CTL merupakan strategi yang melibatkan seswa secara penuh dalam proses
pembelajarannya. Siswa didorong ntuk beraktifitas mempelajari materi pelajaran sesuai
dengan topik yang akan dipelajarinya. Belajar dalam konteks CTL adalah proses pengalaman
secara langsung..
Ada tiga hal yang harus dipahami. Pertama CTL menekankan kepada proses keterlibatan
siswa untuk menemukan materi, kedua CTL mendorong agar siswa dapat menemukan
hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, ketiga mendorong
siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan.
CTL banyak dipengarhi oleh filsafat konstruktivisme yang mulai digagas oleh Mark Baldwin
dan selanjutnya dikembangkan oleh Jean Piaget. Piaget berpendapat, bahwa sejak kecil setiap
anak sudah memiliki struktur kognitif yang kemudian dinamakan “skema”. Skema terbentuk
karena pengalaman, dan proses penyempurnaan skema itu dinamakan asimilasi dan semakin
besar pertumbuhan anak maka skema akan semakin sempurna yang kemudian disebut
dengan proses akomodasi.
Pendapat Piaget tentang bagaimana sebenarnya pengetahuan itu terbentuk dalam struktur
kognitif anak, sangat berpengaruh terhadap beberapa model pembelajaran, diantaranya model
pembelajaran kontekstual.. menurut pembelajaran kontekstual, pengetahuan itu akan
bermakna manakala ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa.
2. Latar belakangPsikologis
Dipandang dari sudut psikologis, CTL berpijak pada aliran psikologis kognitif. Menurut
aliran ini proses belajar terjadi karena pemahaman individu akan lingkungan. Belajar
bukanlah peristiwa mekanis seperti keterkaitan stimulus dan respon. Belajar melibatkan
proses mental yang tidak tampak seperti emosi, minat, motivasi, dan kemampuan atau
pengalaman.
Belajar bukanlah menghafal, akan tetapi proses mengkontruksi pengetahuan sesuai dengan
pengalaman yang mereka miliki
Belajar adalah proses pengalaman sendiri yang berkembang dari yang sederhana menuju
yang kompleks
Keberhasilan pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran hanya bisa
10 dapat diukur dengan berbagai
diukur dengan tes
cara
Setiap siswa mempunyai gaya yang berbeda dalam belajar. Perbedaan yang dimiliki siswa
tersebut dinamakan sebagai unsure modalitas belajar. Menurut Bobbi Deporter ada tiga tipe
gaya belajar siswa, yaitu tive visual, auditorial dan kinestis.
Tipe visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, sedang tipe auditorial adalah tipe belajar
dengan cara menggunakan alat pendengarannya, dan tipe kinestetis adalah tipe belajar
dengan cara bergerak.
Sehubungan dengan hal itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru
manakala menggunakan pendekatan CTL.
setiap anak memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan penuh tantangan
belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal-hal yang
baru dengan hal-hal yang sudah diketahui
belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada.
E. Asas-Asas CTL
CTL sebagi suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 asas. Asas-asas ini yang melandasi
pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL
1. Konstruktivisme
Adalah proses pembangunan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
2. Inkuiri
Adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses
berfikir secara sistematis. Proses inkuiri dilakukan dalam beberapa langkah:
Merumuskan masalah
Mengajukan hipotesis
Mengumpulkan data
Membuat kesimpulan
3. Bertanya (Questioning)
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat
dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu; sedangkan menjawab
pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berfikir.
Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk:
a) menggali informasi dan kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran
5. Pemodelan (Modeling)
Merupakan proses pembelajarn dengan memperagakan sesuatu sebagai conto yang dapat
ditiru oleh setiap siswa.
6. Refleksi (Reflection)
Merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan
cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilalui.
Adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan
belajar yang dilakukan siswa.
untuk mencapai tujuan kompetensi, guru menerapkan strategi pembelajaran sebagai berikut:
Guru mengulas pokok-pokok materi pelajaran yang telah disampaikan dan dilanjutkan
dengan kesimpulan
Guru menugaskan kepada siswa untuk membuat karangan sesuai dengan tema “pasar”
Model pembelajaran diatas jelas bahwa sepenhnya ada pada kendali guru.
untuk mencapai tujuan kompetensi, guru menerapkan strategi pembelajaran sebagai berikut:
Pendahuluan
Inti
Penutup
Pada CTL untuk mendapatkan kemampuan pemahaman konsep, anak mengalami langsung
dalam kehidupan nyata di masyarakat. Kelas bukanlah tempat untuk mencatat atau menerima
informasi dari guru, akan tetapi kelas digunakan untuk saling membelajarkan. Untuk itu ada
beberapa catatan dalam penerapan CTL sebagai suatu strategi pembelajaran, yaitu sebagai
berikut:
CTL adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik
fisik maupun mental.
CTL memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman dalam
kehidupan nyata.
Kelas dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan
tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan.