Anda di halaman 1dari 15

M.

ZULISANDI GHIFARI
702018094
M U QA D D I M A H A N G G A R A N DA S A R
M U H A M M A D I YA H

 Merupakan suatu kesimpulan dari perintah dan ajaran


Al-Qur’an dan as-Sunnah tentang pengabdian manusia
kepada Allah SWT, amal dan perjuangan bagi setiap
muslim yang sadar akan kedudukannya selaku hamba dan
khalifah di muka bumi.
 Fungsi Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan
jiwa, nafas, dan semangat pengabdian dan perjuangan ke
dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus
dijadikan asas dan pusat tujuan perjuangan
Muhammadiyah.
Susunan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dilatar
belakangi oleh beberapa faktor, yaitu :
 a. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita
perjuangan Muhammadiyah.
 b. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakkan gejala
menurun, akibat terlalu berat mengejar kehidupan duniawi.
 c. Makin kuatnya berbagai pengaruh alam fikiran dari luar, yang
langsung atau tidak langsung berhadapan dengan faham dan keyakinan
hidup Muhammadiyah.
 d. Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar RI tahun
1945. Hakekat dan Fungsi Muqqadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
T E K S M U Q QA D I M A H A N G G A R A N
DA S A R M U H A M M A D I YA H

“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang.


Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam; Yang Maha
Pemurah dan Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari
kemudian. Hanya kepada Engkau, hamba menyembah dan
hanya kepada Engkau hamba mohon pertolongan. Berilah
petunjuk kepada hamba akan jalan yang lurus, jalan orang-
orang yang telah Engkau beri kenikmatan; yang tidak dimurkai
dan tidak tersesat”. (Q.S. Al-Fatihah)
 AMMA BA’DU, bahwa sesumgguhnya ketuhanan itu adalah hak
Allah semata-mata. Bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat
kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap
makhluk, terutama manusia.
 Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-iradat)
Allah atas kehidupan manusia di dunia ini. Masyarakat yang sejahtera,
aman damai, makmur, dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas
keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-tolong
dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarmya, lepas
daripada pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
 Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi
sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan kepada
umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan
Akhirat.
 Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan
sejahtera sebagai yang tersebut diatas itu, tiap-tiap orang, terutama
umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan berusaha segiat-
giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk
menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni tulus
dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengaharapka karunia
Allah dan ridla-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggungjawab di
hadirat Allah atas segala perbuatannya
PRINSIP YANG TERKANDUNG
DALAM TEKS MUQADDIMAH

1. Hidup Manusia harus berdasarkan Tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
a. Tauhid
 Istilah tauhid berasal dari ‘a-ha-da’, artinya satu, tunggal. Dilihat dari arti bahasa,
tauhid bermakna menunggalkan atau mengesakan. Sementara kalau dilihat dari
istilah yang dimaksud dengan tauhid adalah “mengesakan Allah SWT, baik dari segi
dzat, nama dan sifat maupun perbuatan-Nya”. Para ulama telah sepakat bahwa
didalam makna tauhid tersebut terkandung 3 unsur yang mutlak, yaitu:
 Tauhid Rububiyah Istilah yang mengimani Allah sebagai satu-satunya.
 Tauhid Mulkiyah Tauhid mulkiyah disebut juga ‘tauhid al-
asma’ wa as-syifah’, yaitu mengakui Allah sebagai satu-
satunya Dzat yang menyandang nama dan sifat-sifat
kemuliaan sebagaimana yang tercermin dalam asmaul husna.
 Tauhid Uluhiyah Mentauhidkan Allah yang disertai
perubahan sikap hidup secara total inilah yang disebut tauhid
ulu:hiyah. Ulu:hiyah berasal dari al-ila:hu, artinya “al-ma’lu:h”
yakni sesuatu yang disembah dengan penuh kecintaan dan
pengagungan
b. Ibadah
 ibadah berasal dari kata ‘ubu:dah, ‘ubu:diyah, dan ‘abdiyah, yang art
inya tunduk dan merendahkan diri. Maksudnya menyerah dan tundukny
a seseorang terhadap orang lain secara patuh tanpa perlawanan, penye
lewengan dan pendurhakaan, hingga dilayaninya orang itu menurut kein
ginannya dan kemauannya. Majelis Tarjih Muhammadiyah membedakan
ibadah menjadi 2, yaitu:
1. Ibadah Khusus/ ibadah madlah, yaitu ibadah yang telah ditetapkan s
ecara pasti oleh syari’.
2. Ibadah ‘Am, ibadah umum atau dinamakan muamalat duniawiyah, yait
u segala amalan keduniaan yang diizinkan oleh Allah.
c. Ibadah yang Ikhlas
 Tumbuhnya kesadaran dan keyakinan bahwa hanya Allah-lah satu-
satunya Dzat Yang Maha Mencipta dan Yang Berkuasa, Yang Berdaulat
terhadap seluruh alam semesta. Pengabdian yang mutlak semata-
mata hanya mencari ridla dan ma’unah Allah akan ditunaikannya dengan
hati dan niat suci yang bersih dari berbagai motivasi lain atau pamrih.
Kehidupan yang semacam ini dituntut oleh Allah untuk ditunaikan, seb
agaimana dalam Q.S Al-Bayyinah 98:5, yaitu:
 “ padahal mereka tidak diperintah kecuali supaya mengabdikan diri
kepada Allah dengan memurnikan, mengikhlaskan, ketaatan kepada-
Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus”
d. Hidup bermasyarakat

Hidup bermasyarakat bagi manusia dalam pandangan Islam me


rupakan sunatullah, sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. Al-
Hujurat 49:13. Dalam tinjauan filsofis manusia disoroti dari b
erbagai segi hakekatnya. Dilihat dari hakekat kedudukannya i
a adalah makhluk Tuhan (Homo divinan) sekaligus sebagai mak
hluk mandiri, yang memiliki kebebasan kehendak (free will) da
n kebebasan memilih (free choice).
e. Mematuhi ajaran-ajaran Agama Islam dengan keyakinan bahwa
ajaran islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban
bersama untuk kebahagian dunia dan akhirat.
 Islam adalah ajaran hidup yang memberikan bimbingan yang sangat
sempurna serta memberikan kepuasan batin yang maksimal kepada set
iap orang selaku.
 Ada 2 kelebihan ajaran Islam yang dibawakan oleh Rasulullah Muha
mmad SAW, yaitu:
1. Agama Islam adalah agama yang mutlak kebenarannya
2.Agama Islam adalah agama yang sempurna (kamil) dan momot (syamil
)
f. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam dalam masyarakat
adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada
sesama manusia.
 Sesuai dengan firman Allah : “ Katakanlah: Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta
alam.” (QS. Al-an’am: 162).
 “ Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir.” (QS. Al-
maidah: 44)
g. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW
 Tujuan Allah mengutus RasulNya itu, tidak lain agar berittiba’
kepadanya dalam semua aspek kehidupan. Sesuai dengan (QS. An-nisa
: 64)“ Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk di
ta’ati dengan seizin Allah.”
h. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban
organisasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai