JAWAB
1. - Kegiatan pembelajaran biasa adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara umum di dalam
kelas, dengan tujuan untuk mengajarkan materi kepada semua siswa dalam kelompok yang sama.
Biasanya, kegiatan ini dilakukan secara teratur sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Pada
kegiatan pembelajaran biasa, siswa belajar bersama-sama dalam kelompok yang heterogen, di mana
tingkat pemahaman dan kemampuan mereka bisa berbeda-beda.
- Sementara itu, kegiatan belajar remedial adalah kegiatan tambahan yang ditujukan untuk siswa yang
mengalami kesulitan atau kesenjangan dalam pemahaman materi pembelajaran. Kegiatan remedial
diberikan kepada siswa yang membutuhkan perhatian ekstra dan pendekatan yang berbeda untuk
mencapai pemahaman yang diharapkan. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengejar
ketertinggalan atau mengatasi kesulitan belajar mereka.
Pembahasan
Perbedaan utama antara kegiatan pembelajaran biasa dan kegiatan belajar remedial adalah sebagai
berikut:
Konten dan Fokus, Kegiatan pembelajaran biasa berkaitan dengan kurikulum umum dan
menyampaikan materi kepada seluruh siswa. Sementara itu, kegiatan belajar remedial fokus pada
memperbaiki pemahaman dan keterampilan siswa yang mengalami kesulitan dalam pemahaman materi
tertentu.
Ukuran Kelompok, Dalam kegiatan pembelajaran biasa, siswa belajar dalam kelompok yang
heterogen. Di kegiatan belajar remedial, kelompok yang lebih kecil atau bahkan individu bisa lebih
umum, sehingga memungkinkan pengajar untuk memberikan perhatian yang lebih intensif pada setiap
siswa.
Pendekatan Pembelajaran, Dalam kegiatan pembelajaran biasa, pendekatan pengajaran lebih umum
dan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok secara keseluruhan. Dalam kegiatan belajar remedial,
pendekatan pembelajaran lebih individual dan disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa
yang membutuhkan.
Jadi remedial merupakan proses recovery. Sebab pada proses remedial ini pendidik membantu peserta
didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan dengan
memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar
yang optimal," jelasnya.
Metode Membaca Remedial, Mendorong Membaca Harian, Berkonsentrasi pada Pemahaman, dan
Kegembiraan dan Permainan adalah beberapa contoh strategi pengajaran remedial. IEP harus
mencakup tujuan pengajaran jangka pendek dan jangka panjang, langkah pembelajaran, latihan, dan
evaluasi untuk memastikan bahwa kurikulum diterapkan.
Komponen-komponen yang dapat diaplikasikan guru dengan memperhatikan beberapa aspek penting
pengaturan ruang kelas seperti:
- Pengaturan Ruang Dinding dan Langit-Langit. ...
- Pengaturan Ruang lantai. ...
- Pengaturan Meja & Kursi Siswa. ...
- Pengaturan Lemari Buku dan Material Pembelajaran. ...
- Pengaturan Berkas Portofolio Siswa.
Dengan adanya kedisiplinan di sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana lingkungan belajar
yang nyaman dan tentram di dalam kelas. Siswa yang disiplin yaitu siswa yang biasanya hadir tepat
waktu, taat terhadap semua perturan yang diterapkan disekolah, serta berprilaku sesuai dengan norma-
norma yang berlaku.
ada dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kedisiplinan seorang siswa dalam belajar, yaitu:
1. Faktor internal.
Ranah kognitif
Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena
penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.
Minat
Minat adalah keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang besar akan mendukung kelancaran
proses belajar siswa. Minat belajar siswa dapat ditunjukkan dengan perasaan senang pada suatu
pelajaran, perhatian siswa terhadap pelajaran, konsentrasi siswa terhadap pelajaran, dan kesadaran
siswa untuk belajar.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu.
Perbuatan kedisiplinan terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan
perilaku disiplin. Dalam disiplin motivasi sangat berpengaruh untuk meningkatkan keinginan yang ada
dalam diri seseorang. Jika motivasi seseorang dalam berdisiplin sangat kuat maka dengan sendirinya ia
akan berperilaku disiplin tanpa menunggu dorongan dari luar.
2. Faktor eksternal
4. Guru yang efektif adalah guru yang bisa memotivasi peserta didik untuk belajar dan meningkatkan
semangat belajar yang tumbuh dari kesadaran diri peserta didik, bukan karena takut pada gurunya.
Contohnya :
Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Memiliki dan menanamkan growth mindset.
Bertindak sebagai panutan.
Tidak memiliki bias.
Terus belajar dan berkembang.
Selalu mendengarkan dengan baik.
Mampu beradaptasi dan bersikap fleksibel