Anda di halaman 1dari 5

Amelia Putri Meytasari / XI MIPA-1/03

Teks Drama
1. Membaca materi yang diberikan
2. Menjelaskan unsur intrinsik tokoh dan penokohan dalam drama kelas
yaitu Putri Mandalika
Jawaban :
Dari drama rakyat tersebut memiliki 12 tokoh dengan :
Tokoh utamanya : Putri Mandalika
Tokoh pendamping : Pangeran Maliawang, Raja Tojang Beru,
Permaisuri Dewi Seranting, Kerajaan Pane,
Kerajaan Kuripan, Pangeran Datu
Teruna, Kerajaan Daha, Kerajaan Beru, Dayang
Tuna ,Dayang Tebuik dan Rakyat
Adapun penokohan dari drama tersebut adalah sebagai berikut :
1. Putri Mandalika :
Putri Mandalika digambarkan sebagai seorang gadis yang anggun dan
jelita.Selain itu,penulis juga menggambarkan bahwa sosok Putri Mandalika
adalah sosok yang ramah dan sopan. Putri Mandalika memiliki sifat yang
tidak mau menyakiti hati orang lain, hal itu terlihat pada dialog kata-
katanya bahwa ia tidak akan memilih satupun pangeran yang
melamarnya.
2. Pangeran Maliawang :
Pangeran Maliawang digambarkan sebagai sosok yang jujur dan
bertanggung jawab hal itu dibuktikan oleh penulis dalam dialognya bahwa
jujur akan perasaanya sangat mencintai Putri Mandalika.
3. Raja Tojang Beru :
Raja Tojang Beru digambarkan sebagai sosok yang arif dan bijaksana, hal
itu terlihat jelas pada prolog drama. Selain itu, ia juga sangat
menyanyangi Putri Mandalika, hal itu jelas terlihat bahwa Raja Tojang
Beru pada dialog terakhirnya mencari-cari Putrinya yang kala itu
menceburkan diri ke laut.
4. Permaisuri Dewi Seranting :
Digambarkan sebagai sosok ibu yang sangat baik dan menyanyangi
anaknya, hal itu dapat dilihat bahwa pada saat Putri Mandalika tidak mau
makan dan terlarut dalam masalahnya, Dewi Seranting selalu ada
menemani anaknya. Dewi Seranting juga bijaksana, hal itu jelas terlihat
pada dialognya yang mengusulkan bahwa pangeran-pangeran yang
datang melamar putrinya harus bertanding sportif.
5. Kerajaan Pane
Pangeran kerjaan pane digambarkan sebagai sosok yang diam, namun
sangat romantis. Hal itu dibuktikan bahwa Pangeran Kerajaan Pane tidak
banyak berbicara, dan pada saat ia melamar Putri Mandalika, ia hanya
menyanyikan reffain lagu boyband terkenal Korea Selatan dengan
romantis.
6. Kerajaan Kuripan
Digambarkan sebagai sosok pangeran yang suka berhalusinasi, hal itu
tampak jelas dalam dialognya yang mengatakan bahwa ia merasa seperti
didalam surga saat ia bersama Putri Mandalika. Ia juga sosok yang tak
mau kalah, hal itu terlihat dari caranya dalam berebut pantun.
7. Pangeran Datu Teruna
Digambarkan sebagai sosok yang egois, hal itu terlihat dari perkataan
Putri Mandalika bahwa Putri Mandalika menentang keras cinta tetapi
hanya berkedok kekuasaan. Dalam dialog Pengeran Datu Teruna jelas
sekali, bahwa Pangeran Datu Teruna membentak keras Putri Mandalika
karena jawaban Putri Mandalika.
8. Kerajaan Daha
Digambarkan sebagai sosok Pengeran yang romantis, hal itu jelas terlihat
pada dialognya dalam melamar sang Puteri. Ia juga termasuk sosok yang
tidak mudah menyerah, hal itu terlihat dalam dialog pantunnya yang
mana ia tidak mau kalah bersaing pantun dengan Pangeran dari Kerajaan
Pane
9. Kerajaan Beru
Memiliki sifat yang romantis, yang mana membuat Putri Mandalika salah
tingkah. Ia juga sosok yang kekanak-kanakan, hal itu jelas pada dialog
terakhirnya yang mengatakan bahwa Putri Mandalika hanya untuk dirinya
seorang.
10. Dayang Tuna
Memiliki sifat yang sabar, mudah khawatir dan pengertian, hal itu jelas
pada saat dialognya dalam adengan dimana Putri Mandalika murung dan
mengurung dirinya di kamar. Ia juga memiliki hati seorang ibu yang mana
bisa menjadi penasehat yang baik.
11. Dayang Tebuik
Memiliki sifat yang sabar, mudah khawatir dan pengertian, hal itu jelas
pada saat dialognya dalam adengan dimana Putri Mandalika murung dan
mengurung dirinya di kamar. Ia juga memiliki hati seorang ibu yang mana
bisa menjadi penasehat yang baik.
3. Tuliskan Prolog,Dialog dan Epilog dalam Drama tersebut !
Jawaban :
...
Ketika Putri Mandalika sedang berjalan, dia kaget melihat banyak
pangeran datang mendekatinya. (Prolog)
Panggeran Datu Teruna: “Aku datang putri Mandalika,” (Dialog)
...
...
Rakyat : “Lihatlah binatang ini cacing laut, indah
sekali. Warnanya pun cantik,” (Dialog)
(Tiba-tiba Putri Mandalika menceburkan diri ke dalam laut dan langsung
ditelan gelombang. Bersamaan dengan itu pula, angin bertiup kencang,
kilat dan petir pun menggelegar. Suasana di pantai itu menjadi kacau-
balau. Suara teriakan terdengar di mana-mana. Sesekali terdengar suara
pekikan minta tolong. Namun, suasana itu berlangsung tidak lama)
(Epilog)
4. Jelaskan Orientasi, Komplikasi dan Koda dalam drama tersebut
Jawaban :
Orientasi :
Pada zaman dahulu di pantai selatan Pulau Lombok terdapat sebuah
kerajaan yang bernama Tonjang Beru. Negeri Tonjang Beru ini diperintah
oleh raja yang terkenal akan kearifan dan kebijaksanaannya. Raja itu
bernama raja Tonjang Beru dengan permaisurinya Dewi Seranting.
Mereka mempunyai seorang putri yang amat elok parasnya serta sangat
anggun dan jelita, yang bernama Putri Mandalika. Di samping anggun dan
cantik ia terkenal ramah dan sopan. Semua orang tahu tentang keindahan
dan kebaikan Putri Mandalika, bahkan orang-orang dari kerajaan lain di
sekitar pulau.
Komplikasi :
Ada banyak Pangeran datang melamar Putri Mandalika. Namun Putri
Mandalika takut bila ia memlilih salah satu dari Pangeran itu, sebab ia tak
mau ada Pangeran yang tersakiti perasaannya. Putri Mandalika mentang
keras percintaan atas dasar kuasa, untuk itulah banyak dari Pangeran
kecewa dan akan menyerang Kerajaan Tojang Beru.
Resolusi :
Dalam semadi, sang putri mendapat wangsit agar mengundang semua
pangeran dalam pertemuan pada tanggal 20 bulan 10 (bulan Sasak),
bertempat di Pantai Seger Kuta, Lombok Tengah. Semua pangeran yang
diundang harus disertai oleh seluruh rakyatnya masing-masing. Mereka
harus datang ke tempat itu sebelum matahari memancarkan sinarnya di
ufuk Timur.
Hari yang ditunggu telah tiba, pantai Seger Kuta berubah menjadi snagat
ramai dengan kedatangan para rakyat. Tak berapa lama, sang Putri yang
sudah tersohor kecantikannya itu pun tiba di tempat dengan diusung
menggunakan usungan yang berlapiskan emas. Seluruh undangan
serentak memberi hormat kepada sang Putri yang didampingi oleh
Ayahanda dan Ibundanya serta sejumlah pengawal kerajaan. Suasana
yang tadinya hiruk-pikuk berubah menjadi tenang.
Koda :
Akhirnya Putri Mandalika menceburkan diri ke laut, dan demikianlah ia
menjadi Nyale yang mana dapat dinikmati oleh semua orang.
5. Tuliskan teks dialog drama pendek tentang Covid-19, dengan topik :
“Perawat Pahlawan Kemanusiaan”
Jawaban :
Perawat Pahlawan Kemanusiaan
Kala itu hujan rintik-rintik, matanya yang berbinar parasnya yang
pucat itu hanya bisa diam saat dia dijemput oleh tenaga medis lengkap
ber-APD menuju Rumah Sakit. Sesampainya di Rumah Sakit, Siti langsung
diantar menuju ruang isolasi yang mana tempat itu sangat asing bagi
seorang anak usia lima tahun seperti dirinya.
Mungkin ia sangat stress, karena tak mudah baginya seorang anak
kecil harus bepisah dengan keluarganya. Dalam sendu ia melihat jendela
dari tidurnya, dan berharap bisa bertemu ayah dan ibunya kembali.
Perawat Diah : “Siti...”
Siti pun menoleh, dan seperti biasa ia menangis kencang meminta
bertemu ayah dan ibunya.Siti termasuk Pasien Dalam Pantauan (PDP)
karena hasil tes nya positif, namun karena warga kampungnya resah,
akhirnya pihak Rumah Sakit menjemputnya kembali.
Perawat Diah : “Mana yang sakit ? Sini ibu usir” (Bujuknya
menenangkan Siti)
Siti : (Terbatuk dan menangis terisak) “ Siti engga bisa
bernapas”
Perawat Diah : “ Iya, sebentar ya.. ibu masukin obat dulu”
(menyuntikkan cairan dalam infus siti)
Siti : “Sini aja, bobo sama Siti”
Perawat Diah : “Iya, sebentar ya ? Ibu harus lawan si Corona, kamu
bobo aja dulu” (bujuk Diah untuk menenangkan siti)
Diah memang perawat tahun ke-3, kasih sayangnya terhadap
pasiennya membuat dirinya pantas disebut sebagai pahlawan
kemanusiaan. Dengan APD seadanya, ia tulus ikhlas menahan lapar dan
haus demi kesembuhan pasiennya.
Tatkala, hari dimana grafik Siti terus menurun. Dengan tanpa
memikirkan apapun, ia berlarian menemui Siti. Siti yang terbaring dalam
kondisi kristis, tanpa ada yang menemani. Seperti ia yang harus 24 jam
menangani pasien, dan mendahulukan kepentingan orang lain.
Perawat Diah : “ Bangun Siti, kamu pasti bisa melawan virus itu”
(bisiknya ditelinga Siti)
Karena doanya, Siti pun terbangun, namun masih lemah.Siapapun
itu, bagi Diah semua adalah keluarganya. Tak peduli tua ataupun muda,
kaya ataupun miskin. Mereka semua adalah saudara bagi Diah.
Seiring berjalannya waktu, Siti sembuh dan diperbolehkan pulang
kembali pada orang tuanya. Tak lupa Siti pun beterimakasih pada Diah
yang merawat dan menemaninya selama di Rumah Sakit. Siti pun berjanji
akan menjadi anak yang sehat walau Diah tak menemaninya lagi.

Anda mungkin juga menyukai