Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“PROSEDUR PEMBELAJARAN”

Disusun Oleh:
1. Onal Ofradinata ()
2. Rara Putri Ayu (2043700132)
3. Riska Wulandari (2043700195)
4. Tiara Puspita Sari (2043700191)
5. Yayas Syavirra

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
2021

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sekolah adalah untuk anak didik. Tugas utama pendidik (guru) adalah mengusahakan
agar setiap anak didik dapat belajar dengan efektif, baik secara individual ataupun secara
kelompok. Artinya, mereka patut merasa betah atau merasa senang belajar di sekolah dan
mereka dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Karena itu diperlukanlah peran guru
dalam mengelola kelas dengan baik agar dapat menunjang terciptanya proses belajar yang
menyenangkan dan pencapaian prestasi belajar yang tinggi itu.

Pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya oleh proses pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan rangkaian aktivitas dan interaksi antara siswa dan guru yang
dikendalikan melalui perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran perlu
dilakukan secara sistematis berdasarkan prosedur pembelajaran yang telah dikembangkan.
Oleh karena itu, salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru Sekolah Dasar adalah
mampu memahami dan melaksanakan prosedur pembelajaran dalam pembelajaran kelompok,
individual maupun klasikal.

Secara umum, prosedur pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir. Ketiga kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan berurutan dalam
membentuk kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa. Oleh karena itu, guru dituntut
untuk mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan baik.

Prosedur pembelajaran tersebut merupakan proses yang berurutan dalam membentuk


kemampuan siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Salah satu aspek yang
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran, dalam prosesnya pengelolaan tersebut harus diarahkan hingga menjadi suatu
proses bermakna dan kondusif dalam pembentukan kemampuan siswa. Oleh karena itu,
kegiatan belajar selain dikembangkan secara sistematis, efektif dan efisien juga perlu variasi
kegiatan sebagai alternatif untuk menumbuhkembangkan motivasi dan aktivitas siswa dalam
belajar.

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Prosedur dalam sebuah pembelajaran ?
2. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan pra-pembelajaran
dalam sebuah prosedur pembelajaran ?
3. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dilakukan dalam kegiatan awal
pembelajaran dalam sebuah prosedur pembelajaran ?
4. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dilakukan dalam kegiatan inti
pembelajaran dalam sebuah prosedur pembelajaran ?
5. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dilakukan dalam kegiatan akhir
pembelajaran dalam sebuah prosedur pembelajaran ?

C. Tujuan

1. Tujuan yang ingin dicapai dalam materi ini adalah sebagai berikut :
2. Mengetahui definisi prosedur (langkah-langkah) dalam pembelajaran
3. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan pra-pembelajaran
dalam sebuah prosedur pembelajaran
4. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan awal dalam
sebuah prosedur pembelajaran
5. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan inti dalam sebuah
prosedur pembelajaran
6. Mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan akhir dalam
sebuah prosedur pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran


Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menciptakan awal pembelajaran
yang efektif yang memungkinkan siswa siap mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Keberhasilan dalam melaksanakan pendahuluan pembelajaran dapat mendukung
proses dan hasil belajar siswa. Kegiatan menyiapkan siswa yang langsung berkaitan
dengan materi yang akan dibahas disebut Kegiatan Awal Pembelajaran. Sementara
itu, kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan materi atau kompetensi yang kan
dibahas disebut Kegiatan Pra-pembelajaran.
1. Kegiatan PraPembelajaran
Kegiatan prapembelajaran atau disebut juga kegiatan prainstruksional adalah
kegiatan pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa
mengikuti pelajaran. Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah untuk
menciptakan awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan
pendahuluan pembelajaran perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia untuk
kegiatan tersebut relatif singkat sekitar 5 (lima) menit. Oleh karena itu, dengan
waktu yang relatif singkat diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal
pembelajaran yang baik, sehingga aktivitas-aktivitas pada awal pembelajaran
tersebut dapat mendukung proses dan hasil pembelajaran siswa. Kegiatan
prapembelajaran biasanya bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan
kompetensi atau materi yang akan dibahas dalam kegiatan inti pembelajaran.
Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap prapembelajaran diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Menciptakan sikap dan  suasana kelas yang menarik
Kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru
harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa
tegang, kaku bahkan takut. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan
mulai dari awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan
aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat 
menghambat kreativitas siswa. Di samping itu, perlu adanya kesiapan maupun
penataaan alat-fasilitas kelas yang memudahkan siswa beraktivitas belajar
dalam kelas. Hal kecil juga dapat berpengaruh terhadap kondisi belajar
misalnya kebersihan dan kerapihan tempat belajar. Memberikan salam di awal
pertemuan dan berdoa sebelum pelajaran dimulai.

