Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PADANG SELASA
Jalan Padang Selasa No.10 Palembang
Telp. 082182561545, e-mail : pkmpdgselasa@yahoo.co.id

STANDAR PELAYANAN
INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)
N KOMPONEN URAIAN
o
PENYAMPAIAN PELAYANAN

1 Persyaratan 1. Pasien membawa identitas berupa Kartu Keluarga atau


Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau menunjukkan Nomor
Induk Keluarga pasien.
2. Pasien membawa kartu BPJS (jika ada)
3. Pasien mengambil nomor antrean faskes
4. Pasien memiliki nomor rekam medis (nomor kartu
berobat)
2 Sistem Mekanisme Pasien datang ke Puskesmas
dan Prosedur 1. Pasien menuju meja skrining awal dan informasi untuk
mendapatkan nomor antrian dan pengarahan ruangan
yang dituju
2. Pasien menunggu di kursi tunggu sesuai nomor antrean
yang telah diberikan.
3. Pasien menuju loket pendaftaran untuk mendapatkan
rekam medis
4. Pasien menunggu di kursi tunggu sesuai ruangan yang
dituju
5. Pasien dipanggil untuk masuk ke dalam ruangan untuk
diperiksa tanda-tanda vital oleh petugas.
6. Pasien dipanggil menuju ruang pemeriksaan untuk
dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pencatatan
di rekam medis oleh dokter / petugas.
7. Pasien terduga IMS diperiksa laboratorium untuk
pengambilan sampel terkait IMS.
8. Pasien menunggu hasil laboratorium di ruang tunggu
pasien.
9. Pasien menerima hasil pemeriksaan laboratorium dan
diarahkan untuk ke ruangan KIE untuk mendapatkan
konseling.
10.Jika hasil pemeriksaan negatif, maka pasien
dikembalikan ke ruang pemeriksaan umum untuk diberi
terapi.
11. Jika hasil pemeriksaan positif, maka pasien
mendapatkan pelayanan lebih lanjut sesuai dengan alur
tatalaksana Pasien positif HIV, AIDS dan IMS

1|STANDAR PELAYANAN IMS


12.Pasien dipersilakan pulang setelah konseling selesai.
Penemuan kasus HIV, AIDS, dan IMS di luar gedung
Puskesmas (Mobile VCT) pada Populasi Kunci
1. Petugas Pendamping dan Yayasan Intan Maharani atau
DInas Kesehatan memberitahukan pemegang program
HIV mengenai rencana kegiatan Mobile VCT ke Populasi
Kunci.
2. Pemegang Program HIV, AIDS dan IMS membuat surat
pemberitahuan kepada Pihak Yayasan Intan Maharani
mengenai rencana kegiatan Mobile VCT dan
menentukan tanggal pelaksanaan kegiatan.
3. Penentuan Lokasi Kegiatan Mobile VCT
4. Pada hari pelaksanaan, pemegang program bersama
petugas laboratorium melakukan pemeriksaan HIV dan
Sifilis pada populasi kunci tersebut.
5. Hasil pemeriksaan dicatat dan dilaporkan, jika ditemukan
populasi kunci yang positif HIV/IMS, akan ditangani
sesuai alur tatalaksana pasien yang berlaku.

Penemuan Kasus IMS pada Pasien Berisiko (Ibu Hamil,


Penderita TBC, Hepatitis, Autoimun, dll)
1. Pasien menuju meja skrining awal dan penapisan.
2. Pasien menuju loket pendaftaran untuk mendapatkan
nomor antrean poli yang dituju
3. Pasien menunggu di kursi tunggu sesuai nomor antrean
yang telah diberikan.
4. Pasien dipanggil untuk masuk ke dalam Poli untuk
diperiksa tanda-tanda vital oleh petugas.
5. Pasien dipanggil menuju ruang pemeriksaan untuk
dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pencatatan
di rekam medis oleh dokter / petugas.
6. Pasien ibu hamil WAJIB melakukan pemeriksaan triple
eliminasi (HIV, Sifilis, Hepatitis) sedangkan untuk pasien
beresiko lain (tidak hamil) diarahkan untuk periksa ke
laboratorium.
7. Pasien diperiksa laboratorium untuk pengambilan
sampel terkait IMS.
8. Pasien menunggu hasil laboratorium di ruang tunggu
pasien.
9. Pasien menerima hasil pemeriksaan laboratorium dan
diarahkan untuk kembali ke ruangan KIE untuk konseling
ulang.
10.Jika hasil pemeriksaan negatif, maka pasien
dikembalikan ke ruang pemeriksaan sebelumnya untuk
diberi terapi.
11. Jika hasil pemeriksaan positif, maka pasien
mendapatkan layanan lebih lanjut sesuai dengan alur
tatalaksana Pasien positif HIV, AIDS dan IMS

2|STANDAR PELAYANAN IMS


3|STANDAR PELAYANAN IMS
Kelompok orang/pasien yang dites
HIV:
 LSL, waria, WPS/PPS dan Pasien Rawat Jalan di
pelanggan, penasun, WBP Puskesmas
 Ibu hamil
 Pasien TB
 Pasien IMS atau dengan
keluhan IMS
 Pasien hepatitis B dan C
 Pasien dengan gejala
penurunan kekebalan tubuh
(gejala IO)
 Pasangan ODHIV
 Anak dari ibu HIV positif
 Orang tua dari anak HIV
positid
 Di daerah epidemi meluas:
semua orang yang datang ke Menerima verbal consent
fasyankes
 Individu lain yang
membutuhkan

Menerima tes Menolak tes

Ke laboratorium Tanda tangan surat penolakan, beri


informasi manfaat tes

Semua hasil lab dikembalikan


ke nakes pengirim

Positif Inkonklusif Negatif

Jelaskan makna hasil tes, jelaskan


secara garis besar, apa langkah yang
akan dilakukan di layanan ARV
beserta semua paket perawatan

3 Jangka Waktu 15 – 45 menit

4|STANDAR PELAYANAN IMS


Pelayanan
4 Biaya/Tarif 1. BPJS : Gratis
2. Umum : Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang No.
1 Tahun 2023 Tentang Tarif Layanan Kesehatan Pada
Layanan Umum Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
Kota Palembang :
a. Pelayanan VCT/HIV :
 Pemeriksaan Fisik : -
 Konsul Dokter : 30.000 (Untuk pasien umum)
b. Pemeriksaan HIV : -
c. Pemeriksaan Rapid Test Sifilis : -
5 Produk Pelayanan 1. Konseling pasien IMS (termasuk HIV/AIDS)
2. Pemeriksaan Laboratorium HIV/IMS
6 Penanganan 1. Pengaduan, saran, dan masukan dapat disampaikan
Pengaduan, Saran, secara langsung melalui petugas informasi.
dan 2. Menyampaikan pengaduan, saran, dan masukan via:
Masukan/Apresiasi a. Kotak saran
b. Telepon: 082181034342
c. SMS atau Whatsapp : 082181034342
d. e-mail : pkmpadsangselasa@gmail.com
e. Pesan pribadi melalui media sosial
Puskesmas Padang Selasa
Instagram :
@puskesmaspadangselasa
facebook :
@puskesmaspadangselasa
3. Surat ke Puskesmas Padang Selasa
alamat Jalan Padang Selasa No.10 Palembang

PENGELOLAAN PELAYANAN

5|STANDAR PELAYANAN IMS


1 Dasar Hukum 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2107 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang
Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 83);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014
tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 156);
10.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2022 Tentang Penanggulangan Human
Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno-Deficiency
Syndrome, Dan Infeksi Menular Seksual

2 Sarana dan 1. Ruang KIE


Prasarana dan/atau a. Meja dan kursi
Fasilitas b. Komputer
c. Printer
d. Jaringan internet
2. Ruang Pemeriksaan Umum

6|STANDAR PELAYANAN IMS


a. Meja dan kursi
b. Komputer
c. Printer
d. Tensimeter
e. Stetoskop
f. Penlight
g. Hammer Refleks
h. Snellen Chart
i. Jaringan internet
3. Ruang Laboratorium
a. Meja dan kursi
b. Komputer
c. Printer
d. Jaringan internet
e. Rapid test sifilis
f. Rapid test HIV
g. Rapid test hepatitis
h. Alkohol swab
i. Autoclick
j. Lancet

3 Kompetensi 1. Dokter umum/Bidan/Perawat yang memiliki SIP.


Pelaksana 2. Petugas Laboratorium yang memiliki SIP.
3. Dokter umum/Bidan/Perawat yang telah mengikuti
pelatihan/workshop HIV/IMS
4. Dokter umum/BIdan/Perawat yang mampu menjalankan
sistem informasi dan pelaporan (SIHA) dan Aplikasi
Pelayanan Pasien

4 Pengawasan 1. Dilakukan secara berjenjang hingga di tingkat Kepala


Internal Puskesmas.
2. Dilakukan sistem pengendalian internal Mutu UKPP dan
pengawasan oleh tim Audit internal.
3. Dilakukan secara berkelanjutan.

5 Jumlah Pelaksana 1. Minimal 1 (satu) orang penanggung jawab program HIV /


AIDS dan IMS
2. Minimal 3 (orang) pelaksana pelayanan di ruang
pemeriksaan, konseling, dan laboratorium.

6 Jaminan Pelayanan Informasi dapat diberikan dengan lengkap, cepat, tepat dan
dapat dipertanggungjawabkan kerahasiaan identitas pasien.

7 Jaminan Keamanan 1. Informasi yang diberikan dijamin kerahasiannya dan


dan Keselamatan dapat dipertanggungjawabkan
Pelayanan 2. Petugas yang memberikan pelayanan dan pemeriksaan
telah mendapatkan penugasan dari Kepala Puskesmas.

8 Evaluasi Kinerja 1. Pelaksanaan evaluasi kinerja pelaksana dilakukan


Pelaksana secara rutin dan dievaluasi setiap bulan.

7|STANDAR PELAYANAN IMS


2. Pelaksanaan survei kepuasan untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja pelayanan.

Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal : Januari 2023
Kepala Puskesmas Padang Selasa

Martina Mudjitaba

8|STANDAR PELAYANAN IMS

Anda mungkin juga menyukai