Anda di halaman 1dari 4

Amelia Putri Meytasari/ XI MIPA-1/03

1. Jelaskan apa yang dimaksud :


—
Kekerasan Psikologis :
Jenis kekerasan yang berbentuk tekanan yang dapat menurunkan
kemampuan mental atau otak seseorang. Ada banyak kekerasan
psikologis pada manusia. Tidak hanya pemukulan, cidera dan
pembunuhan yang menimbulkan penderitaan somatik manusia melainkan
juga kekerasan psikologis seperti kebohongan sistematis, indoktrinasi,
terror belaka, ancaman-ancaman langsung atau tidak langsung yang
melahirkan ketakutan dan rasa tidak aman.
—
Kekerasan Lewat Imbalan : Maksunya seseorang dipengaruhi
dengan memberi imbalan. Orang yang mendapatkan imbalan mengalami
kenikmatan atau euphoria. Akibatnya, orang tersebut tidak dapat vokal
lagi, tidak boleh bicara kritis.
—
Kekerasan Tidak Langsung : Contoh: melempar batu kerumah
orang dan uji coba bomb atau nuklir. Dalam peristiwa ini, tetap ada
kekerasan fisik dan psikologis. Meski melihatnya tidak memakan korban,
namun hal itu tetap membatasi tindakan manusia dan membawa
ketakutan.
—
Kekerasan Tersamar : Jika tidak ada pelaku, kekerasan itu
disebut kekerasan tersamar atau kekerasan struktural. Kondisi kekerasan
struktural yang kita temukan sering juga digelar sebagai "ketidakadilan
sosial".
—
Kekerasan yang Tidak Disengaja : Kekerasan itu sengaja atau tidak
sengaja, tetap sebuah kekerasan bagi si korban. kekerasan yang tidak
sengaja sering dihubungkan dengan kekerasan struktural.
—
Kekerasan Tersembunyi (Laten) : Kekerasan tersembunyi dapat saja
sewaktu-waktu meledak atau menunggu "bomb waktu". Contoh: sistem-
sistem yang mengendalikan atau membelenggu kehidupan banyak orang
seperti feodalisme, fundamentalisme, dan fanatisme.

2. Apa yang dimaksud dari pernyataan dibawah ini :


a.Kekerasan Sosial : Adalah situasi diskriminatif yang mengucilkan
sekelompok orang agar tanah atau harta milik mereka dapat dijarah
dengan alasan "pembangunan negara".
b.Kekerasan Kultural : Terjadi karena ada pelecehan, penghancuran
nilai-nilai budaya minoritas demi hegemoni penguasa. Kekerasan cultural
sangat mengandaikan "Stereotyp" dan "prasangka-prasangka kultural".
c.Kekerasan Etnis : Berupa pengusiran atau pembersihan sebuah
etnis karena ada ketakutan menjadi bahaya atau ancaman bagi kelompok
tertentu.
d.Kekerasan Keagamaan: Terjadi ketika ada "fanatisme, fundamentalisme
dan eksklusifme" yang melihat agama lain sebagai musuh. Kekerasan
atas nama agama ini umumnya dipicu oleh pandangan agama yang
sempit atau absolut. Kekerasan atas nama agama sering berpijak pada
genderang perang: "Allah harus dibela oleh manusia".
e.Kekerasan Gender : Adalah situasi dimana hak-hak perempuan
dilecehkan. budaya patriarki dihayati sebagai peluang untuk tidak atau
kurang memperhitungkan peranan perempuan. Kultur pria atau budaya
maskulin sangat dominan dan kebangkitan wanita dianggap aneh dan
mengada-ada. Perkosan terhadap hak perempuan dilakuakan secara
terpola dan sistematis.
f.Kekerasan Politik : Adalah kekerasan yang terjadi dengan
paradikme "pilitik adalah panglima". demokratisasi adalah sebuah proses
seperti yang didektekan oleh penguasa. ada ekonomi, manajemen, dan
agama versi penguasa. Karena politik adalah panglima maka paradikma
politik harus diamankan lewat pendekatan keamanan.

g.Kekerasan Militer : Kekerasan militer berdampingan dengan


kekerasan politik. Kekerasan terjadi karena ada militerisasi semua bidang
kehidupan masyarakat. Cara pandang dan tata nilai militer merusak
sistem sosial masyarakat. Dalam jenis kekerasan ini terjai banyak sekali
hal-hal seperti: pembredelan pers, larangan berkumpul, dan litsus
sistematik.
h.Kekerasan Terhadap Anak-Anak : Anak-anak dibawah umur dipaksa
bekerja dengan jaminan sangat rendah sebagai pekerja murah. Prostitusi
anak-anak tidak ditanggapi aneh karena dilihat sebagai sumber nafkah
bagi keluarga.
i.Kekerasan Ekonomis : Kekerasan ekonomis paling nyata ketika
masyarakat yang sudah tidak berdaya secara ekonomi diperlakukan
dengan tidak manusiawi.
j.Kekerasan Lingkungan Hidup : Sebuah tindakan yang melihat dunia
dengan sebuah tafsiran eksploitatif bumi manusia tidak dilihat lagi secara
akrab dan demi kehidupan manusia itu sendiri.
Bagaimana anda menanggapi pernyataan itu?
—
a. Kekerasan Sosial : Meminta surat keterangan resmi dari
sekelompok orang yang bersangkutan, bila memang itu untuk
pembangunan negara, maka pemerintah ataupun orang yang
bersangkutan wajib mengganti rugi atas harta atau tanah yang dijarah.
—
b. Kekerasan Kultural : Memberikan tentang wawasan pentingnya
bertoleransi dan menghargai setiap perbedaan, agar terciptanya
kerukunan antara kaum minoritas dengan kaum mayoritas.
—
c. Kekerasan Etnis : Sebaiknya jangan langsung diusir, memang rasa
ketakutan ada, namun bagaimana cara kita bijak berfikir positif. Sebab
belum tentu juga etnis tersebut dapat menjadi ancaman bagai satu atau
dua kelompok tertentu.
—
d. Kekerasan Keagamaan : Wawasan akan Bhineka Tunggal Ika
memang wajib diberikan sedini mungkin agar tidak terjadi perpecahan,
sebab dasar dari negara kita adalah Pancasila. Kita tidak boleh
memandang suatu agama adalah musuh, dan menanggap bahwa agama
kitalah yang benar. Sebaiknya, tetaplah bertolenransi dan menghormati
setiap perbedaan setiap agama.
—
e. Kekerasan Gender : Wawasan akan Gender haruslah
dilakukan, sebab di zaman sekarang, banyak hak-hak perempuan
dilecehkan. Perempuan memanglah harus dilindungi, karena wanita itulah
yang melahirkan banyak generasi-generasi penerus Bangsa. Bila hak-hak
itu dilecehkan, maka tidak ada lagi yang akan melahirkan generasi itu.
—
f. Kekerasan Politik : Alangkah lebih baik bila kita memiliki
pengetahuan yang luas serta fondasi Iman yang kuat, sebab kekerasan
politik sendiri mucul akibat dari ke-egoismean serta keserakahan diri,
ketidakpuasan akan pemerintah.
—
g. Kekerasan Militer : Alangkah lebih baik bila kita memiliki
pengetahuan yang luas serta fondasi Iman yang kuat, sebab kekerasan
militer sendiri mucul akibat dari ke-egoismean serta keserakahan diri,
serta pemikiran negatif akan paradigma yang muncul
—
h. Kekerasan Terhadap Anak-Anak : Anak-anak memang mendapat
kewajiban untuk belajar dan untuk bermain, bukan dipekerjakan dengan
alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Memang biaya pendidikan
mahal, namun tergantung bagaimana cara kita menyikapi permasalahan
ini, kita bisa saja mendirikan rumah belajar untuk mereka.
—
i. Kekerasan Ekonomis : Kekerasan ekonomis memang terjadi
karena kurangnya lapangan pekerjaan, kebutuhan hidup tentunya akan
mahal sering berjalannya waktu, hal itulah yang mendorong seseorang
cenderung berhutang. Ada berbagai cara untuk mengatasinya, yaitu
dengan membuka lapangan pekerjaan, serta mengadakan pelatihan
khusus akan skill-skill mereka.
—
j. Kekerasan Lingkungan Hidup : Memanfaatkan SDA memang sudah
menjadi hak kita sebagai manusia, akan tetapi kita juga harus
memperhatikan plus dan minusnya, secukupnya saja dalam
memanfaatkan SDA itu. Sebab kekerasan lingkungan hidup juga
bersumber dari ke-egoisan serta ketidakpuasan manusia. Sebaiknya,
manusia lebih banyak bersyukur atas apa yang ada saat ini, bukan malah
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai