Anda di halaman 1dari 11

ISSN : 2798-9100

VOL. 1 | AGUSTUS 2021

“PELUANG DAN TANTANGAN PEMBELAJARAN


DIGITAL DI ERA INDUSTRI 4.0 MENUJU ERA 5.0”

PENGGUNAAN MEDIA PODCAST


DALAM PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL

Fa‟diyah Eka Pratiwi1, M. Bayu Firmansyah2, Badriyah Wulandari3


Universitas PGRI Wiranegara
e-mail: pratiwifadiyah@gmail.com1, firmansyahbayu970@gmail.com2,
diahwulan1988@gmail.com3

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media podcast dalam
pembelajaran di era digital. Pembelajaran digital merupakan modus pendidikan
masa kini yang dipengaruhi oleh perkembangan pesat teknologi komunikasi dan
informasi pada era revolusi industri 4.0. Di dunia pendidikan, digitalisasi akan
mendatangkan kemajuan yang sangat cepat, yakni munculnya beragam sumber
belajar dan merebaknya media massa, khususnya internet dan media elektronik
sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Salah satu inovasi yang bisa
dilakukan adalah dengan memanfaatkan perangkat pembelajaran podcast di era
digital. Data dalam penelitian ini didapatkan dari hasil kuesioner yang disebar
dan responden yang berkontribusi berjumlah 22 responden. Dalam metode
penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif dan metode penelitian
kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menyebar kuesioner melalui google form pada sejumlah siswa SMA/SMK, dan
mahasiswa. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan rata-rata skor
jawaban pada angket, mencari persentasi hasil tanggapan responden, dan
menginterpretasi hasil tanggapan responden berdasarkan persentase. Hasil
penelitian berupa penggunaan podcast sebagai media pembelajaran digital masih
sangat jarang, hal tersebut karena kurangnya jumlah pembelajaran melalui
podcast. Podcast dianggap cukup inovatif, tetapi banyak yang lebih memilih
media digital lain karena sudah lebih mengerti dan paham serta cukup familiar
untuk digunakan. Penggunaan podcast sebagai media pembelajaran dianggap
efektif pada pembelajaran-pembelajaran yang tidak menggunakan rumus dan
berhitung pada materi pembelajarannya.
Kata kunci: podcast, pembelajaran, digital

395
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 396

Abstract
This article aims to describe the use of podcast media in learning of the digital
era. Digital learning is a modern mode of education that is influenced by the rapid
development of communication and information technology in the era of the
industrial revolution 4.0. In the world of education, digitalization will bring very
fast progress, namely the emergence of various learning resources and the spread
of mass media, especially the internet and electronic media as sources of
knowledge and educational centers. One of the innovations that can be done is by
utilizing podcast learning media in the digital era. The data in this study were
obtained from the results of the questionnaires distributed and the respondents
who contributed were 22 respondents. In this research method, the researcher
uses a descriptive approach and qualitative research methods. Data collection
techniques in this study were carried out by distributing questionnaires via google
form to a number of high school / vocational students, and college students. Data
analysis was carried out by grouping the average answer scores on the
questionnaire, looking for the percentage of respondents' responses, and
interpreting the results of respondents' responses based on percentages. The
results of the study in the form of using podcasts as digital learning media are still
very rare, this is due to the lack of learning through podcasts. Podcasts are
considered quite innovative, but many prefer other digital media because they
already understand and understand and are familiar enough to use. The use of
podcasts as a learning medium is considered effective in lessons that do not use
formulas and arithmetic in the learning material.
Keywords : podcast, learning, digital

PENDAHULUAN
Tantangan pendidikan adalah kelangsungan hidup dari perubahan dan perkembangan
global. Perubahan yang cepat dan dramatis dalam ekonomi, teknologi dan masyarakat akan maju
di era globalisasi dan memenuhi kebutuhan yang berkembang dari mereka yang dapat
menciptakan kemungkinan kreatif dan inovatif baru di berbagai bidang kehidupan. Sejak awal
tahun 2000-an, potensi teknologi digital untuk mentransformasi pendidikan telah banyak
diperdebatkan dan digunakan di berbagai perangkat pendidikan. Hal ini disebabkan oleh
pandangan bahwa pendidikan arus utama tidak dapat lagi melibatkan siswa secara kuat dalam
proses pembelajaran dan mendidik mereka untuk memperoleh keterampilan dan kemampuan
yang dibutuhkan untuk hidup di abad ke-21. (Thomas, 2016).
Tujuan pembelajaran adalah siswa dapat memilki kemampuan yang telah diajarkan
padanya yakni hasil belajar yang telah diperolehnya (Wina Sanjaya, 2008:86). Lebih lanjut,
Wina Sanjaya (2008:88) mengemukakan bahwa rumusan tujuan pembelajaran harus
mengandung unsur ABCD, yaitu Audience (siapa yang harus memiliki kecakapan), Behaviour
(perangrai yang bagaimana yang diharapkan dapat dimiliki), Condition (dalam kondisi dan
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 397

situasi yang bagaimana subjek dapat menunjukkan kemampuan sebagai hasil belajar yang telah
diperolehnya), dan Degree (kualitas atau kuantitas tingkah laku yang diharapkan dicapai sebagai
batas minimal).
Upaya peningkatan pembelajaran antara lain upaya perubahan proses pembelajaran yang
ditandai dengan perubahan model pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi model
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dari pembelajaran pasif ke pembelajaran aktif dan
partisipatif, dari realitas ke pemikiran kritis, dari reaktif ke respons aktif, dari konteks buatan ke
realitas, dari media tunggal ke multimedia, kedua sisi pertukaran informasi. Oleh karena itu,
pembelajaran harus mampu mengembangkan situasi belajar yang mandiri, dalam hal ini
pembelajaran harus mampu secara intensif memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sumber
belajar melalui komunikasi, melalui media dan komunikasi.
Terdapat dua karakteristik pada efektivitas pembelajaran. Ciri pertama adalah
“memudahkan siswa untuk mempelajari” sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan,
nilai, konsep, atau sesuatu yang merupakan hasil belajar yang diinginkan. Kedua, bahwa
keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai, seperti guru, pengawas, tutor atau
murid sendiri (Dunne, 1996:12).
E-Learning adalah segala penggunaan atau pemanfaatan teknologi internet dan web untuk
menciptakan pengalaman belajar. E-learning dapat dianggap sebagai pendekatan inovatif yang
dapat digunakan sebagai lingkungan belajar dengan desain media penyampaian yang sangat baik,
berpusat pada pengguna, interaktif, dan banyak fitur untuk semua orang, kapan saja, di mana
saja. Ada banyak jenis materi dan materi pembelajaran lainnya yang menggunakan sumber daya
dan atribut teknologi digital yang berbeda yang dapat diterapkan pada lingkungan pembelajaran
yang terbuka, tidak kaku, dan buram.
Wilayah jangkauan pendidikan berubah dengan cepat. Internet adalah sinergis,
memungkinkan ide-ide dan menciptakan teknologi baru dengan konsekuensi pendidikan, sosial
dan budaya. Teknologi digital baru, misalnya, dapat menggabungkan kompenan gambar suara
dan bergerak, bahasa lisan dan tulisan, dan objek 3D, dll. Perangkat digital ini memiliki
kemampuan, penggunaan, dan batasan khusus yang digunakan dalam konteks pendidikan.
Teknologi digital dinilai sebagi alat yang dapat mengaktifkan siswa untuk mengasah
kemampuan memecahkan persoalan yang autentik dan sesuai zaman, bukan bersikap tidak aktif
atau pasif pada ilmu pengetahuan dari guru dan siswa. Dalam dunia pendidikan, kemajuan yang
sangat cepat disebabkan oleh adanya digitalisasi, yakni internet dan media elektronik sebagai
sumber ilmu dan pusat pendidikan yang beragam sebagai sumber belajar dan merebaknya media
massa.
Media adalah sarana fisik maupun non fisik yang berisi pesan atau sarana untuk
menyampaikan pesan. Pada dimensi pengembangan keilmuan pada tahun 1920-an sudah dimulai
penelitian-penelitian dalam bidang aplikasi media pembelajaran. Media sendiri dapat dijadikan
perantara yang bersifat visual maupun non-visual. Dalam pembelajaran penggunaan media dirasa
sangatlah penting, guna menunjang aktivitas pembelajaran yang maksimal. Di era saat ini
dimana pola perkembangan masyarakat menuju ke masyarakat berpengetahuan (knowledge
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 398

society) media yang berbasis teknologi selalu menjadi pilihan yang sangat menarik, terlebih
didukung oleh kurikulum yang menggunakan sistem pembelajaran scaintific yang mengacu pada
penggunaan teknologi.
Olson dalam Yusufhadi Miarso (2004), mendefinisikan media sebagai teknologi untuk
menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan simbol melalui rangsangan indera
tertentu, disertai pengaturan informasi. Lebih khusus lagi, konsep media dalam proses belajar
mengajar cenderung dipahami sebagai alat grafis, fotografi atau elektronik untuk pengumpulan,
pengolahan dan reorganisasi informasi visual atau verbal (Gerlach & Ely, dalam Azhar Arsyad,
2004).
Media pembelajaran adalah terjadinya proses pembelajaran media yang dirancang secara
khusus untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik.
Pengetahuan menjadi sarana bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar (membaca,
mengamati, mencoba, mengerjakan soal, menjawab pertanyaan, dan lain-lain) yang dimuat
untuk mendapatkan informasi dalam media pembelajaran. Segala sesuatu yang sudah berisi
materi pembelajaran yaitu media pembelajaran yang bukan sekedar benda fisik, guna
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau perubahan sikap sehingga memungkinkan
seseorang memanfaatkannya untuk belajar (Sahid, 2010).
Ketersediaan media pembelajaran yang menjadi komponen penting dalam proses belajar
mengajar yakni dengan adanya optimalisasi proses pembelajaran. Tujuannya adalah untuk
memenuhi kompetensi dasar dan kompetensi inti dalam suatu mata pelajaran. Dapat dipahami
bahwa media pembelajaran mampu mentransmisikan atau mentransmisikan pesan dari sumber
dengan cara tertentu. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang produktif yang
memungkinkan penerima untuk melakukan proses belajar dengan mudah dan efisien (Asyar
2012:8).
Media pendidikan dan media pembelajaran pada beberapa literatur menunjukkan makna
yang sama dan dapat digunakan secara bergantian pada pembahasan mengenai media (Yusufhadi
Miarso, 2004). Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk belajar disebut sebagai media pembelajaran. Di sisi lain, Briggs percaya bahwa media
pembelajaran adalah cara untuk menginspirasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
Selain itu, Yusufhadi Miarso (2004) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran dan perasaan,
perhatian dan motivasi siswa. Hal ini dapat memfasilitasi pembelajaran yang disengaja,
disengaja dan terkontrol.
Di era revolusi industri 4.0, dunia pendidikan memerlukan sebuah generasi yang inovatif,
kreatif, serta kompetitif. Hal ini dapat dicapai dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi
sebagai alat bantu pengajaran, yang seharusnya menghasilkan hasil yang dapat mengejar atau
mengubah cuaca dengan lebih baik. Namun, pandemi COVID-19 harus menciptakan inovasi
baru yang dapat digunakan dalam pembelajaran online. Sebuah tantangan menarik bagi para
peneliti yang memberikan ide di era revolusi industri 4.0. Salah satu inovasi yang dapat
dilakukan adalah penggunaan perangkat pembelajaran podcast di era revolusi industri keempat.
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 399

Teori dasar Rogers (1983) dan Kolb (1984) melihat belajar sebagai proses dimana
pengetahuan diciptakan melalui adopsi pengajaran dan pembelajaran yang inovatif. Pengetahuan
adalah hasil kombinasi dari teknologi maju dan proses pembelajaran transformatif (Kolb, 2001).
Prinsip-prinsip difusi inovasi mencari hubungan antara semua proses yang berkontribusi pada
pembelajaran inovatif yang efektif secara logis dan sistematis, khususnya tujuan pembelajaran,
sumber daya, kegiatan dan penilaian. Podcast dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
instruksional dari pendidik, motivational stories dan auditory case studies. Podcast juga dapat
digunakan oleh siswa sebagai artefak dan bukti pembelajaran, misalnya seorang siswa dapat
menyiapkan podcast singkat sebagai ringkasan konsep ataupun pengganti penulisan esai. Podcast
dapat digunakan sebagai sarana refleksi diri pada proses pembelajaran.
Audio adalah media yang semakin kuat di era digital. Hal ini juga didukung oleh semakin
populernya podcast dan perangkat audio baru (smart speaker), yang dengan cepat mendapatkan
popularitas di seluruh dunia. Beberapa orang akrab dengan podcast audio, dimulai dengan
pengguna Apple Broadcast. Sampai sekarang, itu dapat diakses secara bebas dari platform
online. Media Amerika ini telah merevolusi penyiaran tradisional dan bebas sesuai permintaan.
Podcast diperkenalkan pada tahun 2005, tetapi baru pada tahun 2007 mereka mulai menarik
pendengar. Pada saat itu, beberapa pengunduh podcast menjalankan beberapa variasi podcast
berdasarkan kategori (Watson, 2019).
Podcasting disebut teknologi push karena memiliki kemampuan untuk menyampaikan
konten secara otomatis (Johnes, 2005). Fitur yang tersedia di podcast berbeda dari metode
pengiriman konten audio lainnya, seperti mengunggah file audio ke sistem manajemen
konferensi. Podcast dapat dengan mulus menyampaikan konten pendidikan ke komputer siswa
melalui RSS feed, tetapi ada beberapa langkah yang terlibat dalam membuat siswa tidak bahagia
atau tidak bahagia (Meng, 2005).
Locker (2018) mengungkapkan bahwa podcast telah menjangkau lebih dari 155 negara dan
memiliki lebih dari 18,5 juta episode. Pertumbuhan itu terus berlanjut hingga saat ini. Selain
persyaratan teknis minimum, aksesibilitas dan ketersediaan podcast juga umum. Donnelly &
Berge (2006) menemukan bahwa podcast memiliki kelebihan dan kekurangan yang menarik
dibandingkan perangkat teknologi lainnya. Podcast dapat didengarkan sambil melakukan
aktivitas lain. Anda juga dapat mengizinkan pendengar Anda melakukan banyak tugas seperti
bepergian, bekerja, atau menulis.Itulah salah satu manfaat terpenting dari teknologi podcasting
dan dapat digunakan kapan saja, di mana saja.
Di Indonesia, masyarakat semakin akrab dengan dan menggunakan podcast. Menurut hasil
survei Daily Social yang dilakukan menggunakan JakPat pada 2.023 pengguna smartphone
sebagai bagian dari Studi Pengguna Podcasting Indonesia 2018, 68% orang Indonesia yang
disurvei mengatakan mereka tahu tentang podcast, dan menjawab bahwa dia tahu tentang
podcast. Bulan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pendengar podcast Indonesia
didominasi oleh kelompok usia 2025, yaitu 42,12%, disusul kelompok usia 2629 dan
3035.Maraknya konten audio menjadi semakin dinamis dan tidak terlepas dari perubahan gaya
hidup yang menuntut fleksibilitas penonton.
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 400

