Anda di halaman 1dari 69

KEBIJAKAN PROGRAM

PENANGGULANGAN HIV AIDS


DAN PIMS
Tujuan Penanggulangan HIV-AIDS
Permenkes No. 21 /2013 tentang
Penanggulangan HIV AIDS

3 ZERO 2030
Zero Zero Zero
new HIV AIDS related
discrimination
infection death

90% 90% 90%


ODHA ODHA yang ODHA on ART
mengetahui tahu status mengalami
status mendapat supresi VL
HIVnya ARV
Tujuan Pengendalian HIV AIDS
Tujuan Umum
Menghentikan epidemi AIDS di Indonesia pada tahun
2030.

Tujuan Khusus
1. Menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru
2. Menurunkan hingga meniadakan kematian yang
disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan AIDS
3. Meniadakan diskriminasi terhadap ODHA
Jalur Cepat TOP
Percepatan strategi
Temukan-Obati-
Pertahankan (TOP)
untuk mencapai
eliminasi HIV-AIDS pada
tahun 2030
Target 90-90-90
Temukan : 90% ODHA
mengetahui status HIV-nya
Obati : 90% ODHA yang tahu
status mendapatkan terapi ARV
Pertahankan : 90% ODHA yang
mendapat terapi ARV tidak terdeteksi
virusnya
TUJUAN TERAPI ARV

1. Menurunkan jumlah virus dalam darah


sampai tidak terdeteksi dan
mempertahankannya
2. Memperbaiki kualitas hidup
3. Mencegah infeksi oportunistik
4. Mencegah progresi penyakit
5. Mengurangi transmisi kepada yg lain
“Treatment as prevention”
Epidemiologi HIV AIDS dan PIMS
Secara umum ada 3 pola epidemik:
Tingkat rendah (low level),
Terkonsentrasi (concentrated), dan
Meluas (generalized)
Epidemik Tingkat Rendah
• HIV belum masuk ke dalam jejaring populasi
tertentu, seperti: WPS (Wanita Pekerja Seks),
waria, penasun (pengguna napza suntik), LSL
(Laki-Laki Seks dengan Laki-Laki), pelanggan
WPS, dll, dengan perilaku risiko yang tinggi untuk
terinfeksi HIV (populasi kunci).
• Umumnya prevalensi HIV di sub-populasi
kunci ini masih di bawah 5%.
• Penyebaran HIV berjalan lambat
• Pada epidemi ini dibutuhkan aktivitas surveilans
yang difokuskan pada populasi risiko tinggi
terinfeksi HIV.
Epidemik Terkonsentrasi
• Penularan HIV terus berlanjut pada satu
atau beberapa populasi kunci.
• Prevalensi HIV di salah satu sub-
populasi kunci secara konsisten selalu di
atas 5%.
• Pada epidemi ini aktivitas surveilans masih
difokuskan dan diperkuat pada populasi risiko
tinggi, yaitu surveilans sentinel pada populasi
kunci HIV. Disamping itu, surveilans pada
populasi/masyarakat umum sudah harus di
mulai, khususnya pada wilayah perkotaan.
Epidemik Meluas
• Penularan HIV di populasi umum.
• Frekuensi kontak seksual dengan mitra seks
ganda di kalangan populasi umum cukup tinggi,
sehingga laju epidemi ada di populasi umum.
• Indikasi penting penularan di populasi umum ini
adalah prevalensi HIV di kalangan ibu-ibu
pengunjung klinik KIA di wilayah perkotaan
secara konsisten selalu berada di atas 1%.
• Pada epidemi ini, aktivitas surveilans pada
populasi risiko tinggi masih dilanjutkan, namun
lebih difokuskan pada surveilans rutin di
populasi/masyarakat umum.
Informasi Dasar HIV AIDS dan IMS
Infeksi Menular Seksual
(IMS)
Infeksi yang salah satu penularannya
melalui hubungan seksual

beberapa IMS juga dapat ditularkan


dari ibu yang menderita ditularkan ke
janin atau bayinya serta melalui
Apa sajakah gejala dari IMS?
• Keluar cairan tidak normal dan atau sakit
pada atau dari vagina (keputihan)
• Keluar cairan tidak normal dan atau sakit dari
penis
• Luka pada dan sekitar alat kelamin
• Nyeri perut bagian bawah pada perempuan
• Pembengkakan testis / skrotum
• Tumbuhan vegetasi
• Radang mata pada bayi baru lahir
Hubungan IMS dan HIV-AIDS
• IMS meningkatkan risiko tertular HIV

• Pengidap HIV menjadi rentan terhadap


berbagai penyakit termasuk IMS

• Pengidap HIV yang juga IMS akan lebih


cepat menjadi AIDS, serta lebih mudah
menularkan
HUBUNGAN IMS & HIV
AIDS
MELEMAHKAN TUBUH

IMS & HIV


MEMPERCEPAT
IMS HIV

PERILAKU SEKSUAL
BERISIKO
HIV - AIDS
Pengertian
H : Human (Manusia)
I : Immunodeficiency (turunnya sistem kekebalan tubuh, sehingga
tubuh gagal melawan infeksi)
V : Virus
Virus yang hanya terdapat di dalam tubuh manusia dan menyebab
kan turunnya kekebalan tubuh  tubuh gagal melawan infeksi

A : Acquired (Didapat / Ditularkan oleh orang lain)


I : Immune (Kekebalan tubuh)
D : Deficiency (Penurunan / Kekurangan)
S : Syndrome (Kumpulan Gejala)
Kumpulan gejala (infeksi opotunistik) yang disebabkan oleh
penurunan kekebalan tubuh, akibat tertular virus HIV dari
orang lain
HIV terdapat di…

darah

cairan sperma
cairan vagina
air susu ibu
Penularan HIV
• Hubungan Seks tidak aman
 Heteroseksual
 Homoseksual
• Darah
 Tranfusi darah
 Jarum suntik yang
tercemar
• Ibu ke bayi
 Kehamilan
 Melahirkan
 Menyusui
Prinsip penularan dikenal dengan
ESSE
• Exit : Keluar dari tubuh
manusia
• Survive: HIV dalam kondisi hidup
• Sufficient: Jumlahnya
(konsentrasi) cukup
• Enter : HIV masuk ke tubuh
manusia
HIV TIDAK Ditularkan…
HIV Dapat Dicegah…
• Berperilaku seks yang aman

• Tidak berbagi alat suntik

• Skrining darah donor

• Program pencegahan
penularan HIV dari ibu ke anak

• Kewaspadaan Standar
(pada tenaga kesehatan
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
Tertular
VIRUS

Periode
HIV +
Jendela
-ORANG TAMPAK SEHAT
-TIDAK ADA GEJALA
-AKTIVITAS MASIH NORMAL
AIDS
AIDS
Tes HIV
Orang (-)bersih,HVirus
masih I Vsudah
belum berada
tertular
(+) DAN dalam
T E darah,
Spenyakit
E Sbisa
R /Uvirus
NY menularkan
belum
A PO ada Ikepada
S dlm Porang
T Idarahny
...
3 – 10 minggu 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN

Yayasan Pelayanan Anak dan


Keluarga
(LAYAK)
Perjalanan penyakit HIV

Mulainya
Infeksi HIV 2 org HIV positif AIDS
1 org HIV neg
beresiko

Terminal
Tidak Terinfeksi HIV AIDS

Masing-masing tahap mempunyai karakter dan


membutuhkan pelayanan & dukungan yang berbeda
Layanan HIV-IMS Komprehensive
27
Berkesinambungan
Masa Jendela
(Window Period)
• Masa dimana virus masuk dalam tubuh
sampai dengan terbentuknya antibodi
• Antara 4-12 minggu
• Bila diperiksa pada masa tersebut, anti HIV
nya negatif karena antibodi belum terbentuk,
namun sudah dapat menularkan pada orang
lain
PERJALANAN HIV  AIDS
Stadium 1
Limfadenopati Generalisata Persisten
Stadium klinis 2
Dermatitis Seboroika

•Gatal
•Bersisik
•Kemerahan
Papular pruritic eruption (PPE)
Infeksi Jamur Kuku (Onikomikosis)
Herpes Zoster (Shingle)
Stadium Klinis 3
Kandidiasis Hiperplastik
Kandidiais Cheilitis Angularis
Stadium Klinis 4
Candidiasis esofagus,
Herpes simplex, Wasting
Infeksi Oportunistik
• Infeksi oleh organisme yang
biasanya tidak menyebabkan
penyakit pada orang dengan
sistem kekebalan yang normal
(sehat), tetapi dapat mengenai
orang dengan sistem
kekebalan yang menurun.
Infeksi Oportunistik
MODUL DASAR-3
PENGHAPUSAN
STIGMA DAN DISKRIMINASI

Training of trainer
PB1. SOGIEB
Kepanjangan SOGIEB

merupakan kepanjangan
dari:
SOGI Sexual Orientation, Gender
Identity, Expression & Bodily
EB
Dalam bahasa Indonesia:
Orientasi Seksual,
Identitas Gender, Ekspresi
Gender dan Ketubuhan
(Otoritas atas tubuh).
terdiri dari: Ketertarikan secara
• Homoseksual seksual (fisik) dan
• Biseksual emosional (psikis)
• Heteroseksual seseorang terhadap jenis
• Aseksual kelamin tertentu

ORIEN
TASI ketertarikan
SEKSUAL secara seksual dan
Orientasi Seksual emosional tidak berdiri
sendiri, saling terkait.
seseorang tidak bisa
dikenali berdasarkan Jika salah satu saja
penampilan – fisik luar bukan Orientasi
Seksual
Seseorang
terlahir dengan
Orientasi Seks-nya
masing-masing...
bagaimana terdiri dari:
seseorang • Laki-laki
mengidentifika • Perempuan
sikan dirinya • Transgender
sesuai dengan (mis. Waria)
gender tertentu IDENTI
TAS Identitas Gender

Identitas Gender
GENDER seseorang tidak bisa
diketahui hanya
seseorang belum tentu berdasar penampilan
sama dengan Jenis – butuh pengakuan
Kelamin yang dan kejujuran dari
dimiliki orang tersebut
bagaimana
seseorang selanjutnya
mengekpresikan sisi
maskulin, feminin atau
adrogynous dalam penampil
an, perilaku, sikap dalam
kehidupan kesehariannya
Ekspresi
Ekspresi Gender
seseorang yang Gender
terlihat belum
tentu/berkaitan
dengan ORIENTASI
SEKSUAL orang
tersebut
seseorang bersifat
mempunyai
otoritas penuh
mutlak!
untuk OTORI
tubuhnya! TAS ATAS
TUBUH
Tidak ada satu orang
Orang lain tidak berhak pun, termasuk orang
mengatur dan apa yang terdekat dengan kita
akan kita lakukan dapat mengintervensi
keputusan diserahkan segala sesuatu yang
kepada kita ada di tubuh kita
Keragaman SEKSUALITAS
JENIS IDENTITAS EKSPRESI ORIENTASI PERILAKU
KELAMI GENDER GENDER SEKSUAL SEKSUAL
N
PEREMP PEREMPUAN FEMININ HOMOSEKS MASTURBAS
UAN UAL I / ONANI
LAKI- LAKI-LAKI MASKULI BISEKSUAL
LAKI N ORAL SEKS
INTERSE WARIA ANDROG HETEROSEKS
KS (Transgender YN UAL
VAGINAL
) ASEKSUAL SEKS
ANAL SEKS
adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
untuk mendapatkan kepuasan seksual akibat RIMMING
dorongan seks yang muncul, bisa dilakukan
sendiri atau dengan bantuan orang lain...
dan merupakan hal
berisiko adalah...

IDENTI EKSPRE ORIENTA


JENIS
KELA
MIN
≠ ≠ ≠
TAS
GENDER
SI
GENDER
SI
SEKSUAL ≠ PERILA
KU
SEKSUAL

LSL muncul RISIKO TERINFEKSI


berkaitan HIV & IMS
dengan perilaku berkaitan dengan
seksual antar pilihan perilaku
sesama laki-laki seks seseorang
Belajar tentang SOGIEB penting karena

menghargai
mengingatkan dan menerima
kembali bahwa : KERAGAMAN
SOGIEB seseorang yang ada
menghargai
BUKAN yang mengakibat PERBEDA
kan orang tersebut beri-
siko terinfeksi tidak gampang AN
HIV & IMS menilai dan
memberikan tidak
label negatif MENGHA
kepada KIMI
seseorang seseorang
PB 2. Pemahaman stigma dan
Diskriminasi
Stigma
• Ciri negatif yang
menempel pada
pribadi seseorang
karena pengaruh
lingkungannya.
Stigma(Kesepakatan ahli psikologi
sosial)
 Labeling : yaitu pemberian cap pada
seseorang
 Stereotyping : tindakan
menyamaratakan seseorang dalam satu
kelompok setelah hanya mengenal satu atau
beberapa diantaranya
 Cognitive separation : yaitu
anggapan bahwa seseorang berbeda secara
kognitif
 Emotional reaction : reaksi emosional
STIGMA  DISKRIMINASI
 Dari Mana Asalnya?
 Ketidak Tahuan
 Ketakutan (Infeksi Atau Kekuasaan)
 Norma Yang Berlaku – Hukum Positif
 Rendah Diri

 Tidak Muda Dihapus Hanya Dengan Sekedar


Info Atau Bukti Empiris
 Stigma Membuat Orang Enggan Mencari
Pengetahuan/Bukti
Tidak selalu bersifat tunggal
Contoh stigma Ganda:

WPS

Stigma
Ganda
Positif
HIV
Faktor-faktor yang mempengaruhi stigma
terhadap Orang dengan HIV-AIDS:

 HIV-AIDS, penyakit mematikan


 HIV-AIDS, penyakit karena perbuatan
melanggar susila, kotor, tidak
bertanggung jawab
 Orang dengan HIV-AIDS, sengaja
menularkan penyakitnya
 Kurangnya pengetahuan yang benar
tentang cara penularan HIV
Stigma terhadap ODHA
Terhadap penyakitnya
 Isu tentang penyakit mematikan
 Ganas tidak ada obat
 Penuh penderitaan dan Mengerikan
Stigma terhadap perolehan penyakit
 Aktivitas seksual
 Narkoba suntik
 Homoseks
Stigma pada ODHA berdampak luas pada Pende
rita, keluarga, teman , perawat atau dokter
Diskriminasi

Pembedaan perlakuan
terhadap sesama
warga Negara
(berdasarkan warna
kulit, golongan, suku,
ekonomi, agama, dsb)
BENTUK BENTUK
DISKRIMINASI

PELECEHAN
MENJAUHI

CUEK
PENOLAKAN

MENGABAIKAN ANTIPATI TDK PEDULI


MENGEJEK

Training of trainer
UNAIDS
 stigmadan diskriminasi terkait
dengan HIV sebagai ciri negatif yang
diberikan pada seseorang sehingga
menyebabkan tindakan yang tidak
wajar dan tidak adil terhadap orang
tersebut berdasarkan status HIV-nya
FAKTOR PENYEBAB
INTERNAL EKSTERNAL

1. Masalah 1. Kurangnya
Psikologis pengetahuan
2. Ketidak mampuan masyarakat tentang
beradaptasi HIV AIDS.
3. Tekanan jiwa 2. Kurangnya sosialisasi
4. Rasa malu tentang
5. Rasa ketakutan penanggulangan HIV
6. dll AIDS yang di lakukan .
3. Mitos yang
berkembang di
masyarakat

Training of trainer
Konteks Stigma dan
Diskriminasi

Hukum & • Razia


Kebijakan • ???

• Lingkungan pendidikan
• Tempat kerja
Institusi •

Sistem layanan kesehatan
Institusi keagamaan
• Program HIV-AIDS

• Lingkungan tempat tinggal


Masyarakat • Pasar
PB 3. Pentingnya Penghapusan
Stigma dan Diskriminasi
Pengaruh stigma dan
diskriminasi terhadap HIV

 Memperlambat tes HIV

 Menyembunyikan status hasil tes reaktif

 Kurangnya mencari layanan HIV


Upaya yang dilakukan al:
Pelatihan desentisisasi petugas

Perbaikan Sikap (Attitude)

Perbaikan Keterampilan
(Skill)
Cara menghadapi Stigma dan
Diskriminasi

Atasilah masalah
stigma ketika Anda
Jadilah contoh yang Berbagilah pada
melihatnya di
baik orang lain
rumah, tempat kerja
& masyarakat

Bantulah orang
Lawanlah stigma untuk bertindak Think big. Start small.
melalui kelompok melakukan Act now!
perubahan
Mengatasi stigma secara
Individual:
Hindari kata-kata yang menstigma

Dengarkan dan dukung keluarga ODHA

Kunjungi dan dukung keluarga ODHA

Dorong ODHA gunakan layanan tersedia (konseling, tes


HIV, pengobatan medis, ART), dan rujuk pada siapa pun
yang dapat menolong
Kesimpulan
 Stigma dan diskriminasi merupakan penghambat utama
P2 HIV AIDS
 Stigma dan diskriminasi sudah ada sebelum infeksi HIV AIDS
 Stigma & Diskriminasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia

 Stigma lahir dari perilaku untuk mengubah diperlukan perbuatan nyata , bukan
permohonan dan slogan saja

 MELAYANI DAN MEMASTIKAN BAHWA SETIAP ORANG


BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN YANG SAMA
 BELAJAR, CARI INFORMASI DAN PENGETAHUAN
 EMPATI -- SEANDAINYA ANDA…
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai