Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN KLINIS

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS SUMINAH


PONDOK PUCUNG
1. Pengertian Pelayanan Klinis adalah proses pemberian pelayanan kepada
pasien sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pelayanan klinis di unit


terkait.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pondok Pucung tentang


Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Pondok Pucung.

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis dan kertas
2. Lembar informed consent
6. Prosedur 1. Petugas menerima rekam medis dari petugas unit
pendaftaran.
2. Pasien dipanggil sesuai nomor urut antrian dengan
mengunakan layar monitor/ pengeras suara bila
3. Petugas mencocokan identitas pasien dengan identitas
dalam rekam medis pasien.
4. Bila tidak sesuai, petugas konfirmasi ulang ke unit
pendaftaran sampai terjadi kesesuaian.
5. Petugas melakukan anamnesa penyakit (keluhan utama),
bila identitas sudah sesuai dengan rekam medis.
6. Petugas melakukan pemeriksaan TTV yang siap
diperlukan.
7. Pemeriksa memanggil pasien ke ruang periksa.
8. Pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/
yang sesuai.
9. Pemeriksa menegakkan diagnosa dan atau differential
diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan TTV
dan pemeriksaan fisik.
10. Pemeriksa mencuci tangan setelah melakukan
pemeriksaan fisik.
11. Pemeriksa dapat merujuk untuk pemeriksaaan penunjang
atau konsultasi ke sub unit lain, bila ada indikasi.
12. Pemeriksa dapat memberikan tindakan medis kepada
pasien, bila ada indikasi.
13. Petugas meminta pasien (bagi yang tidak memiliki jaminan
kesehatan) ke unit pendaftaran untuk membayar biaya
tindakan, bila pasien mendapat tindakan medis.
14. Pemeriksa dapat memberikan rujukan ke pelayanan
kesehatan yanglebih tinggi, bila ada indikasi.
15. Bila terdapat pasien yang memaksakan diri meminta
rujukan tapi tanpa ada indikasi, maka rujukan dapat
dibuatkan dengan diberikan note atau catatan Atas
Permintaan Sendiri (APS). Untuk lebih rinci dapat dilihat
pada SOP Rujukan.
16. Bila diperlukan pemeriksa dapat mengkaji ulang
anamnesa, TTV dan pemeriksaan fisik pasien untuk
mendiagnosa ulang penyakit pasien berdasarkan hasil
pemeriksaan penunjang/ hasil konsultasi sub unit lain/
tindakan yang telah diberikan.
17. Pemeriksa memberikan terapi sesuai dengan diagnosa
yang ditegakkan sesuai SOP.
18. Pemeriksa memberikan resep kepada pasien untuk
mengambil obat di Apotik.
19. Petugas mendokumentasikan dalam rekam medis semua
hasil pemeriksaan diagnosa, tindakan dan terapi/rujukan
yang telah dilakukan.
20. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa
dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data
simpus.
21. Untuk pasien gawat darurat akan langsung di terima di Unit
Gawat Darurat Darurat tanpa melalui proses pendaftaran.
22. Untuk pasien partus akan diterima langsung di Unit Kamar
Bersalin tanpa melalui proses pendaftaran.
23. Untuk pasien yang perlu perawatan lebih lanjut dan masih
mampu ditangani di UPT Puskesmas Pondok Pucung akan
dikirim ke unit rawat inap.
24. Untuk pasien yang perlu perawatan lebih lanjut dan tidak
dapat ditangani di UPT Puskesmas Pondok Pucung akan
di rujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan.
7. Bagan Alir -

8. Hal – hal yang -


perlu diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang Pemeriksaan Anak
3. Ruang Pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Aank
4. Ruang Pemeriksaan Gigi
5. Ruang Gawat Darurat
6. Ruang Kamar Bersalin
7. Ruang Rawat Inap
10. Dokumen Terkait Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
11. Rekaman Historis NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai