Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN AGAMA
DOSEN : Dr.Rahmadi Ali,M.Pd.I

DEMOKRASI DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :

NUR ‘ILMA
(231424030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTA SKEGURUAN ILMU
PENGETAHUAN

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASLIYAH

MEDAN T.A2023/202
BAB I.PENDAHULUAN
PENGERTIAN AKHLAK
Menurut bahasa Kata akhlak berasal dari bahasa arab yaitu dari kata akhlaqa-yukhliqu-ikhlaqan
yang artinya Budi, tabiat, tingkah laku, tata krama dan tindakan. Secara bahasa akhlak adalah tindakan
yang tercermin pada akhlak Allah SWT,

LANDASAN SOSIAL NORMATIF DAN FILOSOFI AKHLAK MANUSIA

A. Landasan Sosial Normatif

Norma merupakan aturan yang mengikat suatu tindakan dan tingkah laku manusia.

1. Landasan normatif berasal dari al-qur'an dan As-sunnah

2. Landasan normatif dari adat kebiasaan atau norma budaya

3. Landasan normatif dari pandangan filsafat dan menjadi pandangan hidup

4. Landasan normatif sebagai norma hukum dalam bentuk UU

Landasan normatif tidak mutlak berdasarkan pada nilai agama, tetapi pada mitos, lagenda,
dongeng dan UU yang berlaku. Berbagai bentuk norma sosial, etika berperilaku, peraturan, kebijakan
dan sebagainya berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia.

B. Al-qur'an dan As-sunnah Sebagai Landasan Normatif

Al-qur'an adalah landasan normatif yang paling benar. Allah adalah Sumber utama yang dirujuk
sebagai landasan bertingkah laku, Modal dasar keyakinan umat Islam atas al-qur'an adalah keimanan,
al-qur'an adalah landasan normatif yang paling sempurna bagi kehidupan manusia,baik dalam masalah
ritual maupun sosial yang kompleks. allah berfirman: ‫ذلك كتاب ال ريب فيه هدى للمتقين‬. (Q.S al-baqarah : 2)

As-sunnah adalah segala sesuatu yang bersumber dari nabi Muhammad saw dalam bentuk ucapan,
perbuatan dan persetujuan baik sebelum atau sesudah beliau diangkat menjadi rasul. As-Sunnah
merupakan Sumber hukum kedua setelah al-qur'an. Allah berfirman : ‫هو الذي ينّز ل على عبره بينات ليخرجكم من‬
‫الظلمات الى النور‬, (Q.S al-hadid :9)

C. Landasan Filofis dan Metodologis

Filsafat adalah pengetahuan tentang kebebasan berpikir terhadap segala sesuatu tanpa batas serta
mementingkan rasio dalam mencari kebenaran. Akal merupakan karunia terbesar yang allah berikan
dengan akal manusia dapat berpikir dan membedakan yang baik dan yang buruk. Dengan demikian
Filsafat dapat dijadikan landasan normatif akhlak manusia yang berasal dari potensi akal.
Islam memiliki Sumber ajaran yang universal tidak pernah berhenti ditafsirkan dengan berbagai
metode dan pendekatan. Metode Qias ialah membandingkan hukum yang tiada ketentuannya kepada
hukum yang sudah da ketentuanya. Rukun qias terdiri dari;

Ashl, yaitu peristiwa yang sudah ada nash yang dijadikan tempat menganalogikan

Furu', yaitu peristiwa yang tidak ada nash yang kan disamakan dengan hukum ashl

Hukum ashl, yaitu hukum yang telah ditentukan oleh nash

Sebagai contoh qias yang ditetapkan oleh para ulama ialah adanya zakat profesi seperti guru, jasa,
hakim notaris dan lainya yang diserupakan pada wajib zakat perdagangan, peternakan dan pertanian
yang memiliki nash. Jika tidak ditetapkan hukum wajib zakat maka mata pencaharian profesional tidak
akan mengeluarkan zakat, hukum ini diqiaskan dengan adanya dalil pada surah Az-zariyat:19

‫وفي اموالهم حق للسائلين و المحروم‬

Dan dari harta mereka terdapat hak bagi peminta-minta dan orang yang tidak punya

Metode Ijtihad merupakan ijma' (kesepakatan) para ulama yang telah disepakati bersama, ijtihad
ialah mengunakan seluruh kemampuan untuk menetapkan hukum -hukum syriah. Dengan metode ini
para ulama dapat melahirkan fatwa baru yang tidak dijelaskan secara tekstual didalam al-qur'an dan as-
sunah, contohnya ketika MUI dan BPOM melakukan penelitian terhadap makanan dan memberi label
halal, hal ini dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat dari bahaya lemak babi atau formalin dan
lainya. Dalam perumusan konsep akhlak dibutuhkan metode ijtihad swbagi berikut;

1. Istihsan

Istihsan ialah berpaling dari dalil yang lemah kepada dalil yang lebih kuat atau membandingkan
satu dalil dengan dalil lain lebih kuat untuk menetapkan hukum, tujuanya ialah untuk kemaslahatan
dan syariat.

2. Mashlahah mursalah

Mashlahah mursalah berarti kepentingan manusia tujuannya untul menetapkan hukum yang
berkaitan dengan masalah-masalah yaang tidak disebutkan dalam al-qur'an untuk mengatur
kemaslahatan manusia, contohnya memenjarakan pencuri dengan dipenjara nya si pencuri maka
masyarakat bisa hidup dengan tenang.

3. Istishhab

Istihhab adalah mengembalikan segala sesuatu pada ketentuan semula selama tidak ada nash yang
mengharamkanya atau melarangnya. Misalanya pemberlakuan hukum adat.

4. 'Urf atau Adat


'Urf atau Adat adalah kebiasaan, perbuatan dan ketentuan yang telah dikenal manusia dan telah
menjadi tradisi untuk melaksanakannya, setiap 'Urf atau Adat mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan zaman.

5. Dzari'ah

Dzari'ah dalam ushul fiqh adalah metode ijtihad:

a. Sadd Dzari'ah adalah melaksanakan suatu pekerjaan yang mengandung kemaslahatan menuju
pada kerusakan

b. Fath Adz-Dzari'ah adalah membuka segala sesuatu yang dapat menimbulkan kerusakan atau
kemudharatan.

6. Madzhab shahaby

Madzhab shahaby memiliki kedudukan tinggi setelah al-qura'an dan as-sunnah, dengan alasan
bahwa sahabat adalah orang yang bergaul dengan rasul dan menyaksikan turunya al-qur'an.

7. Syar'u Man Qablana

Syar'u Man Qablana adalah syariat yang telah ada sebelum syari'at islam ada, tetapi syariat
tersebut diadopsi dan disempurnakan oleh ajaran Islam melalui al-qur'an dan as-sunnah.

BAB II.PEMBAHASAN
WILAYAH KAJIAN ILMU AKHLAK

A. Studi tentang masyarakat

Manusia sejak hidup sampai kematiannya tidak terlepas dari aturan sosial, norma sosial
merupakan cara berpikir yang denganya masyarakat menjadi sadar. Perubahan sosial dan kebudayaan
terjadi pada saat manusia menerapkan akal budi dalam kehidupan sisioal. Perilaku sosial merujuk pada
hukum sosial dan hukum agama, oleh karenanya sifat dan karakteristik perilaku bergantung pada fakta
sosial dan kebudayaan lokal dari Sumber ajaran itu sendiri.

Menurut Ibnu Khaldun, agama di anggap sebagai sumber sosial dan sistem budaya dalam
masyarakat. Agama mempunyai hubungan dengan ekonomi, sosial, politik, hukum dan kebudayaan,
oleh karenanya agama menjadi penting dalam kehidupan manusia. Rasulullah SAW bersabda: "salah
satu perbuatan baik adalah mengambil duri ditengah jalan karena itu bagian dari sedekah . Ini
merupakan bagian dari cara hidup bermasyarakat. Ilmu akhlak mengkaji perilaku masyarakat sebagai
gejala sosial dan hukum yang tidak terlepas dari peran agama. Sebagai individu, manusia senantiasa
melakukan sosialisasi, belajar cara bertindak dan berfikir agar ia dapat berperan dalam masyaraka.
B. KAJIAN AKHLAK TENTANG MANUSIA

wilayah kajian ilmu akhlak adalah manusia, yakni mengamati perilaku manusia dalam kehidupan
sehari-hari, karena masyarakat dengan akhlak mulia tercipta dari pribadi individu. Manusia merupakan
makhluk yang paling sempurna allah ciptakan, baik sempurna fisik maupaun sempurna martabat, yakni
akal dan fikiran. Akhlak yang pertama harus dibangun ialah silaturahmi dengan sesama. Allah berfirman :
‫لقد خلقنا اإلنسان في احسن تقويم‬

Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Dengan akal manusia dapat berfikir dan mengembangkan ilmu pengetahuan, dan akhlak tertinggi
dari manusia ialah mampu menemukan kebenaran dengan cara melibatkan hati, dimana akal dan hati
adalah aset paling berharga dalam mencari kebenaran.

