Anda di halaman 1dari 3

Nama : Teguh Irawan Prayoga

NIM : 3101420093

Prodi : Teguh Irawan Prayoga

POST TES PAI

1. Sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk merealisasikan tauhid dalam


kehidupan kita sehari-hari, karena tauhid merupakan ajaran dasar Islam
yang di atasnya dibangun syariat-syariat agama. Dalam ajaran tauhid,
paling tidak ada tiga hal mendasar yang dibicarakan. Pertama, Ilahiyyat,
yaitu hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan, baik sifat-sifat-Nya,
perbuatan-perbuatan-Nya dan hubungan antara Tuhan dan hamba-hamba-
Nya. Kedua, Nubuwwat, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan para nabi
yang diutus oleh Allah swt. kepada seluruh umat manusia, untuk
menyampaikan syariat-syariat-Nya kepada mereka. Ketiga, Sam’iyyat,
yaitu informasi-informasi yang dibawa oleh para nabi tersebut berupa
wahyu yang mereka terima dari Allah swt. untuk disampaikan kepada
umat mereka masing-masing. Dalam ketiga ajaran dasar ini, termuat
ajaran tentang malaikat, kitab dan takdir. Dan dari ajaran dasar inilah
ditegakkan rukun-rukun Islam, berupa syahadat, salat, puasa, zakat dan
haji serta ibadah-ibadah lainnya.
2. Fitrah merupakan citra manusia yang penciptaannya tidak ada perubahan,
sebab jika berubah maka eksistensi manusia menjadi hilang. Adapula
dalam Q.S Al-Shaffat:96 yang berisi “Allah menciptakan manusia
sekalian tingkah lakunya.” Yang kedua adalah secara nasabi, makna
nasabi diambil dari pemahaman beberapa ayat dan hadits Nabi. Fitrah
berarti suci (al-thur). Manusia adalah makhluk yang sempurna
dibandingkan makhluk lain yang terlihat di muka bumi karena manusia
diberikan akal dan pikiran serta budi pekerti (akhlak), manusia
mempunyai hak otonomi untuk mengatur dirinya sendiri. Allah
menciptakan manusia tidak dengan cuma-cuma, tiap sesuatu yang
diciptakannya mempunyai azas dan tujuan tertentu.
3. Nilai-nilai hidup yang bangun diatas jiwa tauhid meruapakan nilai positif
dan, nilai kebenaran dan nilai abadi ilahi yang abadi yang mengandung
kebenaran mutlak dan universal. nilai mutlak dan universal ini dapat
menjadikan misi agama ini sebagai rahmatan lil alaaamin, agama yang
membawa kedamaian, keselamatan, kesejahteraan dan kebahgiaan lahir
batin. Komitmen terhadap nilai-nilai universal Al-Quran menjadi syarat
mutlak untuk memperoleh kebahagiaan. Roh kebahagiaan adalah jiwa
tauhid yang dibangun nilai universal kemudian menjadi metode dan
strategi untuk menggapai kebahgiaan.
Nilai-nilai universal yang perlu ditanamkan dan dikembangkan agar menjadi roh
kehidupan itu adalah ash-shidiq, al-amanah, al- adalah, al- hurriyah, al-musawah,
tanggung jawab sosial, at-tsamuh, kasih sayang, tanggung jawab lingkungan, tabadul
ijtima, at-tarahum, dan lain-lain.
a.) Al- Amanah, artinya terpercaya. Kejujuran menyebabkan seseorang terpercaya (Al-Amin)
karena semua itu akan ada pertanggungjawabannya. Oleh karena itu, orang diberikan amanah
jabatan, kekayaan, keluarga tidak boleh semena-mena, tetapi harus hati-hati, proporsional, dan
penuh tanggung jawab supaya pertanggungjawabannya diterima masyarakat dan diterima oleh
Allah SWT dan mendapatkan Pahala.
b.) Al-Adalah, secara etimologis artinya “keadilan”. Keadilan dalam perspektif etika
islam adalah adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Sedangkan dalam
perspektif hukum adalah Wadh`u sya`in fi mahalihi” artinya meletakkan sesuatu
pada tempatnya. Dalam aplikasinya keadilan dapat berarti memberikan hukuman bagi
yang melanggar norma dan hukum, serta memberikan penghargaan bagi yang
melakukan ketaaatan terhadap norma dan hukum (Q.S An- Nisa/4:58).
c.) Al-Hurriyah, kebebasan manusia dalam berkehendak dan mewujudkan kehendak
dengan perbuatan adalah hak asasi manusia. Manusia mempunyai kebebasan untuk
berfikir dan mengembangkan pemikirannya lewat i lmu, filsafat, atau pembaharuan
pemahaman terhadap agama.
d.) Al-Mus awah, Al-Musawa adalah kesetaraan, kesejajaran. Artinya, tidak ada
pihak yang merasa lebih tinggi dari yang lain, sehingga dapat memaksakan
kehendaknya. Penguasa tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap rakyat,
berlaku otoriter dan eksploitatif. Kesejajaran ini penting dalam suatu pemerintahan,
demi menghindari hegemoni penguasa atas rakyat. Dalam perspektif Islam,
pemerintah adalah orang atau institusi yang diberi wewenang dan kepercayaan
oleh rakyat melalui pemilihan yang jujur dan adil, untuk melaksanakan dan
menegakkan peraturan dan undang-undang yang telah dibuat.
e.) At Tsamuh, secara bahasa tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling
menghormati terhadap hak atau kepentingan orang lain. Sedangkan secara
istilah tasamuh adalah satu sikap yang senantiasa saling menghormati dan
menghargai sesama manusia. Toleransi merupakan sebuah sikap yang sangat
terpuji. Karena di dalamnya mengandung unsur-unsur persamaan hak dan
kewajiban. Karena masing-masing individu atau kelompok atau bahkan
masyarakat memiliki kepentingan yang berbeda -beda. Dengan
mengedepankan sikap tasamuh, maka akan terjalin hubungan yang positif,
nyaman dan damai antar sesama manusia.
f.) Tabadul Ijtima, artinya tanggung jawab sosial, siyasah tidak lepas dari
tanggung jawab sosial. Secara individual, kekuasaan merupakan saran untuk
mendapatkan kesejahteraan bagi pelakunya mewujudkan kesejahteraan
bersama dan saling menyayangi antar sesame.
g.) At- Tarahum, artinya saling menyayangi. Tidak sempurna agama seseorang
jika tidak saling menyayangi antar sesamanya.

Anda mungkin juga menyukai