Anda di halaman 1dari 52

Modul Inti 2

INISIASI TES HIV


• Sejak tersedia tes diagnostik HIV,program nasional pengendalian HIV /AIDS
mendorong layanan tes HIV dengan pendekatan VCT( voluntary counseling
and testing)/ KTS (konseling tets HIV secara sukarela )

• Ke menkes Melatih konselor VCT,mengembangkan klinik bertahap seluruh


Indonesia.

• VCT/KTS merupakan pintu masuk bagi orang terinfeksi HIV untuk ke PDP –
ARV

• VCT sejak 2005 tapi cakupan belum memenuhi harapan.

• 2010 Indonesia mengikatkandiri dlam kesepakatan global :universal access


to HIV prevention,treatmenr ,care and support – akses KTHIV –ARV

• 2011 UNAIDS mencanangkan getting three zeroes ( zero death,zero new


infection,zero stigma and discriminination )

• 2016 Fast track 90-90-90


WHO VCT (2004) PITC (2007)
DUA PENDEKATAN

KTS TIPK
•Klien – Konselor •Pasien – Petugas Kesehatan
•Inisiatif: Klien •Inisiatif: Petugas Kesehatan
•Perilaku berisiko •Tanda/gejala klinis
•Masyarakat •Fas Kes
•Konseling pra-tes … •Informasi pra-tes …
•“option-in” •“option-out”
•Persetujuan tertulis •Penolakan tertulis
(Persetujuan lisan)
2020
MENORMALISASI TES HIV
Permenkes74 /2014
• pedoman untuk konseling dan test hiv
• Merekomendasikan test HIV sbb:
1. Ditawarkan kepada pasien yang menunjukan tanda dan gejalan yang terkait HIV atau
AIDS tanpa memandang tingkat epidemi
2. Ditawarkan secara rutin
* daerah tingkat epidemi HIV meluas :
-semua pasien usia dewasa (sexually active)
- semua psien anka yang kurang gizi yang tidak responsif dengan terapi
gizi yang memadai
* Daerah tingkat epidemi HIV terkonsentrasi atau rendah
- semua pasien TB termasuk TB MDR,Pasien IMS dan pasien hepatitis
B/C
- pasangan discordan dan ibu hamil
-semua orang yang datang dilayanan KB dan sirkumsisi orang dewasa
- semua orang yang datang di layanan PTRM( metadon)

KTIP bagian dari paket PDP dantidak terpisah dari layanan pencegahan
Kebijakan tes HIV dan KTIP dan KTS

asas 5C

1. Consent
2. Confidentiality
3. Counselling
4. Correct test results
5. Connect/linkage to prevention, care
and treatment services
Tujuan KTIP
• Tes diagnostik
bagian tata laksana klinis untuk menentukan
diagnosis penyakit pasien berdasarkan tanda
dan gejala penyakit yang mungkin terkait
denga HIV /AIDS
• Penawaran rutin
- epidemi rendah atau terkonsentrasi :
pasien IMS,TB dan ibu hamil
-epidemi meluas : semu pasien dewasa dan anak
kurang gizi yang ke fasyankes
Manfaat dan risiko
- Seseorang yang belum mengetahui status HIV
untuk tes
- Diagnosa dan pengobatan sedini mungkin dan
mengurangi penularan
- Tes ulang yang hasilnya negatif tapi
mempunyai risiko tertular
- Merencanakan hidup berkeluarga atau
mempunyai anak
Dasar pertimbangan tes HIV
• Mutlak :
- Orang yang mempunyai perilaku berisiko
- Pasisen yang mempunyai tanda dan gejala
terkait HIV /AIDS
• Program tes dan konseling HIV efektif dan
bermanfaat diikuti PDP
Bagan alur KTIP (Permenkes 74/2014)
Informasi dasar HIV/AIDS

• Pra test : edukasi kelompok manfaat


tes,proses tes,cara penularan dan
pencegahan,penjelasan tentang rencana
tindak lanjut jika tes negatif

• Sejelas dan seringkas mungkin


Contoh komunikasi
HIV merupakan salah satu virus yang menyerang kekebalan tubuh
manisa sehigga tidak dapat melawan bibit penyakit.untuk
mengetahui bahwa seseorang terinfeksi HIV maka perlu dilakukan
tes HIV. Tes darah yang sederhana ini membantu petugas untuk
mencari penyebab penyakit pasien.( Bila memungkinkan hasil tes
akan kami sampaikan pada hari yang sama ).Jika hasil tes HIV
menunjukan bahwa menunjukan bahwa didarah seseorang ada
virus HIV maka kami akan memberi pengobatan untuk HIV
secepatnya selain pengobatan untuk penyakit yang dialamai pasien
sekarang(dapat disebutkan infeksi oprtunistik yang
ditemukan).Dengan demikian diharapkan kesehatan seseorang
dapat pulih kembali,jika hasil tes menunjukan bahwa didalam darah
seseorang tidak ada virus HIV maka petugas akan memberitahukan
bagaimana cara pencegahan penularan HIV dan mengobati
penyakit yang sekarang ada saja.
MEMINTA TES HIV
• Rawat jalan
– Klinik IMS/Reproduksi
– Klinik PTRM
– Klinik KIA/KB
– Klinik DOTS
– Klinik Umum Dewasa/Anak
– Klinik Spesialistik
• Rawat inap
Informasi minimal
• Alasan petugas menawarkan tes
• Manfaat aspek klinis dan aspek pencegahan
• Layanan yang tersedia bagi pasien yang hasil negatif maupun positif
termasuk ARV
• Inform consen ( anak <18th wali atau orang tua)
• Pasien berhak menolak
• Hasil konfidensial
• Hasil positif dianjurkan membuka status pada orang lain
• Kesempatan bertanya
• Untuk ibu hamil atau kemungkinan hamil:
risiko penularan HIV kepada bayi
cara mengurangi risiko :ARV, cara persalinan dan koseling makanan
bayi
Contoh test diagnostik
• Pada pemeriksaan daya mendapatkan bahwa kelenjar
getah bening dileher anda membesar disamping
keluhan demam dan berat bada nanda menurun, saya
ingin mencari sebab penyakit anda ,untuk itu saya
meminta pemeriksaan dahak untuk mencari kuman
tuberculosis dan pemeriksaan darah untuk mengetahui
ada infeksi HIV.kami akan segera melakukannya kalau
anda tidak berkeberatan

• Untuk memcari penyebab dari keluhan anda saya


perlu melakukan beberapa pemeriksaan antara lain
foto dada ,pemeriksaan dahak dan salah satu test
yang saya perlukan adalah tes HIV .saya perlu
mengetahui apaka h keluhan anda terkait HIV
Contoh penawaran rutin
• Salah satu kebijakan dari rumah sakit/ puskesmas kami
adalah memberikan kesempatan kepada semua pasien untuk
tes HIV karena infeksi HIV banyak ditemukan didaerah ini.
Jika anda tidak keberatan maka kami akan melakukan tes
tersebut dan menyampaikan pada anda hasilnya hari ini juga.
Infeksi HIV sering ditemui di masyarakat, karena itu dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh psien
saya
menyarankan anda pun bersedia menjalankan tes HIV

Ada banyak hal yang kami dapat lakukan jika kami mengetahui
bahwa seseorang terinfeksi HIV,termasuk memastikan bahwa
ia mendapatkan pengobatan ARV yang akan menjaganya
untuk tetap sehat.
Jika anda mengetahui bahwa anda terinfesi HIV, anda dapat
melindungi diri dari berbagai penyakit lain dan mencegah
penularan ke istri/suami/ anak
Tes HIV mandatori

• Pada darah donor


• Surat pengadilan (kasus pemerkosaan)
• Transplantasi organ
• TNI dan TKI
Cara menawarkan

• Option- in; persetujuan secara tertulis

• Option –out: psien secara jelas menyatakan


penolakan tertulis
Strategi komunikasi efektif
• Tangani dulu keprihatinan/kekuatiran
pasien
• Edukasi dengan menanyakan apa yang
diketahui pasien
• Kata kata sederhana ,tidak bahasa medis
• Gunakan orang ketiga bila diskusi hal
sensitif
• Jangan banyak pesan atau pilihan
MODUL INTI 3
STRATEGI TES HIV

-Skrining darah( strategi 1)

-Surveilens (strategi 2)

-Diagnosis dan pencegahan (strategi 3)


KEBIJAKAN REAGENSIA TES HIV

Diagnosis (Strategi III) - Rapid atau Elisa


• R. pertama : sensitivitas  99 %
• R. kedua : spesifisitas 98%
• R. ketiga : spesifisitas 99%
Preparasi antigen berbeda
Diskordan kurang dari 5%
Petugas terlatih dan tersertifikasi
Melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI)
Mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Test cepat HIV

• Tes diagnostik :rapid tes, EIA,western blot,p24


dan PCR DNA

• Memantau perkembangan penyakit CD4

• Keberhasilan /kegagalan terapi :VL


Tes cepat HIV
KELEBIHAN KEKURANGAN
Meningkatkan akses KTHIV pintu masuk Jumlah test perhari tidak sebanyak elisa
PDP, PPIA dan TB HIV
Laboratorium dengan sumber daya Harus dilakukan pemantapan mutu
terbatas internal dan eksternal dan kontrol kualitas
Konseling dan diagnosis dihari yang sama Petugas terlatih
Waktu pemeriksaan<30 mnt Pendinginan diperlukan pada beberap
produk
Tidak perlu pendinginan ,suhu kamar Waktu pembacaan bervariasi
Kestabilan pembacaaan terbatas: info
produk
MEMBACA HASIL TES HIV
• Positif (A1: R, A2: R, A3 : R)
• Negatif (A1: NR)
• Indeterminate (A1: R + faktor risiko
atau dua R dari tiga tes)

-
Masa jendela
-
Negatif semu
-
Positif semu
HASIL “INDETERMINATE”

• Diulang lagi 14 hari kemudian


– Bila tetap “indeterminate” , ulangi lagi 3, 6
atau 12 bulan.
– Bila 12 bulan tetap “indeterminate”,
anggap NEGATIF

• Laboratorium hanya melaporkan reaktif


dan non-reaktif. Kesimpulan HIV positif,
negatif atau indetermin disimpulkan
oleh dokter.
Alur pemeriksaan Diagnosis HIV

Bersedia di tes HIV

Tes Antibodi HIV


A1

Nonreaktif Reaktif

Tes Antibodi HIV


A2

Nonreaktif Reaktif

Ulang tes HIV


A1 dan A2

Keduanya
Hasil Reaktif
Tes antibodi HIV
pengulangan
Keduanya Salah satu A3
Nonreaktif Reaktif

Nonreaktif Reaktif

A1 Hasil
Pengulangan A1 (R) A1 (NR) A1 (R) A1 (NR) A1 (R) A1 (R)
non A1 (NR) A2 (NR) A2 (R) A2 (R) A2 (R) A2 (NR) A2 (R)
reaktif A2 (NR) A3 (NR) A3 (NR) A3 (NR) A3 (R) A3 (R) A3 (R)

Laporan laboratorium

Berisiko
HIV Negatif Indeterminate HIV Positif
Tidak Ya

Keputusan klinis
Persiapan tes
Ruang kerja pasien petugas sampel
Ruang bersih dan Informasi dan Petugas terlatih dan Sampel dara hvena
teratur konseling 5C oleh petugas
pengambil
darah/tenaga
berkompetensi
Peralatan Inform consen Pengolaha nsampel
terpelihara dan darah sesuai
terkalibrasi dengan inofrmasi
prosuk
Kewaspadaan Pasien memolak Pengambilan darah
standar dan tanda tangan dan pengolahan
keselamatan kerja penolakan sampel darah
sesuai SPO
SPO untuk pajanan
Cara tes HIV

• Sesuai SPO (permenkes 15 th 2015)

• Perhatikan kadaluarsa dan suhu


penyimpanan
Modul Inti 4
PENYAMPAIAN HASIL TES DAN
RUJUK PDP
Tindak lanjut
• Hasil positif:
-rujuk PDP

• Hasil negatif:
- berisiko :periksa ulang 3bulan,6 bulan, 12
bulan
-tidak berisiko : perilaku hidup sehat
-test ulang : ibu hamil trimester 3 didaerah epidemi Hiv meluas/ bumil dengan
pasangan diskordan,pasien ims, pajanan hiv 3 bulan terakhir,pajanan menetap
untuk tertular hiv,mendapat PPP

• Hasil indeterminate:
- tes ulang spesimen baru setelah 2minggu
-bila hasil tetap indeterminate lanjut PCR
-bila PCR tidak memungkinkan:rapid diulang
3bln,6buln, 12 bulan.Bila sampai 1thn haasil indeterminate
dan faktor risiko rendah dianyatakan negatif
- bisa didapat pada gangguan autoimun (SLE), lepra ,keganasan, infeksi dini, kasus
terminal,infeksi kronis, pasien hemodialisa, penyakit ginjal kronik,kehamilan multipara, dll
Cara penyampaian hasil tes
• Periksa identitas pasien
• Nilai kesiapan pasien menerima hasil
• Sampaikan dan jelaskan hasil tes
• Biarkan reaksi emosional muncul
• Rencana tindak lanjut atau informasi medias
yang diperlukan
• Rujukan dan rencana tindak lanjut
Contoh komunikasi hasil tes negatif
• Hasil tes HIV artinya dalam darah anda
tidak terdapat virus HIV namun karena
anda mempunyai prilaku berisiko dalam
tiga bulan terakhir maka kemungkinan
pemeriksaan laboratorium belum dpat
mengenali virus HIV. Saya akan
melakukan tes lagi tiga bulan yang kan
datangnamun selama 3 bulan ke muka
anda perlu melakukan seks aman
Contoh komunikasi untuk hasil tes HIV
indeterminate

• Hasil tes anda indeterminate artinya tes


belum dapat dipastikan dan perlu tes
ulang dua minggu lagi,walau hal ini jarang
terjadi tapi ditemukan pada beberapa
kasus
Contoh komunikasi hasil positif
• Hasil tes anda postif artinya ada virus HIV dalam tubuh anda
• Bagaimana perasaan anda setelah mendengar hasil test tadi?
• Saya ingin berdiskusi tentang rencan tindak lanjut, apakah anda siap
mendengarkannya sekarang atau anda masih perlu waktu untuk mencerna berita
ini?
• Bila anda merasa memerlukan teman untuk berbagi rasa kami mempunyai
kelompok dukungan sebaya yang akan mendengarkan dan meneguhkan
anda ,selain itu dukungan juga bisa dari keluarga dan teman2.disamping dukungan
anda memerlukan perawatan dan pengobatan untuk melawan virus HIV sehingga
anda bisa tetap sehat.
• Anda akan sya rujuk ke klinik...untuk mendapataan perawatan dan pengobatan
ARV
• Bawalah surta rujukan ini,berikan kepada petugas di klinik tsb dan dlam surat ini
saya menginformasikan bahwa anda tela hmenjalanites Hiv dan memerlukan
tindakan perwatan dan pengobatan lebih lanjut
• Seandainya anda hamil aaaaatau merencakan untuk hamil maka sampaikan hasil
test anda kepada petugas klinik KIA pasda waktu pemriksaan kehamilan
Merujuk secara efektif

• Rujuk semua pasien hasil positif ke layanan


PDP

• Diskusikan tempat rujukan

• Kesepakatan antara fasyankes anda dan


rujukan
Modul inti 5
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Bagan alur formulir KTIP (Permenkes 74/2014)

Form Inform Consent

Form KTHIV

Form rujukan ke Lab

Form Rujukan ke HIV

Catatan :
Pencatatan TB01 di bagian Informasi Layanan dan
Konseling HIV selama Pengobatan TB
PENCATATAN

No.RM : 10 digit ( 4 digit nama, 6 digit :


tahun/bulan/tgl lahir
Contoh penulisan kode :
Nama : ariel, tgl lahir 28 januari 1977
Penulisan : Arie770128.
FORMULIR PERMINTAAN DIAGNOSIS HIV
INFORM CONSENT

Inform Consent
diberikan jika
pasien menolak
FORMULIR RUJUKAN
FORMULIR RUJUKAN PASIEN KE KLINIK DOTS ATAU KLINIK HIV
No. Register TB atau HIV :________________________
Tanggal rujukan :___/___/____ % FORMULIR JAWABAN RUJUKAN DARI KLINIK DOTS ATAU KLINIK HIV
Institusi pengirim :________________________ Institusi yang dituju :________________________ (Untuk diisi dan dikembalikan ke Unit Pengirim)
Alamat :________________________ Alamat :________________________
No. Telp. :________________________ No. Telp. :________________________ Kepada Sejaw at yang terhormat,
Kami sampaikan bahw a, klien/pasien:
Kepada Sejawat yang terhormat,
Bersama ini kami sampaikan pasien/klien tersebut dibawah ini: Nama :___________________________
Usia : ____thn Jenis kelamin: L P

Nama :________________________ Usia : :________ tahun Jenis kelamin: L P Alamat :___________________________


Alamat :________________________ No. Telp. :________________________ dengan hasil:
tanggal bulan tahun
Untuk dilakukan:
Tes HIV Hasil : R NR I
Konseling HIV Diagnosis TB
Tes HIV (pasien telah/ belum menandatangani Pengobatan TB
Diagnosis TB Tipe Diagnosis : Terkonfirmasi Bakteriologis Terdiagnosis Klinis
pernyataan persetujuan* - terlampir) Klasifikasi (lokasi) : TB Paru TB Ekstraparu
Peraw atan dan pengobatan HIV Lainnya _________________

Dengan bahan pertimbangan kondisi pasien/klien saat ini: Lainnya _________________


Status HIV tanggal: ________ Hasil : Pos/Neg* Dalam pengobatan TB, OAT kat _____
Kotrimoksasol Terduga TB yang masih dalam proses diagnosis
Telah dilakukan: Dimulai
tanggal bulan tahun
ARV Selesai pengobatan TB Pengobatan TB Paduan OAT ____________
Keadaan lain yang perlu perhatian / Catatan Klinis: Selesai
Ada faktor
pengobatan
risiko HIVTB
Pengobatan Pencegahan Kotrimoksasol Dosis ____________
Terapi ARV Paduan ARV ____________
Pemberian PP INH Dosis ____________

Mohon umpan balik Saudara dengan menggunakan formulir di bawah. _____________, tgl __________________
Bila memerlukan penjelasan lebih lanjut silahkan hubungi kami pada alamat di atas.
Terimakasih atas kerjasama yang diberikan Hormat kami

*Coret yang tidak perlu _____________, tgl __________________


___________________________________
Hormat kami, Instansi dan Unit:
Alamat: _____________
No.Telp: ____________
__________________
Gambar alur pelaporan (Permenkes 74/2014)
AKSES TERAPI ARV

Total HIV +

Orang yang mengetahui status


HIV nya
KTS

Odha yang terjangkau


pelayanan kesehatan

ODHA yang membutuhkan ARV

ODHA yang mendapat ARV PDP


PERLUASAN AKSES ART

Perluasan akses
TIPK & KTS

Perluasan
akses PDP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai