Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BRONKOPNEUMONIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN OKSIGENASI DI


RUANG FLAMBOYAN LANTAI 2 DI RSUD Dr. R. SOEDJATI SOEMODIARDJO

Disusun Oleh :

1.Aprilia Ika Pratiwi (SN221015)


2.Dodi Rahmat Hidayat (SN221038)
3.Indah Muarifah (SN221072)
4.Nis Septri Kumalasari (SN221117)
5.Sara Avela Astia Purwa (SN221146)
6.Septiana Widyasari (SN221149)
KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan.
Tujuan
Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan gangguan kebutuhan oksigenasi pada pasien bronkopeneumonia di ruang
Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
b. Melakukan diagnosa keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
c. Melakukan penyusunan keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
d. Melakukan tindakan keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
e. Melakukan evaluasi keperawatan gangguan kebutuhan kenyamanan oksigenasi pada pasien
bronkopeneumonia di ruang Flamboyan lantai 2 di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo.
Pengertian Oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke
dalam sistem (kimia atau fisika). Oksigenasi merupakan
gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai
hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air.
Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal
pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup
bermakna terhadap aktivitas sel. (Wahit iqbal Mubarak,
2018).
i si o lo gi pe r n a fa s an
Anatomi d an F

1. Stuktur Sistem Pernafasan


a. Sistem pernafasan atas
terdiri atas mulut, hidung, faring, dan laring.
b. Sistem pernafasan bawah
terdiri atas trakea dan paru- paru yang dilengkapi dan
dengan bronkus, bronkiolus, alveolus, jaringan kapiler
paru pleura.
2. Berdasarkan tempatnya proses pernafasan
a.Pernafasan Eksternal
Pernapasan eksternal (pernapasan pulmoner) mengacu
pada keseluruhan proses pertukaran O2 dan CO2 antara
lingkungan eksternal dan sel tubuh.
b.Pernafasan Internal
Pernapasan internal (pernapasan jaringan) mengaju
pada proses metabolisme intra sel yang berlangsung
dalam mitokondria, yang menggunakan oksigen dan
menghasilkan CO2 selama proses penyerapan energi
molekul nutrien.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BRONKOPNEUMONIA DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN OKSIGENASI DI RUANG FLAMBOYAN LANTAI 2 DI
RSUD Dr. R. SOEDJATI SOEMODIARDJO

Tanggal/Jam MRS : 07 November 2022 / 08.40 WIB


Tanggal/Jam : 07 November 2022/ 10.15 WIB
Pengkajian
Metode Pengkajian : Autoanamnesa dan Alloanamnesa
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia
No.Registrasi : 0057234xxxx
PENGKAJIAN
BIODATA
2. Identitas Penanggung Jawab
1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny.S
Nama Klien : Tn.K
Jenis Kelamin : Perempuan
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 60 Th
Alamat : Dalingan 4/4 tawangharjo
Pendidikan : SD
Umur : 63 Th
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Alamat : Dalingan 4/4 tawangharjo
Status Perkawinan : Kawin
Hubungan dengan klien : Istri
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Tani
RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
1 hari sebelum dibawa kerumah sakit pasien mengeluhkan sesak napas dan juga
mual muntah, lalu pasien dibawa ke IGD pada jam 08.48 wib, pasien datang
kerumah sakit dengan keluhan sesak napas, mual dan muntah
3.Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit.
4.Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
menurun seperti DM, Hiprtensi, ataupun asma dan tidak ada yang mempunyai
penyakit menular seperti HIV
Genogram:
PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR HENDERSON
Oksigenasi
Sesak Nafas : Tidak ( )
Ya (√ )
Frekuensi : Konstan / Inttermitten RR : 30 x/ menit

Kapan Terjadi : Malam hari


Kemungkinan faktor pencetus : Cuaca
Faktor yang memperberat : Posisi tidur terlentang
Faktor yang meringankan : Minum air hangat
Batuk : Ya
Sputum : Tidak ada, warna : -
Nyeri Dada Tidak ada
Hal yang dilakukan untuk meringankan nyeri dada : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : Lemah

a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda – Tanda Vital  

1) Tekanan Darah : 110/70 mmhg

2) Nadi : - Frekuensi : 114x/menit


- Irama : Teratur
- Kekuatan : kuat

3) Pernafasan : - Frekuensi : 30 x/menit


- Irama : Cepat
- SPO2 : 98% dengan O2 nasal kanul
ANALISA DATA
No Hari/ Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa
Tgl/Jam
1. Senin, 7 Ds : Pasien mengeluh sesak Bersihan jalan Hipersekres Bersihan jalan napas
november nafas dan batuk dahak napas tidak i jalan
2022 susah keluar efektif napas tidak efektif
10.30 WIB Do : - Ku lemah (D.0002) (D.0002)
TTV :
TD : 110/70 mmHg berhubungan dengan
Nadi : 114x/menit hipersekresi jalan
RR : 30x/menit
SPO₂ : 98% dengan O₂ napas ditandai dengan
nasal kanul 3 liter/menit batuk tidak efektif,
ronkhi, dispnea,
frekuensi napas
berubah
ANALISA DATA
2. Senin, 7 Ds : Pasien mengatakan Hipertermia Proses penyakit Hipertermia
november badannya terasa panas (D.0130) (infeksi) berhubungan
2022 Do : akral teraba hangat dengan proses
11.00 WIB Suhu : 39,6℃ penyakit (infeksi)
ditandai dengan
suhu tubuh diatas
nilai normal, kulit
terasa hangat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan
dengan hipersekresi jalan napas ditandai dengan
batuk tidak efektif, ronkhi, dispnea, frekuensi
napas berubah (D.0002)
2.Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
(infeksi) ditandai dengan suhu tubuh diatas nilai
normal, kulit terasa hangat (D.0130)
RENCANA KEPERAWATAN / INTERVENSI
N
Tgl/Jam Dx.Kep Tujuan & Kriterial Hasil Intervensi
o

07/11/2022
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan Tindakan Menejemen jalan napas
11.15 WIB (I.01011):
napas tidak keperawatan selama 3x24 jam maka
1. Observasi
efektif bersihan jalan napas meningkat dengan - Monitor pola napas
berhubungan kriteria hasil (L.01001) : - Monitor bunyi napas tambahan
dengan - Batuk efektif meningkat
- Monitor sputum
2. Terapeutik
hipersekresi jalan - Produksi sputum menurun - Posisikan semi fowler/fowler
napas ditandai - Dispnea membaik - Berikan oksigenasi
dengan batuk - Frekuensi napas membaik - Berikan minuman hangat
3. Edukasi
tidak efektif,
- Ajarkan Teknik batuk efektif
ronkhi, dispnea, 4. Kolaborasi
frekuensi napas - Kolaborasi dengan dokter
berubah (D.0002)
pemberian mukolitik
RENCANA KEPERAWATAN / INTERVENSI
07/11/2022 Hipertermia Setelah dilakukan Tindakan Manajemen hipertermia
11.40 WIB berhubungan keperawatan selama 3x24 jam (I.03114)
dengan proses Termoregulasi membaik dengan 1.Observasi
penyakit (infeksi) kriteria hasil (L.14134) : Identifikasi penyebab hipertermia
ditandai dengan - Suhu tubuh membaik (mis. Dehidrasi, terpapar
suhu tubuh diatas - Suhu kulit membaik lingkungan panas, pengggunaan
nilai normal, kulit incubator)
terasa hangat 2.Terapeutik
(D.0130) Berikan cairan oral
3. Edukasi
Anjurkan tirah baring
4.Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi medis
pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
EVALUASI
No.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd

1. 07 November S : pasien mengatakan batuk dahak susah keluar dan sesak napas √
2022 O : pasien tampak sesak napas dan batuk
TD : 110/70 mmHg
17.25 RR: 30x/menit
N : 114X/menit
SPO2: 98%
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor jalan napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Monitor sputum
- Berikan oksigen
- Berikan posisi semifowler
- Berikan minum hangat
- Berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi medis mukolitik
2. 07 November S : pasien mengatakan badannya panas dan lemah √
2022 O : kulit teraba hangat, pasien tampak pucat, Suhu 37,8
A:
16.00 Masalah hipertermi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Berikan cairan oral
- Anjurkan tirah baring
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi medis obat atau cairandan elektrolit melalui
intravena
- Infus rl 20 tpm
EVALUASI
No.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd

1. 08 November 2022 S : pasien mengatakan sesak dan batuk dahak susah keluar √
17.30 O : pasien tampak lemah dan sesak (TD : 100/80,RR : 30X/menit, N :104X/menit)
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor jalan napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Monitor sputum
- Berikan oksigen
- Berikan posisi semifowler
- Berikan minum hangat
- Berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi medis mukolitik
3. 08 November 2022 S : pasien mengatakan badannya panas dan lemah √
18.00 O : kulit teraba hangat, pasien tampak pucat, suhu : 37,2
A : Masalah hipertermi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Berikan cairan oral
- Anjurkan tirah baring
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi medis obat atau cairandan
elektrolit melalui intravena
- Infus rl 20 tpm
- Parasetamol 3x500mg
EVALUASI
No.Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd

1. 09 November 2022 S : Pasien mengatakan masih sesak dan batuk √


18.00 O : pasien tampak sedikit lemah dan batuk (TD : 100/70, N :96X/Menit, RR : 28x/menit)
A : Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor jalan napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Monitor sputum
- Berikan oksigen
- Berikan posisi semifowler
- Berikan minum hangat
- Berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi mukolitik
3. 09 November 2022 S :Pasien mengatakan sudah tidak demam √
18.30 O:
Pasien tampak sudah tidak pucat, akral teraba tidak panas
Suhu : 36℃
A:
Masalah hipertermi teratasi
P:
Hentikan intervensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai