Anda di halaman 1dari 17

TEORI KEPERAWATAN

MENURUT BETTY NEUMAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

ANDIKA YORAM IMANUEL (1801100)

SELLY ROSITA ANSIK (1801064)

VEGA S0FIANA ABRAHAM (1801104)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MUHAMMADIYAH MANADO

T.A 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang berjudul Teori Keperawatan Menurut Betty Neuman Saya harap makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Saya menyadari bahwa makalah
ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, 8 November 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………….
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..
A. Pengertian model health care system
B.  Perkembangan Sistem Model Neuman
C. Konsep Utama Dan Definisi Teori Model Neuman
D. Keyakinan dan Tata Nilai
E. Model Betty  Neuman  Dalam  Lingkungan  Komunitas Atau  Keluarga
F. Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman
G. Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita
H. . Analisa
I. Contoh Kasus

BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Betty Neuman mandefinisikan  manusia secara utuh merupakan gabungan dari
konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan
makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan
variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem
terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan
yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu
yang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan
eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien (interpersonal).
Pembentukan lingkungan  merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan
yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang
tidak didasari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang
dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,interpersonal
dan ekstrapersonal.
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya
meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat
mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi
perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di
desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak
dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung
untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer
di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan. Neuman
lulus program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947.
Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957
dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari
Universitas California LA. 
Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology
dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf
kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk
di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik
obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas.
Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari
program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan
konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Perkembangan Sistem Model Neuman?
2. Bagaimana defiisi Dan konsep teori Betty Neuman?
3. Bagaimana aplikasi dalam keperawatan menurut Betty Neuman?

D. TUJUAN
1. Memahami perkembangan sistem model Neuman
2. Memahami definisi Dan konsep teori Betty Neuman
3. Mampu mengaplikasikan konsep teori Betty Neuman dalam
keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A.                Pengertian model health care system


Model konseptual Betty Neuman ini memberi penekanan pada penurunan
stres dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat:
 Fleksibel
 Normal
 Resisten
Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tesebut yang terkait dengan tiga
level prevensi.

B.                 Perkembangan Sistem Model Neuman


Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang
terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya
respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun
eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok,
keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh
berbagai disiplin keilmuan.
            Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem
terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar
sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-
gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi
terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat
diidentifikasi.
C.        Konsep Utama Dan Definisi Teori Model Neuman
            Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang
termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah:
Tekanan

Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang


tekanan yaitu:

Intra Personal : Secara individu atau perorangan

Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu.

Ekstra Personal : Diluar individu

1.    Struktur Pokok Sumber Energi


Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.

2.    Tingkat Ketahuan

Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.

3.    Garis Normal Pertahanan Tingkatan

kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.

4.    Gangguan Pertahanan

Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.

5.    Tingkat Reaksi

Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.

6.    Intervensi

Tindakan yang muncul akibat dari reaksi yang timbul.

7.    Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a.    Pencegahan primer

Sebelum terjadi tindakan

b.    Pencegahan sekunder

Ketika terjadi tindakan

c.    Pencegahan tersier

Adaptasi atau pengaruh kerusakan

8.    penyesuaian Kembali

Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal, Intra personal dan
ekstra personal.

D.                Keyakinan dan Tata Nilai


Model ini menginteraksi 4 variabel yang menunjang dalam keperawatan
komunitas atau keluarga yaiyu:
 Aspek Fisik
 Aspek Psikologi
 Aspek Sosial
 Aspek Kultural dan Spiritual
Adapun tujuan  keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam
limgkumgan yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman  tentang 4
konsep utama yang terkait dengan keperawatan  keluarga adalah  sebagai berikut:
1.    Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni
dan merupakan satu kesatuan dari variable-variabel : fisiologis, psikologis,
sosiokultural,perkembangan dan spiritual.
2.      Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari
sekitar klien atau sistem  klien.
3.      Sehat
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari  keberhasilan menghindari atau
mengatasi stressor.
4.      Kepeawatan
Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan
primer, sekunder dan tertier.

E. Model Betty  Neuman  Dalam  Lingkungan  Komunitas Atau  Keluarga


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu.
 Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa :
a.       Pendidikan kesehatan.
b.       Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan
klien dirumah    atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
 Intervensi yang bersifat prevensi
a.       Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :
Deteksi dini gangguan kesehatan
 Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll
b.       Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :
konseling pra nikah.
 Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
 Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu.
Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada garis pertahanan
resisten dapat berupa:
a.       Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat.
        Misal: melatih klien duduk atau berjalan
b.      Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.
c.       Melakukan kerja sama  lintas program  dan  lintas sektor untuk penyelesaian
masalah.
d.      Melakukan rujukan keperawatan atau  non keperawata bisa lintas program dan
lintas sektor.

F.     Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman


Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :
a.       Pengkajian
b.      Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga
c.       Perencanaan
d.      Pelaksanaan
e.       Evaluasi
1.      Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :
 Care atau inti
 Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas
1)      Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya,
sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.
2)      Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuannya.
3)      Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di
lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
4)      Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang
sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang
termasuk kesehatan.
5)      Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan
atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
6)      Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan penyakit.
7)      Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah
sesuai dengan upah minimum  regional, dibawah atau diatas sehingga upaya
pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status
ekonomi masing-masing.
8)      Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah
terjangkau komunitas atau tidak.
2.Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang
ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen :
·         P ( problem atau masalah )
·         E ( etilogi atau penyebab)
·         S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)
3.      Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
1)      Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
2)      Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi
3)      Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui
pemeriksaan tekanan darah
4)      Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi
yang berisiko
5)      Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk
memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor
6)      Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
4.      Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan
yang sifatnya :
1)      Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di
komunitas
2)      Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan
peningkatan kesehatan
3)      Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit
kardiovaskuler
4)      Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.
5.      Evaluasi dan penilaian
1)      Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
2)      Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.

G. Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita


           Modek Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka
konsep duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu :
fisiologis, psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan
untuk menguraikan atribut dari duka cita. Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan
sebagai sebuah stressor, dan akibat dari duka cita diartikan sebagai suatu proses yang
serupa dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi untuk membantu klien
dalam menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan sebagai upaya
pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003).
          Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka
cita dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
yang muncul sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu
merupakan stressor, dan dalam kasus duka cita, stressor adalah perasaan kehilangan.
Perasaan kehilangan mugkin bersifat intra-personal (misalnya : kehilangan salah satu
anggota badan. Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal (misalnya : berpisah
dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-personal (misalnya : hilangnya
pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan yang dikenal).Neuman (1995)
menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat didasarkan pada dua hal, yaitu :
kekuatan stressor dan banyaknya stressor.
          Modifikasi terhadap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari
beberapa pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor
yang terdiri dari hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang, sifat
alami dari kehilangan, dan kehadiran sistem pendukung (support system). Faktor-
faktor lain memiliki efek yang kuat pada perasaan duka cita, seeperti penglaman
individu yang sama sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya yang dianut.
Penjelasan mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan gagasan
Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya,
perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada diri
seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai, kepercayaan
spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang lainnya) dapat
dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun garis pertahanan normal
(normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-masing garis pertahanan dan
garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana stressor mempumyai
efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal membantu sistem
klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan
bertindak sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil.
Faktor yang lain, seperti pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan
kehilangan dan duka cita, budaya, dan kepercayaan religius menjadibagian dari
struktur dasar individu. Garis pertahanan dan perlawanan melindungi struktur dasar
dari gangguan stres yang menimpa individu (Reed, 1993).

H. Analisa
1. Analisis Internal
            Asumsi didefenisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan,
beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implicit dan
explicit. Secara garis besar asumsi didefenisikan Neuman sebagai berikut:
a.                   Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b.                  Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual
(garis pertahanan normal). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana
seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible.
c.                   Suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam
garis pertahanan normal.
d.                  Garis pertahanan flexsible adalah sistem reaksiyang digunakan untuk
pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexsible tidak dapat digunakan untuk
pertahanan stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
e.                   Garis pertahanan internal individu stabil dan menghaslkan individu
yang normal.
f.                   Kesakitan adalah hubungna yang dinamis antara fisiologi,psikologi,
sosio budaya dan perkembangan status.
g.                  Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor
resiko berhubungan dengan stressor.
h.                  Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
i.                    Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
          Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam
intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari
sebuah model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh
seorang terapi fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau
tolong maka intervensi spesifik akan
diatur dari  pengetahuan.
          Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien
mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan
professional klien lebih baik mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan
ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional adalah dapat membantu klien
mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat
diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun
mengasumsikan konssep yang original dalam terminology klien. Dia berharap akan
meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang lebih baik dalam system yang
lain. Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas
atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio Canada dan
propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan
masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses dalam implementasi
( Neuman, kominikasi personal ).
2.                  Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman
Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya
dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan. Tujuan
Keperatan adalah menjaga stabilitas sistem klien untuk mengurus klien. Membantu
klien untuk mengurus diri yang mana hal-hal sebagai persyaratan untuk mencapai
tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien
melalui memperkuat atau memelihara stabilitas sistem klien.
          Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada
rentang negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada
klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk
bertemu, kesehatan optimal tercapai. Kesehatan adalah juga energi.  
          Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
klien dan system klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal,
eksternal dan , lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan,
lingkungan internal berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi
kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan
mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai
faktor energy, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan sistem klien yang terancam atau
menifestasi actual rspon terhadap stressor. Proses keperawatan Neuman
menggambarkan 3 langkah fokus:diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan
hasil. Intervensi keperawatan adalah intervensi yang didefenisikan oleh Neuman,
yaitu tga komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan
tersier. Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.
3.                  Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep
a.                   Kekuatan
1). Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua  
penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini
mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan
untuk pertimbangan
2). Model sistem Neuman lebih flexible biasa digunakan pada area keperawatan
pendidikan dan pelatihan keperawatan.
b. Kelemahan
1). Model sistem Neuman dapat digunakan oleh semua prifesi kesehatan sehingga
untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
2).Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.
3). Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –klien,
padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan
Keperawatan

I. Contoh Kasus
           Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama
mereka. Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh
karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibuny
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya tidak
bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan terhadap
kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali
merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan mereka
(kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh
kehilangan pada diri seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak dari perasaa
kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi
mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai
kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing garis
pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur dasar.
Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual,
psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.
         
          Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan
interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji. Siapakah
anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif?. Apakah sistem
pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan trsebut?. Setiap oragtua akan
memberikan reaksi yang berbeda, tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya.
Sebuah penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan jenser
terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka respon terhadap pengalaman
duka cita bagi masing-masing orang tidak akn sama termasuk rentang waktu
pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka cita tentu akan
memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor
ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka.
          Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan
perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama.
Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara khusus pada
aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan.
Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima
oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal merupakan suatu pengalaman yang
sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti dari pengalaman pribadi
akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menentukan intervensi yang spesifik
dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi proses
rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola
tidur, nutrisi, dan sebagainya. Aelanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek
perkembangan seseorang dari perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu
muda primigravida tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki
anak sebelumnya.

BAB III
PENUTUP
A.                KESIMPULAN
          Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan
memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor
dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya,
perkembangan dan spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara
pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan
dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan
keperawatan.
          Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep
tertentu dapay memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat
penilaian dan oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab
fokus utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model
keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila
konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi perawat. Sudut pandang yang
holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan variabel
yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal
lain yang penting dalam asuhan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan
membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman
untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah
riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur
yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam
menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator hadil pengukuran. Sebab
banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru menggunakan atau dijelaskan
dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya,  kita dapat mendeskripsikan suatu
terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi hasil
penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan
(body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan
memahami manusia beserta iplikasinya
B.                 SARAN
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistik
yang terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai
kelemahan yaitu lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat
dibuktikan pada gagasan Peplau yang dikembangkan pada pemantapan
pengembangan kepribadian.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. (2004). Pengantar Konsep dasar Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta


Potter & Perry. (2005). Buku ajar Fundamental keperawatan. Volume 1. EGC.
Jakarta.
Mubarak, wahid iqbal,SKM.2005. Pengantar  Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
CV.      Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai