Disusun Oleh :
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan.
Tujuan
Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan gangguan kebutuhan oksigenasi pada pasien bronkopeneumonia di ruang
Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
b. Melakukan diagnosa keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
c. Melakukan penyusunan keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
d. Melakukan tindakan keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
e. Melakukan evaluasi keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
Pengertian Oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke
dalam sistem (kimia atau fisika). Oksigenasi merupakan
gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai
hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air.
Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal
pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup
bermakna terhadap aktivitas sel. (Wahit iqbal Mubarak,
2018).
i si o lo gi pe r n a fa s an
Anatomi d an F
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda – Tanda Vital
07/11/2022
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan Tindakan Menejemen jalan napas
11.15 WIB (I.01011):
napas tidak keperawatan selama 3x24 jam maka
1. Observasi
efektif bersihan jalan napas meningkat dengan - Monitor pola napas
berhubungan kriteria hasil (L.01001) : - Monitor bunyi napas tambahan
dengan - Batuk efektif meningkat
- Monitor sputum
2. Terapeutik
hipersekresi jalan - Produksi sputum menurun - Posisikan semi fowler/fowler
napas ditandai - Dispnea membaik - Berikan oksigenasi
dengan batuk - Frekuensi napas membaik - Berikan minuman hangat
3. Edukasi
tidak efektif,
- Ajarkan Teknik batuk efektif
ronkhi, dispnea, 4. Kolaborasi
frekuensi napas - Kolaborasi dengan dokter
berubah (D.0002)
pemberian mukolitik
RENCANA KEPERAWATAN / INTERVENSI
07/11/2022 Hipertermia Setelah dilakukan Tindakan Manajemen hipertermia
11.40 WIB berhubungan keperawatan selama 3x24 jam (I.03114)
dengan proses Termoregulasi membaik dengan 1.Observasi
penyakit (infeksi) kriteria hasil (L.14134) : Identifikasi penyebab hipertermia
ditandai dengan - Suhu tubuh membaik (mis. Dehidrasi, terpapar
suhu tubuh diatas - Suhu kulit membaik lingkungan panas, pengggunaan
nilai normal, kulit incubator)
terasa hangat 2.Terapeutik
(D.0130) Berikan cairan oral
3. Edukasi
Anjurkan tirah baring
4.Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi medis
pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
EVALUASI
No.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd
1. 07 November S : pasien mengatakan batuk dahak susah keluar dan sesak napas √
2022 O : pasien tampak sesak napas dan batuk
TD : 110/70 mmHg
17.25 RR: 30x/menit
N : 114X/menit
SPO2: 98%
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor jalan napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Monitor sputum
- Berikan oksigen
- Berikan posisi semifowler
- Berikan minum hangat
- Berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi medis mukolitik
2. 07 November S : pasien mengatakan badannya panas dan lemah √
2022 O : kulit teraba hangat, pasien tampak pucat, Suhu 37,8
A:
16.00 Masalah hipertermi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Berikan cairan oral
- Anjurkan tirah baring
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi medis obat atau cairandan elektrolit melalui
intravena
- Infus rl 20 tpm
EVALUASI
No.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd
1. 08 November 2022 S : pasien mengatakan sesak dan batuk dahak susah keluar √
17.30 O : pasien tampak lemah dan sesak (TD : 100/80,RR : 30X/menit, N :104X/menit)
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor jalan napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Monitor sputum
- Berikan oksigen
- Berikan posisi semifowler
- Berikan minum hangat
- Berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi medis mukolitik
3. 08 November 2022 S : pasien mengatakan badannya panas dan lemah √
18.00 O : kulit teraba hangat, pasien tampak pucat, suhu : 37,2
A : Masalah hipertermi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Berikan cairan oral
- Anjurkan tirah baring
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi medis obat atau cairandan
elektrolit melalui intravena
- Infus rl 20 tpm
- Parasetamol 3x500mg
EVALUASI
No.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd