Anda di halaman 1dari 27

EKONOMI

INTERNASIONAL I

Handaru Indrian SA, SE, MM


handaru.indriansa89@gmail.com
081248178737
Pendahuluan
 Ilmu Ekonomi Internasional : cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari pengambilan keputusan dalam
pengunaan sumberdaya yang terbatas untuk
memenuhi tujuan ekonomi. Ilmu ini mempelajari
bagaimana transaksi intrenasional mempengaruhi
kesejahteraan sosial, distribusi pendapatan,
kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi,
kesetabilan harga, dan pengaruh kebijakan publik
terhadap outcome.
 Ekonomi internasional merupakan aplikasi dari ilmu
ekonomi yang membicarakan berbagai bentuk
hubungan ekonomi antara negara. hubungan ini
meliputi perdagangan barang, faktor produksi
maupun aliran kapital antar negara.
 Aspek yang dipelajari dalam ekonomi
internasional :
 Melihat pola perdagangan internasional, suatu
negara mengekspor apa maupun mengimpor apa.
 Mempelajari mengenai neraca pembayaran
internasional, misal posisi seimbang atau defisit atau
surplus.
 Mempelajari neraca-neraca lain yang lebih kecil dari
NPI seperti neraca perdagangan barang, neraca
jasa, neraca transfer, neraca sedang berjalan,
neraca kapital
 Mempelajari pengaruh teknologi maupun alih
teknologi itu sendiri
Teori Klasik

 Merkantilisme

 Adam Smith
 David Ricardo
Merkantilisme
 Merkantilisme merupakan sekumpulan
pemikiran ekonomi yang ada di Eropa selama
periode 1500-1700.
 Sistem ekonomi Merkantilis
 Pokok pikiran utama merkantilis :
kesejahteraan satu negara ditunjukkan oleh
kepemilikan negara tersebut akan logam
mulia.
 Sumber daya di dunia tetap/static.
 Sistem ekonomi terdiri dari 3 komponen :
sektor manufaktur, sektor pedesaan dan
daerah jajahan/koloni.
 Kaum pedagang sebagai kelompok penting
dalam sistem ekonomi, tenaga kerja sebagai
faktor produksi paling penting.
Merkantilisme
 Peran pemerintah
 Bullionism : kebijakan mengawasi penggunaan dan
pertukaran logam mulia. Negara melarang ekspor
emas, perak, dan logam mulia lain oleh individu dan
mengatur keluarnya mata uang dari dalam negeri.
 Memberikan hak istimewa pada perusahaan-
perusahaan tertentu untuk rute-rute perdagangan
sebagai monopoli.
 Kebijakan ekonomi domestik
 Kebijakan upah yang rendah agar produk lebih
kompetitif
 Mendorong keluarga besar karena tenaga kerja
merupakan faktor produksi penting
Adam Smith
 Serangan bagi merkantilis datang dari
Adam Smith. Smith memandang
kesejahteraan suatu negara ditunjukkan
oleh kapasitas produksi yaitu kemampuan
menghasilkan barang dan jasa bukan pada
penguasaan logam mulia
 Intervensi pemerintah terhadap
perekonomian kecil.
Absolute Advantage
Theory
 Asumsi
 Hanya ada dua negara yang akan saling
berdagang, misal negara X dan Y
 Hanya ada dua barang yang dapat
dihasilkan, misal barang A dan B
 dalam menghasilkan barang-barang
tersebut hanya ada 1 input yang
dipergunakan yaitu tenaga kerja dengan
asumsi TK ini dalam suatu negara bersifat
homogen atau mempunyai mobilitas yang
sempurna.
Absolute Advantage
Theory
 Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri
untuk spesialisasi dalam menghasilkan barang
yang mempunyai keunggulan absolute. Barang ini
akan di ekspor, sebalknya negara tersebut akan
mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri
tidak mempunyai keunggulan absolute. (absolute
disadvantage)
 Barang yang memiliki keunggulan aboslute bila
barang tersebut dihasilkan secara lebih murah
dibanding dihasilkan negara lain atau lebih efisien.
Efisien disini ditunjukkan oleh lebih sedikitnya input
yang digunakan atau lebih banyaknya output yang
dihasilkan dari sejumlah input tertentu.
Absolute Advantage
Theory
 Syarat terjadinya perdagangan
 Masing –masing negara mempunyai
keunggulan absolute yang berbeda
 Harga internasional harus saling
menguntungkan (dasar tukar internasional
harus berada di antara 2 dasar tukar
domestik)
 Contoh
Tabel 1. Biaya Produksi per unit Barang

Negara

Barang X Y

A 5 6

B 9 7
Absolute Advantage
Theory
 Keunggulan absolut
 Negara X mempunyai keunggulan absolute
pada barang A
 Negara Y mempunyai keunggulan absolute
pada barang B
 Spesialisasi
 Negara X spesialisai pada barang A
 Negara Y spesialisai pada barang B
 Perdagangan
 Negara X mengekspor barang A
 Negara Y mengekspor barang B
Comparative Advantage
Theory
David Ricardo
 Teori ini menyempurnakan teori Adam Smith.
Untuk kasus negara yang tidak mempunyai
keunggulan absolut menurut Adam Smith
tidak bisa melakukan perdagangan. Menurut
David Ricardo ada kemungkinan untuk saling
berdagang.
 Kritik terhadap Adam Smith : suatu negara
berspesialisasi karena teknologi maju, yang
memiliki teknologi maju adalah negara maju
yang lebih efisien, maka negara sedang
berekembang tidak bisa berdagang,
 Kasus 2 negara tidak bisa berdagang
menurut Adam Smith, menurut David Ricardo
bisa berdagang asalkan masig-masing
negara memiliki keunggulan komparatif
Comparative Advantage
Theory
 Contoh
Tabel 2. Biaya Produksi per unit Barang

Negara

Barang X Y

A 5 6

B 9 10

 Menurut tabel diatas berdasar teori Adam


Smith kedua negara tidak bisa berdagang.
 Menurut teori David Ricardo bisa
Negara X
 Keunggulan komparatif
 Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A
= 5/6 usaha negara Y
 Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B
= 9/10 usaha negara Y
 Negara X lebih efisien dibanding negara Y
 Efisien
 Barang A = 5/6 x 100% = 83,3%
 Barang B = 9/10 x 100% = 90 %

 Lebih efisien barang A  negara X


mempunyai keunggulan komparatif pada
barang A.
Negara Y
 Keunggulan komparatif
 Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A
= 6/5 usaha negara X
 Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B
= 10/9 usaha negara X
 Negara Y kurang efisien dibanding negara X
 Efisiensi
 Barang A = 6/5 x 100% = 120%
 Barang B = 10/9 x 100% = 110 %

 Negara Y kurang efisien, mana yang


efisiennya paling kecil. Negara Y mempunyai
comparative disadvantage paling kecil pada
barang B.
Berdagang atau Tidak ?
 Jika rasio X dan Y sama  tidak bisa
berdagang
 Jika rasio X dan Y berbeda  bisa
berdagang
Model Klasik dalam
Hubungannya dengan Uang
 Perkembangan pertama dari model klasik
adalah perubahan dari tenaga kerja yang
diperlukan per komoditi menjadi komoditi
dalam harga moneter.

 Nilai domestik masing-masing barang


ditemukan dengan mengalikan jumlah
tenaga kerja dengan upah.

 Jika melakukan perdagangan maka


menggunakan nilai tukar atau kurs.
Model Klasik dalam
Hubungannya dengan Uang
 Contoh :
 Tabel 3. Biaya Produksi TK per unit Barang
Negara
Barang X Y

A 12 13
B 7 10

C 11 8
D 12 14

E 15 9
F
2 16
G 18 18
 Kesimpulan :
 Negara X mempunyai keunggulan absolute
pada barang A, B, D, F
 Negara Y mempunyai keunggulan absolute
pada barang C, E.
 Barang G indiferens di antara negara X dan
Y
Model Klasik dalam Hubungannya
dengan Uang
 Pernyataan dalam upah tenaga kerja
 Tabel 4. Biaya Produksi per unit Barang
Negara
Barang X Y

A 12 13
B 7 10

C 11 8
D 12 14

E 15 9
F
2 16
G 18 18

 Informasi :
 Upah Negara X = 1 USD/tk
 Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
 Jika informasi hanya seperti pada tabel 4 maka belum bisa
dapat disimpulkan
 Perlu adanya kurs/nilai tukar
 USD……. = AUSD …………
Model Klasik dalam
Hubungannya dengan Uang
 Pernyataan dalam upah tenaga kerja
 Tabel 5. Biaya Produksi USD per unit Barang

Negara
Barang X Y

A 12 13
B 7 10

C 11 8
D 12 14

E 15 9
F
2 16
G 18 18

 Informasi :
 Upah Negara X = 1 USD/tk
 Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
 1 USD = 1 AUSD
 Contoh ini nilai tukar barang antara negara X dan Y adalah 1
dibanding 1sehingga nilai dalam tabel tetap, jika berbda
maka angka dalam tabel akan berubah
Model Klasik dalam
Hubungannya dengan Uang
 Jika terjadi perubahan nilai tukar karena
devaluasi di negara X dari 1 USD = 1 AUSD
menjadi 1AUSD = 1,5 USD
 Tabel 6 diperoleh dari tabel 4dengan
menyesuaikan nilainya di negara Ykarena
adanya devaluasi di negara X. yang mana
negara Y nilainya menjadi naik bila
dinyatakan dalam USD (dikalikan 1,5)
Model Klasik dalam
Hubungannya dengan Uang
Tabel 6. Biaya Produksi USD per unit Barang
Negara
Barang X Y

A 12 19,5
B 7 15

C 11 12
D 12 21

E 15 13,5
F
2 24
G 18 27

 Kesimpulan :
 Negara X mempunyai keunggulan absolute pada
barang A, B, C, D, F, G
 Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada
barang E
 Tujuan devaluasi untuk memperluas ragam barang
yang dapat diekspor dan mengurangi barang yang
diimpor
Devaluasi
 Devaluasi adalah kebijaksanaan
pemerintah berupa menurunkan nilai mata
uang sendiri terhadap nilai mata uang
negara lain.
 Tujuan devaluasi memperluas ragam
barang yang diekspor dan menurunkan
impor.
 Dampak devaluasi “
 Ekspor naik (jika produksi dalam negeri telah
siap sebelum devaluasi diumumkan)
 Impor turun
 Menarik investasi asing
 Meningkatkan kesempatan kerja
SOAL
 1. Analisis berdasarkan teori dari Adam
Smith dan David Ricardo, apakah negara
X dan Y bisa melakukan perdagangan.
NEGARA X Y
BARANG

A 5 10

B 6 18
Negara X
 Keunggulan komparatif
 Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A
= 5/10 usaha negara Y
 Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B
= 6/18 usaha negara Y
 Negara X lebih efisien dibanding negara Y
 Efisien
 Barang A = 5/10 x 100% = 50 %
 Barang B = 6/18 x 100% = 30 %

 Lebih efisien barang B  negara X


mempunyai keunggulan komparatif pada
barang B.
Negara Y
 Keunggulan komparatif
 Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A
= 10/5 usaha negara X
 Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B
= 18/3 usaha negara X
 Negara Y kurang efisien dibanding negara X
 Efisiensi
 Barang A = 10/5 x 100% = 200%
 Barang B = 18/3 x 100% = 300 %

 Negara Y kurang efisien, mana yang


inefisiennya paling kecil. Negara Y
mempunyai comparative disadvantage paling
kecil pada barang A.
Berdagang atau Tidak ?
 Karena rasio X dan Y berbeda  bisa
berdagang, dimana negara X mengekspor
barang B dan negara Y mengekspor
barang A

Anda mungkin juga menyukai