Anda di halaman 1dari 5

I.

IDENTITAS DIRI
Nama : Satriawan Akbar Saputra
NIM : E1A018087
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran
Dosen : Prof. Dr. A.Wahab Jufri. Baiq Sri Handayani, M.Pd. dan
Dr. H. Agus Ramdani, M.Sc.
Kelas : C/IV
Pertemuan ke : Selasa, 5 Mei 2020
Topik : Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
JB3

II. KONSEP YANG TELAH DIPELAJARI ATAU PAHAMI

 Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah seperangkat model


mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah materi dan pengaturan diri keterampilan
pemecahan masalah materi dan pengaturan diri.
 Karakteristik pembelajaran berbasis masalah.
1. Pelajaran berfokus pada memecahkan masalah
2. Tanggung jawab untuk memecahkan masalah bertumpu pada siswa
3. Guru mendukung proses saat siswa mengerjakan masalah
 Merencanakan pelajaran untuk pembelajaran berbasis masalah
1. Mengidentifikasi topik
2. Menentukan tujuan belajar
3. Mengidentifikasi masalah
4. Mengakses materi
 Menerapkan pelajar untuk pembelajaran berbasis masalah terdiri dari dua level tujuan
belajar
1. Siswa harus memecahkan suatu masalah spesifik dan memahami materi yang
terkait dengan masalah tersebut
2. Siswa harus mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan menjadi murid
yang mandiri
 Fase-fase dalam menerapkan pelajaran untuk pembelajaran berbasis masalah
1. Fase 1
 Mereview dan menyajikan masalah.
 Guru mereview pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan
masalah dan memberi siswa masalah spesifik dan konkrit untuk
dipecahkan
 Menarik perhatian siswa dan menarik mereka dalam pembelajaran.
 Secara internal menilai pengetahuan awal.
 Memberikan fokus konkrit untuk pelajaran.
 Menerapkan pelajaran berbasis masalah dimulai saat meriview
pengetahuan awal yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan
kemudian menyajikan masalah itu sendiri.
2. Fase 2
 Siswa menyusun strategi untuk memecahkan masalah dan guru
memberikan umpan balik soal strategi
 Memastikan sebisa mungkin bahwa siswa menggunakan pengetahuan
berguna untuk memecahkan masalah.
 Menyusun strategi untuk memecahkan masalah harus menggunakan
pertimbangan cermat. Ditengah fase ini untuk memberikan cukup
pengalaman bagi siswa, guru membimbing siswa supaya siswa tidak
menghabiskan terlalu banyak waktu menerka-nerka namun jangan juga
memberikan bimbingan berlebihan Sehingga pengalaman mereka
menyusun strategi menjadi terbatas.
3. Fase 3
 Siswa menerapkan strategi mereka saat guru secara cermat meminta
upaya mereka dan memberikan umpan balik
 Memberi siswa pengalaman untuk memecahkan masalah
 Dalam vase ini siswa menerapkan strategi mereka. Pada fase ini guru
harus lebih memberikan sokongan atau dukungan untuk membimbing
siswa menyelesaikan tugas-tugas yang tak mampu mereka selesaikan
sendiri. Mengajukan pertanyaan yang memberikan panduan bagi siswa
adalah bentuk sokongan yang paling umum.
4. Fase 4
 Guru membimbing diskusi tentang upaya siswa dan hasil yang mereka
dapatkan.
 Memberi siswa umpan balik tentang upaya mereka
 Dalam fase terakhir ini guru meminta siswa untuk memberikan solusi
mereka.

III. KONSEP YANG BELUM DIPAHAMI

-
IV. PERMASALAHAN YANG MUNCUL DALAM DISKUSI

A. Pertanyaan
1. Oleh Putri Sri Rizki Parani perwakilan kelompok 4 : pembelajaran berbasis masalah
adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah materi. seperti apa konsep
pembelajaran berbasis masalah? masalah seperti apa yang lebih ditekankan kepada
siswa ? dan berikan contohnya!
2. Oleh Ni Kadek Mardiani Puspayanti dari perwakilan kelompok 5 : pada fase 3
menerapkan strategi disebutkan bahwa siswa menerapkan strategi untuk memecahkan
masalah dan guru memberikan umpan balik soal strategi. Pertanyaannya bagaimana
strategi yang dimaksud? Berikan contohnya!
3. Oleh Nur Zaerina perwakilan dari kelompok 1 : pada kelompok 3. Dalam merencanakan
pelajaran untuk pembelajaran berbasis masalah harus mengidentifikasi topik terlebih
dahulu. Bagaimanakah cara memilih topik yang tepat untuk merencanakan pembelajaran
berbasis masalah ini serta topik-topik apa saja yang cocok untuk metode pembelajaran ini
terutama dalam bidang biologi?
B. Jawaban
1. Untuk pertanyaan nomor 1
a. Oleh laily : Pembelajaran berbasis masalah adalah membangun pengetahuan atau
pemahaman siswa terhadap suatu materi melalui permasalahan yang berkaitan
dengan materi yang dijumpai oleh siswa sehari-hari. Jadi guru memberikan
penjelasan sedikit tentang sebuah materi selalu memberikan contoh masalah yang
ada disekitarnya sehingga siswa diharapkan mampu memecahkan masalah tersebut
menggunakan pemahaman awalnya atau ilmu yang didapatkan sebelumnya. Tujuan
dari konsep ini adalah membangun kemandirian siswa untuk memecahkan masalah
secara berpikir kritis jadi siswa dapat lebih memahami materi karena dia sendiri
yang mencari dari masalah tersebut yang dipelajari. Contohnya adalah guru ingin
memberikan materi tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, maka guru
memberikan sedikit penjelasan apa itu pertumbuhan dan perkembangan lalu guru
memberikan 1 contoh masalah yang dapat membuat siswa berpikir kritis untuk
pertanyaan tersebut. Contoh pertanyaannya adalah mengapa tumbuhan yang ada di
depan kelas kita semakin hari semakin tinggi dan memiliki 2 pertanyaan ini akan
memunculkan perasaan yang penasaran bagi siswa sehingga dia sendiri mencari
jawabannya 
5. Sanggahan dari Putri Sri Rizki Parani : brrti disini guru sebagai penyedia
masalah lalu siswa sebagai pemecah masalah? lalu bagaimana jika siswa tidak
bisa memecahkan masalah tersebut?
6. Tambahan dari Laily terhadap sanggahan putri : Tidak hanya sebagai penyedia
masalah Namun siswa untuk menyelesaikan masalah yang telah diberikan atau
memberikan sokongan. Paling umum adalah memberikan beberapa pertanyaan
yang dapat untuk menstimuluskan kepada jawaban yang sebenarnya Fokus
utama pemecahan masalah tentunya guru hanya memberikan arahan kepada
siswa.
7. Tambahan dari reza satya terhadap sanggahan putri : benar bahwa menyediakan
permasalahan itu yang paling lebih efektif dalam menyediakan masalah atau
sebagai pemicu sebuah masalah itu adalah diberikan oleh guru, maka untuk
mengembangkan tingkat berpikir kritis siswa maka guru tersebut memberikan
tanggung jawab kepada siswa untuk memecahkan permasalahan untuk
menemukan jawaban dari permasalahan tersebut dalam proses mencari jawaban
dari permasalahan yaitu maka muridnya itu akan melakukan serangkaian cara-
cara atau tindakan-tindakan atau strategi-strategi yang akan mereka lakukan
untuk mencapai mencapai tujuan dari pemecahan Masalah tadi. Jadi intinya
untuk menyelesaikan untuk memecahkan suatu masalah tersebut disediakan oleh
guru tetapi dalam prosesnya itu perlu keterlibatan jadi perlu kerjasama yang
efektif pendidik dengan peserta didik supaya bisa mendapatkan pemecahan dari
masalah. 
2. Untuk pertanyaan nomor 2
a. Oleh Ratna : strategi umpan balik yang dimaksud di sini yaitu dalam menggunakan
pembelajaran berbasis masalah salah satu strategi yang dapat diterapkan di dalam
kelas yaitu strategi umpan balik soal. Misalnya seorang guru yang menjelaskan
tentang sistem reproduksi makhluk hidup di suatu kelas kepada siswa siswanya, nah
kemudian setelah dijelaskan itu guru akan memberikan umpan balik berupa soal
setelah dijelaskan oleh guru di dalam kelas pastilah ada pengetahuan siswa tentang
materi tersebut untuk mengasah pengetahuan siswa rapat menerapkan strategi umpan
balik umpan balik tersebut berupa pemberian soal tentang pengetahuan yang telah
dijelaskan.
 Tambahan oleh Reza Satya Nurkholida terhadap jawaban ratna : perlu pendekatan
yang dilakukan misalnya dalam merumuskan masalah kemudian analisis pengertian
seleksi dan teknik menemukan pemecahan yang sesuai tapi yang terkendali kemudian
evaluasi. Jadi intinya disini adalah penyelesaian masalah kita memerlukan strategi
strategi yang nantinya strategi itu akan menyelesaikan dan membantu pemecahan
permasalahan
3. Untuk pertanyaan nomor 3
a. Oleh safika : yang pertama topik yang dipilih adalah topik yang bersifat familiar
dengan siswa sehingga siswa dapat mengikutinya dengan baik kemudian topik yang
dipilih merupakan topik yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak
sehingga terasa mengganjal topik yang dipilih adalah bahan yang mendukung tujuan
atau kompetensi yang dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku
atau tidak dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu
untuk mempelajarinya contoh topik yang cocok untuk metode pembelajaran ini
terutama dalam bidang biologi bisa menggunakan bisa menggunakan sistem
pembelajaran yang mendukung untuk peningkatan kemampuan pemecahan masalah
dan karakter peduli lingkungan. misalnya itu topik perubahan lingkungan atau iklim
dan daur ulang limbah. Topik ini cocok karena ini membahas berbagai permasalahan
kerusakan lingkungan yang terjadi di lingkungan siswa sehingga menuntut
penyelesaian oleh siswa melalui diskusi melalui kegiatan diskusi memecahkan
masalah terkait kerusakan lingkungan tersebut diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa.

V. PENGUATAN DARI DOSEN PEMBINA

 Penguatan untuk pertanyaan dan jawaban oleh ibu Baiq Sri Handayani, M.Pd. :
landasan dari pembelajaran berbasis masalah. kita harus tahu tentang landasan dari
pembelajaran berbasis masalah dari segi teori belajarnya. landasan dari pembelajaran
berbasis masalah itu yang pertama itu adalah teori belajar konstruktivisme.
Kemudian yang kedua itu gagasan kelas demokrasi. gagasan pembelajaran
penemuan. karakteristik pembelajaran berbasis masalah itu sebaiknya berkaitan
dengan atau mengandung yang memberikan konsep berpikir kepada siswa-siswi yang
ada di sekitar. siswa yang siswa terlibat di dalamnya misalnya tadi sudah di
Contohkan terkait dengan fungsi berikan sebuah berita di Lombok Post bahwa di
kota Mataram itu kondisi udara tahun 2000 ini meningkat tajam, kemudian
Bagaimana penanganan atau Bagaimana solusi untuk menangani permasalahan
tersebut kemudian kita minta untuk mencari tahu jawabannya dalam jawabannya ini
siswa akan melakukan strategi sendiri untuk mencari jawabannya. Kemudian
bertanya kepada ahli dan sebagainya, tugas guru adalah untuk mendukung apapun
strategi yang dipilih oleh siswa. tujuan pembelajaran hanya supaya pembelajaran
lebih terarah sebaiknya pembelajaran itu datangnya dari guru dengan mengacu
kepada kompetensi dasar yang ada pada kurikulum Kemudian menambahkan
contohnya lagi ini belajar tentang sistem penyerapan pada tumbuhan dari
permasalahan di awal kita bis membawakan atau menayangkan video tentang
tumbuhan yang lengkap bagiannya kemudian ada yang sudah dipotong atau bisa juga
kita membawa benda konkret dari tanaman-tanaman yang lengkap dan bagian-
bagiannya dengan yang tidak lengkap. Guru akan bertanya di manakah penyerapan
paling banyak terjadi pada tumbuhan yang lengkap ataukah yang tidak. Mengetahui
bagaimana proses penyerapan nya silahkan kalian cari tahu jawabannya alat dan
bahan sudah ada di meja kalian. setiap anak akan mulai memecahkan masalah itu kita
berikan kebebasan Bagaimana cara dia melakukan percobaan-percobaan itu mereka
rancang sendiri di awal kita cuma memberikan masalah ini, ini begini bagaimana
proses yang sebenarnya itu. Coba kalian beritahu jawabannya kalian akan melakukan
penelitian atau identifikasi. Posisi guru untuk mengarahkan membimbing. Apakah
strategi yang tepat kemudian Apakah cara melakukan strategi itu sudah baik itu tidak
boleh lepas begitu saja tetapi Bagaimana proses penyelesaian masalah dilakukan oleh
siswa memecahkan permasalahan kepada siswa bisa menggunakan banyak media
bisa melalui gambar, memberikan fenomena-fenomena yang terjadi supaya konsep
berpikir siswa itu semakin bagus.

A. REFLESKI DIRI
Tanggapan saya terhadap perkuliahan hari ini adalah, metode perkuliahan berbasis
online ini berjalan dengan lancar, dengan adanya jurnal belajar yang diterapkan oleh dosen
pengampu saya rasa menjadi metode yang cocok untuk perkuliahan online ini. Hal ini dapat
menghindari mahasiswa dari rasa malas dan meningkatkan tanggung jawabnya mengikuti
pekuliahan.

Anda mungkin juga menyukai