Mual
Gangguan tidur
Bilirubin
Globulin
PENATALAKSANAAN
a. Diet Hati
Memberikan makanan secukupnya guna mempercepat perbaikan faal
hati tanpa memperberat kerjanya.
Pada pasien sirosis hepatis dilakukan diet tinggi protein dan tinggi
kalori untuk memperbaiki status gizi pasien. Pemberian protein pada
penderita sirosis hepatis disesuaikan dengan komplikasi keadaan
pasien. Kelebihan protein dapat mengakibatkan peningkatan amonia
darah yang berbahaya, sedangkan kekurangan protein akan
menghambat penyembuhan sel hati.
Diet Hati I
Ensefalopati Hepatik
Sindroma Hepatorenal
PROGNOSIS
ANAMNESA PRIBADI
Nama : Legiman
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Dusun I K. Sayur
Simalas
Pekerjaan : Wiraswasta
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan utama : Nyeri perut kanan atas
Telaah : Os datang ke RSUD DR H. Kumpulan Pane Tebing
Tinggi dibawa oleh keluarganya dengan keluhan nyeri perut
kanan atas yang dialami ± 1 bulan ini, semakin membesar dan
keras ± 2 minggu ini. Os juga mengalami demam ± 3 hari ini yang
bersifat naik turun. Os juga mengeluh mual (+), muntah yang
disertai darah dengan frekuensi 1 kali. Os juga mengalami mata
kuning yang dialami ± 2 minggu ini. Os mengatakan nafsu
makan os berkurang dan os merasa lemas. Os mengatakan kedua
kaki mengalami sembab yang timbul ± 1 minggu ini. Os juga
mengeluhkan diare yang disertai darah yang dialami ± 3 hari ini,
BAK os normal. Os mengatakan pernah mengalami sakit kuning
sebelumnya. Os memiliki riwayat merokok.
Riwayat Pribadi : Merokok
Riwayat Pemakaian Obat : Tidak jelas
Riwayat Penyakit Terdahulu : Hepatitis
STATUS PRESENT
Keadaan umum
Sensorium : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Heart rate : 84 x/i
Pernafasan : 20 x/i
Temperatur : 37 ˚C
Keadaan penyakit
Anemia : (+)
Ikterus : (+)
Sianosis : (-)
Dipsnoe : (-)
Edema : (+)
Purpura : (-)
Turgor : kembali cepat
Pancaran wajah : tampak lemas
Sikap tidur paksa : (+)
Keadaan gizi
TB : 167 cm
BB : 60 kg
RBW :
( 89% = underweight)
Pemeriksaan fisik
Kepala : Normochepali
Pertumbuhan rambut : Hitam merata tidak mudah dicabut
Nyeri tekan : (-)
Perubahan lokal : (-)
a. Muka
Sembab : (-)
Pucat : (+)
Kuning : (+)
Parese : (-)
Gangguan lokal : (-)
b. Mata
Stand mata : DBN
Gerakan : Normal ke segala arah
Eksoftalmus : (-) kanan / (-) kiri
Ptosis : (-) kanan / (-) kiri
Ikterus : (-) kanan / (-) kiri
Anemia : (-) kanan / (-) kiri
Reaksi pupil :(+) kanan / (+) kiri, isokor dengan diameter
± 3mm
Gangguan lokal : (-) kanan / (-) kiri
c. Telinga
Bentuk : normotia
Sekret : (-)
Radang : (-)
c. Hidung
Bentuk : DBN
Sekret : (-)
Radang : (-)
d. Bibir
Sianosis : (-)
Pucat : (-)
Kering : (-)
Radang : (-)
e. Gigi
Karies : (+)
Pertumbuhan : merata
g. Lidah
Kering : (-)
Pucat : (-)
Beslag : (-)
Tremor : (-)
h. Tonsil
Merah : (-)
Bengkak : (-)
2. Leher
a. Inspeksi
Struma : Tidak ada pembesaran
Pembesaran Kelenjar : (-)
Pulsasi vena : (-)
Venektasi : (-)
b. Palpasi
Posisi trachea : Medial dalam batas normal
Sakit/ nyeri tekan : (-)
Tekanan vena jugularis : R+3 cmH20
3. Thorax depan
a. Inspeksi
Bentuk : Fusiformis
Simetris/asimetris : simetris
Bendungan vena : (-)
Ketinggalan bernafas : (-)
Venektasi : (-)
Pembengkakan : (-)
Mammae : DBN, Ginekomastia : (-)
Ictus cordis : tidak terlihat
Spider naevi : (+)
b. Palpasi
Nyeri tekan : (-)
Fremitus suara:
c. Perkusi
Suara perkusi paru
Batas jantung
Kanan : linea parasternalis dekstra
Atas : ICR II antara linea parasternalis
sinistra dan midclavicularis
sinistra
Kiri :ICR V linea midclavicula sinistra
d. Auskultasi
Paru- paru
Suara pernafasan
Lapangan paru atas : Vesikular kanan = kiri
Lapangan paru tengah : Vesikular kanan= kiri
Suara tambahan
Ronchi basah : (-)
Ronchi kering : (-)
Krepitasi : (-)
Gesekan pleura : (-)
Cor
- Heart rate : 84 x/menit, irreguler
- Suara katup : M1 > M2; A2 >A1; P2>P1; A2>P2
Suara tambahan : (-)
- Desah jantung fungsional/organis : (-)
- Gesek pericardial/pleurocardia : (-)
4. Thorax belakang
a. Inspeksi
Bentuk : Fusiformis
Simetris/asimetris : Simetris
Benjolan- benjolan : (-)
Scapulae alta : (-)
Ketinggalan bernafas : (-)
Venektasi : (-)
b. Palpasi
Nyeri tekan : (-)
Fremitus suara
Lapangan paru atas : Hantaran kanan = kiri
Lapangan paru tengah : Hantaran kanan = kiri
Lapangan paru bawah : Hantaran kanan = kiri
Penonjolan- penonjolan : (-)
c. Perkusi
Suara perkusi paru
Lapangan paru atas : sonor kanan= kiri
Lapangan paru tengah : sonor kanan= kiri
Lapangan paru bawah : sonor kanan= kiri
Batas bawah paru
Kanan : vertebra Thoracal X
Kiri : vertebra Thoracal XI
d. Auskultasi
Suara pernafasan
Lapangan paru atas : Vesikuler kanan = kiri
Lapangan paru tengah : Vesikuler kanan = kiri
Lapangan paru bawah : Vesikuler kanan = kiri
Suara tambahan
Ronki basah : (-)
5. Abdomen
a. Inspeksi
Membesar : (+)
Venektasi : (+)
Sirkulasi kolateral : (+)
Pulsasi : (-)
Caput medusa : (-)
b. Palpasi
Defens muscular : (+)
Nyeri tekan : (+) Pada kuadran kanan atas
Lien : Tidak teraba
Ren : Tidak teraba
Hepar : Teraba ( 10 cm dibawah arcus
costa, 8 cm dibawah processus
xyphoideus)
Undulasi : (-)
c. Perkusi
Suara abdomen : Timpani
Pekak hati : (+)
Shufting Dulness : (-)
d. Auskultasi
Peristaltik usus : (+)
6. Ekstremitas
a. Atas
Bengkak : (-)
Merah : (-)
Eritema Palmaris : (+)
Stand abnormal : (-)
Gangguan fungsi : (-)
Rumple lead test : (-)
Refleks
Keadaan penyakit
Pancaran wajah : Tampak lemas
Oedem : (+)
Anemia : (+)
Spider naevi : (+)
Ikterus : (+)
Nekrosis : (-)
Selulitis/abses : (-)
Pemeriksaan fisik
Kepala : Mata : ikterus
Leher : TVJ R+3 cmH20
Thorax : Dijumpai spider naevi
Abdomen : Perut Membesar (+),Undulasi (-),
kolateral vein (+)
Extremitas :
Atas : dalam batas normal
Bawah : Oedem pada pretibial kanan dan kiri
Immunologi
Hbs Ag Kualitatif : POSITIF
Hbs Ab Kualitatif : NEGATIF
Serologi
Anti HCV : NEGATIF
Elektrolit
Kalium : 5,51 mmol/l
Natrium : 129,1 mmol/l
Chlorida : 95,2 mmol/l
DIAGNOSA BANDING
Sirosis Hepatis st Dekompensata
Hepatitis kronis
Hepatoma
JJJJ
DIAGNOSA SEMENTARA
Sirosis Hepatis st Dekompensata
TERAPI
Non-farmakologi :
Bed Rest
Batasi Cairan
Farmakologi
Therapy :
IVFD Asering 10 gtt/i (mic)
Inf. Aminoleban I Fls/ Hari
Inf. Omeprazole + Nacl 0.9 % 100 cc/ 12 jam
Inj. Cefotaxime 1 gr/ 8 jam
Inj. Ethiferan 1 amp/ 8 jam
Inj. Kalnex 500 mg/ 8 jam
Inj. Vit K 1 amp/ hari
Po :
Laxadine syr 3x CI
ANJURAN
Darah Rutin
LFT, RFT
HBS Ag
Anti HCV
Elektrolit
USG Abdomen
Kesan : Hepatosplenomegali dengan ekogenisitas hepar meningkat
disertai ascites dengan pelebaran V. Lienalis serta gambaran
kolateral vena Tanda-tanda sirotik dengan tanda hipertensi portal.
Tak tampak kelainan pada : VF, Pankreas, Kedua ren dan VU
Tak tampak Limfadenopathy paraaorta
Pada tgl 29 Oktober 2017 pkl 21.43 wib kesadaran os
menurun sens: somnolen, TD: 100/60 mmHg, HR: 94
x/i, RR: 24 x/i, T: 37,9°C. Lapor dokter jaga, anjuran
rawat ICU. Os menolak rawat di ICU.
(+) inj. Novalgin 1 amp (k/p)