BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam negara yang berkembang terdapat modernisasi sebagai proses kemajuan hidup
manusia dengan ditandai perubahan-perubahan yang terjadi disegala aspek kehidupan. Era
modernisasi yang bergerak begitu cepat dan penuh tekanan menyebabkan banyaknya orang yang
mencari cara untuk menghindar dari tekanan-tekanan tersebut,dimana Indonesia terdiri dari
berbagai suku, ras, agama, dan budaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi dan pengaruh budaya luar yang datang ke Indonesia mengakibatkan
munculnya budaya baru di Indonesia, dimana budaya yang mampu membuat para remaja
menuju hal yang negative. Ditambah lagi, era globalisasi seperti saat ini mempengaruhi dan
bahkan membuat nilai-nilai moral dalam kehidupan menjadi kurang diperhatikan lagi. Pergaulan
bebas yang tidak sehat dapat mengarah ke banyak hal yang tidak baik , salah satunya adalah
senyawa Psikotropika. Selain itu, faktor lainnya yaitu tidak adanya atau kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai efek samping atau akibat yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat
terlarang tersebut.Perubahan budaya yang terjadi mengakibatkan norma-norma yang berlaku
dimasyarakat Indonesia cenderung dilupakan.Dan nilai agama cenderung disisihkan. Olehkarena
itu, penulis akan memfokuskan pembahasan mengenai pengaruh senyawa psikotropika terhadap
sistem saraf.
B.
1.
2.
3.
4.
Rumusan Masalah
Apa pengertian dari senyawa psikotropika ?
Apa pengertian dari sistem saraf ?
Bagaimanakah pengaruh senyawa psikotropika terhadap sistem saraf ?
Bagaimanakah cara mencegah dan mengobatinya ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari senyawa psikotropika
2. Menjelaskan pengertian dari sistem saraf
3. Menjelaskan pengaruh senyawa psikotropika terhadap sistem saraf
4. Menjelaskan Bagaimanakah cara pencegahan dan pengobatinya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikotropika (narkoba) adalah obat yang mempengaruhi fungsi psikis,
kelakuan atau pengalaman (WHO, 1966). Misalnya pemakaian heroin, obat ini
berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Dokter menggunakan heroin untuk membius
pasien sehingga proses anestesi berjalan lancar tanpa rasa sakit pasien. Penyalah gunaan
pemakaian heroin justru dapat merusak kegiatan fisiologis dan psikologis. Selain itu
pemakai heroin akan mengalami kecanduan (adiksi), sehingga tidak mau menghentikan
pemakaian heroin tersebut. Bila dihentikan secara tibatiba, jaringan saraf tubuh akan
mengalami perubahan atau reaksi fisik yang bisa berakibat fatal.Oleh karena itu, seorang
pecandu yang ingin berhenti kecanduan harus ditangani oleh dokter ahli agar kerusakan
yang terjadi pada jaringan dapat berkurang secara tepat.
Berikut beberapa contoh jenis obat yang dapat mempengaruhi sistem kerja saraf.
1
a.Desinfektans, merupakan obat luar pembunuh kuman, misalnya alkohol, iodium, dan
pengompres luka.
b. Depresan, merupakan obat penghambat fungsi neuron dalam sistem saraf pusat. Yang
termasuk obat ini yaitu:
1) etil alkohol dalam minuman keras;
2) obat tidur dan penenang (hipnotika dan sedativa), misalnya barbiturat (seconal,
nembutal, luminal, dan amytol), nonbarbiturat (doriden, placidyl, noludar, dan
methaqualone), serta turunan diazepam/valium (nitrazepam dan flunitrazepam);
3) minortranqualizers.
c. Stimulan, termasuk jenis obat yang dapat menstimulasi sistem saraf simpatetik,
misalnya metamfetamin, amfetamin, kafein, deksedrin, ritaline, metil fenidate, dan
phenmetracine.
d. Halusinogen, termasuk jenis obat untuk menambah keyakinan diri yang bersifat
sementara, contohnya lysergic acid diethylamide (LSD), atropin, scopelamin,
tetrahidrokanabinol, dan fensiklidin.
e. Narkotika, termasuk jenis obat yang dapat menurunkan transmisi saraf pada lintasan
sensorik dari sumsum tulang belakang dan otak yang memberi isyarat rasa nyeri dan
menghambat neuron dalam sumsum lanjutan (medula oblongata) contohnya morphin,
codeine, heroin, metadon, dan nalline.
B. Pengertian Sistem saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan sel-sel khusus
dan dibedakan menjadi dua, sel neuron dan sel neoroglia. Sel neuron adalah sel saraf
yang merupakan suatu unit dasar dari sistem saraf. Sel ini bertugas melanjutkan
informasi dari organ penerima rangsangan kepusat susunan saraf dan sebaliknya.
Bagian-bagian sel saraf :
Sel neuron terdiri atas tiga bagian
a. Badan sel yang mengandung nukleus dannukleolus serta berwarna kelabu,
b. Dendrit merupakan lanjutan plasma yangberfungsi menyampaikan impuls saraf
(informasi) menuju ke badan sel dan
c. akson,berfungsi meneruskan informasi dari badan sel ke sel lain.
Berdasarkan fungsinya, sel neuron dapat dibedakan menjadi 4 Bagian:
a. Neuron sensorik (nouron aferen) yauitu sel saraf yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron memiliki dendrit
yangberhubungan dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang
berhubungandengan sel saraf lainnya.
b. Neuron Motorik (nouronaferen), yaitu sel saraf yang berfungsi untukmenyampaikan
impuls motorik dari susunan saraf pusat ke saraf efektor. Dendritmenerima impuls dari
akson neoron lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan
efektor.
c. Neuron konektor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan antara neuronyang
satu dengan yang lainnya.
d. Neuron ajustor, yaitu sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik dan
neuron motorik yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang atau di otak.
Cara kerja sistem saraf
Jaringan saraf terdiri dari 3 komponen yang mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda, yaitu sel saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, sel Schwann yang
merupakan pembungkus kebanyakan akson dari sistem saraf perifir dan sel penyokong
(neuroglia) yang merupakan sel yang terdapat diantara neuron dari sistem saaf pusat.
Oleh karena itu saraf dari sistem saraf perifiritu di bangun oleh neuron dan sel schwann,
sedangkan traktus yang terdapat diotak dan susm-sum tulang belakang dibentuk oleh
2
1. Mendekatkan diri terhadap tuhan yang maha esa agar tidak salah dalam pergaulan
dan menghindari penggunaan senyawa psikotropika
2. Pengguna senyawa psikptropika harus direhabilitasi dan ditanggung negara
dikarenakan mereka itu korban dari pergaulan dan lingkungan
3. Bagi penjual dan pengedar senyawa psikotropika yang tidak bertanggung jawab
harus di hukum karena merusak moral anak bangsa dan kesehatannya
Daftar pustaka
Purnomo [et al].2009. Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikotropika
http://www.slideshare.net/annisamonitha/pengaruh-psikotropika-dan-narkotikapada-sistem-koordinasi