Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang diawali
dengan penyajian masalah yang dirancang dalam konteks yang relevan dengan materi yang
dipelajari. Pembelajaran berbasis masalah menggunakan berbagi macam kecerdasan yang
diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk
menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada (Tan,2000). Pembelajaran
Berbasis Masalah dalam kaitannya dengan matematika adalah suatu pendekatan pembelajaran
yang diawali dengan menghadapkan siswa dalam masalah matematika. Dengan segenap
pengetahuan dan kemampuannya, siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah yang kaya
dengan konsep-konsep matematika.
PBM melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri yang memungkinkan mereka
menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahamannya
tentang fenomena itu.
Ibrahim dan Nur (2000: 13) dan Ismail (2000: 1) mengemukakan bahwa langkah-langkah
(sintaks) Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebagai berikut.

Fase Indikator Tingkah Laku Guru


1 Orientasi siswa pada masalah Menjelasakan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
2 Mengorganisasi siswa untuk Membantu siswa mendefinisikan dan
belajar mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
3 Membimbing pengalaman Mendorong siswa untuk mengumpulkan
individual/ kelompok informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
4 Mengembangkan dan Membantu siswa dalam merencanakan dan
menyajikan hasil karya menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya
5 Menganalisis dan mengevaluasi Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
proses pemecahan masalah evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses
yang mereka gunakan

Menurut Fogarty (1997: 3) PBM dimulai dengan masalah yang tidak terstruktur sesuatu
yang kacau. Dari kekacauan ini siswa menggunakan berbagai kecerdasannya melalui diskusi dan
penelitian untuk menentukan isu nyata yang ada. Lagkah-langkah yang akan dilalui oleh siswa
dalam sebuah proses PBM adalah : (1) menemukan masalah; (2) mendefinisikan masalah; (3)
mengumpulkan fakta; (4) merumuskan hipotesis; (5) penelitian; (6) memahami kembali suatu
masalah; (7) menyuguhkan alternatif; dan (8) mengusulkan solusi.
Karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut.
a.       Permasalahan menjadi strating point dalam belajar;
b.      Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
terstruktur;
c.       Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective);
d.      Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi
yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar;
e.       Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama;
f.       Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaanya, dan evaluasi sumber
informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM;
g.      Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif;
h.      Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan
penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan;
i.        Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses
belajar;dan
j.        PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar
Dari karakteristik di atas, maka kelebihan diterapkannya model Pembelajaran Berbasis
Masalah adalah siswa dapat berlatih berpikir kritis terhadap suatu permasalahan yang ada,
mampu merumuskan masalah, dan mampu menemukan solusinya. Adapun kekurangan dalam
model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebagian siswa belum tentu memiliki pengalaman
yang nyata dalam menghadapi permasalahan tersebut sehingga siswa kesulitan dalam
memecahkan masalah itu. Jadi, kurangnya siswa dalam berlatih memecahkan soal-soal dapat
menyebabkan soal-soal itu sulit diidentifikasi dan pada akhirnya sulit untuk diselesaikan.
Alur proses pembelajaran berbasis masalah dapat dilihat pada flowchart berikut ini.
PBM digunakan tergantung dari tujuan yang ingin dicapai apakah berkaitan dengan: (1)
penguasaan isi pengetahuan yang bersifat multidisipliner; (2) penguasaan keterampilan proses
dan disiplin heuristic; (3) belajar keterampilan pemecahan masalah; (4) belajar keterampilan
kolaboratif; dan (5) belajar keterampilan kehidupan yang lebih luas. Ketika tujuan PBM lebih
luas, maka permasalahan pun menjadi lebih kompleks dan proses PBM membutuhkan siklus
yang lebih panjang.
      Jenis PBM yang akan dimasukkan dalam kurikulum tergantung pada profil dan kematangan
siswa, pengalaman masa lalu siswa, fleksibelitas kurikulum yang ada, tuntutan evaluasi, waktu,
dan sumber yang ada.
      Tujuan dari penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah siswa mampu berpikir
kritis terhadap suatu masalah, mampu menyelesaikan masalah dengan mandiri, dan mampu
menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Siswa juga diharapkan mampu menemukan
berbagai pemecahan dalam masalah yang dihadapi agar siswa itu benar-benar paham akan
masalah yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai