Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

Nama : Dedek kurniawan


NIM : 856763276
Program Studi : PGSD
Kode Mata Kuliah : PDGK 4105
Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD

Skor Sumber Tugas


No. UraianTugas Tutorial
Maksimum Tutorial
1. Jelaskan perbedaan dari kegiatan pembelajaran biasa 25 Modul 9 PDGK
dan kegiatan belajar remedial serta jelaskan mengapa 4105
perlu ada kegiatan remedial dan sertakan contohnya!
2. Dalam proses pembelajaran dibutuhkan pengelolaan 25 Modul 10 PDGK
kelas agar dapat mencapai hasil yang optimal. Salah 4105
satunya adalah penataan lingkungan kelas. Apa saja
yang perlu diperhatikan dalam melakukan penataan
kelas!
3. Displin merupakan sebuah karakter yang perlu 25 Modul 11 PDGK
ditanamkan kepada siswa sejak dini. Jelaskan dan 4105
berikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi
displin kelas!
4. Guru merupakan ujung tombak dalam proses 25 Modul 12 PDGK
pembelajaran. Berikan penjelasan mengenai 4105
bagaimana guru yang efektif disertai dengan contoh
kegiatannya!
*) Coret yang tidak perlu

JAWAB
1. - Kegiatan pembelajaran biasa adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara umum di dalam
kelas, dengan tujuan untuk mengajarkan materi kepada semua siswa dalam kelompok yang sama.
Biasanya, kegiatan ini dilakukan secara teratur sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Pada
kegiatan pembelajaran biasa, siswa belajar bersama-sama dalam kelompok yang heterogen, di mana
tingkat pemahaman dan kemampuan mereka bisa berbeda-beda.
- Sementara itu, kegiatan belajar remedial adalah kegiatan tambahan yang ditujukan untuk siswa yang
mengalami kesulitan atau kesenjangan dalam pemahaman materi pembelajaran. Kegiatan remedial
diberikan kepada siswa yang membutuhkan perhatian ekstra dan pendekatan yang berbeda untuk
mencapai pemahaman yang diharapkan. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengejar
ketertinggalan atau mengatasi kesulitan belajar mereka.

Pembahasan

Perbedaan utama antara kegiatan pembelajaran biasa dan kegiatan belajar remedial adalah sebagai
berikut:
Konten dan Fokus, Kegiatan pembelajaran biasa berkaitan dengan kurikulum umum dan
menyampaikan materi kepada seluruh siswa. Sementara itu, kegiatan belajar remedial fokus pada
memperbaiki pemahaman dan keterampilan siswa yang mengalami kesulitan dalam pemahaman materi
tertentu.
Ukuran Kelompok, Dalam kegiatan pembelajaran biasa, siswa belajar dalam kelompok yang
heterogen. Di kegiatan belajar remedial, kelompok yang lebih kecil atau bahkan individu bisa lebih
umum, sehingga memungkinkan pengajar untuk memberikan perhatian yang lebih intensif pada setiap
siswa.
Pendekatan Pembelajaran, Dalam kegiatan pembelajaran biasa, pendekatan pengajaran lebih umum
dan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok secara keseluruhan. Dalam kegiatan belajar remedial,
pendekatan pembelajaran lebih individual dan disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa
yang membutuhkan.

Perlunya kegiatan remidial

Jadi remedial merupakan proses recovery. Sebab pada proses remedial ini pendidik membantu peserta
didik untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan dengan
memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar
yang optimal," jelasnya.

Contoh pengajaran remidial

Metode Membaca Remedial, Mendorong Membaca Harian, Berkonsentrasi pada Pemahaman, dan
Kegembiraan dan Permainan adalah beberapa contoh strategi pengajaran remedial. IEP harus
mencakup tujuan pengajaran jangka pendek dan jangka panjang, langkah pembelajaran, latihan, dan
evaluasi untuk memastikan bahwa kurikulum diterapkan.

2. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penataan ruang kelas?

Komponen-komponen yang dapat diaplikasikan guru dengan memperhatikan beberapa aspek penting
pengaturan ruang kelas seperti:
- Pengaturan Ruang Dinding dan Langit-Langit. ...
- Pengaturan Ruang lantai. ...
- Pengaturan Meja & Kursi Siswa. ...
- Pengaturan Lemari Buku dan Material Pembelajaran. ...
- Pengaturan Berkas Portofolio Siswa.

3. Mengapa Peserta didik harus menerapkan sikap disiplin di dalam kelas?

Dengan adanya kedisiplinan di sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana lingkungan belajar
yang nyaman dan tentram di dalam kelas. Siswa yang disiplin yaitu siswa yang biasanya hadir tepat
waktu, taat terhadap semua perturan yang diterapkan disekolah, serta berprilaku sesuai dengan norma-
norma yang berlaku.

ada dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kedisiplinan seorang siswa dalam belajar, yaitu:

1. Faktor internal.

Ranah kognitif
Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena
penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.

Minat
Minat adalah keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang besar akan mendukung kelancaran
proses belajar siswa. Minat belajar siswa dapat ditunjukkan dengan perasaan senang pada suatu
pelajaran, perhatian siswa terhadap pelajaran, konsentrasi siswa terhadap pelajaran, dan kesadaran
siswa untuk belajar.

Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu.
Perbuatan kedisiplinan terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan
perilaku disiplin. Dalam disiplin motivasi sangat berpengaruh untuk meningkatkan keinginan yang ada
dalam diri seseorang. Jika motivasi seseorang dalam berdisiplin sangat kuat maka dengan sendirinya ia
akan berperilaku disiplin tanpa menunggu dorongan dari luar.

2. Faktor eksternal

Faktor lingkungan keluarga


Peran keluarga sangat penting dalam melatih kedisiplinan siswa. Lingkungan rumah atau keluarga,
seperti kurang perhatian, ketidakteraturan, pertengkaran, masa bodoh, tekanan, dan sibuk urusannya
masing-masing dapat berpengaruh pada siswa.

Faktor lingkungan masyarakat


Sifat kedisiplinan seorang siswa selain sapat dipengaruhi oleh faktor bawaan juga dapat dipengaruhi
dari faktor lingkungan masyarakat, karena jika lingkungan masyarakat berkondisi baik maka pengaruh
yang didapat juga baik dan sebaliknya. Lingkungan masyarakat atau situasi tempat tinggal, seperti
lingkungan kriminal, lingkungan bising, dan lingkungan minuman keras berpengaruh pada kedisiplinan
siswa.

Faktor lingkungan sekolah


Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa menekankan kehendaknya tanpa
memperhatikan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa menjadi berpura-pura patuh, apatis
atau sebaliknya. Hal itu akan menjadikan siswa agresif, yaitu ingin berontak terhadap kekangan dan
perlakuan yang tidak manusiawi yang mereka terima

4. Guru yang efektif adalah guru yang bisa memotivasi peserta didik untuk belajar dan meningkatkan
semangat belajar yang tumbuh dari kesadaran diri peserta didik, bukan karena takut pada gurunya.

Contohnya :
 Memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
 Memiliki dan menanamkan growth mindset.
 Bertindak sebagai panutan.
 Tidak memiliki bias.
 Terus belajar dan berkembang.
 Selalu mendengarkan dengan baik.
 Mampu beradaptasi dan bersikap fleksibel

Anda mungkin juga menyukai