Anda di halaman 1dari 41

Manajemen

KAS : Lanjutan
Oleh :
Dimas Imam Apriliawan
Praktisi Mengajar

Universitas PGRI Ronggolawe


Tuban
2

1. MODEL MANAJEMEN KAS


❑ MODEL RANDOM ALIRAN KAS
(MODEL MILLER – ORR)
OUTLINE 2. MaANAJEMEN KAS PEMERINTAH
PEMBELAJARAN
MODEL MILLER - ORR

• Kekurangan dari Model Baumol adalah ketika kondisi


ketidakpastian aliran kas cukup besar maka model
persediaan untuk kas tidak bisa digunakan lagi.
• Model Miller-ORR mengasumsikan saldo aliran kas
harian yang bersifat random, tidak konstan seperti
model persediaan untuk kas (model baumol)
MODEL MILLER - ORR
Melakukan
investasi Gambar menunjukkan fluktuasi
aliran kas

Garis h menunjukkan batas atas,


sedangkan garis z menunjukkan
batas tengah.

Jika saldo kas harian berfluktuasi


diantara h dengan z, maka tidak ada
tindakan apa-apa yang perlu dilakukan
Menjual
oleh seorang manajer keuangan.
Investasi
MODEL MILLER - ORR
Melakukan
investasi Ketika saldo kas menyentuh batas kendali atas pada garis
h, maka manajer mengambil keputusan untuk melakukan
investasi di tempat lain untuk mencapai target saldo kas
pada garis z dengan besaran (h-z) SALDO KAS
DIKURANGI

Ketika kas menyentuh batas kendali bawah pada garis


bawah atau di titik 0 maka investasi dijual untuk
memperoleh kas agar mencapai target saldo kas dengan
Menjual besaran (z-0) SALDO KAS DITAMBAH
Investasi
MODEL MILLER - ORR
Melakukan
investasi Perhitungan batas h dengan z dipengaruhi
oleh :

• Biaya transaksi pengalihan kas dari dan ke surat


berharga

• Biaya simpan (opportunity cost) yang berupa biaya


kesempatan yang hilang karena dana tertanam di
kas (pendapatan bunga yang hilang karena dana
tidak diinvestasikan di surat berharga
Menjual • Fluktuasi saldo kas harian
Investasi
ALTERNATIF PERHITUNGAN
MODEL MILLER - ORR
• Nilai Z bisa dihitung melalui formula berikut :

Dimana :
3 3 𝑥 𝑏 𝑥 𝜎2 z = batas bawah yang akan dicari
z = 4𝑥𝑖 h = batas atas
b = biaya transaksi (tetap) pembelian /
penjualan surat berharga
h = 3 x z i = tingkat bunga harian pada surat
berharga
C = rata-rata saldo kas
4𝑥𝑧
C =
3
PERHITUNGAN MODEL
MILLER - ORR
• Nilai Z bisa dihitung melalui formula berikut :
Melakukan
investasi

3 3 𝑥 𝑏 𝑥 𝜎2
𝑍∗ = 4𝑥𝑖
+ L

ℎ ∗ = 3𝑧 ∗ - 2L
L
4𝑍∗ − L
C = Menjual
Investasi
3
Langkah Langkah dalam perhitungan
Model Miller Orr

1. Menentukan batas minimal, apakah 0 atau jumlah tertentu


yang menjadi jumlah minimal yang aman ( minimum safety);

2. Menghitung standar deviasi aliran kas harian. Standar


deviasi tersebut bisa dihitung dengan menggunakan data
historis aliran kas bersih harian;

3. Menentukan tingkat bunga harian;

4. Memperkirakan biaya transaksi pembelian /penjualan surat


berharga
Contoh Soal (1)

❑ M i s a l k a n va r i a ns a l i ran k a s b e r s i h h a r i a n a d a l ah R p 2 . 0 0 0 , 00 , ti n g k at b u n g a a d a l ah 1 0 % p e r
ta h u n , b i aya tra n s a k s i p e m b e lian / pen ju ala n s u ra t b e r h a r ga a d a l ah R p 1 0 0 . 0 00 ,0 0. Be ra p a b a ta s
a ta s d a n b a wa h ? T in gka t b u n g a h a r i a n , d e n g a n m e n g a s u ms i ka n s a tu ta h u n a d a 3 6 5 h a r i , b i s a
d i h i tu n g s e b a g ai b er ik u t :

❑ J a wa b a n :

i = 0 , 1 / 3 6 5 = 0 , 0 0 0 27 4
Rata-Rata Saldo Kas (C)
𝜎2 = (2000)2 = R p 4 . 0 0 0 . 000 (4 𝑋 𝑅𝑝 103.071)
=
3
3 ( 3 𝑥 1 00. 00 0 𝑥 4 .0 00. 00 0) = Rp 137.428,00
z = = R p 1 0 3 . 0 7 1, 0 0
( 4 𝑥 0, 00 02 74)

h = R p 1 0 3 . 0 71 ,0 0 x 3

= R p 3 0 9 . 2 14 ,0 0
Contoh Soal (2)

❑ M i s a l k a n p e r u s a h aan m e n e ta p ka n b atas m i n i m al a dala h R p 1 00 .0 00 , s e h i n g g a s a l d o k a s ti d a k


a k a n p e r n a h m e nye n tu h n i l a i 0 ( n o l ) c a r i l a h n i lai z , h , d a n C d e n g a n m e m a s u k k an b a ta s m i n i m al
R p 1 0 0 . 0 0 0, 00 , ti n g k a t b u n g a p e r ta h u n 1 0 % d a n va r i a n s a l i ra n k a s b e r s i h h a r i a n a d a l a h R p
2 . 0 0 0 , 00 s e b a g ai b e r i k u t :

❑ J a wa b a n :

z = R p 1 0 3 . 0 71 ,0 0 + R p 1 0 0 . 0 0 0 = R p 2 0 3 . 0 71 ,0 0

h = ( 3 x R p 2 0 3 . 0 7 1, 00 ) – ( 2 x R p 1 0 0 . 0 00 ,0 0)

= R p 4 0 9 . 2 14 ,0 0 – R p 2 0 0 . 0 00 = R p 2 0 9 . 2 14

4 𝑋 𝑅𝑝 203.071,00 −𝑅𝑝 100.000,00


C =
3
= R p 2 3 7 . 4 28 ,0 0
MANAJEMEN
KAS
PEMERINTAH
Overview tentang Keuangan Negara
◦ Menurut Undang Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut.
◦ Ruang Lingkup Keuangan Negara meliputi :
1. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan
pinjaman
2. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan
membayar tagihan pihak ketiga
3. Penerimaan negara : uang yang masuk ke kas negara, yang terdiri atas perpajakan, PNBP, Hibah,
Pengembalian Belanja, dan Perdagangan Internasional
4. Pengeluaran negara : uang yang keluar dari kas negara terdiri atas belanja pegawai, belanja barang,
belanja modal, pembayaran bunga utang, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain,
transfer daerah yang terdiri dari dana perimbangan, dan dana otonomi khusus dan penyesuaian
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA
Perencanaan

Pengawasan / Penganggaran
Pemeriksaan

Good
Governance

Pelaporan /
Pertanggungjawa Pelaksanaan
ban
Definisi Manajemen Kas Negara
◦ Mike Williams mendefinisikan manajemen kas pemerintah
sebagai strategi dan proses terkait untuk mengelola arus dan
saldo kas jangka pendek pemerintah secara efisien, baik dari sisi
internal pemerintah maupun dari sisi hubungan antara
pemerintah dan sektor-sektor lainnya.
◦ Manajemen kas adalah praktik dan teknik yang dirancang untuk
mempercepat dan mengontrol penerimaan kas, menjamin
keamanan penerimaan, meningkatkan kontrol atas cara-cara
pembayaran, dan menghilangkan saldo kas menganggur
Tujuan Manajemen Kas Negara
◦ Tujuan utama dari kegiatan manajemen kas negara dalah :
a. Menjamin bahwa negara dapat membiayai semua pengeluaran secara
tepat waktu dan tepat jumlah;
b. Meminimalisasi biaya atas idle cash
c. Memitigasi berbagai risiko termasuk operational risk, credit risk, dan
market tisk
d. Menambah fleksibilitas keharusan bahwa cash inflow harus
bersamaan dengan cash outflow
e. Mendukung pembuatan kebijakan lainnya di bidang keuangan dan
moneter
Pengelolaan Kas Umum Negara / Daerah
(UU No. 1 Tahun 2004
• Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang
mengatur dan menyelenggarakan rekening pemerintah
• Dalam rangka penyelenggaraan rekening pemerintah Menteri
Keuangan membuka Rekening Kas Umum Negara
• Uang Negara disimpan dalam Rekening Kas Umum Negara pada
bank sentral
• Dalam Pelaksanaan operasional penerimaan dan pengeluaran
negara, Bendahara Umum Negara dapat membuka rekening
penerimaan dan rekening pengeluaran pada bank umum
• Rekening penerimaan digunakan untuk menampung penerimaan
negara setiap hari
Mekanisme Pelaksanaan Belanja /
Pengeluaran Negara

Keterangan :
• Wetmatigheid = apakah tagihan atau beban anggaran belanja telah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
• Rechmatigheid = apakah para pihak yang mengajukan tagihan atas beban anggaran belanja negara itu secara
formal adalah sah
• Doelmatigheid = apakah maksud/tujuan (output) dari suatu pekerjaan sebagai pelaksanaan kegiatan atau sub
kegiatan itu sesuai dengan sasaran / keluaran kegiatan dan indikator keluaran
Dasar Hukum Pengelolaan Kas Bendahara dan Rekening
Dalam rangka mendukung kelancaran pengelolaan APBN telah diterbitkan beberapa ketentuan yang terkait tugas dan
tanggung jawab Bendahara dan pengelolaan rekening.

PMK No. 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara pada Satker Pengelola APBN sebagaimana diubah
dengan PMK No. 230/PMK.05/2016.

PMK No. 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sebagaimana diubah dengan PMK No. 178/PMK.05/2018.

PMK No. 182/PMK.05/2017 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga

PMK No. 183/PMK.05/2019 tentang Pengelolaan Rekening Pengeluaran Milik Kementerian Negara/Lembaga

Perdirjen Perbendaharaan No. PER-03/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan, Pembukuan, dan Pertanggungjawaban
Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Verifikasi Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara sebagaimana diubah dengan Perdirjen Perbendaharaan No. PER-27/PB/2019.

Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-9/PB/2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan
Pengeluaran Negara Pada Akhir Tahun Anggaran 2021.
RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB
BENDAHARA DALAM PENGELOLAAN KAS
PENATAUSAHAAN KAS
Penggunaan Rekening
❖ Bendahara dilarang menyimpan uang yang dikelolanya dalam rangka pelaksanaan APBN atas nama pribadi
❖ Dalam melaksanakan tugasnya, Bendahara wajib menggunakan rekening atas nama jabatannya

Uang di Brankas
❖ Bendahara Pengeluaran/BPP dapat menyimpan dana UP/TUP yang diterimanya dalam brankas. Pada setiap
akhir hari kerja, uang tunai yang berasal dari UP/TUP yang ada pada Kas Bendahara Pengeluaran/BPP paling
banyak sebesar Rp50.000.000,-.
❖ Dalam hal lebih dari Rp 50.000.000,-, BP/BPP membuat Berita Acara Keadaan Kas yang ditandatangani oleh
BP/BPP dan PPK.
Penyetoran Sisa Uang
❖ Pada akhir tahun anggaran/kegiatan, Bendahara Pengeluaran harus menyetorkan seluruh sisa UP/TUP ke Kas
Negara, sedangkan BPP menyetorkan sisa UP/TUP ke Kas Negara melalui Bendahara Pengeluaran.
❖ Bendahara Pengeluaran harus menyetorkan seluruh sisa uang yang bersumber dari SPM LS Bendahara yang
tidak terbayarkan kepada yang berhak ke Kas Negara paling lambat 90 hari kerja sejak tanggal diterbitkannya
SP2D.
Pembukuan Bendahara
PEMERIKSAAN LPJ
TRANSAKSI PEREKAMAN CETAK BUKU
KAS BENDAHARA

Transaksi seperti SPM Perekaman pada Pencetakan Buku Kas Pemeriksaan kas Bendahara menyampaikan
UP/TUP, SPM (Surat aplikasi dilakukan Umum dan Buku oleh PPK atau KPA LPJ Bendahara ke KPPN
Perintah Membayar ) berdasarkan dokumen Pembantu sebagai minimal satu bulan paling lambat tgl 10 bulan
GUP/GU Nihil, PU Bank, sumber. bahan monitoring dan sekali berikutnya
pungut dan setor pajak, lampiran LPJ
dsb.

Ketentuan Umum:
1 2 3 4
Pembukuan Bendahara Pembukuan mencakup Pembukuan Bendahara dilakukan Pembukuan dilakukan
berdasarkan dokumen seluruh uang yang ada dengan menggunakan aplikasi pada Buku Kas Umum,
sumber pada satker tersebut yang dibangun oleh DJPB (SAKTI Buku Pembantu dan
Contoh Dok.Sumber: /Sistem Akuntansi Keuangan Buku Pengawasan.
SP2D, Kuitansi, SPBy, Tingkat Instansi).
Faktur Pajak, dsb.
Pemeriksaan Kas REKONSILIASI INTERNAL

Pemeriksaan Kas Rekonsiliasi Internal


❖ KPA atau PPK atas nama KPA melakukan pemeriksaan ❖ KPA atau PPK atas nama KPA melakukan rekonsiliasi
kas Bendahara Pengeluaran/BPP untuk meneliti internal antara Laporan Keuangan UAKPA dengan
kesesuaian antara saldo buku dengan saldo kas. pembukuan Bendahara Pengeluaran untuk meneliti
❖ Pemeriksaan Kas dilakukan paling sedikit satu kali kesesuaian atas saldo UP/TUP dan saldo selain UP/TUP.
dalam satu bulan serta dilakukan pada saat terjadi ❖ Rekonsiliasi internal dilakukan sekurang-kurangnya 1
pergantian Bendahara atau sewaktu-waktu (apabila (satu) kali pada akhir bulan berkenaan bersamaan
diperlukan). dengan pemeriksaan kas.

PENYELESAIAN UP/TUP PADA AKHIR TAHUN


Berpedoman pada PER-9/PB/2021 tentang Pedoman Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Dan Pengeluaran Negara Pada akhir
Tahun Anggaran 2021

1. Bendahara Pengeluaran harus menyetorkan sisa dana UP /TUP Tunai


Tahun Anggaran berjalan yang berada pada kas bendahara dalam 1. Pengajuan SPM-GUP Nihil/PTUP akhir tahun
bentuk tunai maupun dalam rekening bank ke Kas Negara paling lambat berjalan disampaikan paling lambat tanggal 7
tanggal 31 Desember tahun berjalan dengan menggunakan akun
awal tahun berikutnya
pengembalian UP/TUP Tunai.
2. Bendahara Pengeluaran wajib melakukan pencocokan data dengan 2. SP2D GUP Nihil/PTUP diterbitkan KPPN akhir
KPPN sebelum melaksanakan penyetoran untuk mengetahui kebenaran tahun berjalan.
sisa dana UP /TUP yang harus disetor.
3. Atas penyetoran sisa dana UP /TUP Tunai, Bendahara Pengeluaran
menyampaikan fotokopi BPN yang disahkan oleh KPA ke KPPN
Penyusunan dan Penyampaian LPJ
Bendahara
Timeline
LPJ Bendahara Pengeluaran disusun sesuai format Lampiran VII Per-27/PB/2019
dengan dilampiri:
Saker

Batas akhir rekonsiliasi LPJ


Bendahara
Daftar Rincian Saldo Berita Acara Rekening koran Konfirmasi Awal Tahun
Rekening yang dikelola Pemeriksaan Kas Penerimaan Negara Berjalan KPPN
Bendahara Pengeluaran dan Rekonsiliasi

3 HK Rekap LPJ
Bendahara
Batas waktu penyampaian LPJ Bendahara bulan Desember tahun berjalan ke KPPN Kanwil Ditjen
Perbendaharaa
paling lambat sama dengan tanggal batas akhir rekonsiliasi antara KPPN dan UAKPA n

3 HK Rekap LPJ
Bendahara
LPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu disusun dilampiri Rekening Koran dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran Dit. PKN
Pengaturan Rekening Pemerintah
182/PMK.05/2017 183/PMK.05/2019 (Lingkup Kemenkeu)
Lingkup Rekening Lingkup Rekening
• Rekening Penerimaan dan
• Rekening Pemerintah Lainnya

Pengajuan Pengajuan
Satker ke KPPN Mitra

Persetujuan Persetujuan
KPPN Mitra Satker

Pembukaan Pembukaan
Satker ke Bank

Fasilitas Fasilitas
Cek/bilyet giro
Hal-hal yang sering menjadi temuan BPK dalam pengelolaan KAS

Sisa Kas Terlambat/ Belum Disetor Ke Kas Negara:


a. Penyetoran sisa Tambahan Uang Persediaan (TUP) dan
Saldo Kas Di Neraca Tidak Didukung Dengan Keberadaan Fisik Kas:
pertanggungjawabannya terlambat a. Saldo di Neraca tidak didukung keberadaan fisik kas
b. Bendahara Pengeluaran masih menyimpan sisa UP (Uang b. Perbedaan saldo kas di Neraca dengan saldo kas di rekening koran
Persediaan) tahun 2020 dan belum dilaporkan dalam laporan c. Terdapat selisih antara nilai pembukuan dan bukti pertanggungjawaban
keuangan d. Bendahara Pengeluaran menggunakan sisa TUP untuk keperluan pribadi
c. Sisa LS Bendahara tidak disetorkan ke kas negara e. Kas tidak dalam penguasaan BLU namun masih dicatat sebagai saldo kas
d. Penyetoran pajak ke kas negara terlambat pada BLU dan digunakan sebagai dana talangan tidak ada di POK/RBA
e. Pengembalian belanja barang yang berasal dari LS Bendahara
melebihi waktu 90 hari kerja setelah SP2D (Surat Perintah Pencairan
Dana)terbit

Permasalahan Signifikan Lainnya:


Pengelolaan Kas Tunai Bendahara Pengeluaran Melebihi Ketentuan
a. Kesalahan pencatatan oleh Bendahara
disebabkan Satker menyimpan kas tunai di brankas melebihi
b. Kesalahan penyajian dan pengungkapan pada Laporan Keuangan
ketentuan (Rp 50 juta)
c. Penatausahaan dan pengelolaan dana kelolaan tidak memadai
d. Rekening tidak terdaftar, penggunaan rekening tidak sesuai
peruntukannya, dan rekening pribadi

AKAR MASALAH BELUM OPTIMALNYA PENGAWASAN BELUM OPTIMALNYA BUDAYA KETIDAKPATUHAN TERKAIT
KETIDAKPATUHAN BENDAHARA
DI SATKER CASHLESS PENGELOLAAN REKENING
LANGKAH UNTUK MEMINIMALKAN TEMUAN BPK
TERKAIT KAS DAN REKENING
PENATAUSAHAAN KAS
1. Menyetorkan sisa uang pada rekening pengeluaran pada akhir tahun sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Bendahara menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan pada satker.
3. Bendahara wajib membukukan seluruh transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja sebagaimana tertuang dalam
DIPA berdasarkan dokumen sumber
4. KPA atau PPK atas nama KPA melakukan rekonsiliasi internal antara Laporan Keuangan UAKPA dengan pembukuan Bendahara
Pengeluaran untuk meneliti kesesuaian atas saldo UP/TUP dan saldo selain UP/TUP.
5. Untuk memastikan Bendahara telah melaksanakan tugasnya serta memastikan keberadaan fisik kas, maka dilakukan pemeriksaan
kas oleh KPA yang diatur dalam PMK 162/2013 j.o PMK 230/2016.

PENGELOLAAN REKENING
1. Pengelolaan rekening mulai dari pembukaan, pelaporan dan penutupan rekening dilakukan dengan tertib menggunakan aplikasi
SPRINT.
2. Dalam hal Bendahara Pengeluaran juga mengelola rekening lainnya, maka Bendahara Pengeluaran juga menatausahakan uang yang
ada dalam rekening tersebut;
3. Satker melakukan restrukturisasi rekening pengeluaran sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.05/2019 tentang
Pengelolaan Rekening Pengeluaran Milik Kementerian Negara/Lembaga;
4. Bendahara mengoptimalkan transaksi non tunai melalui penggunaan Cash Management System (CMS), kartu debit dan Kartu Kredit
Pemerintah.
Modernisasi Transaksi Bendahara
Semula Menjadi

Pendebitan Rekening hanya


melalui Cek/Bilyet Giro
Internet Banking/
Melalui Teller Kartu Debit Kartu Kredit
CMS

KEKURANGAN KELEBIHAN

Tergantung
keberadaan Peluang Meminimalkan kelemahan
pada mekanisme
pejabat yang terjadinya moral sebelumnya
berwenang hazard

Bukti transaksi tersimpan Meminimalisasi


pada sistem perbankan pembayaran secara
Terdapat risiko Perlu tunai
keamanan penatausahaan bukti
fisik
Monitoring saldo dan
mencetak rekening koran
melalui dashboard
Mekanisme Pencairan
Uang Persediaan (UP)
LATIHAN SOAL
LATIHAN SOAL
JAWABAN
JAWABAN
JAWABAN
JAWABAN
TUGAS

Anda mungkin juga menyukai