Anda di halaman 1dari 13

Sirosis hepatis KMB

Irna sulistiyani
30901800097
Patofisiologi dan pathway pada kasus
Infeksi hepatitis viral tipe B/C menimbulkan
peradangan sel hati. Peradangan ini menyebabkan
nekrosis meliputi daerah yang luas
(heoatoselular),terjadi kolaps lobules hati dan ini
memicu timbulnya jaringan perut disertai
terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati.
beberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul
dengan ukuran dan menyebabkan distorsi
percabangan pembuluh hepatic dan gangguan darah
porta,dan menimbulkan hipertensi portal
Klasifikasi dari skenario di atas
Mengapa pasien mengalami uterus
Penyebab utama perdarahan uterus abnormal adalah
ketidakseimbangan hormon reproduksi. Perempuan yang
sedang mengalami masa puber dan menopause mungkin
mengalami ketidakseimbangan hormon selama berbulan-
bulan atau bertahun-tahun.
Hal ini bisa menyebabkan perdarahan yang tidak teratur.
Misalnya perdarahan yang deras atau hanya bercak-bercak.
Biasanya darah tampak kecokelatan, pink, atau merah terang.
Hormon yang tidak seimbang juga bisa jadi efek samping
pengobatan tertentu atau memang karena Anda sedang
menjalani terapi hormon itu sendiri.
Mengapa pasien mengalami pembesaran perut
dan pekak hati?
Hepatitis, baik karena virus maupun autoimun.
Abses hati.
Penyakit perlemakan hati (fatty liver disease), baik yang disebabkan oleh konsumsi alkohol
maupun bukan.
Masalah kandung empedu dan salurannya.
Gangguan jantung, seperti gagal jantung dan penyakit katup jantung.
Kanker, baik yang berasal dari hati itu sendiri atau kanker organ lain yang menyebar ke hati
(metastatis).
Kelainan genetik. Sejumlah kelainan genetik dapat menyebabkan pembesaran ukuran hati, di
antaranya adalah penyakit Wilson, penyakit Gaucher, dan hemokromatosis.
Kelainan darah, seperti thalasemia, anemia sel sabit, kanker darah, limfoma, dan multiple
myeloma.
Infeksi cacing, seperti skistosomiasis.
Sindrom Budd-Chiari, yaitu penyumbatan pembuluh darah hati.
Obat-obatan, seperti paracetamol, amiodaron, dan obat kolesterol golongan statin (misalnya
simvastatin) menyebabkan cedera pada hati.
Zat kimia, bahan kimia industri, seperti karbon tetraklorida dan kloroform juga dapat
mengakibatkan hepatomegali, dikarenakan potensi kerusakan organ hati akibat paparan bahan
tersebut.
Sebutkan fungsi-fungsi hati normal
Menghancurkan Sel Darah Merah
Fungsi hati yang satu ini bukannya menghancurkan sembarang sel darah merah, tapi sel darah merah yang sudah
tua
Membersihkan Darah
Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya. Seperti yang berasal dari obat-obatan,
alkohol, hingga racun.
Memproduksi Protein
Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang berfungsi menjaga cairan
dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh
juga dihasilkan oleh hati.
Metabolisme Protein
Hati juga berperan dalam membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi urea yang
dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.
Penyimpanan Nutrisi
Hati juga berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi, vitamin A, B12, D, dan K,
serta asam folat.
Cairan Empedu dan Energi
Organ ini berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses pencernaan makanan.
Bagaimanakah hubungan HBsAg(+) dengan
keluhan di atas
HBsAg merupakan protein yang terdapat pada
permukaan virus hepatitis B. Tes HBsAg yang
menunjukkan hasil positif, menandakan bahwa
seseorang terinfeksi virus hepatitis, dan kemungkinan
dapat menulari virus tersebut pada orang lain. Namun,
tes ini tidak bisa menjadi satu-satunya patokan, sebab
hasil HBsAg yang positif juga bisa terjadi dalam waktu
2 minggu pasca vaksinasi hepatitis B pada beberapa
orang,mempunyai manfaat untuk mengetahui
seseorang tersebut menderita hepatitis akut atau kronis
Apakah perbedaan sirosis hepatis kompensata
dengan dekompensata
Perbedaannya, pada sirosis kompensata, sebagian hati
masih menjalankan fungsinya dengan baik meskipun
gangguan muncul akibat pembatasan aliran darah di
hati.
Sedangkan pada sirosis hepatis dekompensata, hati
sudah tidak bisa berfungsi akibat jaringan parut yang
meluas mencapai seluruh bagian lobulus hati,
memblokir sirkulasi darah, menyebabkan komplikasi
serius yang membahayakan kehidupan penderita.
Mengapa pasien mengalami gangguan tidur,bicara
nglantur di sertai mudah marah (ensefalopaty hepatikum)
Gangguan tidur juga dapat disebabkan oleh emosi pasien,
seperti kecemasan seseorang akan pekerjaan, hubungan dengan orang lain, dan
status sosial. Kepekaan yang ringan atau tinggi terhadap cahaya, bunyi, dan
perubahan suhu juga dapat menyebabkan gangguan tidur.
Gangguan tidur kronis dapat disebabkan oleh tekanan berat, penyakit yang
menyebabkan depresi, atau rasa ketidaknyamanan yang dialami ketika pasien
tertidur. Faktor genetik juga dapat sangat mempengaruji risiko seseorang
memiliki gangguan tidur. Orang yang bekerja pada malam hari juga lebih
berisiko mengalami gangguan tidur dan perubahan jam tidur karena pekerjaan
mereka memaksa mereka untuk tetap terbangun ketika tubuh mereka
membutuhkan tidur.
Proses penuaan yang alami juga dapat menyebabkan gangguan tidur, walaupun
para ahli belum sepenuhnya yakin apakah meningkatnya risiko gangguan tidur
disebabkan oleh pertambahan usia atau obat-obatan yang dikonsumsi untuk
menjaga kesehatan
Mengapa pasien mengalami BAB hitam? (melena)
Karena pasien mengalami penyakit sirosis,karena
penyakit sirosis itu sendiri darah mengalir ke hati
terhalang oleh jaringan parut terbentuk di hati.
Sehingga terjadi penumpukan darah di pembuluh
darah sekitar esofagus dan perut. Darah yang
terbendung di pembuluh darah tersebut dapat pecah
menyebabkan terjadinya pendarahan internal. Tanda-
tanda internal ini bisa di lihat kondisi muntahan atau
kotoran si penderita
Bagaimanakah menilai prognosis sirosis hepatis
berdasar Child Turcotte Pugh Score?
skala dari 1 hingga 3 poin dan penugasan lanjut kelas ke sirosis bergantung pada
jumlah poin yang diperoleh. Semua pesakit dibahagikan kepada 3 kelas: A, B dan C.
A - dari 5 hingga 6 mata - pampasan sirosis
B - dari 7 hingga 9 mata - sirosis subcompensated
C - dari 10 hingga 15 mata - sirosis decompensated
Ascites
1 mata - tiada asites
2 mata - dengan mudah disesuaikan dengan rawatan konservatif
3 mata - asites tidak terkawal, laparosentesis sering diperlukan untuk menghapuskan
Bilirubin total
1 mata - kurang daripada 34 μmol / L atau 2 mg / dL
2 mata - 34-50 μmol / l atau 2-3 mg / dL
3 mata - lebih daripada 50 μmol / L atau lebih daripada 3 mg / dl. Biasanya dengan
jumlah jaundis bilirubin ini mula muncul
Kandungan albumin dalam plasma
1 mata - jumlah protein lebih daripada 3.5 g / l
2 mata - sehingga 2.8 g / l
3 mata - kurang daripada 2.8 gram seliter
Jaundis dalam kegagalan hati yang teruk
Keparahan ensefalopati hepatic dengan sirosis
1 mata - encephalopathy tidak dinyatakan
2 mata - encephalopathy sehingga tahap 2, dikawal dengan rawatan yang mencukupi
3 mata - encephalopathy teruk gred 3-4 sehingga koma hepatik
Penilaian sistem pembekuan darah di salah satu indikator
Indeks Prothrombin (PTI)
1 mata - lebih daripada 60%
2 mata - 40-60%
3 mata - kurang daripada 40%
Atau
Masa Prothrombin (PTV)
1 mata - 1-4 saat.
2 mata - 4-6 saat.
3 mata - lebih daripada 6 saat.
Atau
Antarabangsa Normalized Attitude (INR)
1 mata - kurang daripada 1.7
2 mata - 1.7-2.20
3 mata - lebih daripada 2.20

Anda mungkin juga menyukai