C. KAJIAN TENTANG JIWA

Ilmu akhlak erat kaitanya dengan psikologi dimana ilmu akhlak mengkaji segala perilaku manusia
yang berhubungan dengan lingkunganya seperti perasaan dan pikiran. Oleh sebab itu, pemahaman
tentang kejiwaan manusia berkaitan dengan akal dan hati, sebagaimana berhubungan dengan nafsu,
amarah. Dalam pembentukan akhlak dan kejiwaan manusia dibutuhkan nasihat dan penyuluhan yang
selalu melibatkan tiga unsur yakni diucapkan dengan lisan diyakini dengan hati dan diamalkan dengam
anggota badan.

Dalam hadis nabi dikatakan bahwa manusia lahir dalan keadaan fitrah, yakni bersih dari pengaruh
eksternal dan suatu kemampuan dasar manusia yang berkembang secara dinamis yang dianugrahkan
oleh Allah SWT. Fitrah yang semula benar berubah oleh berbagai pengaruh lingkungan keluarga dan
sosial yang luas.

PEMBAGIAN AKHLAK DAN MACAM-MACAMNYA

A. pembagian akhlak

Secara umum akhlak dalam perspektif ilmu dibagi menjadi beberapa macam;

1.Akhlak falsafi, yaitu akhlak yang menggali kandungan Al-quran dan As-sunnah secara mendalam

2. Akhlak amali, yaitu akhlak dalam artian yang sebenarnya, berupa perbuatan yang real dan
bukan sekedar skenario

3. Akhlak fardhi, yaitu perbuatan seorang manusia yang tidak terkait dengan orang lain, misalnya
berpolitik dalam pemilihan umum

4. Akhlak ijtima'i, yaitu tindakan yang disepakati secara bersama-sama, misalnya akhlak organisasi
dan partai politik .

Menurut Al-Kindi filsafat adalah ilmu tentang hakikat keberatan segala sesuatu menurut
kesanggupan manusia mencakup ilmu ketuhanan. Tujuan mempelajari filsafat berujung dengan
pembentukan akhlak manusia, dengan demikian pembentukan akhlak dilatih oleh tata cara berpikir
filosofis. Menurutnya akhlak manusia kepada Allah harus dibangun oleh pengetahuan tentang alam
semesta, karena alam ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan dengan adanya tuhan yang kekal.
Tuhan adalah wujud yang benar selalu ada dan akan selalu ada. Untuk membuktikan wujud tuhan ia
menggunakan tiga jalan, yaitu: adanya alam, keanekaragaman dalam wujud dan keharmonisan alam.

Menurut Al-Farabi akhlak falsafi berkaitan dengan tuhan dan berhubungan manusia dengan tuhan,
banyak orang yang mengetahui tentang kebaikaaan tetapi ia tidak mampu memanifestasikan nya dalam
kehidupan. Allah adalah wujud yg sempurna dan tidak mungkin sama dengan yang lain, oleh karena itu
tiada definisi bagi tuhan. Pandangan Al-farabi menggambarkan betapa ia sangat berkeinginan
mengesakan tuhan, manusia sebagai wujud yang mukmin dan nisbi karena itu adalah alam, sedangkan
khalik adalah wujud yang mutlak, abadi dan tanpa batas. Menurut nya juga bahwa falsafah kehidupan
manusia perlu mengutamakan hikmah, dimana hikmah adalah ma'rifah yaitu mencari kebenaran.

Menurut Imam Al-ghazali cahaya kenabian mustahil didapat oleh seorang sufi tanpa jalan syariat.
Karena hakikat ilmu pengetahuan selalu bertitik tolak dari kebenaran. Menurut nya ada tiga objek ilmu
tauhid yaitu Allah SWT dengan segala sifatnya, kenabian dengan segala kaitannya dan hari kiamat
dengan segala kandungannya. Ketiga objek ini yang merupakan pokok keimanan. Pandangan Imam Al-
ghazali tentang akal dan hati amat kuat kaitannya dengan upaya merumuskan keyakinan manusia
kepada tuhan yang benar menurut Al-qur'an dan As-sunnah. Tuhan dapat ditemui melalui dua cara,
pertama dengan akali yakni dengan memahami seluruh ajaran tuhan dan mengamalkannya dalam
bentuk perbuatan, kedua dengan hati yakni meyakini ajaran Allah denagn seyakin-yakinnya dalam
bentuk keimanan.

