DASAR MUHAMMADIYAH
Oleh:
ILHAM ALHASYIM (015)
LALU MUHAMMAD AZIZ F.
MUHAMMAD RIDHO MAULIDHANI
1.PENDAHULUAN
Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang merupakan alat perjuangan
untuk mencapai suatu cita-cita. Muhammadiyah didirikan berlandaskan Alquran dan As-sunnah untuk mewujudkan pokok pikiran yang merupakan
prinsip-prinsip bagi kehidupan dan perjuangannya. Pokok pikiran atau prinsipprinsip yang dimaksud itu merupakan asas-asas kepribadiannya. Diatas Pokok
pikiran atau prinsip-prinsip yang dimaksud adalah hak dan nilai hidup
Muhammadiyah secara idiologis dan itu telah diuraikan dalam muqaddimah
anggaran dasar muhammadiyah.
5. KEANGGOTAAN MUHAMMADIYAH
Keanggotaan muhammadiyah secara resmi diatur dalam anggaran dasar (ad) muhammdiyah bab IV, pasal 8,
ayat 1, dimana sebagai anggota muhammadiyah terdiri atas : anggota biasa, anggotaluar biasa, dan anggota
kehormatan
1.
2.
Anggota luar biasa adalah seorang bukan warga Negara Indonesia, beragama islam, setuju dengan maksud
dan tujuan muhammadiyah serta bersedia mendukung amal usahanya
3.
Anggota kehoormatan adalah seseorang beragama islam, berjasa terhadap muhammadiyah dan atau karena
kewibawaan dan keahlian diperlukan atau bersedia membantu muhammadiyah. Sebagai anggota
muhammadiyah mempunyai hak dan kewajiban yang diatur secara rinci dalam anggaran rumah tangga
(ART) Muhammadiyah pasal 4
6. KEORGANISASIAN MUHAMMADIYAH
Susunan dan penetapan organisasi muhammadiyah diatur dalam AD muhammadiyah bab V pasal 9, terdiri atas :
1. Ranting (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 5)
ialah kesatuan anggota dalam satu tempat atau kawasan yang terdiri atas sekurang-kurangnya 15 orang yang berfungsi melakukan
pembinaan dan pemberdayaan anggota
2. Cabang (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 6)
ialah kesatuan Ranting dalam satu tempat yang terdiri atas sekurang-kurangnya tiga ranting. Pengesahan pendirian cabang dan
ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh pipmpinan wilayah atas usul ranting setelah memperhatikan pertimbangan pimpinan
daerah.
3. Daerah (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 7)
ialah kesatuan Cabang dalam satu Kota atau Kabupaten yang terdiri atas sekurang-kurangnya tiga cabang. Pengesahan pendirian
daerah ditetapkan oleh pimpinan pusat atas usul cabang setelah memperhatikan pertimbangan pimpinan wilayah.
4. Wilayah (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 8)
ialah kesatuan Daerah dalam satu Propinsi yang terdiri atas sekurang-kurangnya tiga daerah. Pengesahan pendirian wilayah ditetapkan
oleh pimpinan pusat atas usul daerah yang bersangkutan.
5. Pusat (Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Pasal 9)
ialah kesatuan Wilayah dalam Negara Republik Indonesia.
SUMBER
http://faim89wiedha.blogspot.co.id/2014/10/al-islam-dan-kemuhammadiyaha
n.html
http://www.muhammadiyah.or.id/id/download-peraturan-518.html
http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-54-det-struktur-organisasi.html