Anda di halaman 1dari 5

SOP PELAYANAN LABORATORIUM

DAN PENGAMBILAN OBAT DI RUMAH SAKIT


Dosen Pengampu : Sutikman, S.T., M.Kom.

Disusun Oleh :
Ni Made Santi Hartiya Putri (194201516046)

UNIVERSITAS NASIONAL

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

JAKARTA

2019/2020
SOP
PELAYANAN LABORATORIUM
Pengertian Pemeriksaan laboratorium adalah salah satu pelayanan kesehatan yang
berguna untuk menunjang diagnosa suatu penyakit yang diawali dengan
adanya permintaan pemeriksaan laboratorium oleh unit terkait dilanjutkan
dengan penerimaan, pengambilan, dan penyimpanan specimen.
Tujuan Untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit dan monitoring terapi suatu
penyakit.
Kebijakan Kepmenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor RI nomor 364/ Menkes/ SK/III/2003
tentang Laboratorium Kesehatan.
Prosedur A. Pasien Peserta BPJS (PBI, Mandiri, TNI/POLRI, PNS)
1. Kartu peserta JKN asli atau Aplikasi Mobile JKN.
2. Lembar resume medis untuk pasien yang kontrol pasca rawat inap.
3. Surat Rujukan dari puskesmas/RS tipe C untuk pasien baru, pasien
lama yang habis masa berlaku rujukannya dan pasien yang kontrol
pasca rawat inap dst.
4. Surat Rujukan internal dan fotocopi surat rujukan
Puskesmas/Rumah Sakit Tipe C yang masih berlaku 3 bulan.
5. SEP.
6. SJP.
7. Pasien menuju laboratorium atau poliklinik rujukan.

B. Pasien Umum
1. Pasien mendaftar di loket pendaftaran pasien umum untuk
pelayanan laboratorium.
2. Setelah terdaftar pasien menuju ruang laboratorium di poliklinik
rawat jalan.
3. Dilakukan pengambilan sampel oleh petugas sesuai lembar
permintaan rujukan.
C. Sistem Mekanisme dan Prosedur
1. Pasien membawa formulir permintaan pemeriksaan laboratorium,
yang telah diisi lengkap, serta telah ditandatangani oleh dokter.
2. Petugas menerima dan mengidentifikasi jenis pemeriksaan yang
akan dilakukan terhadap pasien.
3. Petugas menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan laboratorium
yang akan dilakukan, dan pasien menandatangani informed consent.
4. Petugas laboratorium menggunakan APD sebelum melakukan
pengambilan sampel kepada pasien.
5. Sample yang telah diambil, diperiksa oleh petugas laboratorium,
lalu petugas membuat laporan hasil pemeriksaan, validasi dan
ekspertasi.
6. Setelah pemeriksaan selesai, hasil pemeriksaan diserahkan kepada
pasien untuk diberikan kepada dokter, untuk mendapatkan
penjelasan hasil dari dokter.
Unit Terkait - Rekam Medis.
- IGD.
- Unit Rawat Jalan.
- Unit Rawat Inap.
SOP
PENGAMBILAN OBAT DIRUMAH SAKIT

Pengertian Pengambilan obat adalah kegiatan tata cara pengambilan obat untuk
melayani resep.
Tujuan - Sebagai acuan dalam pengambilan obat di Rumah Sakit.
- Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjamin ketepatan
pemberian obat kepada pasien dalam dosis dan cara pemakaian yang
benar.
Kebijakan Permenkes Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit.
Referensi Pedoman pengelolaan obat dan standar pelayanan obat di Rumah Sakit.
Prosedur Persyaratan :

 Pasien Umum : Resep dan bukti pembayaran dari kasir.


 Pasien BPJS : Resep dan SEP.
 Pasien antar obat (BPJS/UMUM) Mendaftarkan melalui Station Layanan
Antar Obat.

Prosedur :

1. Pasien/Keluarga menyerahkan resep dan bukti pembayaran dari


kasir/SEP kepada Petugas Farmasi.
2. Penugas menerima resep dari pasien dan memberi nomor antrian.
3. Petugas memeriksa kelengkapan resep, jika obat yang diresepkan tersedia
maka resep dapat langsung dikerjakan, apabila terdapat obat yang tidak
tersedia konsultasikan dengan dokter penulis resep.
4. Petugas meracik/menyiapkan obat.
5. Petugas memberikan etiket/label, dengan mencantumkan :
- Nama pasien.
- Tanggal pemberian obat.
- Waktu pemberian obat..
- Frekuensi pemberian obat.
- Informasi obat.
6. Petugas memeriksa kembali resep yang dikerjakan, dengan obat yang
telah disiapkan oleh petugas.
7. Petugas memanggil nama pasien dengan sesuai urutannya.
8. Petugas menyerahkan obat dan menjelaskan cara pemakaian obat dan
indikasinya.
9. Pasien/Keluarga menerima obat.

Unit Terkait Ruang Farmasi.

Anda mungkin juga menyukai