3. Skrining HIV
Latar Belakang
Jelaskan makna hasil tes, jelaskan secara garis besar, apa langkah
yang akan dilakukan di klinik terpadu untuk akses layanan ARV
beserta semua paket perawatan
Penemuan Kasus
Pedoman pelaksanaan KTIP di fasilitas layanan kesehatan
(fasyankes) merekomendasikan Tes HIV sebagai berikut:
Ditawarkan kepada pasien yang menunjukkan tanda dan
gejala penyakit yang mungkin terkait HIV atau AIDS, tanpa
memandang tingkat epidemi HIV di daerah itu.
bayi
Informasi Pra-Tes – Spesifik pada bumil
Informasi pra-tes bagi perempuan hamil atau kemungkinan
hamil meliputi:
Risiko penularan HIV kepada bayi
Cara mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke anak,
termasuk terapi antiretroviral, cara persalinan dan
konseling tentang makanan bayi.
Keuntungan melakukan diagnosis HIV secara dini bagi
bayinya
Permintaan tes HIV kepada pasien
Setiap petugas kesehatan di layanan HIV diharapkan dapat
meminta pemeriksaan tes HIV kepada pasien.
Pada dasarnya, meminta tes HIV kepada pasien adalah
mengkomunikasikan kepada pasien , bahwa pasien akan di
tes HIV.
Diharapkan pasien dapat memahami bahwa tes HIV sama
dengan pemeriksaan rutin lainnya seperti ANC pada ibu
hamil, pemeriksaan dahak pada pasien TB paru dan lain-
lain.
Jika Pasien Menolak Tes HIV
Berikut pertanyaan dan alasan yang biasa dikemukakan pasien ketika
pasien menolak tes HIV, beserta responnya:
Pasien ragu karena Ia hanya berhubungan seks dengan suaminya saja.
Ingatkan bahwa satu-satunya cara untuk memastikannya adalah
dengan melakukan tes HIV, agar nanti tatalaksana pasien dan bayi
lebih sesuai.
Pasien khawatir status HIVnya dapat diketahui oleh orang lain. Jelaskan
tentang prinsip konfidensialitas di dalam menangani data
pasien yang berlaku untuk semua penyakit.
Pasien butuh persetujuan suami untuk melakukan tes.
Buat jadwal ulang untuk seluruh pemeriksaan, tawarkan untuk
membantu berbicara dengan suami pasien jika dibutuhkan.
Pasien khawatir ada kekerasan dalam rumah tangga jika Ia melakukan
tes HIV. Rujuk ke konselor VCT yang lebih berpengalaman.
SKRINING HIV
Alur Tes Skrining Hiv & Sifilis Di Pustu/Posyansdu/Layanan Garda Terdepan
“Hasil tes Ibu inkonklusif, artinya hasil tes belum dapat
dipastikan dan perlu tes ulang dua minggu lagi.”
Contoh komunikasi untuk hasil tes A1: Reaktif
“Hasil tes HIV Ibu reaktif, artinya kemungkinan ada virus
HIV di dalam tubuh. Kami perlu merujuk ibu ke layanan tes
HIV yang lain, untuk memastikan apakah ibu memang HIV
positif atau bukan.
Bawalah surat rujukan ini, berikan kepada petugas di klinik
tersebut dan dalam surat ini saya menginformasikan bahwa
Anda telah menjalani tes HIV dan memerlukan tes HIV lebih
lanjut.
Bagaimana, Bu...apakah ada yang bisa dibantu/apakah ada
pertanyaan sejauh ini? ”
Contoh komunikasi untuk hasil tes HIV: Positif
“Hasil tes HIV Ibu positif, artinya ada virus HIV di dalam tubuh.
(diam sejenak, perhatikan suasana perasaan Ibu. Jika menangis, berikan
tissue, beri waktu, dan lanjutkan jika sudah tenang).
Saya perlu merujuk ibu ke puskesmas/klinik/RS...untuk mendapatkan
pengobatan antiretroviral atau disingkat ARV. ARV sangat penting agar
ibu dapat tetap sehat, dan bayi ibu tidak tertular HIV. Nanti perlu juga
direncanakan mengenai persalinan Ibu, serta rencana pemberian
ASI/susu formula untuk bayi, tujuannya untuk mengurangi risiko bayi
tertular.
Ibu akan Saya hubungkan dengan ....(nama kader/petugas LSM
pendamping), yang bisa membantu Ibu ke tempat rujukan, dan jika ibu
memerlukan hal lain, seperti teman untuk berbagi rasa, dll.
Bawalah surat rujukan ini, berikan kepada petugas di klinik tersebut dan
dalam surat ini saya menginformasikan bahwa Ibu telah menjalani tes
HIV dan memerlukan tindakan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.
RUJUKAN KE LAYANAN ARV
• Rujuk semua pasien dengan hasil positif pastikan bahwa pasien
sampai ke layanan untuk pengkajian awal dan rencana perawatan
dan pengobatan selanjutnya termasuk pengobatan ARV.
• Diskusikan tempat rujukan dengan pasien, kesediaan pasien
untuk dirujuk ke layanan tersebut. Bila belum terjadi
kesepakatan, coba cari alternatif tempat lain dengan melihat
buku direktori layanan ARV yang terbaru.
• Kesepakatan antara fasyankes dan media komunikasi antar
teman sejawat di layanan rujukan sehingga sejawat Anda
mengerti keadaan pasien dan dapat memberikan perawatan dan
pengobatan yang sesuai Pedoman Nasional.
TERIMA KASIH