1. Nama metode Metode problem based introduction society 5.0 2. Deskripsi Metode Problem Based Introduction (PBI) (Problem Based Instruction) merupakan salah satu dari banyak model pembelajaran inovatif. Model ini menyajikan suatu kondisi belajar siswa aktif serta melibatkan siswa dalam suatu pemecahan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah. Melalui PBI ini diharapkan siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang disajikan serta dapat memiliki suatu keterampilan dalam memecahkan masalah dan mengapa saya memilih metode ini yaitu saya ingin mengembangkan metode ini di kondisi society 5.0 dengan versi saya dan inovasi saya sendiri seperti yang kita ketahui yang mana peserta didik sekarang ini hanya memiki c3 sampe c6 sehingga saya ingin memperbarui atau berinovasi pada metode ini.
3. Langkah – Langkah 1. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan yang dibutuhkan pada proses pembelajaran berlangsung. 2. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai metode pembelajaran yang akan di gunakan dan bagaimana siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih 3. Guru memberikan satu tema di sertai dengan satu kasusnya untuk topik pembelajaran yang akan di pelajari 4. Guru mendorong siswa agar mengumpulkan data dan informasi yang sesuai dengan masalah. Hal ini pengumpulan data berupa wawancara,turun kelapangan riview jurnal, dan di sertai dokumentasi 5. Siswa melaksanakan penelitian atau wawancara untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah berdasarkan pengumpulan data dan hipotesis dari eksperimen/penelitian. 6. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya 7. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penelitian mereka
4. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan:
1. Mengembangkan pemikiran kritis
dan keterampilan kreatif 2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah 3. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar 4. Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru 5. Dapat mendorong siswa/mahasiswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri 6. Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah ia lakukan 7. Dengan PBM akan terjadi pembelajaran bermakna. 8. Dalam situasi PBM, siswa/mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. 9. PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa/mahasiswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Kekurangan:
1. Kurang terbiasanya peserta didik
dan pengajar dengan metode ini. Peserta didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan pemberian materi terjadi secara satu arah. 2. Kurangnya waktu pembelajaran. Proses PBM terkadang membutuhkan waktu yang lebih banyak. Peserta didik terkadang memerlukan waktu untuk menghadapi persoalan yang diberikan. Sementara, waktu pelaksanaan PBM harus disesuaikan dengan beban kurikulum. 3. Siswa tidak dapat benar-benar tahu apa yang mungkin penting bagi mereka untuk belajar, terutama di daerah yang mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya. 4. Seorang guru mengadopsi pendekatan PBL mungkin tidak dapat untuk menutup sebagai bahan sebanyak kursus kuliah berbasis konvensional. PBL bisa sangat menantang untuk melaksanakan, karena membutuhkan banyak perencanaan dan kerja keras bagi guru. Ini bisa sulit pada awalnya bagi guru untuk “melepaskan kontrol” dan menjadi fasilitator, mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang tepat daripada menyerahkan mereka solusi.
5. Bentuk implementasi 1. Topik kasus “ apa saja
permasalahan yang terjadi di lingkungan hidup disekitar anda 2. Melakukan wawancara atau penelitian langsung kepada salah satu masyarakat. 3. Siswa memberikan pertanyaan kepada masyarakat yang dipilih untuk wawancara. Yaitu sbb: - permasalahan apa saja yang terjadi di lingkungan bapak/ibu?, - kemudian dari beberapa permasalahan yang disebutkan. Permasalahan mana yang lebih mendominasi terjadi dilingkungannya. - Kemudian bertanya mengapa permasalahan tersebut bisa terjadi? - Dan apakah ada solusi atau upaya yang dilakukan oleh pemerintah yang berwajib 4. Siswa membuat tulisan (format yang telah diberikan oleh guru) dari hasil wawancara yang sudah dilakukan dan diserta solusi terhadap permasalahan tersebut berdasarkan rujukan ilmiah yaitu artikel. 5. hasil akhir. Siswa menyajikan hasil penelitiannya didepan kelas untuk di diskusikan Bersama sama.
CONTOH FORMAT PENELITIAN PERMASALAH
Nama siswa : Kelas : Judul penelitian : Lokasi penelitian : Pendahuluan : Identitas narasumber : Permasalahan yang dihadapi : Solusi untuk permasalahan :