepada kesempurnaan itu.
Kecuali memperbaiki diri sendiri, maka perbaikan kepada diri oranglain pun harus
menjadi dasar serta tujuan pula di tiap-tiap kaummuslimin. Perbaikan terhadap diri orang
lain itu tiada denganmenyelidiki aibnya, bukan mencari-cari cela dankesalahannya,
karenayang demikian ini dilarang dalam agama Islam. Firman Allah Ta'ala:
Kalau demikian, maka jalan untuk perbaikan diri (orang) lain itu,dengan
mengamalkanamar ma'rufdannahi munkar(mengajak kepadakebaikan dan mencegah
kepada kemunkaran). Apabila ada seseorangyang melihat (tidak dengan menyelidiki dan
mencari-cari) aib, celaorang lain, lekas-lekaslah memberi peringatan dengan hati yang
ikhlas.
Bagi orang yang menerima peringatan dan nasehat itu, haruslahsemua itu diterima
dengan telinga yang terbuka dan hati yang suci,gembira, dan memuji syukur juga harus
harus pula dimaklumi bahwasegala peringatan-peringatan itu hanya timbul dari hati yang
suci, cinta,dan kasih sayang kepadanya.
Hanya dengan dasar yang demikian inilah orang yang menerimaperingatan tadi
tiada segan-segan lagi akan menurutnya. Firman Allah
Keterangan yang sesingkat ini, sangat kami harapkan dapat menjadiperhatian kaum
Muhammadiyah. Bahkan untuk menjadi pedomandalam menjalankan langkah ini.
(1) Sebelum sidang dan pembicaraan lain-lain dimulai, haruslah notulen sidang yang lalu
itu ditanzihkan lebih dahulu tentang putusan-putusannya. Keputusan yang belum
berjalan (dilakukan), supaya diselidiki benar-benar apa sebabnya; kalau sebab itu
karena lalai, maka hendaklah adresnya (penanggungjawabnya) itu diberi peringatan
dan jika sebab itu terdapat karena tidak dapat dilakukan, supaya dibicarakan lagi
ikhtiar cara melakukannya itu. Bila terdapat di dalam pembicaraan itu memang tidak
atau belum dapat melakukannya, maka hendaklah putusan itu dicabut dan dicatat
dalam buku peringatan dahulu.
(2) Untuk kesempurnaan hal ini, maka tiap-tiap majelis atau urusan (bagian) harus
mempunyai buku peringatan yang khusus buat memperingati keputusan-keputusan
yang belum dapat dilakukan.
(3) Tiap-tiap kwartal, supaya diadakan sidang yang khusus untuk mengulangi
pembicaraan dari keputusan-keputusan yang belum dapat dilakukan.
(4) Masing-masing anggota pengurus harus selalu memikirkan,mengenang-kenangkan,
dan mencari jalan yang dapat menambah kesempurnaan dan keberesan majelis atau
urusan yang diurusnya.
Cara dan ikhtiar dalam hal ini, tidak berbeda dengan cara perbaikan(intiqad)kepada
teman sejawat, ialah memperbanyakamar ma'rufdannahi munkar. Tiap-tiap majelis kepada
majelis yang lain atau bagiankepada bagian yang lain, haruslah selalu memperhatikan
gerakangkahnya, mengingat untuk perbaikan, kesempurnaan, dankeselamatan bersama.
"Menguatkan Persatuan"
Persatuan
Sudah semestinya organisasi kita harus kita kuatkan dan harus kitapersatukan, agar
jalan persyarikatan dapat berdiri langsung dengantegaknya.
Al Quran dan hadits Nabi telah memberi tuntunan yang cukuptentang pergaulan
yang kokoh dan pula telah memberi petunjuk kepadajalan-jalan menuju persatuan itu.
Maka ikhtiar yang terutama, tinggallahkitamengamalkan saja segala yang telah
dipimpinkan oleh kedua kitabtuntunan tersebut, denganjalan menghati-hati yang penuh
kemauan.
(1) Mencintai kepada saudaranya sebagai cinta sayangnya kepada dirinya sendiri
"Tiada dinamakan mukmin (iman yang sempurna) salah satu di antaramu,
sehingga dapat mencintai saudaranya seperti cinta sayangnyakepada dirinya
sendiri."(HR. Bukhari dari Anas bin Malik)
"Orang Islam itu saudara orang Islam, tiada akan menganiaya dantiada akan
menyerahkan kepada bahaya. Barang siapa menghilangkankesusahan orang Islam, Allah
akan menghilangkan kesusahan(kesempitannya) sendiri dari kesusahan-kesusahan pada
hari qiyamat.Dan barang siapa menutup cela orang Islam, Allah akan menutup aibnyapada
hari qiyamat."(HR. Bukhari dari Sofwan bin Mahruz al Mazani)
"Menegakkan Keadilan"
Hendaklah keadilanitu dijalankan semestinya, walaupun akanmengenai badan
sendiri dan ketetapan yang sudah seadil-adilnya ituharus dibela dan dipertahankan di mana
saja,Firman Allah Ta'ala:
Ayat yang mulia tersebut itu adalah memberi tuntunan kepada kita:
Keadilan adalah suatu perkara yang harus dipegang kuat-kuat,terutama oleh orang-
orang yang memegang pimpinan, karena keadilanitu dapat menguatkan kepercayaan dan
kesetiaan orang yang dipimpindengan jalan pimpinannya. Sebaliknya, kalau pemimpin itu
tidakberpegang dengan keadilan, tentu hilanglah kepercayaan mereka yangada di bawah
pimpinannya.
"Bil 'adli qâmatis samawâtu wal ardlu". "Dengan keadilan makaberdiri langi-langit
dan bumi". Darikata pujangga tersebut dapatlah kitamengqiyaskan, "Dengan keadilan,
maka akan berdirilah dengan tegaksuatu perkumpulan atau pergerakan atau lain-lainnya.
Dari firman-firman Allah Ta'ala dan menilik kepentingan keadilandi dalam suatu
pergerakan, maka telah diambilnyalah, "menegakkankeadilan" itu menjadi langkah
Muhammadiyah.
"Melakukan Kebijaksanaan"
Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara jalut dengan izinAllah dan (dalam
peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudianAllah memberikan kepadanya (Daud)
pemerintahan dan hikmah,(sesudahnya meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya
apayang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan)sebahagian
manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumiini. Tetapi Allah mempunyai
karunia (yang dicurahkan) atas semestaalam."(QS. Al Baqarah: 251).
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasuldi antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,mensucikan mereka dan
mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah.Dan sesungguhnya mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatanyang nyata."(QS. Al Jumu'ah: 2).
"Semua tindak dan amal kita haruslah dengan siasat dan hikmah.Tuntunan agama
Islam adalah tuntunan yang benar. Sebab itu, makasemua siasat dan hikmah hendaklah kita
turutkan pada tuntunan agama,agar siasat kita itu mendapat jalan di jalan yang benar dan
dapat dudukdi tempat yang semestinya."
Kata Penutup
Langkah ke-1 sampai ke-7 ini adalah langkah ilmu yangmenghajatkan keterangan-
keterangan. Adapun langkah ke-8 selanjutnyasampai langkah ke-12 itu adalah langkah
mati,yakni tinggal terusdipraktekkan saja karena sudah jelas dan nyata.
MUHAMMADIYAH DANTAJDID
Kata “Tajdid” diambil dari bahasa Arab yang berasal dari “Jaddada-Yujaddidu-
Tajdiidan” yang artinya memperbarui. Dalam Kamus BesarBahasa Indonesia(KBBI) tajdid
diartikan sebagai pembaharuan;modernisasi; restorasi.Dalam Kamus Istilah Fiqih karya M.
AbdulMujieb, dkk, tajdid didefinisikan sebagai memperbaharui ataumenghidupkan
kembali nilai keagamaan sesuai Al-Quran dan Sunnah,setelah mengalami kelesuan dan
kemunduran karena khurafat danbid‘ah di lingkungan umat Islam.
Meski sudah tampak secara eksplisit tentang perlunya ijtihad dantajdid ini, namun
menurut Ahmad Syafii Maarif ijtihad dan tajdid inipernah dianggap tabu oleh mayoritas
ulama, sejak kira-kira abad ke-10H.
Namun alasan-alasan untuk stabilitas ini melahirkan masalah ditubuh umat Islam
yang ditunjukkan dengan misalnya, sepinya kegiatan-kegiatan ilmiah di perguruan tinggi;
para pengajar tidaklagi memilikikeberanian untuk menyatakan pendapat, kritik, ulasan,
dan komentarterhadap pendapat para ulama terdahulu; lembaga-lembaga pendidikanIslam
pada kurun ini tidak lagu berfungsi sebagai pusat pembibitankader-kader ulama dan
cendekiawan muslimyang kritis, yang siapmenghadapi berbagai tantangan dan perubahan
zaman.
Artinya:
HAR. Gibb menggambarkan kondisi kegelapan umat Islam ini dengan ungkapan
“sebagian terbesar dari para ulama Islam berpendapatbahwa pintu ijtihad tertutup untuk
selama-lamanya, dan bahwa tidakseorang ulama pun, betapa besarnya ia, yang dapat
memenuhi syarat-syarat sebagai mujtahid, penafsir hukum yang diakui, walaupunbeberapa
ulama kemudian ada yang sewaktu-waktu menuntutpengakuan pembolehan berijtihad.
Berikut ini beberapa alasan Ahmad Syafii Maarif tentang mengapaperlu adatajdid
dalam Islam.Pertama:pemahaman dan penafsiranterhadap suatu doktrin transendental tidak
pernah bernilai mutlak benarsemutlak benarnya doktrin itu sendiri. Dalam Islam, masalah
iniberkaitan dengan kepercayaan kepada konsep Nabi terakhir pada diriRasulullah saw.
Menurut konsep ini, otoritas tentang wahyu telahberakhir pada diri Muhammad saw.
Dengan perkataan lain, tidak adaotoritas yang sama bobot statusnya dalam soal memahami
setiap ajaranyang berasal dari wahyu dengan otoritas Muhammad sebagai Rasulterakhir.
Konsekuensinya adalah bahwa otoritas siapapun di bidangpenafsiran terhadap ajaran
transendental tidak ada yang tidak dapatdipertanyakan, asal Al-Quran dengan bantuan
sunnah dan sejarahdipahami secara utuh dan dijadikan kriterium dalammemberikan
kataputus terhadap masalah yang dipersoalkan.
Kedua,Islam bertujuan untuk menciptakan suatu tata sosio politikdi atas landasan
etik dan moral yang kuat dalam rangkamengaktualisasikan prinsiprahmatan lil
alamindalam ruang dan waktu.Fondasi moral etik ini merupakan pra-syarat bagi
pembentukan apayang diistilahkan Al-Quran sebagaikhaira ummah,yaitu suatu
tatanansosio-politik yang kebaikan dan kualitasnya dapat diukur secara objektifdan dengan
standar apapun. Sampai saat ini, menurut Syafii Maarif,fondasi moral dan etik ini belum
dirumuskan secara sistematis dankomprehensif untuk keperluan saat ini. Oleh sebab itu
orang Islam akanbingung bila misalnya kekuasaan politik jatuh ke tangannya.
Masalahsegera muncul tentang bagaimana hubungan syariah dengan Negara,sebab isi
syariah yang kita warisi ini sebagian besar adalah hasil ijtihad;sudah tentu banyak bagian-
bagian yang harus ditinjau ulang secaraserius dan mengujinya kembali dengan pemahaman
kita yang jenuinterhadap Al-Quran dan Sunnah.
Bila dilihat secara sepintas, maka akan timbul kesan Umar merubahsunah Nabi.
Namun bila dilihat secara seksama, maka sesungguhnyaUmar sangat jeli menangkap
sinyal-sinyal yang dipancarkan wahyu.
Sebagai sebuah gerakan, tajdid telah muncul pada abad XIII Masehiyang dimotori
oleh Ibnu Taimiyah, di Syiria, Muhammad bin AbdulWahhab (Saudi Arabia), Jamaluddin
Al-Afghani, Muhammad Abduh,dan Rasyid Ridha (Mesir), dan beberapa Negara lain. Di
Indonesia,gerakan pembaharuan diinisiasi oleh Ahmad Dahlan yang
mendirikanMuhammadiyah, KH. Zamzam yang mendirikan Persatuan Islam(PERSIS),
dan lain-lain.
Konsep dan Visi Tajdid MuhammadiyahSelain sebagai gerakan Islam dan gerakan
dakwah Islam amar ma‘rufnahi munkar, ciri ke tiga yang melekat pada
PersyarikatanMuhammadiyah adalah sebagai gerakan tajdid atau gerakan reformasi.Itu
sebabnya, terutama di Indonesia, kata tajdid tidak dapat dipisahkandari
Muhammadiyah.Meski dianggap pembaharu yang dikonotasikan positif, persepsitentang
tajdid tidak jarang dicitrakan negatif olehmasyarakat, misalnyaMuhammadiyah sering
dianggap agen Barat, kafir, anti budaya lokal,terlalu fanatik, dan lain-lain. Akibat citra
negatif ini masyarakat yangtidak mengenal Muhammadiyah dengan baik menjadi alergi,
bahkandalam beberapa kasus anggapan ini diekspresikan dengan tindakankekerasan.
Perkataan tadjdid mempunjai 2 (dua) makna, ialah dilihat dari segidan sasarannya.
Pertama: berarti pembaharuan jang bermaknamengembalikan kepada jang aslinja, ialah
apabila tajdid itu sasarannyamengenai soal-soal yang mempunjai sandaran, dasar, landasan
dansumber jang tidak berobah-obah/tetap. Kedua, berarti pembaharuan yangbermakna
modernisasi, ialah apabila tadjdid itu sasarannya mengenaihal-hal yang tidak mempunyai
sandaran dasar.., seperti method, sistim,tehnik, strategi,taktik dan lain2 jang sebangsa
dengan itu, ialahdisesuaikan dengan situasi dan kondisi/ruang dan waktu.
a. Pemurnian;
b. Peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semaknadengannya;
Bahwa sesuatu yangberbau mistik harusdijauhkan dari sikap umat Islam keseharian
dengancara mengubah sesuatu yang berasal dari sufisme menjadi akhlak. Sebabkonsep
akhlak menjadikan agama tidak kontemplatif. Sufisme rasionalmenyebabkan
ketergantungan, sebab seorang guru (mursyid) adalahperantara (wasilah) bagi murid-
muridnya. Begitu juga Muhammadiyahmengajarkanetos kerja,sebagai sebuah upaya
konkrit yang dapatdirasakan hasilnya. Upaya inilah yang disebut oleh Clifford
Geertzsebagai gerakan transformatif.
Sejak berdirinya pada tahun 1927 M, Majlis Tarjih telah dipimpinoleh 8 Tokoh
Muhammadiyah, yaitu :
2. Ki Bagus Hadikusuma
BAB VIII
STRUKTUR ORGANISASIMUHAMMADIYAH
“ Rabithah Alam Islamy sebagai sebagai suatu organisasi swastainternasional yang
mewakili rakyat Muslim di setiap tempat di dunia,dengan bangga dan kagum dapat
mengikuti langkah-langkah konstruktifyang dilakukan oleh Persyerikatan Muhammadiyah,
sejak didirikannyapada tahun 1912 oleh pendirinya K. H. Ahmad Dahlan. Semoga
Allahmerahmati beliau...”
Pendahuluan