Anda di halaman 1dari 3

Nama : Herni Widyastuti Asyiah

Nim : 857349584
Tutor : BABAN SOBANDI, S.Pd. M.Pd. 
ID Tutor : 23002039
NO URAIAN JAWABAN
1 Pendekatan modifikasi perilaku sebagai berikut:
a. Tahap Pengenalan Prinsip Tingkah Laku
Pada tahap ini guru memperkenalkan program dan prinsip-prinsip pengendalian diri.
Tahap ini bertujuan agar peserta didik memahami kesulitan yang dihadapi dalam
pengendalian diri, terutama yangterletak pada fungsi lingkungan yang tidak permanen.
b. Tahap Menetapkan Data Dasar
Data dasar dimaksudkan untuk mengetahui dengan pasti perangsang yang terkendali,
perilaku yang terbentuk dan respons yang sesuai atau tidak sesuai.
c. Tahap Menyiapkan Program yang Realistis
Dalam tahap ini guru harus membantu peserta didik dalam menyusun program secara
realistis dan seimbang. Program yang disusun harus mempunyai tujuan jangka pendek dan
jangka panjang secara jelas. Guru harus mendorong peserta didik untuk melaksanakan
program yang telah disusunnya.
d. Tahap Pelaksanaan Program
Pada tahap ini peserta didik melaksanakan program yang telah direncanakan. Selama
dalam jangka waktu pelaksanaan program, peserta didik mengadakan pertemuan secara
berkala dengan guru untuk menelaah kemajuan dan mengubah program apabila
diperlukan.
e. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Pada tahap ini guru mengadakan penilaian terhadap tingkah laku peserta didik, apa sudah
sesuai yang diprogramkan dan menentukan tingkah laku sebagai tindak lanjut.
2 Langkah-langkah penggunaan metode ceramah yang baik sebagai berikut:
 Tahap Persiapan
1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2. Menentukan pokok-pokok materi yang akan dirumuskan.
3. Mempersiapkan alat bantu.
 Tahap Pelaksanaan
1. Langkah Pembukaan.
2. Langkah penyajian.
 Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah
1. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang
baru saja disampaikan oleh guru.
2. Merangsang siswa supaya dapat membantu suatu tanggapan atau memberi semacam
ulasan yang telah disampaikan.
3. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswanya menguasai
materi pembelajaran yang baru saja ia sampaikan.

3 Merancang dan menyusun alat evaluasi


 Dalam menyusun soal atau tes pertama-tama harus dibuat indikator tes atau TIK, seperti
telah disebutkan, yang langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Memilih Kompetensi Dasar (KD).
2. Memilih materi pokok, hasil belajar dan indikator materi.
3. Membuat indikator tes atau TIK.
4. Menulis soal berdasarkan indikator tes yang telah dibuat.
 Kriteria indikator tes yang baik
1. Membuat ciri-ciri dari Kompetensi Dasar/TIU yang hendak diukur.
2. Membuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur.
3. Berkaitan erat dengan materi pokok hasil belajar beserta indikator materi.
4. Dapat dibuat soal.
 Kriteria pokok penulisan soal
1. Harus sesuai dengan indikator tes.
2. Pokok soal harus dirumuskan secara tegas dan jelas.
3. Pernyataan yang ada pada pokok soal atau pada pilihan jawaban harusng singkat,
padat, dan jelas.
4. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
5. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
6. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
7. Pilihan jawaban jangan menggunakan pernyataan, semua pilihan jawaban salah atau
semua pilihan benar.
8. Pilihan jawaban yang menggunakan angka, harus diurutkan dari kecil ke besar.
9. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban benar atau paling benar.
10. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal-soal sebelumnya.
4 Motivasi-motivasi yang dapat digunakan dalam belajar IPS dengan pendekatan kurun waktu
1. Menggunakan objek/benda.
Misalnya : a. Menemutunjukkan benda sejarah.
b. Menemutunjukkan perangko bergambar kejadian sejarah.
2. Menggunakan peta atau globe.
3. Dengan melempar problem.
Misalnya : Bagaimana perkembangan sejarah Jawa andaikata Sultan Agung tidak lalai
mengembangkan politik maritim?
4. Menggunakan sosiodrama.
5. Menggunakan rekaman, musik atau lagu.
Misalnya : Pidato monumental seorang pemimpin.
Lagu : Selendang Sutra.
6. Menggunakan pernyataan menarik dan provokatif.
Misalnya : a. Imperialisme sudah mati, tetapi belum dikubur.
b. Sebutir peluru yang membakar dunia adalah yang melahirkan sejarah.

5 Penerapan model pembelajaran dengan pemecahan masalah meliputi


1. Langkah-langkah dan gambaran pemecahan masalah yang dikemukakan John Dewey
a. Merumuskan permasalahan
Mengetahui dan merumuskan permasalahan dengan jelas.
b. Menalaah permasalahan
Menggunakan pengetahuan untuk merinci dan menganalisis masalah tersebut dari
berbagai sudut.
c. Membuat/merumuskan hipotesis
Menghayati secara luas dan lengkap sebab akibat serta alternatif pemecahan masalah
tersebut.
d. Menghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
Kecakapan mencari dan menyusun data dan memvisualisasikan data dalam bentuk
bagan, gambar, grafik, dan lain-lain.
e. Pembuktian hipotesis
Kecakapan menelaah dan membahas data, menghubung-hubungkan atu menghitung
data terhadap hipotesis dan keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan dari
hal-hal di atas.
f. Menentukan pilihan pemecahan/keputusan
Kecakapan membuat, memilih dan menilai beserta perhitungan akibat-akibat kelak.
2. Brian Larkin, mengemukakkan langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut.
a. Definisi masalah.
b. Identifikasi masalah.
c. Analisis akibat.
d. Penerapan kriteria.
e. Pengambilan keputusan.
3. Lawrence Senesh, mengemukakkan langkah-langkah pemecahan masalah, terdiri tiga fase
sebagai berikut.
a. Fase motivasi.
b. Fase pengembangan.
c. Fase kulminasi.
Pada fase pengembangan Lawrence Senesh menggunakan langkah-langkah
pemecahan masalah sebagai berikut.
a. Menemukan gejala dari permasalahannya.
b. Mempelajari aspek-aspek permasalahannya.
c. Definisi permasalahannya.
d. Menentukan ruang lingkup permasalahannya.
e. Menganalisis sebab-sebab permasalahannya.
f. Pemecahan masalah.

Contoh 1 :
o Kasus Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Kasus ini mengemukakan tentang fakta
semakin banyaknya kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Dimana hal tersebut dapat
terjadi dalam rumah sendiri/tempat tinggal anak, sekalipun seharusnya rumah merupakan
tempat berlindung anak. Jika kita analisis kebanyakan kasus kekerasan terhadap anak
ternyata disebabkan oleh faktor ekonomi, psikologis, pendiaikan, agama, dll. Dan ternyata
jika faktor-faktor di atas berkepanjangan/tidak segera ditindak-lanjuti maka akan
menambah angka kasus.

Anda mungkin juga menyukai