MODUL
MENULIS TEKS EKSPOSISI
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Nama : ________________________
Kelas : ________________________
MODUL
MENULIS TEKS EKSPOSISI
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena
atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan modul Menulis Teks
Eksposisi ini secara tepat waktu. Adapun modul ini disusun untuk melengkapi
bahan ajar dan memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran menulis
pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Materi dalam modul ini penulis sajikan berdasarkan urutan tingkat
kerumitan mudah–sedang–rumit, dimulai dari memahami struktur dan kaidah
teks eksposisi sampai dengan menulis teks eksposisi yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks yang akan dibuat. Modul ini diharapkan dapat menunjang dan
meningkatkan proses belajar mengajar menulis teks eksposisi sehingga
mahasiswa dapat secara optimal menguasai kompetensi yang diharapkan.
Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, modul
ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan, serta masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan modul ini
agar menjadi lebih baik lagi.
Pada kesempatan yang baik ini, penulis juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada coach, mentor, dosen pengampu, ketua jurusan dan ketua program
studi Manajemen Informatika, serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan modul sehingga modul Menulis Teks Eksposisi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya
mahasiswa jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri Sriwijaya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI..…………………………………………............................................................................ ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL...........…………………………………………….............. iii
ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Bacalah petunjuk penggunaan modul di bawah ini dan pahamilah isinya agar
mudah dalam menggunakan modul selama proses perkuliahan!
1. Bacalah dengan cermat peta konsep yang terdapat pada bagian awal setiap
bab modul sehingga kamu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
subcapaian pembelajaran mata kuliah dan indikator yang ingin dicapai
melalui modul ini.
2. Materi dalam modul ini disajikan berdasarkan urutan tingkat kerumitan
mudah—rumit, dimulai dari memahami struktur dan kaidah teks eksposisi
sampai dengan menulis teks eksposisi yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks yang akan dibuat. Jadi, pelajarilah modul ini secara
berurutan dari awal sampai akhir.
3. Kerjakanlah setiap latihan atau tugas yang diperintahkan, baik secara
kelompok ataupun mandiri. Periksakan hasilnya kepada dosenmu.
4. Jawablah tes (uji kompetensi) yang telah disediakan dengan teliti. Jika
tingkat penguasaanmu di bawah 80%, kamu harus mengulang, terutama di
bagian yang belum kamu kuasai dengan baik. Pelajarilah kembali bagian
tersebut sampai kamu paham.
5. Jika dalam proses pemahaman materi kamu mendapatkan kesulitan,
diskusikanlah kesulitan itu dengan temanmu atau konsultasikanlah dengan
dosen sampai kamu paham.
iii
BAB I
Mengenal Teks Eksposisi
Indikator
1. Ketepatan dan kesesuaian dalam menentukan wujud teks akademik yang
merupakan genre makro yang terdiri atas gabungan berbagai genre mikro.
2. Ketepatan dan kesesuaian dalam menerapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia ( PUEBI).
3. Ketepatan dan kesesuaian dalam menerapkan hakikat dan ciri kalimat efektif.
PETA KONSEP
BAB I
Mengenal Teks Eksposisi
2
Sumber: kaskus.co.id
3
Ketidakpastian merajalela.
Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki
menjadi marabahaya
menjadi isi kebon binatang
4
Puisi “Aku Tulis Pamplet Ini” karya W.S. Rendra tersebut
menggambarkan sebuah jeritan hati kaum terpinggir yang selalu terhalang untuk
menyuarakan aspirasi atau pendapatnya. Padahal kebebasan berpendapat
bukanlah tindakan yang anarkistis. Seharusnya semua orang bisa menyuarakan
pendapat atau gagasannya, baik setuju ataupun tidak setuju Nah, sekarang
cobalah kamu berpendapat dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini! Untuk pertanyaan nomor 3 dan 4, pilih salah satu jawaban saja.
1. Seberapa sering kamu menyampaikan pendapatmu di kampus?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
3. Bagaimana pendapatmu tentang puisi “Aku Tulis Pamplet Ini” karya W.S.
Rendra tersebut?
Menurut saya, puisi “Aku Tulis Pamplet Ini” karya W.S. Rendra tersebut
bagus karena ........................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Menurut saya, puisi “Aku Tulis Pamplet Ini” karya W.S. Rendra tersebut
tidak bagus karena ..............................................................................................................
...................................................................................................................................................
5
1.1 Menentukan Struktur Teks Eksposisi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, kamu akan saling memberi dan
menerima informasi, ide, gagasan, ataupun pendapat. Jika kamu ingin
menyampaikan suatu pendapat dalam bentuk tulisan, salah satu caranya adalah
dengan menggunakan teks eksposisi. Teks eksposisi bisa dilengkapi dengan
pendapat para ahli, fakta-fakta, contoh, tabel, grafik, dan yang lainnya. Agar lebih
jelas, perhatikanlah teks berikut ini.
6
Berdasarkan teks yang berjudul “Masalah-masalah yang Muncul Akibat
Obesitas”, dapat diketahui bahwa menurut penulis obesitas membawa berbagai
dampak buruk bagi manusia. Ketika membacanya, tahukah kamu bahwa teks
tersebut tergolong ke dalam teks eksposisi? Apakah penanda bahwa teks itu
merupakan teks eksposisi? Coba kamu pahami beberapa pendapat ahli berikut.
Menurut Wahono dkk. (2013:83) teks eksposisi pada hakikatnya merupakan
sebuah teks argumentatif yang bertujuan menyampaikan, memaparkan,
menjelaskan, dan menerangkan suatu hal atau masalah tertentu. Jadi, di
dalam teks eksposisi dipaparkan pernyataan pribadi penulis serta berbagai
alasan yang mendukung pernyataan si penulis tersebut.
Menurut Hasani (2005:30) eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering
digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah namun tidak berusaha
mempengaruhi pendapat pembaca. Jadi melalui eksposisi, penulis tidak
mengharuskan pembaca untuk menerima pendapatnya, pembaca secara bebas
dapat menolak ataupun menerima apa yang telah dikemukakan oleh penulis.
Menurut Wiratno dkk. (2014:xxxix) teks eksposisi adalah teks yang berisi
gagasan pribadi atau usulan mengenai suatu hal. Melalui teks eksposisi dapat
diketahui sudut pandang dan sikap seorang penulis terhadap suatu hal, baik
itu netral, positif, ataupun negatif, karena penulis teks eksposisi akan
mempertahankan gagasannya berdasarkan argumentasi yang ia yakini
kebenarannya.
Setiap teks memiliki struktur yang berbeda. Struktur teks eksposisi tidak
akan sama dengan struktur teks narasi. Struktur teks eksposisi juga tidak akan
sama dengan struktur teks deskripsi. Tahukah kamu bagaimana struktur teks
eksposisi yang membedakannya dengan teks jenis lain? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, cermatilah teks berikut ini.
7
Kandungan dan Manfaat Penting Kulit Pisang Judul
Sumber: huft.blogspot.com
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun
Pernyataan
besar memanjang dari suku Musaceae. Sejak dahulu kita mengenal pisang sebagai buah Pendapat
konsumsi. Namun, pisang memiliki manfaat lebih dari itu. Belum banyak yang menyadari (Tesis)
bagian tubuh yang mengalami rasa nyeri karena terbakar atau tergores benda tajam. Hal
yang sama juga dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa gatal akibat gigitan serangga.
Komponen biokimia yang terkandung di dalam kulit pisang seperti selulosa,
hemiselulosa, pigmen klorofil, dan zat pektin juga dapat digunakan untuk menjernihkan
air yang tercemar. Kulit pisang yang digunakan tidak perlu dimodifikasi, hanya perlu Argumentasi
dicincang kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam air yang tercemar. Kulit pisang memiliki
daya serap tinggi sehingga akan menyerap kotoran-kotoran yang ada sehingga air
menjadi jernih kembali.
Sudah jelas, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai buah konsumsi
Penegasan
belaka. Meskipun rasanya tidak semanis daging buah, kulit pisang yang selama ini hanya Ulang
dianggap sebagai sampah juga memiliki beberapa kandungan nutrisi penting yang justru Pendapat
8
Berdasarkan teks yang berjudul “Kandungan dan Manfaat Penting Kulit
Pisang” tersebut, dapat diketahui bahwa struktur teks eksposisi meliputi
beberapa bagian, yaitu judul, pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan
penegasan ulang pendapat. Mengapa demikian? Jika ada hal-hal yang
membuatmu bingung atau belum kamu mengerti, catatlah pertanyaan-
pertanyaanmu pada bagian yang telah disediakan berikut ini.
DAFTAR PERTANYAAN
1. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
2. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
3. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
4. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
5. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Diskusi Kelompok
Namun, pisang memiliki manfaat lebih dari itu. Belum banyak yang menyadari bahwa
kulit pisang bisa dimanfaatkan menjadi komoditas yang menguntungkan.
9
Apakah pernyataan tersebut berisi pendapat pribadi penulis mengenai suatu
hal atau topik yang akan ditulisnya?
.....................................................................................................................................................
3. Penegasan ulang pendapat penulis pada teks yang berjudul “Kandungan dan
Manfaat Penting Kulit Pisang” dinyatakan sebagai berikut.
Sudah jelas, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai buah konsumsi belaka.
Meskipun rasanya tidak semanis daging buah, kulit pisang yang selama ini hanya
dianggap sebagai sampah juga memiliki beberapa kandungan nutrisi penting yang
justru sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari.
10
Setelah berdiskusi dengan teman kelompokmu, apakah pemahamanmu
tentang struktur teks eksposisi meningkat menjadi lebih baik? Baca dan
cermatilah pemaparan materi struktur teks eksposisi di bawah ini!
1. Judul
Judul adalah nama yang diberikan untuk sebuah tulisan. Terkait dengan
hal itu, Suwandi dkk. (2008:60) menyatakan bahwa judul merupakan nama,
titel, atau label bagi sebuah tulisan. Judul berfungsi sebagai slogan promosi
untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi dari sebuah tulisan
(Kosasih, 2012:64). Pada tulisan ilmiah seperti teks eksposisi, judul harus
mencerminkan topiknya. Apa itu topik? Menurut Suwandi dkk. (2008:60)
topik merupakan pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang akan
digarap. Selain harus sesuai dengan topik, sebuah judul yang baik harus
memperhatikan beberapa hal berikut ini.
a. Judul dapat dibuat setelah tulisan selesai.
b. Judul harus diusahakan sesingkat mungkin dan menarik serta sarat makna.
c. Judul harus dinyatakan secara jelas, dalam arti judul tidak dinyatakan
dalam bahasa kias dan tidak menggunakan kata-kata yang mempunyai
tafsiran ganda.
d. Judul harus dinyatakan dalam bentuk frasa, bukan dalam bentuk kalimat.
Contoh 1:
“Kandungan dan Manfaat Kulit Pisang” (frasa)
“Kulit Pisang Memiliki Banyak Kandungan dan Manfaat” (kalimat)
Contoh 2:
“Peningkatan Mutu Songket Palembang” (frasa)
“Mutu Songket Palembang Perlu Ditingkatkan” (kalimat)
11
menempatkan pembaca pada dua posisi, yaitu posisi yang sependapat ataupun
tidak sependapat dengan penulis (Yustinah, 2014:38).
Contoh 1:
Namun, pisang bukan sekadar buah konsumsi belaka. Pisang memiliki manfaat
lebih dari itu. Belum banyak yang menyadari bahwa kulit pisang bisa
dimanfaatkan menjadi komoditas yang sangat menguntungkan.
Contoh 2:
Beranjak dari hasil pengamatan beberapa pakar fashion Indonesia, tampaknya
songket Palembang akan mendunia seperti batik pada tahun 2030.
3. Argumentasi
Argumentasi merupakan bagian yang berisi penjabaran atau pemaparan
alasan-alasan dari pendapat atau argumen penulis yang sebelumnya telah
dituangkan dalam bagian tesis. Bagian argumentasi dapat berisi fakta-fakta,
juga dapat dilengkapi dengan data atau bukti berupa tabel, grafik, gambar,
ataupun ilustrasi untuk mendukung tesis (Yustinah, 2014:38). Panjang
pendeknya bagian ini tergantung pada jumlah pendapat atau argumen penulis
yang tertuang dalam tesis. Penulis akan menjabarkan pendapat-pendapat
tersebut dalam bentuk paragraf-paragraf. Pengembangan pendapat atau
argumen penulis menjadi paragraf biasanya dilakukan melalui pola penyajian
contoh dan alasan.
Contoh Argumentasi 1:
Secara umum, kulit pisang mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium,
lutein, anti-oksidan, kalsium, vitamin B, lemak, protein, minyak nabati, serat,
serotonin, beragam vitamin B kompleks di antaranya vitamin B6, dan banyak
lagi lainnya. Semua komponen senyawa ini memiliki beragam khasiat yang
baik bagi tubuh.
12
Contoh Argumentasi 2:
Kulit pisang kaya akan serotonin yang bertanggung jawab atas rasa bahagia
dalam tubuh. Hal tersebut disebabkan serotoninlah yang berperan dalam
menyeimbangkan emosi dan mood manusia. Jadi, mengonsumsi kulit pisang
secara rutin dapat membantu merilekskan pikiran. Peneliti dari Taiwan
bahkan menggunakan ekstrak kulit pisang untuk meringankan depresi.
Penemuan lain menyebutkan bahwa memakan kulit pisang dua kali selama
tiga hari berturut-turut dapat meningkatkan kadar serotonin sebanyak 16%.
Contoh Argumentasi 3:
Selain serotonin, kulit pisang juga mengandung minyak nabati dan senyawa
lainnya yang sangat baik digunakan untuk meredam rasa nyeri. Caranya cukup
mudah, tempelkan kulit pisang yang sudah dibersihkan dan masih dalam
keadaan segar pada bagian tubuh yang mengalami rasa nyeri karena terbakar
atau tergores benda tajam. Hal yang sama juga dapat dilakukan untuk
menghilangkan rasa gatal akibat gigitan serangga.
Contoh Argumentasi 4:
Komponen biokimia yang terkandung di dalam kulit pisang seperti selulosa,
hemiselulosa, pigmen klorofil, dan zat pektin juga dapat digunakan untuk
menjernihkan air yang tercemar. Kulit pisang yang digunakan tidak perlu
dimodifikasi, hanya perlu dicincang kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam air
yang tercemar. Kulit pisang memiliki daya serap tinggi sehingga akan
menyerap kotoran-kotoran yang ada sehingga air menjadi jernih kembali.
13
Contoh 1:
Meskipun rasanya tidak semanis daging buah, kulit pisang yang selama ini
hanya dianggap sebagai sampah juga memiliki beberapa kandungan nutrisi
penting yang justru sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari.
Contoh 2:
Itulah beberapa jajanan yang bisa didapatkan di area Benteng Kuto Besak
Palembang. Selain pempek, masih banyak jajanan lain yang menggiurkan
untuk dicoba, bukan?
Adapun, struktur teks eksposisi dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Judul
Latihan 1
14
Dalam dunia kedokteran, obesitas dikenal sebagai
faktor utama penyebab penyakit jantung. Akibat dari
kelebihan berat badan, jantung akan bekerja lebih keras.
Jika jantung bekerja terlalu keras, hal ini jelas sangat
berbahaya bagi kesehatan. Serangan jantung pun dapat
terjadi. Selain itu, obesitas dapat pula meningkatkan
kolesterol serta tekanan darah. Tingginya kolesterol dan
tekanan darah dapat menyebabkan pembuluh darah pecah
sehingga apa yang disebut sebagai stroke, dapat terjadi.
Tidak hanya masalah serangan jantung dan stroke, obesitas
dapat pula meningkatkan jumlah gula dalam darah. Jumlah
gula yang tidak terkontrol ini dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang dikenal sebagai diabetes.
Selain masalah kesehatan di atas, obesitas juga dapat
mengganggu kehidupan sehari-hari manusia utamanya
wanita. Kebanyakan kaum wanita seringkali berusaha keras
menjaga tubuh mereka agar terhindar dari obesitas. Bagi
kebanyakan wanita, menjadi gemuk adalah sebuah
kekurangan. Ketika gemuk, kesempurnaan penampilan
mereka menjadi berkurang dan hal ini tentu saja dapat
berpengaruh negatif terhadap kepercayaan diri mereka.
Penelitian-penelitian serius sangat diperlukan untuk
meneliti pengaruh obesitas pada manusia. Namun dari
pemaparan di atas, telah jelas bagi kita bahwa obesitas
sangat tidak baik bagi kehidupan manusia.
Bahasa adalah media komunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Dengan
demikian, sebuah teks pasti mengandung kaidah-kaidah tertentu. Oleh karena
15
itu, pada pembahasan kali ini, kamu akan diajak untuk mencari tahu kaidah-
kaidah yang terdapat pada teks eksposisi.
Diskusi Kelompok
1. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Pada teks eksposisi yang berjudul “Kandungan dan Manfaat Penting Kulit
Pisang”, pronomina persona yang digunakan adalah …. Pronomina tersebut
ditemukan pada paragraf … dan ….
16
1. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
3. ................................................................................................................................................
Jadi, pronomina kita boleh digunakan dalam teks eksposisi. Akan tetapi,
kedua pronomina tersebut tidak boleh diletakkan di sembarang tempat karena
pada dasarnya teks eksposisi adalah teks ilmiah.
Tahukah Kamu?
Tahukah kamu mengapa pronomina kita pada kedua teks tersebut hanya ditemukan
pada paragraf pertama dan terakhir saja?
Telah kalian ketahui bahwa paragraf pertama teks eksposisi merupakan tahap
pernyataan pendapat (tesis), tempat gagasan pribadi penulis disampaikan. Kemudian
paragraf terakhir teks eksposisi merupakan tahap penegasan ulang pendapat, gagasan
penulis akan dinyatakan kembali pada paragraf ini. Jadi, pronomina persona seperti
kita atau saya dapat digunakan pada paragraf pertama dan terakhir teks eksposisi. Hal
itu sejalan dengan fungsi sosial teks eksposisi itu sendiri, yaitu teks yang digunakan
untuk menyatakan pendapat pribadi mengenai sesuatu hal.
17
No. Nomina Verba Adjektiva Adverbia
1
2
3
4
5
Jika penghuni kawasan Asean dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya
bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri.
18
a. Konjungsi Penambahan
Contoh:
Wahyu senang berteman dengan siapa saja dan dia mencintai kedamaian.
Carilah tiga kalimat, baik di dalam teks “Kandungan dan Manfaat Penting
Kulit Pisang”, teks “Masalah-masalah yang Muncul Akibat Obesitas”,
ataupun teks lain yang di dalamnya terdapat pemakaian konjungsi
penambahan!
(1) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
(2) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
(3) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
b. Konjungsi Sebab Akibat
Contoh:
Para siswa kelas VII.2 menjadi juara karena mereka sangat kompak.
Carilah tiga kalimat, baik di dalam teks “Kandungan dan Manfaat Penting
Kulit Pisang”, teks “Masalah-masalah yang Muncul Akibat Obesitas”,
ataupun teks lain yang di dalamnya terdapat pemakaian konjungsi sebab
akibat!
(1) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
(2) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
(3) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
c. Konjungsi Perlawanan
Contoh:
Dahulu Irwan dan Rudi sangat kompak saat di kelas 3 SMP, tetapi setelah di
SMA hubungan mereka kurang terbina lagi.
19
Carilah tiga kalimat, baik di dalam teks “Kandungan dan Manfaat Penting
Kulit Pisang”, teks “Masalah-masalah yang Muncul Akibat Obesitas”,
ataupun teks lain yang di dalamnya terdapat pemakaian konjungsi
perlawanan!
(1) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
(2) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
(3) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
d. Konjungsi Pemilihan
Contoh:
Carilah tiga kalimat, baik di dalam teks “Kandungan dan Manfaat Penting
Kulit Pisang”, teks “Masalah-masalah yang Muncul Akibat Obesitas”,
ataupun teks lain yang di dalamnya terdapat pemakaian konjungsi
pemilihan!
(1) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
(2) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
(3) …………………………………………………………………………………………………………………………………..
4. Menyajikan Argumentasi Urut
Dalam teks eksposisi, penulis menyajikan tulisannya dalam bentuk
argumentasi urut. Terkait hal ini, Kuncoro (2009:111) mengatakan bahwa
penulis yang baik umumnya mengumpulkan idenya secara urut seperti rantai
yang saling terkait satu sama lain agar argumentasi yang disajikan tidak
tercerai berai. Adapun yang dimaksud argumentasi urut adalah argumentasi
yang disajikan dengan pola penyajian lemah—kuat, mudah—sukar,
sederhana—rumit, lingkungan sempit—lingkungan luas, atau sebaliknya.
20
Contoh:
Narkoba mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Salah satunya
adalah zat adiktif. Zat adiktif yang telah masuk ke dalam tubuh para pengonsumsi
narkoba akan menuntut otak untuk terus mengonsumsinya. Akibatnya, para
pengonsumsi akan menjadi sakaw dan tidak bisa terlepas dari narkoba. Jika dibiarkan
terlalu lama, zat ini akan mengganggu sistem saraf tubuh hingga akhirnya
memperbesar risiko kematian.
Jika penghuni kawasan Asean dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa
posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri.
Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah jumlah
pengangguran.
21
Latihan 2
22
Ada atau
No. Kaidah Teks Bukti Tekstual
Tidak Ada
1 Pronomina
persona
2 Kata-kata
Leksikal yang
berkaitan
dengan persepsi
3 Konjungsi
4 Urutan
argumentasi
5 Sikap
argumentasi
penulis
23
Teks 1
Fatamorgana
Fatamorgana adalah bayangan semu (tidak nyata) yang biasanya terjadi di tanah
lapang yang luas seperti padang pasir atau padang es. Fatamorgana juga biasa terjadi di
jalan. Kata fatamorgana diambil dari bahasa Italia yang mulanya diambil dari nama
saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, seorang peri yang bisa berubah-ubah rupa.
Seringkali, fatamorgana menyerupai danau atau air yang berminyak. Hal itu sebenarnya
adalah pantulan dari langit karena udara yang panas. Udara panas inilah yang berfungsi
sebagai cermin.
Fatamorgana terjadi karena adanya perbedaan kerapatan antara udara dingin
dengan udara panas. Udara dingin memiliki kerapatan lebih pekat dan lebih berat
dibandingkan udara panas. Kenyataannya, lapisan udara panas yang ada di dekat tanah
terperangkap oleh lapisan udara yang lebih dingin di atasnya. Selanjutnya, cahaya akan
dibiaskan secara horizontal dan pandangan akhirnya berjalan ke atas karena pengaruh
internal total. Dengan demikian, cahaya berjalan di dalam medium yang memiliki indeks
bias tinggi seperti air, kaca, dan plastik ke medium yang memiliki indeks bias lebih
rendah seperti udara. Akibatnya, gambar dengan sifat semu dan terbalik akan
membentuk fatamorgana.
Secara ilmiah, fatamorgana tergolong fenomena alam yang unik, karena
terbentuk dari proses alamiah yang membentuk suatu hal yang indah. Seringkali,
masyarakat yang tidak memahami proses terjadinya fatamorgana, beranggapan bahwa
hal itu disebabkan oleh kelelahan mata. Padahal sebenarnya fatamorgana dapat dilihat
tanpa kelelahan mata, bahkan dapat difoto secara langsung.
Sumber:
jihanshoniap.blogspot.com
Teks 2
24
Teks 3
Dari ketiga teks di atas, tahukah kamu teks mana yang tergolong ke dalam
teks eksposisi? Untuk menjawabnya, cermatilah tabel berikut ini.
No. Teks Eksposisi Teks Eksplanasi
1 Eksposisi adalah tulisan yang Eksplanasi adalah tulisan yang
menyampaikan suatu pendapat menerangkan serangkaian proses
mengenai suatu hal. pada suatu peristiwa.
2 Bagian dari struktur eksposisi yang Bagian dari struktur eksplanasi yang
pertama adalah pernyataan pertama adalah pernyataan umum,
pendapat (tesis), yaitu penulis yaitu penulis menjelaskan atau
memberikan pandangan dan memberikan definisi tentang
pendapatnya tentang topik yang peristiwa atau fenomena yang
akan disajikan. terjadi.
3 Bagian dari struktur eksposisi yang Bagian dari struktur eksplanasi yang
kedua adalah argumentasi, yaitu kedua adalah deretan penjelasan,
penulis memberikan serangkaian yaitu penulis memaparkan
atau pemaparan alasan atau fakta serangkaian penjelasan mengapa
untuk memperkuat pendapatnya. peristiwa atau fenomena itu terjadi.
25
4 Bagian dari struktur eksposisi yang Bagian dari struktur eksplanasi yang
ketiga adalah penegasan ulang ketiga adalah interpretasi, yaitu
pendapat, yaitu penulis membuat penulis mengakhiri penjelasan
suatu penegasan yang lebih atau dengan ringkas. Pada bagian ini
berupa kesimpulan untuk penulis memaparkan pendapatnya
menguatkan keyakinan pembaca tentang peristiwa yang telah
terhadap apa yang telah disajikan.
disampaikannya.
5 Teks eksposisi bertujuan untuk Teks eksplanasi bertujuan untuk
menyampaikan suatu pendapat menjelaskan gejala atau proses yang
mengenai suatu hal kepada terjadi pada suatu peristiwa.
pembaca.
DAFTAR PERTANYAAN
1. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
2. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
3. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
4. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
5. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
26
Diskusi Kelompok
27
Sekadar menyebut contoh pemimpin atau orang
terkemuka, kita dapat menunjuk beberapa nama. Pertama,
almarhum Adam Malik, konon ia hanya menyelesaikan jenjang
pendidikan dasar tertentu. Beliau diangkat menjadi Wakil
Presiden Indonesia bukan karena pendidikan formalnya,
melainkan karena kapasitas yang beliau dapatkan dari belajar
secara otodidak. Kedua, almarhum Hamka adalah contoh
pemimpin lain yang lahir dari keuletannya belajar sendiri. Ia
juga menjadi pemimpin agama dan sastrawan terkenal
sekaligus karena pengalaman belajar pribadinya, bukan karena
pendidikan formalnya yang tinggi. Ketiga, bahkan seorang
Einstein yang tidak mempunyai reputasi pendidikan formal
yang bagus, tetapi melalui usahanya untuk belajar dan
melakukan penelitian sendiri di masyarakat, ia terbukti
menjadi ahli fisika yang sangat masyhur di dunia.
Dengan demikian, jelaslah bahwa melalui pendidikan
formal orang hanya mempelajari cara belajar, bukan cara
menjalani hidup. Meskipun pendidikan formal diperlukan,
pendidikan formal bukan satu-satunya jalan yang dapat
ditempuh oleh setiap orang untuk menuju ke puncak
kesuksesannya.
28
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk
kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan
mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
pada bungkusan rokok umumnya terdapat pesan kesehatan
yang memperingatkan perokok akan bahaya yang dapat
ditimbulkan rokok. Walaupun pada kenyataannya hal itu
hanya sebatas hiasan, jarang sekali dipatuhi.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok
sangat berbahaya. Secara umum, rokok dapat menyebabkan
ketergantungan, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan,
penyakit kanker seperti kanker paru-paru, penyakit jantung,
efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema. Adapun zat-zat
berbahaya yang terkandung dalam rokok antara lain sebagai
berikut.
Pertama, nikotin. Zat ini mengandung candu yang bisa
menyebabkan seseorang ketagihan untuk terus menghisap
rokok. Pengaruh zat ini bagi tubuh manusia adalah
menyebabkan kecanduan atau ketergantungan, merusak
jaringan otak, menyebabkan darah cepat membeku, dan
mengeraskan dinding arteri.
Kedua, tar. Zat yang merupakan bahan dasar dalam
pembuatan aspal ini dapat menempel pada paru-paru dan
menimbulkan iritasi, bahkan kanker. Selain itu, zat ini juga
dapat membunuh sel dalam saluran darah, meningkatkan
produksi lendir di paru-paru, serta dapat menyebabkan
kanker paru-paru.
Ketiga, karbon monoksida. Karbon monoksida bisa
menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat
oksigen dalam tubuh. Zat ini juga dapat mengikat
hemoglobin sehingga tubuh akan kekurangan oksigen dan
menghalangi transportasi dalam darah.
29
Keempat, karsinogen dan iritan. Zat karsinogen dapat
memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Sementara
itu, zat iritan dapat mengotori saluran udara dan kantung
udara dalam paru-paru, serta dapat menyebabkan batuk.
Zat-zat berbahaya di atas adalah zat yang terkandung
dalam asap rokok, sedangkan dalam batangnya terkandung
sekitar 4000 zat kimia, 40 di antaranya tergolong zat yang
sangat berbahaya seperti hidrogen sianida (HCN), arsen,
amonia, polonium, dan karbon monoksida (CO).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya
adalah suku bangsa Indian di Amerika. Saat itu mereka
merokok untuk keperluan ritual seperti pemujaan dewa atau
roh. Pada abad ke-16, ketika bangsa Eropa menemukan
benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut
mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa
tembakau ke Eropa. Setelah itu barulah kebiasaan merokok
mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Akan tetapi,
berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk
keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata-mata. Selanjutnya pada abad ke-17 para
pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan
merokok mulai masuk ke negara-negara Islam.
Secara kasat mata dapat terlihat bagaimana paru yang
terpapar asap rokok mengalami perubahan warna. Paru yang
sehat berwarna merah muda, sementara paru yang terkena
asap rokok berwarna kuning kecoklatan. Selain itu, bagian
pipa udara atau trakea paru berubah menjadi kecoklatan dan
tersumbat. Itu semua adalah bahaya yang ditimbulkan
rokok. Maka dari itu, kita harus sadar betul untuk menjauhi
dan terhindar dari bahaya rokok agar kesehatan kita tetap
terjaga.
30
Latihan 3
Bacalah teks “Fatamorgana”, “Agar Bibir Hitam Tetap Menawan Dibalut Lipstik”,
dan “Manfaat Daun Binahong” sekali lagi. Bandingkanlah ketiga teks tersebut
dari segi struktur pertama, kedua, ketiga, dan tujuan teksnya sehingga dapat
kamu simpulkan jenis dari ketiga teks tersebut. Tulislah jawabanmu pada tabel
yang telah disediakan berikut ini!
Komentar
Jenis
No. Judul Teks Struktur Struktur Struktur Tujuan
Teks
Pertama Kedua Ketiga Teks
1 Fatamorgana
2 Agar Bibir
Hitam Tetap
Menawan
Dibalut
Lipstik
3 Manfaat
Daun
Binahong
31
1.4 Menganalisis Teks Eksposisi Berdasarkan Kaidah
Kebahasaan Teks
Teks eksposisi yang baik dan benar harus ditulis sesuai dengan struktur
dan kaidah teks eksposisi. Selain itu, teks eksposisi juga harus memenuhi kaidah
teks pada umumnya, baik yang berkaitan dengan kata, kalimat, paragraf, maupun
wacana secara utuh. Kaidah teks yang dimaksud adalah kaidah tentang ejaan,
kata baku, kalimat efektif, serta kohesi dan koherensi. Keempat kaidah teks
tersebut juga biasa disebut sebagai kaidah kebahasaan teks (Tarigan, 2008:36).
Adapun bagan keempat kaidah tersebut adalah sebagai berikut.
Ejaan
Kata Baku
Kaidah Kebahasaan Teks
Kalimat Efektif
1. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
2. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
3. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
32
Bahaya Infeksi Mata pada Anak
Sumber: flickr.com
Infeksi merupakan salah satu penyakit umum yang sering menimpa anak-anak.
Penyakit ini terjadi akibat serangan bakteri ataupun virus. Serangannya bisa terjadi pada
organ mana saja, termasuk mata. Penyakit infeksi mata pada anak ini sangat berbahaya
apabila tidak ditangani dengan benar, terdiri atas beberapa tingkatan sebagai berikut.
Hordeolum (stye)
(stye). Penyakit infeksi mata jenis yang satu ini bisa terjadi pada
bagian luar atau dalam kelopak mata. Cirinya bisa dikenali dari adanya pembengkakan
kelopak mata (kecil) berwarna kemerahan yang berisi nanah lunak. Penyebab infeksi
mata jenis ini adalah bakteri Staphylococcus aureus. Pengompresan resan dengan air hangat
selama 10-15 menit, 3 hingga 4 kali sehari bisa sedikit meredakan rasa sakit yang
menyertai infeksi jenis ini.
Staphylococcal blepharitis
blepharitis. Penyakit infeksi mata
ata jenis yang satu ini termasuk
kategori kronis. Infeksi biasanya terjadi pada kedua kelopak mata bagian atas dan
bawah. Selain Staphylococcus aureus,
aureus, yang bisa menjadi penyebab infeksi adalah bakteri
Staphylococcus epidermis.
epidermis Ciri-ciri infeksi ini di antaranya adalah terjadi pembengkakan
kelopak mata (besar), gatal, panas, perih, sakit, dan juga merah. Seperti halnya jenis
pertama, kompres air hangat dapat dilakukan untuk sedikit meredakan rasa sakit yang
dialami. Selain itu, anak juga harus dibawa ke dokter karena resep antibiotic mutlak
dibutuhkan untuk mengatasi infeksi m mata jenis ini.
Konjungtivis bakteri akut.
akut Penyakit infeksi mataata jenis yang satu ini cukup serius.
Gejala yang terlihat biasanya berupa pembengkakan kelopak mata yang berisi nanah
keras. Selain itu, pada saat bangun tidur, mata anak biasanya menempel dan susah untuk
dibuka. Bakteri yang terlibat pada infeksi mata jenis ketiga ini di antaranya adalah
Streptococcus pneumonia,
pneumonia Haemophilus influenza, dan Moraxella catarrhalis
catarrhalis. Kompres
air hangat untuk meredakan rasa sakit dan berkonsultasi dengan dokter merupa merupakan hal
yang wajib dilakukan untuk mengobati infeksi mata jenis ini.
Konjungtivis bakteri neonatal
neonatal. Penyakit infeksi mata jenis nis yang satu ini
tergolong sangat serius. Infeksi ini biasanya menimpa bayi yang baru lahir. Gejalanya
muncul di hari ke-tiga hingga hari ke-lima setelah bayi lahir, berupa kelopak mata yang
bernanah, berbau dan lengket.
lengket. Bakteri penyebab infeksi ini adalah Chlamydia
trachomatis dan Neisseria gonorrheae.
gonorrheae. Bayi biasanya tertular bakteri dari kelamin Ibu
yang menderita penyakit gonorea sewaktu melahirkan. Pengobatan secara intensive oleh
dokter adalah satu-satunya solusi untuk infeksi mata jenis ini.
Itulah
tulah tingkatan gejala infeksi mata yang sering menimpa anak-anak. Perawatan
sejak dini sangatlah diperlukan untuk menmenghindari
ghindari penyakit berbahaya ini.ini
Sumber:
artikelkesehatan.com
33
Diskusi Kelompok
Pada teks “Bahaya Infeksi Mata pada Anak” terdapat beberapa kata yang
ditandai, seperti Hordeolum (stye), Staphylococcus aureus, dan lain sebagainya. Kata-
kata yang ditandai tersebut merupakan kata yang salah kaidah kebahasaannya.
Tahukah kalian di mana letak kesalahannya? Masih ingatkah kalian dengan
kaidah-kaidah kebahasaan seperti ejaan, kata baku, kalimat efektif, serta kohesi
dan koherensi? Agar lebih jelas, perhatikanlah penjelasannya berikut ini!
1. Ejaan
Kaidah ejaan mencakup bagaimana penulisan huruf (huruf kapital dan
huruf miring), kata (gabungan kata, kata maha, kata depan, kata bilangan,
partikel, dan lain-lain), serta tanda baca (tanda titik, koma, titik koma, titik
dua, hubung, pisah, petik, petik tunggal, dan sebagainya) dengan benar.
Sekarang coba kalian analisis bagaimana penulisan ejaan sepuluh kalimat
bawah ini, benar atau salah. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah
disediakan.
No. Kalimat Benar Salah
1 Kita harus menghormati Bapak dan Ibu kita.
2 Semoga Tuhan yang Maha Kuasa melimpahkan rahmat-
Nya.
3 Dengan pesawat terbang, Palembang-Jakarta ditempuh
hanya 50 menit.
4 Kakak melanjutkan studinya ke UNSRI.
5 Kami disuruh memfotokopi kertas—kertas itu.
6 Kepada hadirin kami ucapkan terima kasih.
7 Harga kain itu Rp. 10.000,00 permeter.
34
8 Alat tulis yang digunakan dalam kegiatan itu adalah
pena, kertas dan tinta.
9 “Lactobacillus acidophilus” merupakan bakteri yang
paling ramah bagi manusia.
10 Bangsa Indonesia memiliki banyak suku, di antaranya
ada Suku Melayu, Suku Batak, Suku Minangkabau,
Suku Toraja, dan lain-lain.
35
b. Penulisan Huruf Miring
No. Kaidah Penulisan Contoh
1 Huruf miring dipakai untuk menuliskan devide et impera
kata nama-nama ilmiah dan ungkapan Staphylococcus aureus
bahasa asing atau bahasa daerah, kecuali
yang telah disesuaikan ejaannya.
2 Huruf miring dipakai untuk menegaskan Kata awet adalah
atau mengkhususkan huruf, bagian kata, unsur serapan dari
kata, atau kelompok kata. bahasa Jawa.
d. Penulisan Partikel
No. Kaidah Penulisan Contoh
1 Partikel per yang berarti mulai, demi, atau Para calon kepala
tiap ditulis terpisah dari bagian kata yang sekolah dipanggil
mengikutinya. satu per satu.
2 Partikel per pada bilangan pecahan ditulis dua pertiga
serangkai dengan kata yang mengikutinya. seperenam belas
36
f. Penulisan Tanda Koma
No. Kaidah Penulisan Contoh
1 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur Saya membeli disket,
dalam suatu pemerincian. spidol, dan penggaris.
2 Tanda koma dipakai untuk memisahkan Kalau hari hujan, saya
anak kalimat dari induk kalimat apabila tidak akan datang.
anak kalimat mendahului induk kalimat.
3 Tanda koma tidak dipakai apabila anak Saya tidak akan
kalimat mengiringi induk kalimatnya. datang kalau hari
hujan.
37
Biaya pengobatan
mereka—para korban
tanah longsor di
Ciwidey, Bandung
Jawa Barat—
sepenuhnya akan
ditanggung oleh
Pemda.
3 Tanda pisah dipakai untuk menegaskan Rangkaian penemuan
adanya aposisi yang lain sehingga kalimat itu—teori evolusi,
menjadi jelas. kenisbian, dan
pembelahan atom—
telah mengubah
konsepsi kita tentang
alam semesta.
38
6. Kepada hadirin kami ucapkan terima kasih.
...............................................................................................................................................
7. Harga kain itu Rp. 10.000,00 permeter.
...............................................................................................................................................
8. Alat tulis yang digunakan dalam kegiatan itu adalah pena, kertas dan tinta.
...............................................................................................................................................
9. “Lactobacillus acidophilus” merupakan bakteri yang paling ramah bagi
manusia.
...............................................................................................................................................
10. Bangsa Indonesia memiliki banyak suku, di antaranya ada Suku Melayu,
Suku Batak, Suku Minangkabau, Suku Toraja, dan lain-lain.
...............................................................................................................................................
2. Kata Baku
Kata baku adalah kata-kata yang sesuai dengan pedoman atau kaidah
yang telah ditentukan (Perpustakaan Nasional RI, 2008:89). Maksudnya,
sesuai dengan aturan kebahasaan yang berlaku, yang berdasarkan kajian
berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa, serta sesuai dengan perkembangan
zaman. Berikut disajikan tabel berisi kata baku dan tidak baku. Kata-kata di
bawah ini adalah kata baku yang paling sering tertukar penulisan atau
penggunaannya dengan kata tidak baku (Waridah, 2008:188—261).
Kata Tidak Kata Tidak
No. Kata Baku No. Kata Baku
Baku Baku
1 asas azas 9 zaman jaman
2 atlet atlit 10 pikir fikir
3 bus bis 11 praktik praktek
4 ekstrem ekstrim 12 realitas realita
5 hierarki hirarki 13 risiko resiko
6 imbau himbau 14 saksama seksama
7 karier karir 15 sekadar sekedar
8 komplet komplit 16 silakan silahkan
39
17 konkret konkrit 19 teoretis teoritis
18 kuitansi kwitansi 20 utang hutang
Dari kedua puluh pilihan kata baku di atas, ada berapa kata yang selama ini
kalian anggap baku namun ternyata tidak baku?
3. Kalimat Efektif
Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar
seperti apa yang ada dalam pikiran penulis atau pembicara. Hal tersebut
diperjelas Dalman (2014:62) dengan menyatakan bahwa kalimat efektif adalah
kalimat yang dapat menyampaikan pesan, gagasan, dan informasi dengan jelas,
sehingga mudah dipahami oleh pendengar dan pembaca.
Menurut Anggarani dkk. (2006:1—7) dan Finoza (2003:127—132),
kalimat efektif dapat diwujudkan dengan memenuhi beberapa persyaratan.
Pertama, kalimat efektif harus diungkapkan secara gramatikal. Kedua, kalimat
efektif harus mempertimbangkan diksi atau pilihan kata (kata tutur, sinonim,
kata berkonotasi, istilah asing, kata umum-khusus, dan idiom). Ketiga, kalimat
efektif harus logis. Keempat, kalimat efektif harus padu. Kelima, kalimat efektif
harus memiliki kestabilan makna (tidak menimbulkan ambiguitas). Keenam,
kalimat efektif harus hemat. Ketujuh, kalimat efektif harus memiliki kesejajaran
atau keparalelan bentuk (kata, frasa, klausa, kalimat).
4. Kohesi dan Koherensi
Paragraf adalah gabungan antara kalimat yang mengandung satu gagasan
pokok dengan kalimat-kalimat lain yang mengandung gagasan-gagasan
penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas dalam suatu paragraf harus
memiliki kepaduan bentuk (kohesi) dan kepaduan makna (koherensi). Suatu
paragraf dapat dikatakan kohesif apabila penggunaan kata-katanya sudah
padu. Selanjutnya, suatu paragraf dapat dikatakan koheren apabila kalimat-
kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta bersama-sama membahas
satu gagasan pokok sehingga tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang.
40
Menurut Suwandi dkk. (2008:34), ada beberapa cara untuk memadukan
gagasan dalam setiap paragraf, yaitu sebagai berikut.
a. Penunjukan
Penunjukan yaitu penggunaan kata untuk menunjuk atau mengacu suatu
acuan yang sudah disebutkan. Misalnya: kata ini, itu, berikut, tersebut.
Contoh 1:
1) Kaum beragama juga sering tidak mampu membedakan secara jelas wilayah hidup
yang termasuk suci dan yang bersifat dunia. 2) Ketidakmampuan ini melahirkan
sikap mengutuk kaum beragama karena sains dianggap mengacaukan
wilayah suci.
Contoh 2:
b. Penggantian
Penggantian yaitu penanda hubungan kalimat yang menggunakan kata lain
untuk menggantikan suatu acuan yang sudah disebutkan sebelumnya.
Misalnya, dengan menggunakan kata ganti orang seperti dia, mereka, hal itu,
begitu, begini, sana, sini, itulah.
41
Contoh:
Setelah beberapa kali mendatangi suatu desa, barulah dr. Ahmad Monte
merasa diterima oleh rakyat setempat. (2) Ia pun mulai berani sedikit-
sedikit berbicara tentang kesehatan, kebersihan, dan keluarga berencana.
Pada contoh di atas, kata ia pada kalimat (2) berfungsi sebagai penanda
hubungan penggantian, menggantikan dr. Ahmad Monte yag terdapat pada
kalimat (1).
c. Pelesapan
Pelesapan yaitu melesapkan atau menghilangkan unsur suatu kalimat pada
kalimat berikutnya atau adanya unsur yang tidak dinyatakan secara tersurat
pada kalimat berikutnya. Sekalipun tidak dinyatakan secara tersurat,
kehadiran unsur itu dapat diperkirakan. Hal ini dilakukan untuk
penghematan atau efektivitas. Selain itu, pelesapan juga merupakan salah
satu cara untuk menghindari penggunaan kata yang sama yang pada
umumnya menimbulkan kejemuan pada pembaca.
Contoh:
Pada contoh di atas, pada kalimat (1) terdapat frase sekolah-sekolah yang
menumpang di gedung sekolah negeri. Pada kalimat (2) frase sekolah-sekolah yang
menumpang di gedung sekolah negeri tersebut yang mestinya menduduki fungsi
subjek kalimat tidak dinyatakan secara tersurat atau dilesapkan. Sekalipun
tidak dinyatakan secara tersurat atau dilesapkan, kehadirannya secara
tersirat masih dapat diperkirakan dengan jelas, yaitu sebagai subjek kalimat
(2). Jika tidak terjadi pelesapan, kalimat (2) akan berbunyi Setelah itu,
sekolah-sekolah yang menumpang di gedung sekolah negeri harus menempati gedung
sendiri.
42
d. Pengulangan
Pengulangan yaitu mengulangi suatu kata yang terdapat dalam suatu
kalimat pada kalimat selanjutnya. Tujuannya adalah untuk penekanan.
Contoh:
Pada kalimat (1) terdapat frase kepulauan ini. Frase ini diulang pada kalimat
(2), dan diulang sekali lagi pada kalimat (3).
e. Perangkaian
Perangkaian yaitu penggunaan kata-kata perangkai atau transisi untuk
menghubungkan antarkalimat dalam paragraf. Misalnya: kata seperti,
sebaliknya, walaupun begitu, oleh karena itu.
Contoh 1:
Contoh 2:
Pada kedua contoh di atas, pada masing-masing awal kalimat (2) terdapat
kata walaupun begitu dan sebaliknya yang menandai hubungan antara kalimat
(2) dan kalimat (1). Memang, penanda hubungan perangkaian selalu
terletak di awal kalimat.
43
Cermatilah tabel di bawah ini! Bandingkan mana yang lebih baik,
kalimat-kalimat yang terdapat pada kolom bagian A atau kalimat-kalimat yang
terdapat pada kolom bagian B?
No. Bagian A Bagian B
1 Hordeolum (stye). Penyakit Jenis yang pertama adalah
infeksi mata jenis yang satu ini Hordeolum (stye). Infeksi mata jenis
bisa terjadi pada bagian luar atau ini bisa terjadi pada bagian luar
dalam kelopak mata. atau dalam kelopak mata.
2 Staphylococcal blepharitis. Jenis yang kedua adalah
Penyakit infeksi mata jenis yang Staphylococcal blepharitis. Infeksi mata
satu ini termasuk kategori kronis. jenis ini termasuk kategori kronis.
3 Konjungtivis bakteri akut. Jenis yang ketiga adalah Konjungtivis
Penyakit infeksi mata jenis yang bakteri akut. Infeksi mata jenis ini
satu ini cukup serius. tergolong cukup serius.
4 Konjungtivis bakteri neonatal. Jenis yang keempat adalah
Penyakit infeksi mata jenis yang Konjungtivis bakteri neonatal. Infeksi
satu ini tergolong sangat serius. mata jenis ini tergolong sangat
serius.
44
Bahaya Infeksi Mata pada Anak
Infeksi merupakan salah satu penyakit umum yang sering menimpa anak-anak.
Penyakit ini terjadi akibat serangan bakteri ataupun virus. Serangannya bisa terjadi pada
organ mana saja, termasuk mata. Penyakit ini sangat berbahaya apabila tidak ditangani
dengan benar. Adapun bahayanya dapat dikenali dari tingkat gejala yang timbul, yang
digolongkan menjadi beberapa jenis infeksi sebagai berikut.
Jenis yang pertama adalah Hordeolum (stye). Infeksi mata jenis ini bisa terjadi pada
bagian luar atau dalam kelopak mata. Cirinya bisa dikenali dari adanya pembengkakan
kelopak mata (kecil) berwarna kemerahan yang berisi nanah lunak. Penyebab infeksi
mata jenis ini adalah bakteri Staphylococcus aureus. Pengompresan dengan air hangat
selama 10—15 menit, 3 hingga 4 kali sehari bisa sedikit meredakan rasa sakit yang
menyertai infeksi jenis ini.
Jenis yang kedua adalah Staphylococcal blepharitis. Infeksi mata jenis ini termasuk
kategori kronis. Infeksi biasanya terjadi pada kedua kelopak mata bagian atas dan
bawah. Selain Staphylococcus aureus, yang bisa menjadi penyebab infeksi adalah bakteri
Staphylococcus epidermis. Ciri-ciri infeksi ini di antaranya adalah terjadi pembengkakan
kelopak mata (besar), gatal, panas, perih, sakit, dan juga merah. Seperti halnya jenis
Hordeolum, pengompresan dengan air hangat dapat dilakukan untuk sedikit meredakan
rasa sakit yang dialami. Selain itu, anak juga harus dibawa ke dokter karena resep
antibiotik mutlak dibutuhkan untuk mengatasi infeksi mata jenis ini.
Jenis yang ketiga adalah Konjungtivis bakteri akut. Infeksi mata jenis ini cukup
serius. Gejala yang terlihat biasanya berupa pembengkakan kelopak mata yang berisi
nanah keras. Selain itu, pada saat bangun tidur, mata anak biasanya menempel dan susah
untuk dibuka. Bakteri yang terlibat pada infeksi mata jenis ketiga ini di antaranya adalah
Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, dan Moraxella catarrhalis. Melakukan
pengompresan dengan air hangat untuk meredakan rasa sakit dan berkonsultasi dengan
dokter merupakan hal yang wajib dilakukan untuk mengobati infeksi mata jenis ini.
Jenis yang keempat adalah Konjungtivis bakteri neonatal. Infeksi mata jenis ini
tergolong sangat serius. Infeksi ini biasanya menimpa bayi yang baru lahir. Gejalanya
muncul di hari ketiga hingga hari kelima setelah bayi lahir, berupa kelopak mata yang
bernanah, berbau, dan lengket. Bakteri penyebab infeksi ini adalah Chlamydia trachomatis
dan Neisseria gonorrheae. Bayi biasanya tertular bakteri dari kelamin ibu yang menderita
penyakit gonorea sewaktu melahirkan. Pengobatan secara intensif oleh dokter adalah
satu-satunya solusi untuk infeksi mata jenis ini.
Itulah empat jenis infeksi mata yang sering menimpa anak-anak. Masing-masing
jenis memiliki gejala dan cara penanganan yang berbeda. Perawatan sejak dini sangatlah
diperlukan untuk menghindari penyakit berbahaya ini.
Sumber:
artikelkesehatan.com
45
Latihan 4
Telinga adalah suatu Organ Indera Pendengar di mana tiap-tiap orang memilikinya dan
sudah di bekali oleh Sang Pencipta sejak lahir. telinga memiliki fungsi yang sangat
penting. selain berfungsi untuk mendengarkan telinga tersebut juga berfungsi sebagai
alat keseimbangan tubuh, sehingga telinga sangat berguna sekali bagi tubuh kita. Telinga
terletak disebelah kiri dan kanan kepala. Dengan telinga kita bisa mendengar suatu
kabar baik dan buruk dari dunia luar. Dengan telinga pun juga kita bisa memperoleh
ilmu-ilmu pengetahuan karena telinga menyerap ilmu yang diberikan oleh guru kita.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa telinga merupakan salah satu organ fital
manusia.
Tulislah kembali teks yang sudah kamu perbaiki ejaan, kata baku, kalimat efektif,
serta kohesi dan koherensinya pada tempat yang telah disediakan berikut ini!
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
46
1.5 Rangkuman
47
1.6 Uji Kompetensi Bab I
A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (x) pada
huruf a, b, c, d, atau e!
(1) Sistem kesehatan nasional yang dianut di Indonesia pada hakikatnya adalah
pencerminan upaya meningkatkan kemampuan setiap individu dan segenap
masyarakat dalam memecahkan sendiri masalah kesehatannya menuju peningkatan
derajat kesehatan tertentu. (2) Peningkatan kemampuan ini merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional karena keterkaitan dan ketergantungannya pada
sektor-sektor lain dari pembangunan. (3) Peran serta sektor lain dan masyarakat
sangat diperlukan dalam upaya melembagakan norma hidup sehat, agar kemampuan
berperilaku hidup sehat bagi setiap insan Indonesia, setiap keluarga, dan seluruh
masyarakat Indonesia menjadi meningkat. (4) Upaya peningkatan kesehatan dapat
dilakukan oleh setiap orang melalui kegiatan sederhana dan murah.
Jadi, kesehatan jiwa dan raga perlu tetap dijaga oleh setiap manusia agar mampu
mewujudkan kesejahteraan hidup lahir dan batin.
48
3. Perhatikan bagian-bagian struktur teks eksposisi di bawah ini!
(1) Judul
(2) Argumentasi
(3) Penegasan ulang pendapat
(4) Tesis
Susunan bagian-bagian tersebut sehingga menjadi struktur teks eksposisi
yang benar adalah . . . .
a. (1) - (2) - (3) - (4) d. (1) - (3) - (4) - (2)
b. (1) - (4) - (2) - (3) e. (1) - (3) - (2) - (4)
c. (1) - (2) - (4) - (3)
Ketua yayasan Kartika Jaya didampingi Wakil Ketua menghadiri acara wisuda dan
pelepasan siswa-siswi kelas XII.
Perhatikan dua teks berikut dengan saksama, kemudian kerjakan soal nomor 5
dan 6!
49
6. Pada teks tersebut terdapat penggunaan kata transisi sebagai sarana
kepaduan paragraf. Kata transisi yang dimaksud adalah . . . .
a. Oleh karena itu d. Dan
b. Sebagai e. Yang
c. Karena
Perhatikan dua teks berikut dengan saksama, kemudian kerjakan soal nomor 7
dan 8!
TEKS 1 TEKS 2
Gerhana matahari total terjadi ketika Rasa takut adalah rasa di mana seseorang
bulan tepat berada di antara matahari dan merasa bahwa dirinya sedang mengalami
bumi. Peristiwa ini terjadi hanya pada situasi atau suasana yang menghilangkan
bulan baru. Pada gerhana matahari total, rasa percaya diri mereka akan sesuatu. Di
piringan matahari sepenuhnya tertutup bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi
oleh bulan, tetapi pada peristiwa gerhana rasa takut tersebut.
matahari sebagian, hanya sebagian dari Pertama, persiapkan diri Anda sebaik-
cahaya matahari yang terhalangi bulan. baiknya bila menghadapi situasi atau
Pada saat bulan berada dalam posisi orbit suasana tertentu. Kedua, pelajari sebaik-
cukup dekat dan berada dalam bidang baiknya bila menghadapi situasi tersebut.
yang sama dengan bumi, akan terjadi Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya
gerhana matahari total. diri. Keempat, setelah timbul rasa percaya
diri, pertebal keyakinan Anda. Kelima,
untuk menambah rasa percaya diri, kita
harus menambah kecakapan atau keahlian
melalui latihan atau belajar sungguh-
sungguh.
7. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan kedua teks di atas?
a. Teks 1 merupakan teks eksplanasi, sedangkan teks 2 merupakan teks
eksposisi
b. Teks 1 merupakan teks eksposisi, sedangkan teks 2 merupakan teks
eksplanasi
c. Kedua teks merupakan teks eksposisi
d. Kedua teks merupakan teks eksplanasi
e. Kedua teks bukan teks eksposisi ataupun teks eksplanasi
50
8. Urutan pokok-pokok teks yang sesuai dengan kedua teks di atas adalah . . . .
a. Teks 1 : apa – kapan – bagaimana
Teks 2: apa – mengapa – bagaimana
b. Teks 1 : apa – kapan – mengapa
Teks 2: apa – bagaimana – mengapa
c. Teks 1 : apa – kapan – bagaimana
Teks 2: apa – kapan – bagaimana
d. Teks 1 : apa – mengapa – bagaimana
Teks 2: apa – kapan – bagaimana
e. Teks 1 : apa – bagaimana – mengapa
Teks 2: apa – kapan – bagaimana
Kalimat yang ditulis dengan ejaan yang salah ditandai oleh nomor . . . .
a. Teks 1 = (1); teks 2 = (1) d. Teks 1 = (3); teks 2 = (1)
b. Teks 1 = (2); teks 2 = (2) e. Teks 1 = (2); teks 2 = (3)
c. Teks 1 = (3); teks 2 = (2)
51
11. Bacalah teks berikut dengan saksama!
Manakah dari pilihan kalimat di bawah ini yang bukan termasuk bagian
argumentasi teks di atas?
a. Cara paling simpel untuk menjaga kebersihan sekolah adalah dengan
membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.
b. Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penting untuk
menciptakan kenyamanan kegiatan belajar mengajar.
c. Selain lingkungan sekolah menjadi bersih, hubungan antara siswa dan
guru juga bisa semakin akrab karena adanya kerja sama di antara mereka.
d. Selain itu, pembagian piket kelas menjadi salah satu cara untuk menjaga
kebersihan lingkungan sekolah.
e. Selanjutnya, setiap hari Jumat dapat diadakan kerja bakti membersihkan
sekolah setelah pelajaran pertama selesai.
52
12. Pronomina persona yang sering digunakan dalam teks eksposisi adalah kita
dan saya. Kedua pronomina tersebut hanya ditemukan pada paragraf ... dan
paragraf ... teks eksposisi.
a. Pertama; kedua d. Ketiga; keempat
b. Kedua; ketiga e. Pertama; terakhir
c. Kedua; terakhir
13. Silahkan bayar semua utang Anda sekarang! Kata tidak baku dalam kalimat
tersebut adalah . . . .
a. Silahkan d. Anda
b. Bayar e. Sekarang
c. Utang
14. Manakah dari penulisan kata-kata di bawah ini yang tergolong baku?
a. Teoritis, izin, konkrit
b. Apotek, silahkan, sistem
c. Risiko, nasihat, sekadar
d. Seksama, ijazah, komplit
e. Karir, praktik, hutang
15. Penulisan kata maha pada kalimat di bawah ini benar, kecuali . . . .
a. Di daerah itu, ia benar-benar mahabaik.
b. Semoga Tuhan Yang Maha Penyayang melimpahkan rahmat-Nya.
c. Pertemuan itu dihadiri wakil-wakil mahasiswa.
d. Marilah kita berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
e. Sila pertama pancasila adalah ketuhanan yang Maha Esa.
53
B. Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan benar!
1. Teks eksposisi yang baik dan benar harus ditulis sesuai dengan struktur dan
kaidah teks eksposisi. Sebutkan apa saja bagian dari struktur dan kaidah teks
eksposisi yang dimaksud!
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat Indonesia. DBD cenderung meningkat jumlah penderitanya serta makin
luas penyebarannya. Hal ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan
penduduk. Sejatinya diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk memerangi
penyakit ini. Anak-anak merupakan korban yang paling rentan terserang penyakit
DBD. Gejalanya adalah panas tinggi, pendarahan, dan jika dibiarkan dapat
mengakibatkan kematian. DBD seringkali menimbulkan wabah seperti yang terjadi
di sebagian besar wilayah Indonesia saat ini. Nyamuk penular penyakit ini, Aedes
Aegypti, tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum. Jadi,
pemberantasan DBD harus dilaksanakan dengan mengutamakan memberantas
nyamuk penularnya. Agar sukses memberantas penyakit DBD, diperlukan peran
serta masyarakat dengan menerapkan pola hidup bersih sehingga lingkungan sekitar
pun menjadi sehat. Ini artinya, upaya pemberantasan DBD merupakan tanggung
jawab kita semua.
3. Perbaikilah penggalan teks berikut ini dengan menggunakan ejaan yang benar
serta kalimat yang efektif!
Menjaga kesehatan Mulut dan Gigi pada anak memang harus dilakukan sejak sedini
mungkin. Hal tersebut dilakukan karena Gigi adalah organ tubuh yang memiliki
peranan penting terutama untuk pencernaan. Dengan bantuan Gigi semua makanan
yang di telan menjadi lebih mudah di cerna karena sudah di lumat terlebih dahulu.
54
1.7 Penilaian
55
1.8 Refleksi
Setelah kamu mempelajari materi pada Bab I modul ini yaitu Mengenal Teks
Eksposisi, ayo kita nilai hasil belajarmu! Berilah tanda centang (√) pada kolom
yang kamu anggap sesuai. Ingat, isilah kolom di bawah ini secara jujur sesuai
dengan kemampuanmu.
Tidak, saya
Ya, sudah
No. Indikator masih harus
mengerti
belajar lagi
1 Setelah mempelajari bab I
modul ini, saya mampu
menentukan wujud teks
akademik yang merupakan
genre makro yang terdiri atas
gabungan berbagai genre
mikro.
2 Setelah mempelajari bab I
modul ini, saya mampu
menerapkan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI).
3 Setelah mempelajari bab I
modul ini, saya mampu
menerapkan hakikat dan ciri
kalimat efektif.
56
Daftar Pustaka
Hasani, A. 2005. Ikhwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Press.
Kuncoro, M. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku.
Jakarta: Erlangga.
Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT). 2008. Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Hi-Fest.
Suwandi, S., Mukmin, S., Utami, S., Syukri, I. Z., Ratnawati, L., Zahra, Ernalida,
…., dan Nurbaya. 2008. Bahasa Indonesia. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Wahono, Mafrukhi, dan Sawali. 2013. Marbi: Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
57
Wiratno, T., Purnanto D., dan Damaianti, V. S. 2014. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri
dan Akademik. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti.
58
BAB II
Memproduksi Teks Eksposisi
Indikator
1. Ketepatan dan kesesuaian dalam menentukan topik dan judul.
2. Ketepatan dan kesesuaian dalam mengembangkan kerangka tulisan.
3. Ketepatan dan kesesuaian dalam menulis paragraf yang koheren sesuai
dengan karakteristiknya.
PETA KONSEP
BAB II
Memproduksi Teks Eksposisi
60
Menulis merupakan kegiatan yang membutuhkan proses dalam
menghasilkan sebuah tulisan. Adapun dalam proses tersebut, pada dasarnya
menulis terdiri atas tiga tahap kegiatan yang harus dilalui, yaitu tahap
prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Lalu, bagaimana dengan penulisan
teks eksposisi? Secara umum, menulis teks eksposisi terdiri atas empat langkah
kegiatan, yaitu: (1) menentukan topik; (2) mengembangkan kerangka atau outline;
(3) mengembangkan draf tulisan; dan (4) menulis teks eksposisi yang koheren
sesuai dengan karakteristiknya (Yustinah, 2014:50—51; Anggarani dkk.,
2006:125—127; Dawud, 2004:164).
61
Menurut saya, topik “Universitas Sriwijaya” ......................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
DAFTAR PERTANYAAN
1. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
2. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
3. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
4. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
5. .....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
62
baiknya. Topik yang menarik juga pasti akan mengundang minat para
pembaca untuk membaca tulisan tersebut dari awal sampai akhir.
Misalnya, seseorang yang berkecimpung dalam bidang politik akan
lebih tertarik dengan topik-topik politik daripada topik-topik kesehatan.
Sama halnya jika kamu menggemari sesuatu, kamu pasti akan memiliki
ketertarikan yang tinggi pada hal itu, bukan? Nah, topik yang menarik
perhatianmu seperti itu akan sangat memotivasimu untuk secara terus-
menerus mencari data-data mengenai hal itu. Dengan demikian, semakin
tinggi ketertarikan yang kamu miliki, akan semakin banyak pula data yang
dapat kamu olah sehingga tulisanmu akan menjadi lebih baik.
Selain menarik, topik yang dipilih juga harus bermanfaat. Maksudnya
adalah jika ditinjau dari segi akademis dan praktis dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Panjang
pendeknya sebuah tulisan tidak menentukan kualitasnya. Tulisan yang
pendek tetapi diuraikan dengan jelas, padat, dan bermanfaat, pasti akan lebih
dihargai daripada tulisan yang panjang tetapi terlalu bertele-tele dan tidak
jelas apa maksudnya.
Misalnya, di antara topik “Upaya Pengembangan Robot Cerdas Bagi
Pelayanan Pasien di Rumah Sakit”, “Kecenderungan Kawin-Cerai Para
Selebritas Tanah Air”, dan “Jumlah Sepatu dan Jenis Pakaian yang Dikoleksi
Para Artis Dangdut”, topik mana yang memiliki sumbangsi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan atau berguna dalam kehidupan sehari-hari?
Sudah jelas jawabannya pasti topik yang pertama.
2. Dikuasai atau Dikenal
Topik yang dipilih hendaklah merupakan topik yang tidak asing bagi
penulis. Hal ini menyangkut penguasaan yang dimiliki terhadap topik yang
akan dibahas. Dengan dikenalnya topik itu oleh penulis, diharapkan penulis
mengetahui segala sesuatu tentang topik itu dengan baik dan mendalam.
Namun, jika kamu memaksakan diri menulis teks eksposisi yang topiknya
tidak kamu kuasai, teks tersebut nantinya akan selesai dalam waktu yang
lama atau bahkan tidak kunjung selesai. Misalnya, guru IPS tentunya lebih
63
menguasai masalah-masalah sosial daripada masalah sains dan teknologi.
Sebaliknya, guru IPA lebih menguasai masalah sains daripada masalah sosial.
3. Bahan atau Literaturnya Tersedia
Ketersediaan bahan ini harus diperhatikan mengingat bahan merupakan
hal yang penting dalam menulis. Ketersediaan bahan memungkinkan penulis
mengembangkan topik menjadi tulisan yang luas dan dalam. Sebaliknya, jika
topik tidak didukung oleh ketersediaan bahan, penulis akan mengalami
kesulitan dalam proses pengembangan tulisan.
Jadi, ketersediaan bahan sangat penting untuk mendukung penguasaan
yang dimiliki penulis. Jika kamu menulis teks eksposisi tanpa penguasaan dan
literatur yang cukup, teks tersebut akan menjadi tulisan yang dangkal dan
kurang bermutu.
4. Aktual
Topik yang dipilih juga harus bersifat aktual. Artinya, topik itu
merupakan hal yang sedang hangat dibicarakan. Oleh sebab itu, topik terkini
merupakan pilihan utama. Tidak kalah penting, data dan informasi yang
disajikan juga harus sesuai dengan perkembangan keadaan saat ini. Carilah
data terkini.
Misalnya, kamu ingin menulis sebuah tulisan tentang teknologi
komputer. Mengikuti informasi terbaru adalah wajib hukumnya. Tidak lucu
kan kalau di zaman windows 8.1 ini kamu justru membahas sistem operasi
MS DOS 5.0. Padahal saat ini kebanyakan pemakai komputer sudah
menggunakan PC Windows 7.0 ke atas, bahkan di kalangan programmer sudah
menggunakan sistem operasi Linux.
5. Tidak Terlalu Luas dan/atau Terlalu Sempit
Agar tidak terlalu sulit dalam menulis dan mengembangkan tulisan,
maka topik yang dipilih jangan terlalu luas dan/atau terlalu sempit
jangkauannya. Jika topik yang dipilih terlalu sempit, maka akan
menghasilkan tulisan yang kurang menarik dan bermanfaat. Selain itu, tulisan
pun menjadi sulit untuk dikembangkan.
64
Sebaliknya, topik yang terlalu luas akan menghasilkan tulisan yang
dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan akan
menjadi tidak fokus atau bahkan melenceng dari pokok atau inti tulisan.
Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Ingat, jangan
pernah memilih topik yang masih terlalu umum dan belum kamu kuasai.
Jika topik yang akan kamu kembangkan terlalu luas, sebaiknya dibatasi
atau dipersempit menjadi topik-topik yang lebih spesifik. Topik yang lebih
spesifik akan lebih memudahkanmu dalam mengembangkan atau mengulas
pokok atau inti tulisan secara lebih detail. Tentunya pembaca juga akan lebih
merasa puas, jika yang dibacanya adalah tulisan yang diulas secara mendalam.
Misalnya, kamu akan menulis sebuah teks eksposisi dengan topik
“toleransi umat beragama”. Topik ini masih terlalu luas sehingga perlu
dibatasi dan dipersempit, seperti menjadi “toleransi umat beragama di
Indonesia” atau “toleransi umat beragama di Jakarta”. Contoh lainnya, topik
“perencanaan pembangunan di Indonesia” bisa dipersempit lagi menjadi
“perencanaan jalan di Kota Surabaya untuk mengatasi macet”.
Diskusi Kelompok
65
Pada umumnya
umumnya, penulis cenderung mengalami kesulitan ketika ingin
membatasi topik yang akan ditulisnya. Berikut disajikan tiga cara yang dapat
dilakukan dalam membatasi topik agar topik yang dipilih tidak terlalu luas
dan/atau terlalu sempit (Suwandi dkk., 2008:57—59;
59; Putra, 2007:106—107).
2007:106
a. Menggunakan D
Diagram Jarum Jam
Diagram ini disebut diagram jarum jam karena bentuk pembatasannya
menyerupai jarum jam. Cara ini yang dilakukan dengan menempa
menempatkan topik yang
masih luas sebagai pusatnya. Selanjutnya, di sekelilingnya ditempatkan topik-
topik
topik yang lebih spesifik yang merupakan pembatasan topik itu ditinjau dari
berbagai sudut.
66
c. Menggunakan Diagram Piramida T
Terbalik
Cara
ara membatasi topik dengan diagram piramida terbalik hampir sama
dengan diagram pohon
pohon. Topik yang masih terlalu luas akan dibatasi tahap demi
tahap sehingga terbentuk topik yang lebih spesifik.
Latihan 1
Perhatikanlah tabel berisi lima topik di bawah ini. Dengan mengacu pada lima hal
atau kriteria pemilihan topik, berikanlah
b pendapatmu mengenai topik
topik-topik ini!
No. Topik Pendapat
1 Upaya mengatasi kemacetan
lalu lintas di pagi hari
67
2 Bahaya narkoba
Jika di antara kelima topik di atas terdapat topik yang masih terlalu luas,
batasilah topik tersebut sehingga menjadi topik yang baik dengan menggunakan
salah satu diagram yang ada!
68
2.2 Mengembangkan Kerangka atau Outline
69
2. Mengelompokkan Ide
Mengelompokkan ide dapat dilakukan dengan cara mendekatkan ide-
ide yang berkaitan atau berhubungan. Hal ini dilakukan agar ide-ide yang ada
menjadi lebih terarah. Contohnya, “prestise atau gaya-gayaan”, “mencari jodoh”,
“mengusir sepi/tidak ada kerjaan”, “mengenal karakter orang lain”, dan
“keberuntungan/sudah terlanjur” sama-sama merupakan alasan yang tidak
baik atau melenceng sehingga dapat dikelompokkan menjadi satu kelompok.
Lakukanlah hal yang sama pada semua ide hingga pada akhirnya kamu
mendapatkan beberapa kelompok ide. Kelompok-kelompok ide ini disebut
sebagai subtopik.
Bacalah ulang daftar yang ada, pastikan bahwa tidak ada ide yang lupa
dikelompokkan. Hapuslah jika terdapat ide yang tidak disukai atau mirip
dengan ide lainnya. Ide yang tidak terlalu menunjang topik atau subtopik juga
sebaiknya dibuang. Seleksilah ide dengan cermat. Perhatikanlah contoh
pengelompokkan ide di bawah ini.
Alasan memilih kuliah di Politeknik Negeri Sriwijaya
menambah teman
Keterangan: = topik
= subtopik
= subsubtopik
70
3. Mengorganisasikan Ide
Mengorganisasikan ide dapat dilakukan dengan cara disusun dari yang
paling jelas atau dikenal sampai yang paling tidak jelas atau tidak dikenal. Ide
juga dapat disusun dengan urutan sederhana—rumit atau sebaliknya. Dengan
demikian, ide yang berkaitan erat sebaiknya ditulis berdekatan agar mudah
meruntutkannya. Misalnya, sebagian besar orang mendapatkan pekerjaan
setelah mendapatkan gelar. Jadi, subsubtopik “mendapatkan pekerjaan”
diletakkan setelah subsubtopik “mendapatkan gelar”. Kedua subsubtopik
tersebut juga bisa digabung menjadi satu subsubtopik, yaitu “mendapatkan
gelar dan pekerjaan”.
Selain subsubtopik, perhatikan juga urutan subtopik yang ada. Seperti
subtopik “diri sendiri”, sebaiknya subtopik tersebut diletakkan pada urutan
pertama, setelahnya baru diikuti subtopik “orang lain”, “terpaksa” dan
“melenceng”. Jika masih terdapat kekeliruan lainnya, perbaikilah kembali
seperti contoh berikut ini.
cita-cita sewaktu membanggakan dan tidak boleh kuliah prestise atau gaya-
sekolah menyenangkan hati di luar kota gayaan
orang tua
tenaga pengajarnya tidak lulus di keberuntungan/sudah
kompeten melanjutkan cita-cita tempat lain terlanjur
orang tua
mendapatkan gelar keinginan orang tua mencari jodoh
dan pekerjaan biayanya pas di
kantong
tidak ada pilihan mengusir sepi/tidak
dekat dengan terpengaruh lain: kuliah atau ada kesibukan
tempat tinggal lingkungan menikah
Keterangan: = topik
= subtopik
= subsubtopik
71
Alasan Memilih Kuliah di Politeknik Negeri Sriwijaya
1. Alasan I: Diri sendiri
a. Cita-cita sewaktu sekolah
b. Tenaga pengajarnya kompeten
c. Mendapatkan gelar dan pekerjaan
d. Dekat dengan tempat tinggal
2. Alasan II: Orang lain
a. Membanggakan dan menyenangkan hati orang tua
b. Melanjutkan cita-cita orang tua
c. Biayanya pas di kantong
d. Terpengaruh lingkungan
3. Alasan III: Terpaksa
a. Tidak diperbolehkan kuliah di luar kota
b. Tidak lulus di tempat lain
c. Keinginan orang tua
d. Tidak ada pilihan lain: kuliah atau menikah
4. Alasan IV: Melenceng
a. Prestise atau gaya-gayaan
b. Keberuntungan atau sudah terlanjur
c. Mencari jodoh
d. Mengusir sepi atau tidak ada kesibukan
Diskusi Kelompok
Seperti yang telah kamu ketahui, kerangka atau outline di atas terdiri atas topik,
subtopik, dan subsubtopik. Namun, jangan sampai lupa bahwa teks eksposisi
mempunyai struktur teks yang khas, yaitu judul, pernyataan pendapat (tesis),
argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.
72
Judul : Alasan memilih kuliah di Politeknik Negeri
Sriwijaya
Pernyataan pendapat : .......................................................................................
(tesis) .......................................................................................
.......................................................................................
Argumentasi : 1. Alasan I: Diri sendiri
a. Cita-cita sewaktu sekolah
b. Tenaga pengajarnya kompeten
c. Mendapatkan gelar dan pekerjaan
d. Dekat dengan tempat tinggal
2. Alasan II: Orang lain
a. Membanggakan dan menyenangkan hati
orang tua
b. Melanjutkan cita-cita orang tua
c. Biayanya pas di kantong
d. Terpengaruh lingkungan
3. Alasan III: Terpaksa
a. Tidak diperbolehkan kuliah di luar kota
b. Tidak lulus di tempat lain
c. Keinginan orang tua
d. Tidak ada pilihan lain: kuliah atau menikah
4. Alasan IV: Melenceng
a. Prestise atau gaya-gayaan
b. Keberuntungan atau sudah terlanjur
c. Mencari jodoh
d. Mengusir sepi atau tidak ada kesibukan
Penegasan ulang pendapat: .......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
73
Latihan 2
74
3. Organisasikanlah ide
ide-idemu.
idemu. Perbaikilah susunan ide yang ada. Periksa
kembali apakah masih terdapat ide yang sama atau ide yang belum tepat
urutannya.
75
5. Tulislah hasil akhir pengembangan kerangka teks eksposisimu yang meliputi
judul, pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang
pendapat pada tempat yang telah disediakan berikut ini!
76
2.3 Mengembangkan Draf Tulisan
Setelah kerangka atau outline selesai, langkah selanjutnya yang harus kamu
lakukan adalah membuat dan mengembangkan draf tulisan sehingga teks
eksposisi yang akan kamu tulis nanti menjadi lebih baik. Berdasarkan kerangka
yang telah kamu buat sebelumnya, dapat dikira-kira bahwa teks eksposisi yang
akan ditulis terdiri atas enam paragraf. Paragraf pertama membahas pernyataan
pendapat atau tesis, paragraf kedua sampai kelima membahas argumentasi, dan
paragraf keenam membahas penegasan ulang pendapat.
Komposisi kerangka tersebut tergolong komposisi kerangka yang baik,
karena menurut Kuncoro (2009:56) komposisi teks yang baik yaitu 15%—70%—
15%. Maksudnya, porsi penulisan untuk bagian pernyataan pendapat atau tesis
sebesar 15%, porsi penulisan untuk bagian argumentasi sebesar 70%, dan porsi
penulisan untuk bagian penegasan ulang pendapat sebesar 15%.
Selanjutnya, untuk memudahkan proses penulisan keempat bagian
argumentasi, kamu dapat mengubah semua subtopik menjadi kalimat utama dan
semua subsubtopik menjadi kalimat penjelas. Atau dengan kata lain, kamu harus
mengubah bentuk kerangka topik atau ide yang ada menjadi kerangka kalimat.
Agar lebih jelas, perhatikanlah contoh transformasi kerangka topik menjadi
kerangka kalimat pada paragraf kedua berikut ini!
Kerangka Topik Kerangka Kalimat
Subtopik I Kalimat Utama
Diri-sendiri Alasan utama mahasiswa memilih kuliah di Politeknik
Negeri Sriwijaya biasanya berasal dari diri mahasiswa
itu sendiri.
Subsubtopik I Kalimat Penjelas
Cita-cita sewaktu Pertama, kuliah di Polsri merupakan cita-citanya sejak
sekolah masih duduk di bangku sekolah.
77
Subsubtopik II Kalimat Penjelas
Tenaga pengajarnya Kedua, Polsri memiliki tenaga pengajar yang kompeten
kompeten di bidangnya sehingga ilmu pengetahuan dapat
diperoleh dengan lebih baik.
Subsubtopik III Kalimat Penjelas
Mendapatkan gelar Selain itu, alasan lainnya adalah karena mahasiswa ingin
dan pekerjaan mendapatkan pekerjaan setelah menyandang gelar dari
Polsri.
Subsubtopik IV Kalimat Penjelas
Dekat dengan tempat Alasan terakhir mengapa memilih kuliah di Polsri ialah
tinggal karena jarak antara Polsri dan tempat tinggal
mahasiswa cukup dekat.
Tahukah Kamu?
Tahukah kamu apa itu kalimat utama dan kalimat penjelas?
Kalimat utama adalah kalimat yang berisi gagasan pokok dalam satu paragraf
(Oshima dan Hogue, 2006:3).
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memperjelas kalimat utama (Oshima dan
Hogue, 2006:11).
Diskusi Kelompok
78
Paragraf Ketiga
Kerangka Topik Kerangka Kalimat
Subtopik II Kalimat Utama
Orang lain
Paragraf Keempat
Kerangka Topik Kerangka Kalimat
Subtopik III Kalimat Utama
Terpaksa
79
Subsubtopik I Kalimat Penjelas
Tidak diperbolehkan
kuliah di luar kota
Paragraf Kelima
Kerangka Topik Kerangka Kalimat
Subtopik IV Kalimat Utama
Melenceng
80
Subsubtopik III Kalimat Penjelas
Mencari jodoh
81
2. Diamlah Sebentar
Apabila semua ide yang ada dalam otak sudah kamu tulis, berhentilah
sejenak. Jangan lupa, berilah jeda untuk mengusir kepenatan. Setelah
beristirahat yang cukup, segeralah lakukan langkah yang berikutnya.
3. Baca Karya orang Lain
Untuk menyegarkan dan memperkaya tulisan, alangkah baiknya jika kamu
membaca karya orang lain yang masih ada hubungannya dengan hal yang
kamu tulis. Setidaknya dengan membaca karya orang lain kamu dapat
mempelajari gaya dan isi tulisannya. Selain sebagai penguat, hal ini dapat
digunakan sebagai pembanding.
4. Lakukan penyempurnaan (Tulis Lagi)
Selanjutnya, sempurnakanlah tulisanmu dengan melakukan beberapa hal,
yaitu: (1) menyambung tulisan yang belum selesai; (2) menambah tulisan yang
kurang (misalnya ada tambahan informasi); dan (3) mengubah data yang
kurang tepat.
82
Jeruk Nipis si Tanaman Sejuta Manfaat
Jeruk nipis adalah tanaman yang
sangat mudah ditemukan di daerah
Indonesia. Umumnya kita
k mengetahui
jeruk nipis hanya digunakan sebagai
bumbu masak dan perawatan wajah
Sumber: zebhi.com atau kecantikan. Padahal tanaman yang
memiliki rasa masam, berbentuk bulat, dan batangnya dipenuhi dengan duri ini memiliki
banyak manfaat penting bagi kesehatan sehingga dijuluki tanaman sejuta manfaat oleh
para pakar kesehatan.
Pertama, jeruk nipis bermanfaat sebagai obat pereda batuk. Jeruk nipis dapat
dimanfaatkan menjadi obat pereda batuk dengan cara memeras satu buah jeruk nipis
yang sudah tua, mengambil airnya,
airnya, kemudian mencampurkannya dengan satu sendok
madu asli. Minumlah campuran jeruk nipis dan madu ini sebanyak tiga kali sehari.
Kedua, jeruk
ruk nipis bermanfaat sebagai obat untuk mengatasi rambut rontok.
Untuk mengatasi rambut rontok, potong jeruk nipis me
menjadi
njadi beberapa bagian, kemudian
oleskan ke kulit kepala. Jika sudah dioleskan secara merata, bungkus kepala agar air
jeruk tersebut benar--benar
benar meresap di kulit kepala. Biarkan sampai satu malam.
Keesokan paginya cucilah rambut hingga bersih.
Ketiga, jeruk nipis bermanfaat sebagai obat haid. Bagi para wanita yang sering
merasakan nyeri saat haid dapat menggunakan jeruk nipis sebagai obat untuk
menghilangkan nyerinya. Caranya, peras satu atau dua buah jeruk nipis, tambahkan dua
gelas air hangat, kemudian min
minum
um secara teratur. Haid akan berjalan lancar setelah itu,
itu
nyerinya pun akan berangsur
berangsur-angsur menghilang.
Keempat, jeruk
eruk nipis bermanfaat sebagai obat untuk batu ginjal. Untuk mengobati
batu ginjal, peraslah dua buah jeruk nipis kemudian tambahkan dua gelas air hangat.
Minumlah campuran air perasan jeruk tersebut sesudah makan. Lakukan hal ini secara
teratur.
Kelima, jeruk
eruk nipis bermanfaat sebagai obat bagi para pecandu rokok. Para
pecandu rokok dapat memanfaatkan jeruk nipis jika ingin berhenti merokok. Car
Caranya,
iris jeruk nipis kemudian hisap baunya sambil meminum air putih. Lakukan hal ini secara
rutin sampai dapat melupakan rokok. Butuh kemauan yang keras untuk melakukan hal
ini.
Itulah beberapa manfaat penting jeruk nipis bagi kesehatan. Wajar saja jika
tanaman ini dijuluki sebagai tanaman sejuta manfaat oleh para pakar kesehatan.
Sumber:
www.buahuntukdiet.com
83
Latihan 3
1. Tulislah sebuah draf teks eksposisi berdasarkan kerangka atau outline yang
telah disediakan berikut ini, kemudian berilah judul yang tepat!
Tulislah draf teks eksposisimu pada tempat yang telah disediakan berikut ini!
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
84
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
85
2.4 Menulis Teks Eksposisi yang Koheren Sesuai
dengan Karakteristiknya
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penulisan teks eksposisi. Tahap
akhir ini bertujuan untuk menyempurnakan draf tulisan agar menjadi lebih baik,
karena bisa saja pada waktu penulisan draf kamu tergesa-gesa sehingga terdapat
kesalahan di sana-sini. Berdasarkan draf teks eksposisi yang telah dihasilkan,
kamu dapat mengubah, menghapus, atau menambahkan beberapa hal ke
dalamnya agar teks tersebut menjadi teks eksposisi yang koheren sesuai dengan
karakteristiknya.
Tahap ini bisa dilakukan sendiri atau lebih baik lagi jika kamu meminta
bantuan kepada orang lain. Adapun beberapa karakteristik yang perlu
diperhatikan meliputi isi tulisan dan teknis bahasa seperti ejaan, pilihan kata,
keefektifan kalimat, dan kepaduan teks, baik dari segi kohesi maupun koherensi.
Hal senada disampaikan Yustinah (2014:56), yaitu bahwa hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menyempurnakan draf teks eksposisi meliputi: (1) kebenaran
tulisan, bisa saja ada yang salah tulis; (2) menghindari pengulangan kata yang
tidak perlu; (3) penggunaan kata baku; (4) penggunaan gabungan kata; (5)
penggunaan imbuhan (6) kata-kata yang ambiguitas; dan lain sebagainya.
Diskusi Kelompok
86
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
87
Latihan 4
Cermatilah sekali lagi dengan saksama teks eksposisi yang telah kamu tulis.
Apakah antarkalimat dalam paragraf dan antara paragraf yang satu dengan
lainnya sudah padu. Perbaikilah kembali unsur-unsur kepaduannya sehingga teks
tersebut menjadi sebuah teks eksposisi yang koheren sesuai dengan karakteristik
teksnya. Tulislah hasil perbaikan akhir teks eksposisimu pada tempat yang telah
disediakan berikut ini!
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
88
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
89
2.5 Rangkuman
Dalam menentukan sebuah topik, ada lima hal atau kriteria yang
harus dipenuhi: menarik dan bermanfaat, dikuasai atau dikenal,
bahan atau literaturnya tersedia, aktual, dan tidak terlalu luas
dan/atau terlalu sempit.
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk membatasi topik agar
topik yang ditentukan atau dipilih tidak terlalu luas dan/atau terlalu
sempit, yaitu dengan menggunakan diagram jarum jam, diagram
pohon, atau diagram piramida terbalik.
90
2.6 Uji Kompetensi Bab II
A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (x) pada
huruf a, b, c, d, atau e!
91
4. Perhatikanlah kutipan teks berikut ini!
(1) Nella melamun beberapa saat. (2) Kenangan masa lalunya muncul silih
berganti. (3) Ia besok akan menari. (4) Dulu ibunya selalu mendampinginya di
saat pentas seni. (5) Situasi seperti itu sangat membahagiakan hatinya.
Terdapat kalimat yang tidak padu dalam kutipan teks di atas, yaitu kalimat
nomor . . . .
a. (1) d. (4)
b. (2) e. (5)
c. (3)
92
7. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengedit atau
memperbaiki draf teks eksposisi, kecuali . . . .
a. Jumlah kata d. Koherensi
b. Ejaan e. Keefektifan kalimat
c. Diksi
(a) Alasan pertama mengapa Goa Ngerit kini jarang dikunjungi adalah karena
keindahan tempat tersebut sudah tidak seperti yang dulu.
(b) Melihat kenyataan itu, perlu perhatian dari pemerintah daerah dan
kesadaran dari masyarakat sekitar untuk mengembalikan keindahan Goa
Ngerit seperti sedia kala.
(c) Selain itu, kesejukan tempat itu kini tidak terasa lagi karena penebangan
hutan dianggap sudah seperti pekerjaan biasa bagi masyarakat sekitar.
(d) Goa Ngerit sudah lama tidak terdengar gaungnya, tempat itu sudah jarang
sekali dikunjungi orang sebagai tempat rekreasi.
(e) Habitat sungai pun juga mulai terganggu karena pengguna kanobat dan alat
setrum ketika menangkap ikan sehingga kejernian sungai sudah tidak
kentara lagi.
(f) Terakhir, pemerintah yang tidak tergerak untuk memikirkan akses jalan
menuju ke lokasi tersebut membuat Goa Ngerit semakin terkesan terkucil
karena sulit dijangkau oleh pengunjung.
8. Manakah susunan kerangka atau outline yang baik dari kalimat-kalimat acak
di atas?
a. (a)—(b)—(d)—(c)—(e)—(f)
b. (d)—(b)—(a)—(e)—(c)—(f)
c. (a)—(b)—(f)—(c)—(e)—(d)
d. (d)—(a)—(b)—(c)—(e)—(f)
e. (d)—(a)—(c)—(e)—(f)—(b)
93
9. Judul yang paling tepat atau cocok untuk kerangka teks tersebut adalah . . . .
a. Upaya Pelestarian Goa Nyerit
b. Goa Ngerit Nyaris Dilupakan
c. Rusaknya Lingkungan Sekitar Goa Nyerit
d. Goa Nyerit
e. Kepedulian Pemerintah Terhadap Goa Nyerit
(1) .... (2) Pertama, suatu perusahaan harus mampu menghasilkan produk
dengan mutu lebih baik (better quality). (3) Berikutnya, sedapat mungkin
produsen memberikan harga yang lebih murah (cheaper price) terhadap produk
yang dihasilkan dibandingkan perusahaan lain. (4) Selain harga murah,
penyerahan produk secara cepat (fast delivery) juga merupakan usaha yang
perlu diperhatikan oleh produsen. (5) Selain tiga hal tersebut, ada satu hal
lagi yang perlu diperhatikan, yaitu memberikan pelayanan yang lebih baik
(better service).
94
B. Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan benar!
95
b. Batasilah topik yang telah kamu pilih dengan menggunakan salah satu
diagram pembatasan topik karena ketiga pilihan topik di atas masih
terlalu umum!
c. Berdasarkan topik yang telah kamu batasi, susunlah sebuah kerangka atau
outline teks eksposisi!
d. Kembangkanlah kerangka atau outline tersebut menjadi sebuah draf teks
eksposisi!
e. Cermatilah sekali lagi dengan saksama draf teks eksposisi yang telah
kamu tulis. Jika masih terdapat kesalahan, baik dari segi isi ataupun
teknis bahasanya, perbaikilah draf yang telah kamu tulis sehingga draf
tersebut menjadi sebuah teks eksposisi yang koheren sesuai dengan
karakteristiknya!
f. Kerjakanlah tugasmu, mulai dari pemilihan topik sampai ke penulisan
akhir teks eksposisi yang koheren, pada bagian yang telah disediakan
berikut ini!
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
96
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
97
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
98
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
99
2.7 Penilaian
Setelah kamu mengerjakan Uji Kompetensi Bab II, ukurlah tingkat penguasaan
dan pemahamanmu mengenai materi pada Bab II modul ini yaitu Memproduksi Teks
Eksposisi dengan menggunakan rumus perhitungan di bawah ini.
Jika tingkat penguasaanmu 80% atau lebih, itu berarti kamu telah
menyelesaikan pembelajaran Bab II modul ini dengan baik, tidak perlu
diulang.
Jika tingkat penguasaanmu masih di bawah 80%, kamu harus
mengulangi pembelajaran materi Bab II modul ini, terutama di bagian
yang belum kamu kuasai dengan baik. Renungkanlah pertanyaan
berikut: “Dari keempat subbab yang terdapat pada Bab II, bagian
manakah yang belum saya pahami dengan baik?”. Pelajarilah kembali
bagian yang belum kamu pahami itu sampai kamu paham.
100
2.8 Rubrik Penilaian
Adapun rubrik penilaian menulis teks eksposisi yang dapat kamu gunakan untuk
menilai hasil tulisanmu adalah sebagai berikut.
No. Aspek Skor Kriteria Indikator
1 Struktur 3 Baik Struktur teks dikatakan baik apabila
teks terdapat empat struktur teks eksposisi,
yaitu (a) judul; (b) pernyataan pendapat
(tesis); (c) argumentasi; (d) penegasan
ulang pendapat.
2 Cukup Struktur teks dikatakan cukup baik
baik apabila terdapat tiga struktur teks
eksposisi (termasuk judul).
1 Kurang Struktur teks dikatakan kurang baik
baik apabila hanya terdapat dua struktur teks
eksposisi (termasuk judul).
2 Isi teks 3 Baik Isi teks eksposisi dikatakan baik apabila
memenuhi empat hal berikut ini.
a. Topik dikuasai dengan baik
(menunjukkan pengetahuan tentang
topik yang dipilih).
b. Tesis dinyatakan secara jelas dan
orisinil sehingga membangun fokus
argumentasi.
c. Setiap informasi (argumentasi-
argumentasi) dikupas secara lengkap
dan mendetil sehingga mendukung
tesis.
d. Pemaparan teks eksposisi disajikan
secara runtut atau urut.
101
2 Cukup Isi teks eksposisi dikatakan cukup baik
baik apabila memenuhi empat hal berikut ini.
a. Topik cukup dikuasai (menunjukkan
cukup pengetahuan tentang topik
yang dipilih).
b. Tesis dinyatakan secara cukup jelas
sehingga membangun fokus
argumentasi.
c. Setiap informasi (argumentasi-
argumentasi) dikupas secara cukup
lengkap sehingga mendukung tesis.
d. Pemaparan teks eksposisi disajikan
secara runtut atau urut.
1 Kurang Isi teks eksposisi dikatakan kurang baik
baik apabila memenuhi empat hal berikut ini.
a. Topik tidak dikuasai dengan baik
(kurang menunjukkan pengetahuan
tentang topik yang dipilih).
b. Tesis dinyatakan secara kurang jelas
sehingga tidak membangun fokus
argumentasi;
c. Setiap informasi (argumentasi-
argumentasi) tidak dikupas secara
lengkap dan mendetil sehingga kurang
mendukung tesis.
d. Pemaparan teks eksposisi tidak
disajikan secara runtut atau urut.
3 Unsur- 3 Koheren Teks dinyatakan koheren apabila
unsur memenuhi dua hal berikut ini.
paragraf a. Dalam satu paragraf hanya terdapat
satu gagasan pokok yang jelas yang
102
a. tertuang dalam kalimat utama.
Kepaduan b. Setiap kalimat (baik kalimat utama
makna maupun kalimat penjelas) memiliki
(koherensi) hubungan timbal balik serta bersama-
sama membahas satu gagasan pokok
sehingga tidak ada satu pun kalimat
yang menyimpang.
2 Cukup Teks dinyatakan cukup koheren apabila
koheren memenuhi salah satu kriteria kepaduan
makna atau koherensi.
1 Kurang Teks dinyatakan kurang koheren apabila
koheren tidak memenuhi satu pun kriteria
kepaduan makna atau koherensi.
b. 3 Kohesif Teks dinyatakan kohesif apabila
Kepaduan penggunaan kata-katanya sudah padu,
bentuk kata yang ditunjukkan dengan adanya
(kohesi) pengulangan unsur yang sama,
penggunaan kata ganti, dan penggunaan
konjungsi yang tepat.
2 Cukup Teks dinyatakan cukup kohesif apabila
kohesif penggunaan kata-katanya cukup padu,
karena hanya terdapat sedikit kesalahan
(kurang dari 15%) dalam penggunaan
piranti kepaduan (pengulangan unsur
yang sama, penggunaan kata ganti, dan
penggunaan konjungsi).
1 Kurang Teks dinyatakan kurang kohesif apabila
kohesif penggunaan kata-katanya kurang padu,
karena terdapat banyak kesalahan (lebih
dari 15%) dalam penggunaan piranti
kepaduan (pengulangan unsur yang
103
sama, penggunaan kata ganti, dan
penggunaan konjungsi).
4 Diksi 3 Tepat Diksi dikatakan tepat apabila pemilihan
diksi bervariasi, sesuai dengan konteks
teks eksposisi, serta menggunakan
bahasa Indonesia ragam formal (bahasa
baku).
2 Cukup Diksi dikatakan cukup tepat apabila
tepat pemilihan diksi cukup bervariasi, cukup
sesuai dengan konteks teks eksposisi,
serta hanya terdapat sedikit kesalahan
penulisan kata (kurang dari 8%).
1 Kurang Diksi dikatakan kurang tepat apabila
tepat pemilihan diksi kurang bervariasi,
kurang sesuai dengan konteks teks
eksposisi, serta terdapat banyak
kesalahan penulisan kata (lebih dari 8%).
5 Kalimat 3 Efektif Kalimat dikatakan efektif apabila
efektif kalimat-kalimatnya (lebih dari 86%)
memenuhi syarat kalimat efektif berikut.
Pertama, kalimat efektif harus gramatikal.
Kedua, kalimat efektif harus logis.
Ketiga, kalimat efektif harus padu.
Keempat, kalimat efektif harus memiliki
kestabilan makna (tidak menimbulkan
ambiguitas).
Kelima, kalimat efektif harus hemat.
Keenam, kalimat efektif harus memiliki
kesejajaran atau keparalelan bentuk
(kata, frasa, klausa, kalimat).
104
2 Cukup Kalimat dikatakan cukup efektif apabila
efektif terdapat banyak kalimat yang memenuhi
syarat kalimat efektif (65%—86%),
hanya sedikit kalimat yang tidak efektif.
1 Kurang Kalimat dikatakan kurang efektif apabila
efektif hanya sedikit kalimat yang memenuhi
syarat kalimat efektif (kurang dari 65%),
terdapat banyak kalimat yang tidak
efektif.
6 Ejaan 3 Baik Ejaan dikatakan baik apabila hanya
terdapat maksimal 5% kesalahan
penulisan ejaan.
2 Cukup Ejaan dikatakan cukup baik apabila
baik hanya terdapat lebih dari 5% kesalahan
penulisan ejaan, maksimal 10%.
1 Kurang Ejaan dikatakan kurang baik apabila
baik terdapat lebih dari 10% kesalahan
penulisan ejaan.
(Sumber: Diadaptasi dari Wijayanti, 2013:46—49, San Diego Unifed School District,
2006, dan Oshima, 2006)
105
Selanjutnya, ubahlah skor tes unjuk kerja menulis teks eksposisi yang
kamu peroleh menjadi nilai dengan cara membagi jumlah skor yang diperoleh
dengan jumlah skor maksimal, kemudian kalikan hasil pembagian tersebut
dengan 100.
106
2.9 Refleksi
Setelah kamu mempelajari materi pada Bab II modul ini yaitu Memproduksi Teks
Eksposisi, ayo kita nilai hasil belajarmu! Berilah tanda centang (√) pada kolom
yang kamu anggap sesuai. Ingat, isilah kolom di bawah ini secara jujur sesuai
dengan kemampuanmu.
Tidak, saya
Ya, sudah
No. Indikator masih harus
mengerti
belajar lagi
1 Setelah mempelajari bab II
modul ini, saya mampu
menentukan topik dengan
baik.
2 Setelah mempelajari bab II
modul ini, saya mampu
mengembangkan kerangka
atau outline dengan baik.
3 Setelah mempelajari bab II
modul ini, saya mampu
mengembangkan draf tulisan
dengan baik.
4 Setelah mempelajari bab II
modul ini, saya mampu
menulis teks eksposisi yang
koheren sesuai dengan
karakteristiknya.
107
Daftar Pustaka
Kuncoro, M. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku.
Jakarta: Erlangga.
Nugroho, H. 2011. Cara Mudah Menjadi Guru-Penulis: Panduan Praktis bagi Guru
PNS/Swasta dan Calon Guru. Semarang: Dahara Prize.
Oshima, A. dan Hogue, A. 2006. Writing Academic English. New York: Longman.
Putra, R. M. S. 2007. How to Write Your Own Text Book: Cara Cepat dan Asyik Membuat
Buku Ajar yang Powerful!. Bandung: Kolbu.
San Diego Unifed School District. 2006. “SDUSD Grade 7 Expository Writing
Rubric”. http://old.sandi.net/depts/literacy/rubrics/7/writing.pdf. Diakses
pada 20 Desember 2014.
Suwandi, S., Mukmin, S., Utami, S., Syukri, I. Z., Ratnawati, L., Zahra, Ernalida,
…., dan Nurbaya. 2008. Bahasa Indonesia. Palembang: Universitas Sriwijaya.
108
Tentang Penulis
109