Anda di halaman 1dari 10

* Sebagai sebuah organisasi, Muhammadiyah yg didirikan oleh KH.

Ahmad
Dahlan pada tgl 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dg tgl 18 Nopember 1912
M telah mendapatkan statusnya sebagai organisasi yg berbadan hukum
(Recht Person) lewat surat ketetapan Gouvernement Besluit pada tgl 22
Agustus 1914. Salah satu syarat memperoleh Badan Hukum adalah adanya
Anggaran Dasar, dan syarat ini telah dipenuhi Muhammadiyah.
* Anggaran Dasar atau Konstitusi umumnya terdiri dari 2 komponen pokok,
yaitu pembukaan / preambule / mukaddimah dan batang tubuh. AD
Muhammadiyah saat itu baru memuat batang tubuh, sedangkan
mukaddimahnya belum ada. Hal ini berlangsung hingga tahun 1950.
* Mukaddimah Anggaran Dasar yang kedudukannya lebih tinggi dari pada
Batang Tubuh, memuat tentang pandangan hidup, tujuan hidup serta cara dan
alat untuk mencapai tujuan hidup tersebut yang kemudian dijabarkan ke
dalam pasal-pasal pada Batang Tubuh Anggaran Dasar.
* Konsep Mukaddimah AD Muhammadiyah baru muncul pada periode
kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo (1942-1953) yang dirumuskan oleh
beliau sendiri tahun 1946 yang kemudian disempurnakan dalam sidang
Tanwir tahun 1951.
*Belum adanya rumusan formal tentang dasar
dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
*Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah
menampakkan gejala menurun, akibat terlalu
berat mengejar kehidupan duniawi.
*Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran
dari luar yang langsung atau tidak langsung
berhadapan dengan faham dan keyakinan
hidup Muhammadiyah.
*Dorongan disusunnya Pembukaan UUD 1945.
* Hakikat : Mukaddimah AD Muhammadiyah pada hakikatnya
merupakan suatu kesimpulan dari perintah dan ajaran al-
Qur’an dan as-Sunnah tentang pengabdian manusia
kepada Allah swt, amal dan perjuangan bagi setiap
muslim yg sadar akan kedudukannya selaku hamba dan
khalifah di muka bumi.
* Fungsi : Mukaddimah AD Muhammadiyah merupakan jiwa,
nafas dan semangat pengabdian dan perjuangan ke dalam
tubuh dan segala gerak organisasinya yg harus dijadikan
asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah.
Muqaddimah
‫بسم هللا الرحمن الرحيم الحمد هلل رب العالمين الرحمن الرحيم مالك يوم الدين اياك‬
‫نعبد وإياك نستعين إهد ناالصراط المستقيم صراط الذ ين أنعمت عليهم‬
)‫غيرالمغضوب عليهم وال الضآ لين (الفا تحه‬
“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi
Allah yang mengasuh semua alam. Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba
menyembah dan hanya kepada Engkau hamba mohon pertolongan. Berilah
petunjuk kepada hamba akan jalan yang lapang, jalan orang-orang yang telah
Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak sesat”. (Qur’an Surah
Al-Fatihah)
‫رضيت باهلل ربا وبا إلسال م د ينا وبمحمد نبيا ورسوال‬
“Saya ridla ber-tuhan kepada Allah, beragama kepada Islam dan ber-nabi
kepada Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”.
Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ketuhanan itu adalah hak Allah semata-
mata. Bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah
satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama
manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-iradat) Allah atas
kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah
dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong
royong, bertolong-tolong dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-
benarnya, lepas daripada pengaruh setan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana
dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat
yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun, adalah
kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada
Allah.
Agama Islam adalah agama Allah adalah agama yang dibawa oleh sekalian nabi
sejak nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw dan diajarkan kepada umatnya
masing-masing untuk mendapat hidup bahagia dunia dan akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagai yang
tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang
terpercaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak-jejak
sekalian Nabi yang suci, beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya
mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan
masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena
Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridla-Nya
belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala
perbuatannya; lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi
segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang
menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan
pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk mewujudkan masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan
rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Qur’an :
“Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada keislaman,
menyuruh kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan. Mereka itulah
golongan yang berbahagia”. (Q.S. Ali Imran : 104)
Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah, oleh
almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai “gerakan Islam”
dengan nama “MUHAMMADIYAH’ yang disusun dengan Majlis-majlis (bahagian-
bahagian)nya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan “syura” yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar.
Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-
perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw guna
mendapat karunia dan ridla-Nya, di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai
masyarakat yang sentosa dan bahagia, diserta nikmat dan rahmat Allah yang
melimpah, sehingga merupakan :
“Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan
Yang Maha Pengampun”.
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan umat Islam dapatlah diantarkan
ke pintu gerbang Surga “Jannatun Na’im” dengan keridlaan Allah Yang Maha
Rahman dan Rahim.
1. Surah Al-Fatihah.
2. Pernyataan diri atau ikrar : Radli tu billahi
Rabban.
3. Diktum “Matan Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah”.
1. Hidup manusia harus berdasarkan “TAUHID”, yaitu mengesakan Allah;
bertuhan, beribadah serta patuh hanya kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Hanya ajaran Islam yang sebenar-benarnyalah satu-satunya ajaran hidup yang
dapat dijadikan sendi pembentuk pribadi utama dan untuk mengatur
ketertiban hidup bersama (bermasyarakat) menuju hidup bahagia sejahtera
yang hakiki dunia dan akhirat.
4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah subhanahu wa ta’ala
adalah WAJIB, sebagai ibadah kepada Allah, dan berbuat islah dan ihsan
kepada sesama manusia.
5. Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam hanyalah akan
berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba’) perjuangan para nabi,
tertutama perjuangan Nabi Muhammad saw.
6. Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran seperti di atas hanya dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan akan berhasil bila dengan cara
berorganisasi.
7. Seluruh perjuangan diarahkan kepada tercapainya tujuan Muhammadiyah,
yaitu terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah
subhanahu wa ta’ala.

Anda mungkin juga menyukai