Menurut Ibnu Sina wakti atau zaman tidak dijadikan dalam proses waktu, melainkan sebagai ibda'
(ciptaan) yang penciptanya tidak mendahului dari segi tingkatan dan martabat. Zaman adalah ukuran
gerak, sedangkan gerak adalah tanda-tanda keabadian dan kenisbian. Dari semua tanda ini terdapat
pencipta yang menguasai semua tanda zaman. Secara teoritis akhlak manusia dalam berkomunikasi
dengan tuhanya diatur oleh zaman, takdir pun diatur oleh zaman.

Ibnu Rusdy mengemukakan pandangan nya tentang wujud tuhan dengan beberapa dalil yang
terdapat dalam Al-qur'an, yakni inayah (pemeliharaan) dan ikhtira' (penciptaan). Kedua dalil ini sesuai
untuk orang-orang awam dan filusuf, perbedaannya yaitu filusuf mempunyai kelebihan pengetahuan
daripada orang awan. Dan orang awam hanya mencukupkan dengan pengetahuan dari indra-indra
untuk membuktikan adanya inayah dan ikhtira' dari tuhan. Secara keseluruhan pandangan semua imam
ini merupakan contoh perenungan kontemplatif mereka tentang Allah SWT yang menjadi alasan filosofi
bagi manusia untuk melakukan penghambaan kepada Allah dan menghindari diri dari menyekutukan
Allah.

B. MACAM-MACAM AKHLAK

Akhlak berkaitan dengan tasawuf akhlaqi, yaitu mengutamakan bentuk praktis dalam tingkah laku
sesuai dengan syariat Allah dan rasulullh ajarkan melalui Al-qur'an dan As-sunnah. Orang tasawuf
menganut tasawuf akhlaqi untuk mencapai keaintaan kepada Allah dengan tiga cara yaitu: pertama
takhlaki, dengan cara mengosongkan diri dari akhlak tercela serta memerdekakan diri dari hawa nafsu
duniawi yang menjerumuskan dalam kerusakan. Kedua takhalli, dengan cara mengisi jiwa dengan
akhlak terpuji, hidup penuh dengan tuntutan rasul serta bertobat dari segala perbuatan nista dan
meninggalkan semua bentuk perbuatan haram. Kemudian hidup dengan sifat zuhud (menerima atas
segala kehendak Allah dan tidak menuntut lebih) dan wara' (berhati-hati dalam menjalani hidup). Ketiga
tajalli, yaitu terungkap nya cahaya baik, dengan cara membiasakan hidup dengan akhlak terpuji. Cinta,
rindu dan bahagia karena dekat dengan Allah serta takut akan dosa.

C. HIKMAH MEMPELAJARI ILMU AKHLAK

Ilmu akhlak sangat bermanfaat bagi kehidupan, oleh karena itu wajib dipelajari, diantara manfaat
mempelajari ilmu akhlak diantaranya:

1. Peningkatan amal ibadah yang lebih baik dan khusyuk, serta lebih ikhlas

2. Peningkatan ilmu pengetahuan untuk meluruskan perilaku dalam kehidupan sebagai individu dan
anggota masyarakat

3. Peningkatan kemampuan mengembangkan Sumber daya diri agar lebih mandiri dan berprestasi

4. Peningkatan kemampuan bersosialisasi, bersilaturahmi dan membangun ukhuwah anatar


sesama

5. Peningkatan penghambaan jiwa kepada Allah, sadar bahwa manusia lemah dan tidak berdaya di
hadapan Allah

6. Peningkatan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang Allah berikan tanpa batas dan
pandang bulu

7. Peningkatan strategi amal shaleh yang dibangun oleh ilmu, yang membedakan antara orang
berilmu dan jahil

D. INDIKATOR AKHLAK YANG TERPUJI DAN TERCELA

1. Baik dan Buruk Menurut Agama

Manusia wajib mengetahui makna baik dan buruk, karena baik menurut manusia belum tentu baik
menurut Allah. Berikut indikator perbuatan baik:

1. Diperintahkan oleh Allah dan rasulullah sesuai Al-qur'an dan As-sunnah

2. Mendatangkan kemaslahatan dunia dan akhirat

3. Meningkatkan martabat kehidupan dimata Allah dan manusia


4. Memelihara agama Allah, akal, jiwa, keturunan dan harta

Indikator perbuatan buruk :

1. Didorong oleh hawa nafsu dari syaitan

2. Mendatangkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain

3. Membahayakan kehidupan di dunia dan merugikan di akhirat

4. Menyimpang dari syariat Islam, merusak akal, agama, jiwa, keturunan dan harta

5. Menimbulkan bencana, permusuhan dan kebencian

6. Melahirkan konflik, peperangan dan dendam tiada henti

2. Indikator Akhlak Terpuji Dalam Filsafat

Dalam filsafat kajian akhlak digolongkan pada aliran etika. Menurut Socrates benar dan baik adalah
nilai yang harus dijunjung tinggi. Menurut Plato kebenaran ditangkap oleh pancaindera dan dibenarkan
oleh rasio. Menurut Aristoteles keberadaan kebenaran yang paling tinggi berada diluar segala sesuatu
yang empirik dan fisik. Dengan demikian ajaran akhlak filosofi memberikan hikmah tentang kekuasaan
yang mutlak. Kesadaran untuk berakhlak telah berkembang sejak zaman Yunani kuno, jiwa adlah
pertemuan antara diri dan Maha tunggal, oleh karena itu ajaran kristen selau mengajak untuk berbuat
kufur dan menantang filsafat.

Paa abad ke 4 lahirlah Agustinus yabg dikenal sebagia bapak gereja, menurutnya rasio insani hanya
dapat abadi jika mendapat penerangan dari tuhan. Duni jasmani akan terus berkembang tergantung
pada tuhan. Pandangan nya membawa pesan bahwa pentingnya manusia berakhlak dan bertuhan ,
antara jasmani dan rohani harus berjalan seimbang.

3. Indikator Akhlak Baik dan Buruk dalam Ilmu

Ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh para filosofis Barat terus berkembang dan melahirkan ilmu-
ilmu lainnya seperti biologi, kimia, astronomi dan lainnya. Dalam perspektif ilmu, akhlak yang benar
didasarkan pada rasio, pemahaman ini melahirkan aliran Rasionalisme yang mengacu pada sistematika
berpikir tertib, selain itu berakhlak juga bagian dari pengalaman dan melahirkan aliran Empirisme.
Empirisme dan Rasionalisme berkembang melahirkan Positivisme, artinya sesuai fakta. Manusia yang
maju ialah manusia yang berpikir ilmiah.

4. Indikator Akhlak Baik dan Buruk Perspektif Budaya


Budaya diartikan sebagai kekuatan akal. Akhlak baik dan buruk menurut budaya dilihat dengan
meneliti cara kerja dan cara berpikir manusia untuk mengembangkan kehidupan. Manusia akan terus
menciptakan kebudayaan secara sadar maupun tidak, oleh karena itu pengalaman pribadi individu
sangat penting dalam mengkaji akhlak berbudaya. Interaksi individu yang bertahan lama akan
menguatkan budaya dan menjelma menjadi kekhasan. Indikator akhlak baik dan buruk menurut
kebudayaan sifatnya sangat relatif karena yang dijadikan standar baik dan buruk adalah tradisi yang
telah terlembagakan, tetapi tradisi ini berasal dari berbagai Sumber seperti agama, mitos, filsafat dan
sebagainya.

POTENSI KEMANUSIAAN DALAM MEWUJUDKAN AKHLAK

A. Potensi Dasar Insani

Potensi yang dimiliki oleh manusia adalah akal sebagai alat untuk berpikir, akan tetapi kehidupan
manusia tidak bejalan mulus dan sering mengalami peristiwa dibawah alam sadar, seperti membunuh.
Cara kerja otak manusia tidak terlepas dari gejala kemanusiaan. Manusia dengan akalnya mampu
berinteraksi dan bertahan hidup. Hal ini terjadi karena manusia ditopang oleh akal dan hati dalam
mengembangkan kehidupan.

Akhlak manusia merupakan cara manusia menyikapi dunia dan yang terpenting adalah
keseimbangan antara dunia dan akhirat. Dalam konsep islam kebodohan tercipta atas ketidaksadaran
manusia, oleh sebab itu Islam mewajibkan umat untuk menuntut ilmu, sedangkan perbuatan yang
disebabkan oleh ketidaksengajaan tidak memiliki hukum. Akhlak manusia didorong oleh tujuan hidup
masing-masing, serta karakteristik setiap individu dalam pertemanannya, cita-citanya, hobi dan lain
sebagainya.

B. Watak dan Kepribadian Manusia dalam Berakhlak

Akhlak manusia dibentuk oleh berbagai pengaruh internal dan eksternal. Pengaruh internal
terdapat dalam diri manusia sendiri, sedangkan pengaruh eksternal terdapat dilingkungan, pergaulan
dan lainnya. Berikut tipe-tipe kepribadian manusia :

a. The innocent , Merasa suci dan tidak bersalah

b. The orphan, Selalu merasa bersalah

c. The warrior, Pemberani tidak takut dengan masalah apapun

d. The caregiver, penuh perhatian pada sesamanya

e. Pencari, penuh dengan hasrat berpetualang

f. Pecinta, berbagi Cinta, curhat, perhatian

g. Perusak, melakukan kerusakan terhadap gagasan dan ide orang lain


h. Pencipta, kreatif, imajinatif, menguntungkan dirinya dan orang lain

i. Penyihir, karismatik, berwibawa, naturalis, menciptakan kekaguman

j. The sage, suka menggurui orang, tanggap masalah, idealis, ilmiah, analisisnya kuat

k. Humoris, penghibur, tidak bosan, kurang serius menghadapi masalah

l. Pencemburu, pendendam, penghasut, akar terbentuknya akhlak buruk

ALIRAN-ALIRAN AKHLAK FILOSOFIS DAN AKHLAK PRAKTIS

A. Aliran-Aliran Akhlak Filosofis

Tingkah laku manusia bergantung pada cara pandangnya. Secara filosofis akhlak manusia dapat
dilihat dari beberapa aliran berikut :

1. Positivisme

Percaya bahwa manusia merupakan bagian dari alam, dengan hukum alam akan membuka
kenyataan sosial dan memperoleh ilmu pengetahuan. Akhlak merupakan bagian penting, akhlak yang
buruk lahir dari cara yang tidak masuk akal.

2. Organisme

Masyarakat adalah organisme yang dapat dimengerti sebagai totalitas. Masyarakat yang ideal
adalah masyarakat yang bertahan dengan kesepakatan gotong-royong. Secara tradisional Agama
merupakan institusi pokok dan mendorong mereka untul mencapai tujuan hidup bermasyarakat dalam
mengatasi kepentingan individu. Aliran ini beranggapan bahwa akhlak masyarakat terbentuk karena
kehidupan antar individu yang tak pernah lepas.

3. Pragmatisme

Kebenaran adalah sesuatu yang memberi manfaat bagi kehidupan. Kebenaran suatu perbuatan
bergantung pada keberhasilan perbuatan. akhlak diukur oleh nilai kegunaannya, jika tidak melahirkan
kegunaan maka akhlak tersebut dianggap buruk.

4. Humanisme

Tujuan dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia, karena manusia adalah makhluk mulia.
Manusia adalah tujuan utama perbuatan. Namun aliran ini menolak agama, menurut mereka
pendidikan dan moral dapat dicapai tanpa adanya tuhan dan agama.

5. Kapitalisme
Aliran filsafat ekonomi yang dapat menundukkan seluruh manusia, sehingga baik dan buruk
bergantung pada kekayaan dan yang miskin dapat dibeli. Menurut Karx Marx kapitalisme dapat
dihancurkan melalui Sosialisme.

6. Marxisme

Penganut Karx Marx disebut Marxisme, menurut mereka etika adalah hal kebaikan, motivasi yang
kreatif tanpa ada tekanan dan pamrih, sedangkan kejahatan bertentangan dengan kebaikan. Mereka
menolak norma dan moral dari luar, karena masyarakat yang dicita-citakan bersifat utuh, terbuka dan
sosial. Masyarakat merupakan simbol kekuasaan dan kekuatan.

7. Materialisme

Selalu membenarkan materi, manusia dan alam ini adalah materi yang akan hancur. Aliran ini
tidak mempercayai adanya kehidupan setelah dunia, karena kehancuran dunia adalah kehancuran
materi serta tuhan. Dari alirani ini kemudian lahirlah Atheisme.

8. Naturalisme

Akhlak yang baik adalah akhlak yang sesuai fitrah alamiah, sedangkan akhlak buruk sesuai fitrah
alamiah manusia. Aliran ini berpendirian bahwa segala sesuatu didunia ini akan menuju tujuan. Tujuan
hidup yang paling tinggi adalah memperoleh Harta, kebahagiaan dan kemerdekaan.

9. Hedonisme

Tokoh utama dari aliran ini adalah Epikuros, ia membebaskan manusia dari ketakutan agama,
karena ketakutan itulah yang menyebabkan kesengsaraan hidup. Is membagi filsafat dalam tiga bagian:
logika, fisika dan etika. Ajaran etika mencari kesenangan hidup, yaitu memperkuat jiwa untuk
menghadapi segala macam keadaan, termasuk kematian.

10. Spektisisme

Tidak yakin terhadap sesuatu, segala keraguan merupakan pondasi dari keyakinan, semakin ragu
maka semakin kuat keyakinan mereka. Akhlak kaum ini selau ragu pada apa yang dihadapinya termasuk
tuhan dan ajarannya.

11. Teologis

Kebenaran berpusat pada tuhan. Manusia yang berakhlak baik adalah yang mengikuti hukum
tuhan.

12. Utilitarisme

Kebaikan yang tertinggi adalah manfaat, segala tingkah laku manusia diarahkan pada manfaat yang
sebesar-besarnya.

13. Idealisme
Mencapai akal budi yang baik, orang berilmu akan berbudi baik. Kesenangan hidup diperoleh
dengan pengetahuan. Budi adalah pengetahuan tentang kebaikan. Sehingga kebaikan adalah idea
utama manusia tentang kebahagiaan.

14. Rasionalisme

Akal merupakan Sumber Kebenaran tertinggi. Akal adalah alat terpenting untuk memperoleh
pengetahuan. Ide merupakan pemberian tuhan sebelum manusia dilahirkan.

15. Empirisme

Pengalaman merupakan Sumber pengetahuan. Akhlak manusia akan terus berkembang karena
adanya pengalaman hulidup yang semakin banyak, akhlak abik dab buruk diukur oleh pengalaman
pribadi masing-masing.

16. Kritisisme

Kebenaran berpangkal pada moral. Moral adalah hati dan perasaan yang merupakan sesuatu yang
realitas. Kata hati adalah kata yang paling benar.

17. Vitalisme

Ukuran baik dan buruk diukur dengan adanya tidaknya tindakan , orang kuat yang bertahan hidup
adalah orang yang baik. Aliran ini mengandalkan insting untuk mempertahankan kehidupan.

B. Aliran- Aliran Akhlak Praktis

1. Behaviourisme

Insting adalah kecendrungan bertingkah laku dalam situasi tertentu sejak lahir, pewaris insting
ialah orang tua. Mesin dan manusia tidak jauh beda dimana mesin dan manusia membutuhkan latihan
khusus. Prilaku juga sangat ditentukan oleh lingkungan, tingkat laku juga perlu diberi pujiaan untuk
memuaskan diri.

2. Strukturalisme

Pengalaman menjadi unsur kesadaran yang akan memiliki makna. Pengalaman membantu manusia
berakhlak lebih baik dan hati-hati karena pengalaman sangat berharga dalam kehidupan.

3. Fungsionalisme

Manusia bertahan hidup sengan cara beradaptasi dengan lingkungannya. Pada dasarnya akhlak
tidak bernilai tinggi, namun dengan memahami maknanya perbuatan akan dinilai menurut fungsi dan
manfaatnya.
Humanisme Psikologi

a. Abraham Maslow

Manusia bertingkah laku secara bertahap mulai dari yang paling sederhana sampai sempurna dan
puas. Akhlak juga dapat begerak naik turun oleh sebab itu wajar jika Imam Al-ghazali menekuni filsafat
lalu pindak ke ilmu Kalam dan akhirnya mengembangkan ilmu tasawuf.

b. Carl Rogers

Manusia memiliki potensi dalam jiwanya untuk mengaktualisasikan dirinya namun harus ada
dorongan dari lingkungan dan akn terus bergerak mencari makna dari kehidupan.

c. Kognitivisme

Akhlak manusia dapat dikembangkan oleh pendidikan, lingkungan dan akal Budi yang ada di
lingkungan masyarakat.

d. Progressivisme

Kemampuan inteligensi manusia merupakan alat untuk hidup dan mengembangkan kepribadian.
Akhlak bersifat merdeka dan harus dikembangkan.

C. Ajaran-Ajaran Akhlak Tasawuf

1. Hasan al-Bashri

Beliau Mengajarkan tawadhu, zuhud, sabar, syukur, raja', khauf, dll. Manusia yang memahami
dunia sebagai ladang beramal akan memiliki akhlak yang baik dan terpuji karena yakin bahwa amalnya
tidak akan sia-sia dimata Allah.

2. Al- Muhasibi

Pandang sufistiknya mengajarkan manusia untuk menjauhi dosa. Dimulai dengan taat kepada
Allah, memperbanyak zikir dan bertobat hingga mengenal Allah. Manusia dengan akhlak baik ialah yang
penuh kewaspadaan dan takut mengotori jiwanya.

3. Al-Qusyairi

Mengajarkan akhlak yang benar menurut Al-qur'an dan As-sunnah. Dalam berakhlak harus
mengutamakan jasmani dan rohani. Manusia dengan akhlak mulai ialah yang seimbang kebutuhan
duniawi dan ukhrawi.

4. Al-Ghazali
Akhlak yang baik memiliki keseimbangan duniawi dan ukhrawi, lahiriah dan batiniah. Jiwa harus
bersih dari dosa, perlu bertobat dan memperbanyak zikir. Harus menghisab diri dengan mengantongi
krikil untung menghitung perbuatan baik dan buruk.

BAB III.PENUTUP
IMPLIKASI AKHLAK BAIK DAN BURUK DALAM KEHIDUPAN DUNIAWI DAN UKHRAWI

A. Dorongan Berakhlak Pada Manusia

1. Persepsi

Pesepsi adalah Pengalaman dari suatu objek untuk menafsirkan pesan. Akhlak terbentuk dengan
adanya pemahaman terhadap sesuatu dan juga persepsinya tentang objek yang dimaksud.
Pengetahuan sangat mendukung untuk terbentuknya akhlak.

2. Belajar

Belajar adalah Proses saling menukar dan mengisi pengalaman dan ilmu secara berkesinambungan.
Dalam proses belajar manusia berakhlak dan akan berdampak pada kehidupannya baik atau burukkah
akhlaknya. Rasulullah SAW pernah besabda " orang muslim yang baik adalah yang selamat dari lidah dan
tangannya". Artinya, dalam pergaulan harusnya dapat menjaga perkataan agar tidak menyakiti hati,
karena sakit hati akan menimbulkan pembunuhan.

B. Akhlak Para Nabi Dalam Sejarah

1. Nabi Ibrahim a.s

Beliau adalah orang yang berani menanggungnya resiko dalam menghadapi kezaliman sehingga
menjadi teladan bagi istri dan pengikutnya. Ia pernah menghancurkan pantung-patung sehingga dibakar
hidup-hidup. Meninggalkan istri dan anak dipadang yang tandus dan diuji untuk menyembelih Ismail,
semua ujian dilaksanakan dengan ikhlas hingga akhirnya membangun ka'bah.

2. Nabi Nuh a.s

Beliau menghadapi anaknya Kan'an yang kufur dan tidak mendengar nasihatnya. Akhirnya mati
tenggelam . Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk terus membimbing anak agar sama-sama masuk
surga.

3. Nabi Luth a.s

Menghadapi umatnya yang menyimpang dalam homoseksual dan lesbian yang dipraktikkan secara
terang-terangan, bahkan istrinya sendiri. Nasihat beliau tidak diindahkan. Beliau pun meninggalkan
umatnya dalam kesesatan .
4. Nabi Ayyub a.s

Diuji dengan penyakit kulit hingga istrinya harus menjual rambut untuk membeli makanan dan
obat. Istrinya selalu meminta Nabi Ayyub berdoa agar terbebas dari penyakitnya, ia pun pasrah dan
berdoa. Allah mengabulkan doanya dan diperintahkan menginjakkan kakinya lalu keluar air dan mandi
dengan air tersebut dan terbebas dari penyakitnya.

5. Nabi Musa a.s

Bayi yang dibuang sejak lahir karena ingin menyelamatkannya dari Fir'aun dan akhirnya ditemui
oleh istri Fir'aun dan dijadikan anak angkat. Beliau tumbuh dengan gagah dan kuat, dengan
kekuatannya ini akan digunakan untuk melawan Fir'aun dan pengikutnya.

6. Nabi Isa a.s

Nabi yang penuh rasa cinta kepada umatnya, keahliannya digunakan untuk mengobati orang sakit
dan membela yang miskin.

7. Nabi Muhammad SAW

Nabi dengan suka duka yang sangat banyak, orang yang sangat jujur dan terpercaya, akhlaknya
dipuji oleh semua orang bahkan kafir Quraisy. Sifat Kasih dan pemaafnya sangat besar, bahkan beliau
menjenguk orang yang selalu meludahinya. Beliau suami yang sangat adil kepada istri-istrinya. Wasiat
yang beliau tinggalkan hanya lah Al-qur'an dan As-sunnah. Beliau sosok ayah, anak, suami, komandan,
hakim, pedagang, petani dll yang patut diteladani. Beliau peletak dasar Negara Modern di Madinah
dan politis yang sangat dikagumi. Pembela fakir dan miskin serta memilih hidup dalam keadaan miskin.

Anda mungkin juga menyukai