Pertumbuhan podcast yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir dipengaruhi
oleh lima faktor utama (Campbell, 2005). Singkatnya, bisnis internet terus tumbuh, pertumbuhan
broadband semakin cepat, dan perbedaan antara streaming dan streaming. Komputer dan
perangkat multimedia. Penyebaran pemutar mp3 portabel terlalu cepat.
Penggunaan podcast di berbagai bidang, termasuk sektor pendidikan, menjadi lebih umum.
Integrasi teknologi ke dalam pendidikan bukanlah hal baru. Teknologi telah memainkan peran
dalam pendidikan dan pembelajaran. Pada akhir 1970-an, komputer pertama diintegrasikan ke
dalam sekolah (Ourict.co.Inggris Raya, 2018). Saat ini, ruang kelas semakin menjadi alat dan
perangkat yang dapat mengintegrasikan metode pembelajaran selain buku teks. Selain itu,
penggunaan berbagai alat dan teknologi digital sebagai bagian dari lingkungan kelas telah
menjadi norma baru. Guru dapat mengajar dengan cara yang sama. Membuat konten dengan cara
yang berbeda memungkinkan siswa untuk mengalami berbagai jenis metode pembelajaran.
Suwarna dkk (2006: 128) secara umum menjelaskan bahwa media pembelajaran minat
adalah untuk meningkatkan interaksi antara guru dan siswa dengan tujuan membantu siswa
belajar secara optimal. Dengan bantuan media yang menarik, siswa akan lebih mudah memahami
topik yang akan berdampak positif pada hasil belajarnya.
Dampak podcast pada pendidikan adalah sebagai berikut: (1) Podcast menyediakan sumber
daya pendidikan yang inovatif bagi guru untuk merancang kegiatan kelas. (2) Podcast membantu
siswa belajar di dalam dan di luar kelas. (3) Podcast dapat meningkatkan kesiapan dan persiapan
(readlines and preparation) calon guru (Goldman, 2018). Seperti presentasi PowerPoint dan
video kelas, podcast dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran digital.
Kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran di era digital saat ini,
menjadi fokus utama kenapa penggunaan podcast harus digunakan, karena podcast adalah media
yang cukup mudah digunakan dengan komunikasi verbal terutama dalam mencontohkan
beberapa materi dalam pembelajaran.
Podcast adalah cara yang efektif dan efisien untuk belajar. Goldman (2018) juga
menunjukkan bahwa keberadaan podcast tidak menggantikan buku teks, survei, dan sumber daya
lainnya. Namun, kehadirannya juga penting sebagai pelengkap pembelajaran. Bersama dengan
Frydenberg (2006) dan Nathan dan Chan (2007), tujuan di balik penggunaan podcast adalah
untuk meningkatkan fleksibilitas belajar, meningkatkan akses belajar (terutama akses seluler),
dan memperkaya pengalaman belajar siswa. (Terutama dalam mata pelajaran di kampus melalui
penggunaan pengalaman belajar campuran).
Terdapat tiga tren yang meningkatkan popularitas podcast. Pertama, semakin banyak
digunakan oleh industri media, hiburan, dan jurnalisme sebagai alternatif berbagi konten.
Podcast semakin banyak digunakan oleh banyak penyiar dan editor berita. Tren kedua sedang
meningkat. Properti dan tren ketiga untuk mendengarkan audio digital dengan pemutar MP3
portabel adalah meningkatnya ketersediaan perangkat lunak dan alat gratis untuk membuat
podcast dan mendistribusikannya melalui Internet. Ini juga termasuk kemudahan mengunduh dan
memutar podcast (Edinationssha, Rizzi, Rothwell 2007).
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 401

Dalam tren terbaru dalam teknologi informasi, podcasting telah menjadi teknologi yang
sangat menarik bagi para sarjana, profesional, dan teknologi lainnya. Podcasting merupakan
fenomena baru yang menarik perhatian beberapa industri, termasuk pendidikan.
Podcast memiliki tiga karakteristik utama: (1) beberapa episode, (2) dapat diunduh, dan (3)
program yang secara khusus dipromosikan pada topik tertentu. Podcast adalah sumber teks audio
nyata. Selain itu, podcast pendidikan dapat dibagi menjadi tiga kategori: podcast administratif,
seri kuliah khusus, dan podcast kelas (Vogene & Gard, 2006).
Podcast ini disebut efektif karena podcast dapat digunakan sebagai media belajar dan
pembelajaran yang variatif, perangkat pemutarnya (player) sederhana dan mudah ditemukan dan
dapat didengarkan di mana saja kapan saja bahkan bagi yang terbiasa multitasking, dapat
mendengarkan sambil melakukan aktifitas atau pekerjaan rumah lainnya. Melalui podcast, kuota
data internet tidak banyak tersedot, sehingga akan meringankan orang tua siswa. Berdasarkan
latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan
podcast dalam pembelajaran di era digital. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
penggunaan podcast dalam pembelajaran digital.

METODE
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
Deskripsi adalah survei yang menyelidiki situasi, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dll. dan
hasilnya disajikan sebagai laporan survei (Arikunto, 2013: 3). Dalam penelitian deskriptif ini
peneliti tidak mengubah, menambahkan atau memanipulasi objek penelitian.
Dalam kegiatan penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek
yang diteliti, kemudian memaparkan dalam bentuk laporan secara lugas dan apa adanya. Definisi
kualitatif adalah studi yang menghasilkan data deskriptif berupa bahasa tertulis atau lisan dan
perilaku manusia yang dapat diamati (Bogdan Taylor dalam Muhammad 2011:30).
Sumber data dalam penelitian ini adalah kuesioner penggunan media podcast dalam
pembelajaran yang dibagikan secara online melalui google form. Data berupa presentase dan
jawaban-jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda dan essay singkat dari
kuesioner penggunan media podcast dalam pembelajaran.
Metode analisis data dilakukan dengan mengelompokkan rata-rata skor jawaban pada
angket, mencari persentasi hasil tanggapan responden, dan menginterpretasi hasil tanggapan
responden berdasarkan persentase.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian tentang penggunaan podcast pada
pembelajaran di era digital. Hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis, diinterpretasi, dan
dideskripsikan secara detail.
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 402

Sebagai objek dalam penelitian ini, ada beberapa aspek yang menjadi fokus analisis untuk
memeroleh data penelitian, yaitu: 1) Jenjang pendidikan responden yang mengisi kuesioner, 2)
Media pembelajaran digital yang digunakan guru atau dosen dalam pelaksanaan pembelajaran
menggunakan media podcast, 3) Penggunaan media podcast dapat memudahkan dalam
memahami materi, 4) Penggunaan media podcast efektif dan lebih mudah digunakan daripada
media digital lain, 5) Pendapat responden terkait penggunaan podcast dalam media
pembelajaran, 6) Kesan dan pesan responden terkait penggunaan podcast dalam media
pembelajaran.

Diagram 1. Jenjang pendidikan responden

Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa responden yang terlibat berjumlah 22
orang yang terdiri dari jenjang pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi. Terdapat sembilan belas
responden dari perguruan tinggi, dan tiga responden dari SMA.

Diagram 2. Pengguna podcast pada pembelajaran digital

Diagram tersebut menunjukkan bahwa 31,8% responden yang menggunakan podcast


sebagai media pembelajaran, sedangkan 68,2% responden tidak menggunakan podcast sebagai
media pembelajaran.
Penggunaan media podcast dapat memudahkan dalam memahami materi, responden
menjawab beragam dan menghasilkan tiga jawaban paling banyak. Yakni yang pertama, menurut
enam responden pembelajaran menggunakan podcast tidak memudahkan dalam memahami
materi, selanjutnya menurut enam responden, pembelajaran menggunakan podcast membantu
memudahkan dalam memahami materi karena dapat didengarkan berulang kali tanpa takut
tertinggal materi. Terakhir, sepuluh responden menyatakan pembelajaran menggunakan podcast
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 403

mungkin membantu dalam memahami materi kecuali dalam materi yang ada hubungannya
dengan rumus dan berhitung.
Penggunaan media podcast efektif dan lebih mudah digunakan daripada media digital
lain, responden menjawab beragam dan menghasilkan beberapa jawaban. Paling banyak,
responden menyatakan podcast kurang efektif dibandingkan media digital lain karena podcast
hanya menampilkan audio saja. Kedua, menurut responden menyetujui bahwa penggunaan
podcast efektif dan lebih mudah digunakan daripada media digital lain karena aksesnya yang
mudah dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Terakhir, responden masih bingung dan
tidak memberikan jawaban yang pasti.
Pendapat responden terkait penggunaan podcast dalam media pembelajaran, responden
menjawab beragam dan menghasilkan beberapan pendapat. Paling banyak, responden
berpendapat penggunaan podcast dalam media pembelajaran sangat inovatif dan perlu
dikembangkan. Ada juga responden yang berpendapat penggunaan podcast dalam media
pembelajaran tidak dapat digunakan karena adanya beberapa permasalahan. Adapula responden
yang masih bingung mengenai penggunaan podcast.
Kesan dan pesan responden terkait penggunaan podcast dalam media pembelajaran
sangatlah beragam. Banyak yang merasa podcast tidak efektif dalam media pembelajaran,
adapula yang merasa penggunaan podcast dinilai sangat mudah dan perlu dikembangkan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diuraikan bahwa penggunaan podcast dalam
media pembelajaran digital belum terlalu banyak yang menggunakan. Hal tersebut karena
jarangnya guru atau dosen memakai media podcast sebagai media pembelajaran.
Penggunaan media podcast dapat memudahkan dalam memahami materi dinilai
memungkinkan membantu dalam memahami materi kecuali materi yang membahas terkait
dengan rumus dan berhitung. Media podcast juga dianggap dapat memudahkan dalam
memahami materi karena dapat didengar berulang kali tanpa takut tertinggal materi. Adapula
yang menganggap pembelajaran menggunakan podcast tidak memudahkan dalam memahami
materi karena tidak dapat berdiskusi bersama secara langsung dan pada beberapa materi tidak
dapat disampaikan dalam audio saja.
Penggunaan media podcast dalam pembelajaran digital dinilai kurang efektif dibandingkan
media digital lain, karena pemakaiannya dalam pendidikan yang masih sangat jarang. Adapula
yang merasa penggunaan podcast dalam pembelajaran dinilai cukup inovatif dan perlu
perkembangan agar dapat digunakan dalam dunia pendidikan.
Media podcast dalam pembelajaran dinilai cukup inovatif, penggunaanya bisa
diaplikasikan pada pembelajaran bahasa, sejarah, maupun lainnya yang mengedepankan
kemampuan berkomunikasi. Dalam materi hitungan atau rumus dinilai tidak dapat menggunakan
media podcast dalam pembelajaran dikarenakan kesulitan dalam memahami materi yang
dijelaskan. Banyak pula yang menyarankan pembelajaran podcast audio visual agar materi lebih
bisa dipahami.
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 404

Beberapa responden lebih merekomendasikan menggunakan media digital lain karena


penggunaan podcast yang masih jarang. Banyak pula yang tidak mengerti tentang penggunaan
media digital podcast. Hal tersebut perlu diperhatikan yakni adanya perkembangan pada media
podcast agar banyak yang menggunakan podcast sebagai media pembelajaran digital.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan podcast sebagai media pembelajaran digital masih sangat jarang, hal tersebut karena
kurangnya jumlah pembelajaran melalui podcast. Podcast dianggap cukup inovatif, tetapi banyak
yang lebih memilih media digital lain karena sudah lebih mengerti dan paham serta cukup
familiar untuk digunakan. Penggunaan podcast sebagai media pembelajaran dianggap efektif
pada pembelajaran-pembelajaran yang tidak menggunakan rumus dan berhitung pada materi
pembelajarannya.
Saran dalam penelitian ini, bagi pendidik dan peserta didik bisa dijadikan referensi dalam
memanfaatkan podcast sebagai media pembelajaran digital. Bagi peneliti sejenis, penelitian ini
dapat dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih ditujukkan untuk dosen pembimbing yang senantiasa membimbing
dengan penuh perhatian dan tanggung jawab. Ditujukkan juga terima kasih pada Universitas
PGRI Wiranegara Pasuruan sebagai tempat belajar selama ini. Terima kasih juga pada kedua
orang tua, adik, dan keluarga yang selama ini selalu mendukung baik secara moral maupun
finansial. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah membantu, menyemangati, dan
memotivasi agar semuanya bisa berjalan lancar. Last but not least, I wanna thanks me, for
believing in me, for doing all this hard work, for having no days off, for never quitting, for just
being me at all times.
M E D I A P O D C A S T D A L A M P E M B E L A J A R A N D I E R A D I G I T A L | 405

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinneka Cipta.
Asmi, A.R., Dhita, A.N., Supriyanto. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Audio
Berbasis Podcast pada Materi Sejarah Lokal di Sumatera Selatan. HISTORIA: Jurnal
Pendidik dan Peneliti Sejarah, 3 (1), 2615-7993
Budiana, Agus. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Antena Berbasis React Pada
Mata Pelajaran Penerapan Sistem Radio dan Televisi Kelas XI Teknik Audio Video di
SMK Negeri 2 Singosari.
Chester, dkk. 2014. Podcasting in Education: Student Attitudes, Behaviour and Self-Efficacy.
Journal of Educational Techonology and Society, 14(2), 236-247.
Efendi, N. M. (2018). Revolusi Pembelajaran Berbasis Digital (Penggunaan Animasi Digital
Pada Start Up Sebagai Metode Pembelajaran Siswa Belajar Aktif). Habitus: Jurnal
Pendidikan, Sosiologi, & Antropologi, 2(2), 173-182.
Fadilah, E., Yudhapramesti, P. and Aristi, N. (2017) „Podcast Sebagai Alternatif Distribusi
Konten Audio. Jurnal Kajian Jurnalisme, 1(1), 90–104.
Goldman, Thomas. 2018. The Impact of Podcast in Education. Advanced Writing: Pop Culture
Intersections.
Hutabarat, Peny M. (2020). Pengembangan Podcast Sebagai Media Suplemen Pembelajaran
Berbasis Digital Pada Perguruan Tinggi. Jurnal Sosial Humaniora Terapan, 2 (2), 2622-
1152.
Haerul, Yusrina (2020). Analisis Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Berbasis Digital di Masa Pandemi COVID 19. Semantik, 10 (1), 2252-4657.
Laila, Dahratul. (2020). Inovasi Perangkat Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Podcast.
Prosiding Seminar Nasional PBSI-III.

Anda mungkin juga menyukai