b. Memeriksa kehadiran siswa/mengabsen


Kegiatan yang biasa dilakukan guru pada jam pertama pembelajaran
adalah mengecek kehadiran siswa. Untuk menghemat waktu dalam mengecek
kehadiran siswa, guru dapat mengajukan  pertanyaan kepada siswa yang hadir
tentang siswa yang tidak hadir dan alasan ketidakhadirannya. Secara tidak
langsung guru telah memberikan motivasi terhadap siswa, berdisiplin dalam
mengikuti pelajaran dan membiasakan diri apabila tidak hadir perlu
memberitahukan pada guru yang disampaikan melalui temannya secara lisan
atau tertulis.

c. Menciptakan kesiapan belajar siswa


Kegiatan pembelajaran perlu didasari oleh kesiapan dan semangat
belajar siswa. Kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan salah satu prinsip
belajar yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ada beberapa
alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan
semangat dalam belajar siswa, khususnya dalam awal pembelajaran, alternatif
yang perlu dilakukan guru di antaranya:
1) Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan
fasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar
2) Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa
dalam belajar
3) Menujukan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar
4) Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal
pembelajaran
5) Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan menarik perhatian siswa
6) Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat
melakukannya.

d. Menciptakan suasana belajar yang demokratis


Pada hakikatnya suasana belajar yang demokratis dapat dikondisikan
melalui pendekatan proses belajar CBSA (Cara Belajar Siswa aktif). Untuk
menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa
agar berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani
mengeluarkan ide- ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performace).
Suasana belajar yang demokratis harus dikondisikan sejak awal pembelajaran,
guru harus selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan
kreativitas.
1) Melaksanakan Kegiatan Apersepsi dan atau Melaksanakan Tes Awal
Penilaian awal atau pre tes tujuannya adalah untuk mengukur
dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan
dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Kemampuan awal tersebut
sebagai dasar untuk kelanjutan bahan pelajaran yang harus dipelajari
oleh siswa. Pelaksanaan pre tes (tes awal) perlu dilaksanakan untuk
dapat menjajagi bahan pelajaran apa yang sudah dikuasai oleh siswa.
Kegiatan guru dalam apersepsi lebih menitik beratkan pada kegiatan
mengulas (secara singkat) tentang bahan pelajaran yang sudah
dipelajari dengan yang akan dipelajari sehingga keterkaitannya dapat
dipahami siswa. Pelaksanaan tes awal perlu memperhatikan waktu
yang tersedia supaya dalam prosesnya tidak mengganggu kegiatan
pembelajaran inti. Tes awal dapat dilakukan dengan cara lisan yang
ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif (mewakili)
seluruh siswa. Terkadang tes awal dalam prosesnya selalu dipadukan
dengan kegiatan apersepsi. Seperti telah dikemukakan diatas bahwa
apersepsi menekankan pada upaya guru dalam menghubungkan materi
pelajaran yang sudah dimiliki oleh siswa dengan materi yang akan
dipelajari oleh siswa.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam kegiatan
apersepsi di antaranya:
a) Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah
dipelajari sebelumnya
Pertanyaan yang diajukan harus berhubungan dengan materi
yang sudah dipelajari oleh siswa. Selanjutnya esensi pertanyaan
tersebut harus dapat mengarahkan siswa supaya mampu mengingat
kembali tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Setiap
pertanyaan dalam apersepsi perlu dikaitkan dengan informasi atau
bahan yang berhubungan dengan lingkungan (kontekstual) siswa.
b) Memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas
materi pelajaran yang akan dibahas.
Memberikan komentar terhadap jawaban yang diberikan oleh
siswa maksudnya adalah supaya guru dapat memberikan penguatan
serta dapat lebih memperjelas jawaban itu sendiri, komentar
jawaban tersebut secara bertahap harus dapat mengarahkan siswa
pada pokok-pokok materi yang akan dipelajari.
c) Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa
Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa merupakan
kegiatan yang perlu dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan
pembelajaran. Khususnya pada tahap awal pembelajaran, siswa
perlu difokuskan perhatiannya yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Pada
umumnya, dalam kegiatan awal pembelajaran sebagian besar siswa
masih belum terfokus perhatiannya, sehingga guru perlu mensiasati
agar mulai pada awal pembelajaran siswa tersebut menjadi
memiliki perhatian yang tinggi terhadap pelajaran. Kondisi tersebut
disebabkan karena proses berpikir siswa masih terkait dengan
pelajaran sebelumnya atau dengan kegiatan-kegiatan yang siswa
alami sebelumnya.
2. Kegiatan Awal Pembelajaran
Kegiatan awal pembelajaran adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
menyiapkan siswa yang langsung berkaitan dengan materi yang akan
dibahas. Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental
siswa dalam memasuki kegiatan inti pembelajaran. Selain itu, kegiatan awal
dilaksanakan untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam
mengikuti pembelajaran, memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas
tugas atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan menunjukkan hubungan antara
pengalaman anak dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan guru dalam tahap kegiatan awal pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1. Menimbukan motivasi dan perhatian siswa
Guru perlu membangkitkan perhatian dan memotivasi siswa sebelum
kegiatan berlanjut pada kegiatan inti. Biasanya pikiran siswa masih teringat
pada materi pelajaran yang dibahas sebelumnya dalam hal ini guru harus jeli
menyiasatinya dengan memfokuskan perhatian siswa. Misalnya, dengan
menyampaikan cerita yang menimbulkan pertanyaan, menunjukkan gambar
atau alat peraga. Dengan tumbuhnya motivasi pada siswa, proses
pembelajaran akan berlangsung lebih mudah.
2. Memberi acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan
diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat
gambaran umum tentang hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan
ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan
guru dalam memberi acuan, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar
materi yang akan dipelajari.
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas
pelajaran, adalah memberitahukan tujuan atau kemampuan yang
diharapkan dikuasai siswa setelah pembelajaran dilakukan atau garis besar
materi yang akan dipelajari siswa. Dengan informasi tersebut, siswa akan
memperoleh gambaran yang jelas tentang kemampuan yang dikuasai dan
ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
Dengan menyampaikan kegiatan yang  akan dilakukan selama
pembelajarann berlangsung, siswa akan terarah usahanya untuk mencapai
kemampuan atau menguasai topik-topik tersebut. Misalnya, jika dalam
pembelajaran akan digunakan diskusi maka guru harus menyampaikan
teknik/prosedur diskusi tersebut jika yang digunakan eksperimen maka
guru harus menyampaikan teknik/prosedur eksperimen atau jika
pembelajaran akan berlangsung dengan kerja kelompok maka guru
membentuk kelompok dan menyampaikan teknik/prosedur kerja
kelompok tersebut dan begitu pula dengan strategi-strategi yang lainnnya.
Di samping menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan
dilakukan selama pembelajaran berlangsung, guru juga hendaknya
menyampaikan informasi tentang sumber-sumber belajar yang
mendukung dan dapat digunakan oleh siswa.
3. Membuat kaitan (apersepsi)
Siswa akan tertarik terhadap pelajaran yang diberikan apabila mereka melihat
atau hubungan dengan apa yang telah dikenal atau sesuai dengan pengalaman  mereka
terrdahulu atau sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Ajukan pertanyaan
tentang bahan pelajaran yang mempunyai kaitan dan sudah dipelajari sebelumnya.
Bimbing siswa agar mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang
akan dibahas jika memang ada. Ceritakan tentang manfaat yang diperoleh dari materi
yang akan dipelajari.
4. Melaksanakan tes awal (pre test)
Hal ini dilakukan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana bahan
pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai siswa. Tes ini dapat dilakukan secara
lisan. Informasi hasil tes dapat digunakan untuk menentukan dari mana pembahasan
materi baru akan dimulai.
Dalam keseluruhan proses pembelajaran, alokasi waktu unntuk kegiatan awal
pembelajaran relatif singkat. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kemampuan
mendukung proses dan hasil pembelajaran yang optimal. Untuk itu, ada beberapa hal
yang harus dilakukan oleh guru sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya dalam
melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah guru hendaknya :
a. Memahami latar belakang (termasuk kemampuan) siswa,
b. Dapat membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian terpusat
pada pelajaranyang akan diikutinya,
c. Dapat memberikan bimbingan  belajar secara kelompok maupun individu,
d. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa meresakan
adanya suasana belajar yang aman dan menyenangkan,
e. Memberikan penguatan pada siswa,
f. Menanamkan disiplin pada siswa.

C. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran


Seperti telah dikemukakan, bahwa kegiatan inti pembelajaran merupakan kegiatan
yang utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman
belajar (learning experience) siswa. Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran
adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram
yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.
Kegiatan inti dalam pembelajaran sangat memegang peranan penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran maupun dalam membentuk kemampuan siswa yang telah
ditetapkan. Proses kegiatan inti dalam pembelajaran akan menggambarkan tentang
penggunaan strategi dan pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran, karena pada hakekatnya kegiatan inti pembelajaran merupakan
implementasi strategi dan pendekatan belajar.
1. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Klasikal
Kegiatan pembelajaran klasikal cenderung digunakan apabila dalam proses
pembelajarannya guru lebih banyak menyajikan materi (eksploratif). Penyajian
dalam pembelajaran klasikal lebih menekankan pada kegiatan pemberian
informasi atau penjelasan materi yang belum dipahami siswa. Salah satu
keunggulan pembelajaran klasikal adalah memberikan kemudahan bagi guru
mengorganisasi materi pelajaran, karena bahan pelajaran tersebut seragam
diberikan pada siswa.  Pembelajaran klasikal dapat digunakan apabila materi
pelajaran lebih bersifat informatif atau fakta. Alternatif metode yang sering
digunakan dalam pembelajaran klasikal adalah metode ceramah dan tanya jawab
bervariasi atau metode lain yang dianggap sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran.
Prinsip-prinsip pembelajaran klasikal
a) Sistematis
b) Perhatian dan aktivitas
c) Media pembelajaran
d) Latihan penugasan
Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal
a) Menyajikan (presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
b) Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran.
2. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Kelompok
Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain
dalam bentuk kelompok dengan jumlah siswa antara 4 sampai 6 orang sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan belajar. Pembelajaran kelompok cenderung banyak
digunakan dalam pembelajaran dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa
Aktif). Di samping itu, pembelajaran kelompok sangat memungkinkan siswa
untuk mengumpulkan informasi dan membangun pengetahuan secara bekerja
sama.
Pembelajaran kelompok sering disebut dengan pembelajaran kooperatif
(cooperatif learning). Berdasarkan teori yang melandasi pembelajaran kelompok,
siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang
dianggap sulit sebelumnya melalui belajar secara kelompok dan bekerja sama.
Melalui kegiatan kelompok, secara langsung siswa akan berpikir logis, kritis, dan
kooperatif dalam memberikan alternatif penyelesaian masalah melalui
kesepakatan kelompok.
Prinsip-prinsip pembelajaran kelompok
a) Adanya topik dan permasalahan
b) Pembentukan kelompok
c) Kerja sama
d) Perhatian
e) Motivasi
f) Sumber belajar dan fasilitas
g) Latihan dan tugas.
Kegiatan inti dalam pembelajaran kelompok
a) Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan
pembelajaran.
b) Mengidentifikasi masalah atau sub-sub masalah berdasarkan
permasalahan yang telah dirumuskan.
c) Analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah.
d) Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok.
e) Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kecil pada
seluruh kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh
guru.
f) Menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan rumusan masalah dan sub-sub
masalah.
3. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran perseorangan
Kegiatan pembelajaran perseorangan dapat membantu proses pembelajaran
yang mengarah pada optimalisasi kemampuan siswa secara individu.
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang didalamnya
mencakup implementasi diversifikasi kurikulum, menuntut adanya penyesuaian
pembelajaran dengan potensi siswa. Diversifikasi kurikulum merupakan suatu
kurikulum yang dapat memeperluas, memperdalam, dan menyesuaikan dengan
keragaman kondisi dan kebutuhan, baik yang menyangkut kemampuan atau
potensi siswa maupun yang menyangkut potensi lingkungan. Salah satu
pendekatan pembelajaran yang memungkinkan dapat memfasilitasi penyesuaian
dengan potensi siswa (diversifikasi kurikulum) adalah pembelajaran perseorangan.
Dengan menerapkan pembelajaran perseorangan, siswa dapat belajar secara
optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Kegiatan pembelajaran
perseorangan ditunjukkan untuk menampung kegiatan pengayaan dan perbaikan
(Depdikbud : 1990 : 39).
Pembelajaran perseorangan pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam
pemberian tugas adan atau latihan. Dalam pelaksanaannya, setelah menyampaikan
tujuan pembelajaran dan memberikan pengarahan tentang tahapan atau teknik
belajar yang harus ditempuh oleh siswa (kegiatan awal pembelajaran), langkah
selanjutnya (kegiatan inti pembelajaran) yang dilakukan guru adalah sebagai
berikut :
a) Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan
atau yang kan dilatihkan pada siswa.
b) Memberikan lembaran kerja atau tugas. Pada tahap ini, guru memberikan
bimbingan atau arahan/petunjuk yang sistematis secara lisan dan tertulis.
Selain itu, guru juga hendaknya memberikan stimulus atau dorongan supaya
siswa dapat melakukan interaksi dan asosiasi, sehinngga tugas atau latihan
tersebut dapat dilakukan secara optimal.
c) Memantau dan menilai kegiatan siswa. Pada kesempatan ini guru berkeliling
memantau kegiatan yang dilakukan siswa, dan memberikan bantuan atau
bimbingan, apa bila ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas atau latihan.

Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memeriksa dan menilai tugas atau
latihan yang telah dikerjakan oleh siswa serta memberikan balikan terhadap pekerjaan
siswa. Guru juga dapat membuat kesimpulan bersama-sama siswa tentang materi
pembelajaran yang telah ditugaskan.

D. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran


1. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk
menutup pelajaran. Yang lebih penting adalah untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap
kompetensi yang diharapkan. Dengan melakukan kegiatan akhir pembelajaran, guru akan
mengetahui kompetensi yang sudah dan yang belum dikuasai oleh siswa. Kegiatan yang
biasa dilakukan guru dalam kegiatan akhir ini adalah memberikan tes baik lisan maupun
tertulis. Selain itu, guru hendaknya melakukan kegiatan akhir pembelajaran agar siswa
memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi yang sudah dipelajarinya.

a. Meninjau Kembali Penguasaan Siswa


Untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang telah
dipelajari siswa, guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum
(menyimpulkan) pokok materi atau membuat ringkasan materi pembelajaran.
Kegiatan merangkum (menyimpulkan) dan membuat ringkasan sebaiknya
dilakukan oleh siswa di bawah bimbingan guru sehingga pada saat siswa membuat
rangkuman atau kesimpulan atau ringkasan itu salah atau kurang sempurna, guru
dapat membetulkan atau menyempurnakan rangkuman/kesimpulan/ringkasan
yang dibuat siswa.

Dalam melaksanakan kegiatan membuat rangkuman/kesimpulan/ringkasan,


hendaknya memperhatikan kriteria berikut :

1) Berorientasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar.


2) Singkat, jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami.
3) Kesimpulan/rangkuman/ringkasan tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
4) Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.

b. Melaksanakan Penilaian
Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan mutlak
yang harus dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran. Melalui kegiatan
penilaian akhir guru akan mengetahui tercapai tindaknya kemampuan yang
diharapkan dikuasai siswa. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan
dalam menilai hasil belajar siswa. Untuk menbetahui penguasaan siswa terhadap
kompetensi yang diharapkan, guru dapat memberikan tes atau meminta siswa
untuk membuat ringkasan atau kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Memberikan tes merupakan salah satu kegiatan akhiryang sering dilakukan
guru. Untuk itu, guru perlu memiliki kemampuan mengembangkan alat evaluasi
untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran
disebut tes akhir (post-test), yaitu tes yang ditujukan untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

2. Kegiatan Tindak Lanjut Pembelajaran


Dari hasil penilaian dan meninjau kembali penguasaan siswa (kegiatan akhir
pembelajaran) , guru akan mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa.
Dengan memperhatikan tingkat penguasaan siswa guru perlu melakukan kegiatan
tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan di luar jam pelajaran dan
disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.
Tujuan dari kegiatan tindak lanjut adalah untuk mengoptimalkan hasil belajar
siswa. Berikut ini beberapa kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan guru dalam
upaya mengoptimalkan penguasaan siswa (Ruhimat, 2007). Adapun kegiatan-
kegiatan yang harus dikerjakan di antaranya :
a) Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah (PR)
Dalam memberikan tugas dan latihan guru perlu memperhatikan waktu yang
tersedia dan kemampuan yang dimiliki siswa. Berikan tugas sesuai dengan
kemampuan siswa, karena pemberian tugas yang berlebihan dapat membuat siswa
frustasi, jenuh, bahkan akan menurunkan motivasi belajarnya. Setiap pemberian tugas
kepada siswa harus berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai dan memberikan
manfaat bagi siswa.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam memberikan tugas
kepada siswa:
1) Menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang topik tugas yang akan
diberikan kepada siswa.
2) Menjelaskan tentang tahapan tugas yang harus dilakukan oleh siswa.
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang bagian tugas
yang belum dipahaminya.
4) Memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan.

b) Membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa


Sebagai tindak lanjut dari adanya kemampuan yang belum dikuasai siswa,
guru hendaknya merancang kegiatan untuk membantu siswa menguasai kemampuan
yang belum dikuasanya. Dalam hal ini ada dua kemungkinan kegiatan yang dapat
dilakukan guru, yaitu:
1) Membahas materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu juga
2) Membahas materi tersebut pada pertemuan berikutnya.
c) Membaca materi dari sumber lain
Kegiatan ini dapat ditugaskan kepada siswa yang belum ataupun yang sudah
menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Agar siswa dapat melaksanakan tugas
tersebut secara maksimal, sebaiknya guru menyiapkan pertanyaan yang harus dijawab
siswa atau meminta siswa membuat laporan hasil membacanya.
d) Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
Guru hendaknya memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka mampu
memperbaiki kekurangannya. Bimbingan tersebut dapat berupa arahan atau petunjuk
yang jelas kepada siswa sehingga tugas yang diberikan dapat diselesaikan secara
maksimal. Bimbingan ini akan menjadi dorongan atau motivasi kepada siswa untuk
terus belajar.
e) Menginformasikan topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya
Hal ini dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa dalam kegiatan
belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran. Diharapkan siswa akan mempelajari
terlebih dahulu materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya di rumah
sebelum mengikuti pelajaran di sekolah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk membantu
terjadinya proses belajar pada diri siswa. Oleh karena itu, pembelajaran harus dirancang
dan dilaksanakan secara sistematis dan sitemik. Kita sebagai guru tentu juga dituntut
untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan prosedur yang tepat. Secara umum,
prosedur pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan, inti dan kegiatan akhir.
Ketiga kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang diharapkan dikuasai siswa.
Kegiatan pra-pembelajaran adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang
diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti pelajaran. Kegiatan pra pembelajaran
biasanya bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan kompetensi atau materi
yang akan dibahas dalam kegiatan inti pembelajaran.
Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam
memasuki kegiatan inti pembelajaran. Selain itu, kegiatan awal dilaksanakan untuk
membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran,  memberikan gambaran yang jelas tentang batas- batas tugas atau kegiatan
yang akan dilaksanakan dan menunjukan hubungan anatar pengalaman anak dengan
materi yang akan dipelajari.
Kegiatan inti pembelajaran merupakan kegiatan yang utama dalam proses
pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experience)
siswa. Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses
pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan
dalam durasi waktu tertentu.

B. Saran
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru dalam kegiatan akhir ini adalah memberikan
tes, baik lisan maupun tertulis. Selain itu, guru hendaknya melakukan kegiatan akhir
pembelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok materi yang
sudah dipelajarinya.

DAFTAR PUSTAKA
http://sitiliayuliana.blogspot.com/2016/01/prosedur-pembelajaran.html

http://dianidewi.blogspot.com/2013/06/strategi-pembelajaran-prosedur.html

Anda mungkin juga menyukai