DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang berjudul Teori Keperawatan Menurut Betty Neuman Saya harap makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Saya menyadari bahwa makalah
ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………….
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..
A. Pengertian model health care system
B. Perkembangan Sistem Model Neuman
C. Konsep Utama Dan Definisi Teori Model Neuman
D. Keyakinan dan Tata Nilai
E. Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas Atau Keluarga
F. Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman
G. Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita
H. . Analisa
I. Contoh Kasus
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari
konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan
makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan
variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem
terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan
yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu
yang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan
eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien (interpersonal).
Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan
yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang
tidak didasari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang
dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,interpersonal
dan ekstrapersonal.
Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya
meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat
mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi
perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di
desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak
dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung
untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer
di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan. Neuman
lulus program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947.
Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957
dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari
Universitas California LA.
Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology
dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf
kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk
di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik
obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas.
Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari
program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan
konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Perkembangan Sistem Model Neuman?
2. Bagaimana defiisi Dan konsep teori Betty Neuman?
3. Bagaimana aplikasi dalam keperawatan menurut Betty Neuman?
D. TUJUAN
1. Memahami perkembangan sistem model Neuman
2. Memahami definisi Dan konsep teori Betty Neuman
3. Mampu mengaplikasikan konsep teori Betty Neuman dalam
keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu.
2. Tingkat Ketahuan
4. Gangguan Pertahanan
5. Tingkat Reaksi
6. Intervensi
7. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
8. penyesuaian Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal, Intra personal dan
ekstra personal.
H. Analisa
1. Analisis Internal
Asumsi didefenisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan,
beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implicit dan
explicit. Secara garis besar asumsi didefenisikan Neuman sebagai berikut:
a. Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b. Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual
(garis pertahanan normal). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana
seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible.
c. Suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam
garis pertahanan normal.
d. Garis pertahanan flexsible adalah sistem reaksiyang digunakan untuk
pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexsible tidak dapat digunakan untuk
pertahanan stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
e. Garis pertahanan internal individu stabil dan menghaslkan individu
yang normal.
f. Kesakitan adalah hubungna yang dinamis antara fisiologi,psikologi,
sosio budaya dan perkembangan status.
g. Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor
resiko berhubungan dengan stressor.
h. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
i. Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam
intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari
sebuah model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh
seorang terapi fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau
tolong maka intervensi spesifik akan
diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien
mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan
professional klien lebih baik mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan
ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional adalah dapat membantu klien
mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat
diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun
mengasumsikan konssep yang original dalam terminology klien. Dia berharap akan
meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang lebih baik dalam system yang
lain. Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas
atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio Canada dan
propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan
masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses dalam implementasi
( Neuman, kominikasi personal ).
2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman
Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya
dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan. Tujuan
Keperatan adalah menjaga stabilitas sistem klien untuk mengurus klien. Membantu
klien untuk mengurus diri yang mana hal-hal sebagai persyaratan untuk mencapai
tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien
melalui memperkuat atau memelihara stabilitas sistem klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada
rentang negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada
klien berada dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk
bertemu, kesehatan optimal tercapai. Kesehatan adalah juga energi.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
klien dan system klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal,
eksternal dan , lingkungan yang diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan,
lingkungan internal berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi
kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan
mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai
faktor energy, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan sistem klien yang terancam atau
menifestasi actual rspon terhadap stressor. Proses keperawatan Neuman
menggambarkan 3 langkah fokus:diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan
hasil. Intervensi keperawatan adalah intervensi yang didefenisikan oleh Neuman,
yaitu tga komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan
tersier. Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.
3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep
a. Kekuatan
1). Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua
penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini
mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan
untuk pertimbangan
2). Model sistem Neuman lebih flexible biasa digunakan pada area keperawatan
pendidikan dan pelatihan keperawatan.
b. Kelemahan
1). Model sistem Neuman dapat digunakan oleh semua prifesi kesehatan sehingga
untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
2).Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.
3). Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –klien,
padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan
Keperawatan
I. Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama
mereka. Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh
karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibuny
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya tidak
bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan terhadap
kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali
merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan mereka
(kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh
kehilangan pada diri seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak dari perasaa
kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi
mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai
kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing garis
pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur dasar.
Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual,
psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.
Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan
interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji. Siapakah
anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif?. Apakah sistem
pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan trsebut?. Setiap oragtua akan
memberikan reaksi yang berbeda, tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya.
Sebuah penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan jenser
terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka respon terhadap pengalaman
duka cita bagi masing-masing orang tidak akn sama termasuk rentang waktu
pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka cita tentu akan
memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor
ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka.
Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan
perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama.
Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara khusus pada
aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan.
Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima
oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal merupakan suatu pengalaman yang
sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti dari pengalaman pribadi
akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menentukan intervensi yang spesifik
dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi proses
rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola
tidur, nutrisi, dan sebagainya. Aelanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek
perkembangan seseorang dari perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu
muda primigravida tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki
anak sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan
memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor
dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya,
perkembangan dan spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara
pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan
dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan
keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep
tertentu dapay memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat
penilaian dan oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab
fokus utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model
keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila
konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi perawat. Sudut pandang yang
holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan variabel
yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal
lain yang penting dalam asuhan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan
membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman
untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah
riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur
yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam
menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator hadil pengukuran. Sebab
banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru menggunakan atau dijelaskan
dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu
terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi hasil
penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan
(body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan
memahami manusia beserta iplikasinya
B. SARAN
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistik
yang terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai
kelemahan yaitu lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat
dibuktikan pada gagasan Peplau yang dikembangkan pada pemantapan
pengembangan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA