Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18
untuk mendefinisikan "sains tentang ide".
Definisi Ideologi
Karena itu menurutnya, sama pentingnya dengan silogisme (baca: logika berfikir
yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.
Definisi lain
Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:
Wikipedia Indonesia:
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang
sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam
kehidupan.
Destertt de Tracy:
Ideologi adalah studi terhadap ide-ide/pemikiran tertentu.
Descartes:
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
Machiavelli:
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat
bertahan dan mengatur rakyatnya.
Francis Bacon:
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama
dalam masyarakat.
Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
Taqiyuddin An-Nabhani:
Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud
aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan
hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping
hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di
dunia ini. Atau mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam
semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda’) adalah pemikiran
yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode
untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga
pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang
lain dan metode untuk menyebarkannya.
Sehingga dalam konteks definisi ideologi inilah, tanpa memandang sumber dari
konsepsi ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai
ideologi dengan padanan dari arti kata mabda’ dalam konteks bahasa arab.
Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga
ideologi (mabda’). Yaitu kapitalisme, sosialisme termasuk komunisme, dan
Islam. Untuk saat ini dua mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu
atau beberapa negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak
diemban oleh satu negarapun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam
masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.
Sumber konsepsi ideologi kapitalisme dan sosialisme berasal dari buatan akal
manusia, sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara’).
Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat", dia
berkata:
"Nabi dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi
kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan
eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya,
atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan
ras manusia, namun tidak perlu sekali."
Fokus Gerakan
Kaptalisme: Individu di atas segalanya. Masyarakat hanyalah kumpulan
individu- individu saja (individualisme)
Sosialisme/Komunisme: Negara di atas segalanya. Individu merupakan salah
satu gigi roda dalam roda masyarakat yg berupa sumber daya alam, manusia,
barang produksi dll (satu kesatuan yaitu materi).
Islam: Individu merupakan salah satu anggota/bagian masyarakat
(masyarakat=kumpulan manusia, pemikiran, perasaan, dan peraturan)
Ikatan Perbuatan
Kaptalisme: Liberalisme (kebebasan) dalam masalah aqidah, pendapat,
pemilikan dan kebebasan pribadi
Sosialisme/Komunisme: Tidak ada kebebasan dlm aqidah dan kepemilikan
sedangkan dlm hal perbuatan ada kebebasan
Islam: Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syara'. Perbuatan baru bebas
dilakukan bila sesuai dgn hukum syara'.
Dasar perekonomian
Kaptalisme: Ekonomi berada di tangan para pemilik modal. Setiap orang bebas
menempuh cara apa saja. Tidak dikenal sebab-sebab pemilikan. Jumlahnya pun
bebas dimiliki tanpa batasan.
Sosialisme/Komunisme: Ekonomi di tangan negara. Tidak ada sebab pemilikan,
semua orang boleh mencari kekayaan dengan cara apapun. Namun jumlah
kekayaan yang boleh dimiliki dibatasi.
Islam: Setiap orang boleh menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab
pemilikan dan jenis pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang boleh dimiliki
tidak dibatasi.
Tolok ukur
Kapitalisme: Manfaat kekinian
Sosialisme/Komunisme: Tolok ukur materi
Islam: Halal-haram
Penerapan hukum
Kaptalisme: Terserah individu
Sosialisme/Komunisme: Tangan besi dari negara (otoriter)
Islam: Atas dasar ketaqwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan dari
masyarakat (penerapan hukum pada masyarakat oleh negara)
Ideologi Politik
Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang
menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan
ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya
dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya
dilaksanakan.
Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal
dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan
dijelaskan lengkap pada abad 20.
Ada juga yang memakai agama sebagai ideologi politik. Hal ini disebabkan
agama tersebut mempunyai pandangan yang menyeluruh tentang kehidupan.
Islam, contohnya adalah agama yang holistik.
Alhamdulillah......